Anda di halaman 1dari 23

NAMA : DAFFA AZIZI PROBANGGAS

ALAT ALAT LABORATORIUM

1. Statif

 Fungsi Statif Untuk menjepit buret dalam proses titrasi, Menjepit soxhlet untuk
penentuan kadar lemak, Menjepit destilator untuk penentuan kadar air secara destilasi,
Menjepit kondensor pada proses pemanasan dengan pendingin balik.

2. Klem

 Klem adalah salah satu peralatan laboratorium yang berfungsi untuk menjepit peralatan
laboratorium. Proses kimia kadang membutuhkan waktu yang lama atau pemanasan
dengan suhu tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk dipegang dengan tangan. Klem
diperlukan untuk menjepit alat dalam proses pemanasan tersebut.

3. Labukur
 Alat ini sangat cocok digunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi
karena di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan
kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan volume
sebagaimana tertera pada badan labu takar.

4. Gelas Ukur

fungsi dari gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan/cairan yang
tidak membutuhkan ketelitian tinggi(untuk ketelitian tinggi menggunaan pipet volume
dan pipet ukur). Misalnya mengukur larutan/reagen untuk analisa kualitatif, membuat
larutan standar sekunder pada proses Titrasi.

5. Pipet Volumetrik
fungsi dari pipet volume ini adalah untuk mengambil larutan dalam jumlah TERTENTU
dengan TEPAT. Untuk mempermudah pengambilan larutan dengan menggunakan pipet
ini bisa dibantu dengan menggunakan macro pipet controller.

6. Cuvet

Cuvet merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi reagen yang dibaca
pada spektrofotometer.

7. Pipet Tetes
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat
tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.

8. Beaker Glass

beaker glass adalah menjadi wadah penampung yang digunakan untuk melakukan proses
pengadukan, pencampuran, hingga memanaskan cairan. Penggunaan beaker glass paling sering
digunakan dalam laboratorium.

9. Erlen Meyer
Erlenmeyer atau dikenal juga dengan labu erlenmeyer adalah salah satu alat gelas
laboratorium yang salah satu fungsinya untuk menjadi wadah dari bahan kimia cair.
Gelas ini juga sering digunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan
digunakan.

10. Corong Lab

Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil. Sebagai alat bantu dalam
melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring.

11. Cawan Patri


Fungsi cawan petri di antaranya: Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba,Tempat
menimbang bahan atau sampel, Cawan petri digunakan untuk membiakkan sel dengan
menyediakan ruang penyimpanan dan mencegahnya terkontaminasi, Memudahkan penggunaan
mikroskop secara langsung tanpa harus memindahkan sampel ke plat mikroskop, Tempat
mengeringkan sampel, Cawan petri adalah tempat terbaik untuk media kultur.

12. Plat Tetes

Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat tetes
terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.

13. Neraca Analitik


neraca analitik Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih tinggi neraca di atas

14. Buret

Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang tentunya
memerlukan presisi, seperti eksperimen titrasi. Pengukuran dari buret sangatlah akurat.

15. Tabung Reaksi


Tabung reaksi berfungsi untuk tempat mereaksikan dua larutan/bahan kimia atau lebih,
serta sebagai tempat mengembangbiakan mikroba dalam media cair

16. Penjepit Tabung Reaksi

fungsi Penjepit Tabung Reaksi digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan,
atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.

17. COD Reaktor


COD Reactor dan BOD Incubator digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi
di perairan maka dilakukan penelitian dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam
air.

18. Oven

Fungsi oven laboratorium adalah memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium atau
objek-objek lainnya. Peralatan laboratorium itu termasuk gelas, zat-zat kimia, pelarut organik,
hingga bisa juga untuk mengukur kadar air. Suhu oven laboratorium ini tentu dapat ditentukan
sesuai kebutuhan Anda pula.

19. Kertas Lokmus


Kertas lakmus berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui bahan yang diuji memiliki
sifat asam atau basa. Asam terbagi menjadi dua, yaitu asam lemah dan asam basa.

20. PH Meter

pH meter berfungsi untuk menentukan keasaman atau kebasaan dari suatu larutan mulai dari air
bersih, air minum, air sungai, air limbah, air hidroponik dan lain sebagainya. Selain itu dapat
juga digunakan untuk mengukur pH air dan mengetahui tingkat kesuburan tanah. Alat ini juga
dapat digunakan untuk mengukur pH tanah dalam tingkat kedalaman tertentu hingga kadar sinar
matahari, kadar nitrogen, fosfor hingga kalium.

21. Inkubator
Inkubator laboratorium merukan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau
menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri pada suatu kondisi. Terdapat beberapa kondisi
yang diatur di dalamnya seperti kelembapan, suhu udara, dan berbagai hal lainnya yang dapat
memberikan pengaruh terdapat pertumbuhan mikroorganisme.

Adapun fungsi-fungsi inkubator yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1. Inkubator digunakan untuk membudidayakan organisme sel, baik uniseluler maupun


multiseluler
2. Inkubator digunakan untuk memproduksi kumpulan mikroba
3. Inkubator digunakan sebagai pengembangbiakan serangga dan penetasan telur pada
laboratorium zoologi
4. Inkubator digunakan sebagai tempat penyimpanan sampel sebelum diproses di laboratorium
5. Inkubator digunakan untuk mempercepat laju pertumbuhan objek yang sulit tumbuh secara
alami atau memakan waktu yang lama untuk bertumbuh secara mandiri 

Tipe Tipe Inkubator Laboratorium:

1. Inkubator Benchtop
Inkubator tipe ini merupakan inkubator yang paling sering ditemui di laboratorium.
Umumnya, inkubator benchtop digunakan untuk mengisolasi organisme agar dapat terjaga suhunya
dan tidak tercampur dengan mikroorganisme lainnya yang bertebaran di luar inkubator. 
 
2. Inkubator Pengocok
Inkubator pengocok digunakan untuk membudidayakan mikroorganisme dengan
mempercepat proses pengembangannya. Inkubator ini akan mentransfer suhu panas yang cepat dan
merata ke seluruh bagian untuk mempercepat pertumbuhan. Namun, inkubator ini tidak dapat
digunakan untuk semua jenis objek. Anda hanya dapat menggunakan inkubator ini untuk objek
berbentuk cair.
 
3. Inkubator CO2
Ada beberapa jenis bakteri yang perlu diteliti dengan meningkatkan konsentrasi CO2. Untuk
itu, inkubator CO2 ini dibutuhkan di beberapa laboratorium yang memfokuskan penelitian terhadap
bakteri. Cara kerja dari inkubator CO2 ini adalah dengan menjaga kelembapan di dalam inkubator
agar bakteri dapat tumbuh. Pada bagian bawah inkubator CO2, terdapat kabinet yang berisikan air
yang berfungsi untuk menjaga kelembapan inkubator tersebut.
 

4. Inkubator Portable
Biasanya beberapa peneliti tidak hanya bekerja di balik laboratorium saja. Ada beberapa
peneliti yang harus bekerja langsung ke lapangan untuk mengumpulkan objek yang akan diteliti. Oleh
karena itu, biasanya mereka membutuhkan inkubator portable yang tentunya memiliki ukuran yang
lebih kecil dibandingkan inkubator di laboratorium.
5. Inkubator Pendingin
Sebuah laboratorium juga membutuhkan inkubator pendingin untuk menginkubasi organisme
yang akan diteliti. Inkubator ini dilengkapi dengan kontrol pemanas dan pendingin yang harus
seimbang dan tepat agar suhu tetap terjaga.

22. Bola Karet


Karet penghisap atau juga dikenal dengan pipet ball atau dragball merupakan sebuah alat
dari karet yang berfungsi untuk menghisap atau mengambil zat cair dengan menggunakan pipet
ukur dan pipet volume.

1. Bagian A : Merupakan bagian yang dapat kita tekan untuk membuka katup penutup
bagian atas dari bola karet. Bagian ini biasanya digunakan ketika kita akan
mengempiskan volume bola dimana kita harus menekannya saat menekan bola karet dan
kemudian melepaskannya untuk menutup kembali bola sehingga terdapat tekanan di
dalamnya.
2. Bagian B : Merupakan bola karet yang menjadi bagian yang menyebabkan tekanan dalam
karet penghisap ini. Ketika bola dalam keadaan mengempis maka karet dapat digunakan
untuk mengambil zat cair menggunakan pipet.
3. Bagian C : Merupakan bagian yang dapat kita tekan untuk membuka katup penutup
bagian bawah dari bola karet. Fungsinya adalah ketika kita menekan bagian ini dalam
keadaan volume bola mengempis, maka udara di bagian bawah akan tertarik dan jika
dihubungkan dengan pipet maka dapat menarik zat cair yang ada di bagian bawah pipet.
Secara sederhana bagian ini berfungsi untuk mengambil zat cair ketika ditekan.
4. Bagian D : Merupakan bagian yang dapat ditekan untuk membuka katup samping. Fungsi
bagian ini adalah untuk menurunkan atau meneteskan zat cair yang berada dalam pipet
dengan perlahan. Ketika zat cair telah masuk ke dalam pipet maka terdapat tekanan yang
membuat zat cair tidak jatuh atau menetes ke bawah. Dengan kita membuka katup ini
maka kita melepaskan tekanan tersebut sehingga zat cair akan menetes.
5. Bagian E : Bagian ini merupakan tempat dimana pipet dihubungkan dengan karet
penghubung.

Cara Menggunakan Karet Penghisap


1. Mengempiskan Volume Bola
2. Menghubungkan Pipet
3. Mengambil Zat Cair
4. Meneteskan Zat Cair
5. Membersihkan Zat Cair dalam Pipet

23. Rak Tabung Reaksi


Rak Tabung Reaksi juga merupakan tempat atau wadah meletakan tabung
reaksi saat praktikum, misalnya saat kita menunggu reaksi kimia maka tidak mungkin
kita genggam terus tabung reaksinya.

Rak Tabung ini sendiri ada yang terdiri dari 6 lubang dan ada juga yang terdiri dari 12
lubang.

Rak Tabung Ini biasanya terbuat dari kayu, tetapi ada juga yang terbuat dari stainless
steel.

Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang
berjumlah banyak. Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan
dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.

24. Desikator

Desikator adalah alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas, yang berfungsi untuk
menghilangkan air dan kristal dari hasil pemurnian pada suatu bahan,untuk menyimpan bahan-
bahan kimia yang mudah rusak, dan sebagai media pendingin.
Cara Menggunakannya:

1. Pertama, pastikan anda sudah menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.
2. Selanjutnya, buka tutup desikator secara perlahan.
3. Kemudian, bagian mulut dari tutup desikator harus licin. Agar licin, anda bisa
melumurinya dengan Vaseline. Hal ini dilakukan agar tutup mulut desikator bisa terbuka
dengan mudah.
4. Jika sudah, pastikan desikator tidak dalam kondisi basah. Jika basah, sebaiknya anda
mengganti bagian adsorbennya. Hal ini dilakukan agar hasil dari dalam desikator dapat
maksimal.
5. Tak hanya itu, desikator juga dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam bahan
kimia kering.

25. Labu Alas

Labu alas bulat merupakan peralatan gelas yang sering di gunakan di labortorium kimia
organik dan laboratorium biokimia. Labu ini mempunyai alas bulat dan leher panjang dengan
mulut sempit. Pada badan labu alas bulat bertuliskan volume yang perupakan kapasitas labu alas
bulat, fungsinya untuk memanaskan atau mendidihkan larutan.

26. Indikator Universal


Indikator pH universal merupakan kertas yang terdiri dari campuran beberapa zat warna
yang akan bereaksi dengan menghasilkan perubahan warna dalam skala pH 0-14.

Komponen utama dalam indikator universal ini adalah timol biru, metil merah, bromotimol biru,
dan fenolftalein.

Cara Menggunakan Indikator Universal


1. Mengambil indikator universal
2. Celupkan ke dalam larutan
3. Bandingkan dengan skala
Fungsi indikator universal ini di dapatkan dari kertas yang memiliki 5 warna. Setiap
warna yang akan dihasilkan oleh kertas indikator universal memiliki berbagai warna yaitu:
 Warna merah untuk asam yang kuat dan kadar pH < 3
 Warna kuning untuk asam lemah dan kadar pH 3-6
 Warna hijau untuk netral memiliki pH 7
 Warna biru untuk basa lemah dan berkadar 8-11 pH dan
 Warna ungu untuk basa kuat dan ber pH > 11

27. Magnetik Stirer


Magnetik stirer adalah alat pengaduk yang menggunakan medan magnet untuk
menggerakkan stir bars atau batang pengaduk yang diletakan dalam cairan larutan sehingga
akan membantu mencampur larutan secara homogen. Selain berguna untuk mengaduk,
magnetik stirrer juga dapat memanaskan cairan larutan secara magnetik dan mekanik.

28. Spatula

Spatula laboratorium dikenal sebagai alat yang digunakan untuk mengambil objek


penelitian. Alat laboratorium ini berbentuk sendok kecil, pipih, dan memiliki tangkai.

Fungsi spatula adalah untuk mengambil bahan kimia padat maupun serbuk pada saat
akan di timbang, untuk mengaduk campuran dalam bentuk larutan.

Terdapat tiga jenis spatula yang biasa digunakan untuk keperluan laboratorium, yaitu


spatula stainless steel, spatula politena (tanduk), dan spatula nikel.

29. Corong Pisah


Corong Pisah merupakan alat laboratorium yang akan digunakan untuk melakukan
ekstraksi bahan cair untuk proses pemisahan dengan beberapa komponen dalam campuran antara
dua fase dari kerapatan yang berbeda.

Corong Pemisah Pada umumnya berfungsi sebagai pencair larutan untuk berbagai bahan 
di laboratorium yang sering digunakan untuk mengekstraksi cairan dalam komponen pada
kepadatan yang berbeda.

30. Termometer

Termometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur suhu yang
dinyatakan pada bentuk derajat celcius yang ada pada suatu bahan atau zat. Alat ini terbagi
menjadi 2, yakni thermometer digital dan juga thermometer air raksa.

Termometer yang biasa berfungsi untuk mengukur suhu tubuh manusia adalah jenis
termometer klinis. Sedangkan termometer laboratorium berfungsi untuk mengukur titik didih
atau titik beku dalam sebuah penelitian.

Sebuah termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -
10°C hingga 110°C dibandingkan dengan termometer klinis yang hanya mempunyai skala dari
35°C hingga 42°C.
Biasanya, termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang
terdapat di dalam sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.

31. Kondesor

Kondensor adalah alat gelas yang digunakan untuk mendinginkan uap panas dalam
beberapa metode kimia.

fungsi utama kondensor adalah untuk membuang kalor ke lingkungan luar dan
mengkondensasikan uap dari turbin menjadi air kondensat.

32. Tripot (kaki tiga)

Kaki tiga merupakan alat penunjang di laboratorium yang digunakan untuk menopang
atau menahan alat gelas kimia seperti beaker glass, erlenmeyer atau labu selama pemanasan. 

Fungsi utama dari kaki tiga adalah untuk menopang atau menahan labu dan gelas kimia
selama pemanasan. 

33. Bunsen
Bunsen adalah salah satu alat laboratorium kimia yang terdiri dari tabung logam vertikal
terhubung ke sumber bahan bakar gas (burner tube), dengan lubang pemasukan udara (collar).

Biasanya pembakar bunsen digunakan untuk menguji sampel mengandung logam


alkali/alkali tanah atau tidak. Sampel yang diuji akan dibakar dengan nyala api yang konstan
selama waktu tertentu. Jika suatu sampel mengandung logam maka akan memberikan warna
pijar yang berbeda-beda.

34. Kawat Kasa

Kawat Kasa yaitu rangkaian kawat dengan keramik dibagian tengahnya. keramik ini
berguna sebagai penyuplai panas agar lebih merata ke semua sisi ketika melakukan
pemanasan.

Fungsi kawat kasa dalam laboratorium adalah sebagai tempat meletakan wadah
sampel seperti gelas beaker ataupun erlenmeyer.

35. Silika Gel


Silika gel adalah mineral alami yang dimurnikan dan diolah menjadi salah satu bentuk
butiran atau manik-manik. 

fungsi dan kegunaannya:

1. Silica gel mencegah terbentuknya kelembapan yang berlebihan sebelum terjadi. Silica
merupakan produk yang aman digunakan untuk menjaga kelembapan makanan, obat-
obatan, bahan sensitif, elektronik dan film sekalipun. Produk ini sering ditemukan dalam
kotak paket dan pengiriman film, kamera, teropong, alat-alat komputer, sepatu kulit,
pakaian, makanan, obat-obatan, dan peralatan peralatan lainnya.
2. Produk anti lembap ini menyerap lembap tanpa merubah kondisi zatnya. Silica adalah
substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap kelembapan dan cairan partikel dari
ruang yang berudara/bersuhu. Silica juga membantu menahan kerusakan pada barang-
barang yang mau disimpan.
3. Produk penyerap kelembaban ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pembentukan
karat pada logam, mencegah resiko hubungan arus pendek listrik mikro, serta mencegah
reaksi oksidasi dan dekomposisi bahan kimia akibat tingginya kelembaban udara.
36. Cawan Krus

Krusibel adalah alat laboratorium berbentuk cawan dan hampir mnyerupai gelas


kecil. Krusibel terbuat dari tanah liat dan mampu menahan panas hingga 3000ºC. Alat ini
memiliki penutup dibagian atasnya sesuai dengan ukuran wadahnya.
Krusibel berfungsi sebagai tempat atau wadah sampel pada saat pengujian yang
menggunakan proses pembakaran, baik itu hanya menguapakan cairan ataupun pengabuan
sampel.

37. Botol Winkler

Botol Winkler adalah bagian dari alat laboratorium yang memiliki fungsi khusus
yang digunakan untuk melakukan test Biological Oxygen Demand (BOD)

38 dan 39. Mortar dan Alu

Mortar dan alu adalah alat laboratorium yang bentuknya sangat mirip seperti


lumpang. Mortar dan alu terbuat dari bahan porselin atau keramik yang membuatnya terlihat
mirip dengan cawan porselin ataupun krusibel.
Mortar dan alu adalah sepasang alat laboratorium yang penggunaanya tidak dapat
dipisahkan berdasarkan fungsinya.

Fungsi mortar dan alu adalah untuk menghaluskan sampel pengujian yang ada di
laboratorium. Alat ini juga dapat digunakan untuk mencampurkan beberapa bahan menjadi
satu dengan cara ditumbuk secara bersamaan.

40. Kawat ose


Kawat ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi.
Secara umum jarum inokulum (ose) dapat berfungsi untuk memindahkan mikroba atau
koloni tertentu dari tanaman atau mdia yang satu ke tanaman atau media yang baru.

Anda mungkin juga menyukai