Anda di halaman 1dari 36

CHAPTER I

Pengenalan Alat Dan Bahan

A. Pendahuluan

Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang

dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan

beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen

(Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan

laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat

peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara

langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan.

Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi

laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab

digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode

pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3)

sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga

terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.

1
B. Alat, Bahan dan Metode

a. Alat
b. Bahan

1. Timbangan Analitik 1. Air Mineral

2. Saringan 2. Agar-Agar

3. Blender Laboratorium 3. Gula Pasir

4. Gelas Piala 4. Kecambah

5. Bola Hisap 5. Ragi


6. Pipet

7. Batang Pengaduk

8. Fungsi Botol Kultur

9. Laboratorium Kompor

10. Panci

11. Cawan Petri

12. Mikroskop

13. Autoclave

14. Enkas

15. Spatula

2
a) Prosedur Kerja

1. Semua alat diperkenalkan, termasuk fungsi dan cara kerjanya

2. Memperkenalkan bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam

kegiatan kimia dasar.

3. Memberikan pemahaman tentang cara-cara pemeliharaan atau perawatan

peralatan kimia dasar.

4. Memberikan pemahaman terkait karakteristik bahan-bahan kimia yang ada

di laboratorium.

3
C. Hasil dan Pembahasan

a) Alat

1. Mikroskop

Fungsi : untuk melihat objek yang berukuran mikro.

Cara Kerja :

1) Menemukan lapang pandang dengan mengatur penyinaran, mengatur cermin

sambil melihat lensa okuler agar sinar masuk ke diafragma, sehingga

menghasilkan pemantulan yang optimal.

2) Mengatur fokus mikroskop atau bayangan dengan perbesaran. Letakkan

preparat di atas meja preparat, dijepit dengan penjepit sambil mengamati

mikroskop dari samping tabung mikroskop diturunkan dengan pemutar kasar.

Kemudian lihatlah melalui lensa okuler dan dengan perlahan-lahan naikkanlah

tabung mikroskop sehingga objek terlihat jelas. Setelah objek tampak,

putarlah pemutar halus ke depan atau ke belakang sehingga mendapatkan

bayangan sebaik-baiknya. Perbesaran mikroskop diperoleh dengan cara

4
mengalihkan angka pada lensa objektif dengan angka yang tertera pada lensa

okuler.

2. Autoclave

Fungsi : untuk sterilisasi alat maupun bahan

Cara Kerja :

1) Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek terlebih

dahulu air yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada ternyata

masih kurang dari batas minimum, maka tambahkan lagi air hingga mencapai

batas tersebut. Sebaiknya gunakan air yang merupakan hasil destilasi guna

menghindari kerak serta karat.

2) Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita hendak

mensterilisasi botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib dikendorkan.

3) Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak ada

uap keluar. Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.

4) Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat

Celcius.

5
5) Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan

terdesak keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan tunggu

hingga prosesnya selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada saat

tekanan mencapai 2 atm.

6) Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu

sampai tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama dengan

tekanan udara pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu keluarkan isi

autoclave secara hati-hati. Demikian adalah cara sterilisasi menggunakan

autoclave dalam mensterilkan aneka peralatan medis.

3. Enkas

Fungsi : Enkas sebagai tempat penanaman mikroba.

Cara Kerja : Pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.

4. Botol Kultur

6
Fungsi : sebagai tempat untuk mengkulturkan atau menanamkan eksplan.

Cara Kerja : eksplan dimasukkan ke dalam botol kultur yang telah berisi media.

5. Gelas Piala

Fungsi : Untuk mengukur volume larutan tetapi hanya untuk larutan dengan

tingkat akurasi rendah.

Cara Kerja : masukkan larutan ke dalam gelas piala kemudian ukur sesuai

kebutuhan.

6. Batang pengaduk

7
Fungsi : Untuk mengaduk suatu baik akan direaksikan maupun ketika reaksi

sementara berlangsung.

Cara Kerja : gunakan dengan gerakan berputar berlawanan dengan jarum jam

sampai cairan larut.

7. Pipet

Fungsi : Membantu dalam pengambilan cairan yang sudah mendekati batas

volume dengan mudah.

Cara Kerja : pasang ke sebuah bola hisap, kemudian pipet akan menampung

cairan yang diambil oleh bola hisap.

8. Bola Hisap

8
Fungsi : untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal pipet.

Cara Kerja :

1) Kempeskan bola hisap dengan menekan bagian atas.

2) Sambungkan bola hisap dengan pipet, kemudian hisap cairan dengan

menekan huruf C.

3) Tuangkan cairan dengan menekan huruf D.

9. Spatula

Fungsi : untuk mengambil obyek. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk

dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.

Cara Kerja :

10. Cawan

9
Fungsi : Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.

Cara Kerja :

1. Meletakan medium di dalam cawan petri.

2. Menutup Cawan petri dengan penutup  cawan.

11. Timbangan Anatik

Fungsi : Fungsi timbangan analitik biasanya digunakan untuk menimbang

sejumlah bahan dengan ukuran sangat kecil.

12 .  Saringan

10
Fungsi: Ayakan atau saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan

bagian yang tidak diinginkan berdasarkan ukurannya, dari dalam bahan curah dan

bubuk yang memiliki ukuran partikel kecil dan bahan adonan atau campuran dari

cairannya

13. Blender Laboratorium

Fungsi: Blender Laboratorium – WARING Blender adalah

alat laboratorium yang digunakan untuk menghomogenkan media analis atau

sampel laboratorium berbentuk padatan menjadi media cair melalui proses

pengadukan dan pencacahan mekanis.

14. Botol kultur

11
Fungsi: Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.

15. laboratorium kompor

Dalam penggunaannya di laboratorium kompor listrik dan gas ini

berfungsi untuk memanaskan larutan atau zat-zat kimia dengan aquadest

agar zat kimia cepat larut dalam aquadest.

b) Bahan

1. Air mineral 

12
Air mineral adalah air yang mengandung mineral atau bahan-bahan larut lain yang

mengubah rasa atau memberi nilai-nilai terapi. Banyak kandungan Garam, sulfur,

dan gas-gas yang larut di dalam air ini. Air mineral biasanya masih memiliki buih.

2. Agar-agar

Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang

diolah dari rumput laut atau alga dan bisa dimakan, dalam bidang medis

digunakan sebagai pembiak bakteri di laboratorium. 

3. Kecambah 

13
Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja

berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya

disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan

tumbuhan.

4. Gula Pasir

Gula pasir tergolong dalam senyawa sukrosa. Sukrosa merupakan jenis

gula disakarida yang dibentuk oleh dua gugus monosakarida, yaitu glukosa dan

fruktosa.

5. Ragi

14
Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi. ...

Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai

bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor,

Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,,

Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.

c) Cara Pemeliharaan Peralatan Kimia Dasar

15
1) Perawatan peralatan elektronika

 Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat :

1. Sensitif terhadap goncangan.

2. Sensitif terhadap medan magnet.

3. Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 

4. Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab.

5. Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.

Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari dari

guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain

itu, hendaknya penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan yang

bertemperatur antara 180 C – 250 C.

Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan hendaknya dibersihkan

dari kotoran dan debu kemudian disimpan di ruangan yang kering.

2) Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku

logam.

Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan.

Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di

tempat yang bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu

gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.

Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang

melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

16
3) Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku

gelas.

Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada

beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku

gelas, yaitu :

A..       Keunggulannya :

1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.

2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang

mendadak.

3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.

4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.

B.        Kelemahannya :

1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.

2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu

daya tembus cahaya.

3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah

perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan

memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk

perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :

1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C –

370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.

17
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.

3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di

atas kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung

asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex.

4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke

dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan

air bersih dan dingin kemudian tambahkan detergent, larutan

kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml.

Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak

membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan

waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan

air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di tempat

yang kering.

5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada

peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan

luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan

dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan

alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk

membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini

terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh

di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna.

Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi

18
dengan menggunakan  kain yang berseray kasar karena hal itu

dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.

6. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak

digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko

merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut

tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan

fisik permanent.

4) Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku

karet/plastik.

Peralatan berbahan baku karet  bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas

karena dapat menggangu elastisitas karet.

Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila disimpan

terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku

karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan

menggunakan detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan

hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan

karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin.

19
D. Kesimpulan

Setiap alat dan bahan yang digunakan di dalam laboratorium memiliki

fungsi dan cara kerja yang berbeda.

Bahan-bahan kimia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu

dalam penggunaannya harus berhati-hati.

Pemeliharaan alat- alat kimia dasar dibagi menjadi 4, yaitu : Perawatan

peralatan elektronika, Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam,

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, dan Perawatan peralatan

yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.

20
E. Daftar Pustaka

Nugroho, Candra Catur.2020.Modul Pratikum Kimia Dasar.Tenggarong:Universitas Kutai

Kartanegara.

Kita, Kios Belajar.2011.Alat-Alat Kultur Jaringan Beserta Fungsinya.


http://kiosbelajarkita.blogspot.com/2016/05/alat-alat-kultur-jaringan-beserta.html.
(diakses tanggal 4 Januari).

Kimia, Jagad.2018.ENLENMEYER:FungsiEnlenmeyer.
https://www.jagadkimia.com/2018/02/erlenmeyer-fungsi-
erlenmeyer.html#:~:text=Erlenmeyer%20buchner%2F%20bercucuk.-,Pada
%20umumnya%20erlenmeyer%20berfungsi%20sebagai%20penampung
%20larutan%20yang%20akan%20dititrasi,ini%20memiliki%20ketelitian
%20yang%20rendah. (diakses tanggal 4 Januari).

Wikipedia.2020.Gelas Piala.https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas_piala.(diakses
tanggal 4 Januari).

Harry.2017.Fungsi Alat-Alat Laboratorium.


http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/09/fungsi-alat-alat-laboratorium-no-
alat.html. (diakses tanggal 4 Januari).

Hendro.2012.Cara Memelihara Alat Laboratorium.


http://analisbantul.blogspot.com/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html.
(diakses tanggal 4 Januari).

Setiawan, Dawan.2020.Penjelasan Fungsi, Cara Menggunakan dan Merawat


Labu Ukur.https://ngertiaja.com/fungsi-labu-ukur/. (diakses tanggal 4 januari).

Infolaborat.2015.Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia Dasar.


http://www.infolaborat.com/2015/08/alat-dasar.html.(diakses tanggal 4 Januari).

Satria, Ase.2016.Pengertian, Fungsi dan Bagian Mikroskop dan Cara


Menggunakan Mikroskop. https://www.materibelajar.id/2016/07/pengertian-
fungsi-dan-bagian-mikroskop.html.(diakses tanggal 5 Januari 2020).

Labor, Alat.2013.Pengertian Autoclave.


http://www.alatlabor.com/article/detail/322/pengertian-
autoclave#:~:text=Autoklaf%20atau%20autoclave%20adalah%20alat,menit
%20tergantung%20ukuran%20serta%20isi.(diakses tanggal 5 Januari).

21
Dahlia, Amy.2011.Nama, Fungsi,dan Cara Kerja Alat-Alat Laboratorium
Mikrobiologi. https://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-
cara-kerja-alat-alat-laboratorium-mikrobiologi/.(diakses tanggal 5 Januari).

Guru, Among.2020.Pengertian Kertas Lakmus, Jenis, Fungsi, dan Cara


menggunakannya. https://www.amongguru.com/pengertian-kertas-lakmus-jenis-
fungsi-dan-cara-menggunakannya/.(diakses tanggal 5 Januari).

Brainly.2020.Apa kegunaan gula, dan apa komposisi bahan kimia dalam gula.
https://brainly.co.id/tugas/31565880#:~:text=rb%20orang
%20terbantu-,Jawaban%3A,monosakarida%2C%20yaitu%20glukosa%20dan
%20fruktosa.(diakses tanggal 5 Januari).

Wikipedia.2020.Garam (Kimia). https://id.wikipedia.org/wiki/Garam_(kimia).


(diakses tanggal 5 Januari).

Pintar, Kelas.2020.Kegunaan Alkohol Yang Sangat Berguna.


https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/kegunaan-alkohol-yang-sangat-berguna-
4570/.(diakses tanggal 5 januari).

Surahman, Arif.2018.Pengertian Aquades, Manfaat,dan Kegunaannya.


https://www.kimiapost.net/2018/09/aquades-pengertian-dan-manfaat.html.
(diakses tanggal 5 Januari).

IBS.2019.Cara Kerja Hot Plate. https://ibs.co.id/id/cara-kerja-hot-plate/. (diakses


tanggal 5 Januari).

Labor, Alat.2013.Cara Menggunakan Oven Laboratorium.


http://www.alatlabor.com/article/detail/339/cara-menggunakan-oven-
laboratorium. (diakses tanggal 5 Januari).

IBS.2019.Fungsi Tabung Reaksi dan Cara Penggunaan Tabung Reaksi.


https://ibs.co.id/id/fungsi-rak-tabung-reaksi/.(diakses tanggal 5 Januari).

22
CHAPTER III

Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroba

A. Pendahuluan

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara

(nutrient) yang digunakan untuk membiakkan mikroba. Media terdapat

bermacam-macam yang dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan,

pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba maupun

untuk transport specimen dari suatu tempat ke tempat pemeriksaan

mikrobiologi. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa

molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dalam

pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar

mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba yang diperiksa

adalah benar-benar mikroba yang dicari atau yang diharapkan. Upaya

pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai

agar bakteri dapat berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya,

mikroorganisme memerlukan bahan-bahan organik dan ion-ion pendukung

sebagai sumber energi dan katalis (morse & meitzner, 2010). Faktor-faktor

yang penting bagi proses pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi,

oksigen dan gas lain, kelembaban, ph media, suhu, serta kontaminan.

23
B. Alat, Bahan dan Metode

a) Alat

1. Timbangan Analitik 6. Pipet + Bola Hisap

2. Saringan 7. Batang Pengaduk

3. Belender 8. Kompor + Gas

4. Gelas Piala 9. Panic

5. Botol Kultur 10. Cawan Petri

B) Bahan

1. Kecamabah (150 g/l) 5. Gula pasir (10 g/1)

2. Agar (7 g/l) 6. Agar’’(7g/1

3. Plastic, kare, spidol, dan kertas label 7. Aquades

24
a) Prosedur kerja

1. Timbang gula pasir 2,5 g

2. Kecambah yang telah dibersihkan dan dicuci bersih ditimbang seberat 37,5
g lalu diblender

3. Kecambah yang telah diblender kemudian disaring untuk diambil sarinya

4. Pindahkan dari kecambah kedalam gelas piala 1L, masukkan 2,5 gula pasir,
lalu aduk hingga merata. Tambahkan air hingga volume tetap 250 ml.

5. Masukkan 1,75 g agar-agar kedalam larutan media lalu panaskan. Aduk


merata hingga larutan media mendidih.

6. Setelah mendidih, angkat larutan media lalu tuangkan ke dalam toples.

7. Lalu beri plastik dan ditutup rapat menggunakan karet gelang dan Beri kode
media pada tutup media, kemudian media tersebut dimasukkan ke dalam panci
yang telah diisi air kemudian dipanaskan selama 30-40 menit ( waktu dimulai
dihitung ketika air didalam panci sudah mendidih, kondisi panci selama
pemanasan adalah tertutup rapat)

8. Setelah disterilkan, toples yang berisi media kedalam ruang kultur

25
C. Hasil dan Pembahasan

Pengamatan dilakukan 1 Minggu setelah pembuatan media. Perubahan


yang diamati adalah jenis mikroba yang tumbuh dan presentase
pertumbuhan mikroba tersebut

26
D. Kesimpulan

Pengeceran merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada larutan

dengan konsentrasi pekat agar menjadi konsentrasi encer.

27
E. Daftar Pustaka

Nugroho, Candra Catur.2020.Modul Pratikum Kimia Dasar.Tenggarong:Universitas Kutai

Kartanegara.

28
CHAPTER IV

Pengamatan Menggunakan Microskop Modern

A. Pendahuluan

Pengamatan ini dilakukan setelah membuat media mikroba dalam sebuah wadah

yg telah disimpan selama 1 minggu, mengamati mikroba yg hidup dalam wadah

yang diberi ragi sebagai sumber berkembang biak mikroba itu sendiri pada

kecamba sebagai objek pengamatan.

Dengan menggunakan microskop modern terlihat bahwa mikroba yang ada

dalam wadah tersebut tumbuh dengan baik dan banyak, terlihat pada gambar

berikut;

Bisa kita lihat gambar tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroba sangat

bagus dalam wadahnya, serta pada objek kecambah yang digunakan.

29
B. Alat, Bahan dan Metode

a) Alat

1. milrosop cahaya 5. bunsen

2. kaca objek

3. lampu semprot

4. jarum ose

b) Bahan

1. biarkan bakteri

2. tisu

3. alcohol 70%

4. aquades streril

c) PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel yg diambil adalah mikroba yg tumbuh akibat ragi, diambil sedikit


saja untuk memastikan apakah bakteri tersebut tumbuh sesuai yg diharapkan
atau tidak, setelah diambil sampel nya lalu diamati agar tau apakah bakteri
atau mikroba itu tumbuh dengan baik atau tidak.

30
Contoh gambar pengambilan sampel;

D. Kesimpulan

Mikroskop yang umum di gunakan saat ini untuk keperluan laboratorium

adalah mikroskop cahaya

31
32
E. Daftar Pustaka

Nugroho, Candra Catur.2020.Modul Pratikum Kimia Dasar.Tenggarong:Universitas Kutai

Kartanegara.

33
CHAPTER V

Dokumentasi

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai