Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : Farizah Zakirah


NPM : E1I021045
Prodi : Ilmu Kelautan
Hari/Tanggal : Sabtu/26 Februari 2022
Kelompok :-
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia, M.Si
2. Ir. Zamdial, M.Si
Ko-ass : 1.Santika Rahma (E1G019031)
2. Ajie Pangestu (E1G019010)
Objek Praktikum : MENGENAL ALAT-ALAT
LABORATORIUM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2. Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat
laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat-alat laboratorium biasanya digunakan dalam praktikum Kimia atau
Biologi. Biasanya, alat-alat laboratorium yang terbuat dari kaca dan tembus
pandang tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia Selain itu, bahan kaca juga
memiliki titik didih tinggi, sehingga tidak mudah meleleh meski dipanaskan
dalam suhu 1.000 derajat celsius. Alat-alat laboratorium dapat dikelompokkan
berdasarkan sifatnya, keadaan dan bentuknya, fungsinya, harganya dan
frekuensinya serta penggunaan dan kondisinya. (Raharjo, 2017).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. (Ririn Andriani, 2016).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan
melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (F.Zuhra, dkk.
2021).
Alat-alat laboratorium dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, keadaan
dan bentuknya, fungsinya, harganya dan frekuensinya serta penggunaan dan
kondisinya. Alat-alat banyak menggunakan baterai kering atau basah. Di
laboratorium bentuk alat juga beraneka ragam. Banyak alat yang bentuknya
bundar. (Syahril Amin, 2020).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan
terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap
kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat
menentukan keberhasilan suatu penelitian (Doni Setiawan, 2014).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat
1. Gelas Piala 19. Corong
2. Erlemeyer 20. Rak Tabung Reaksi
3. Labu Ukur 21. Penjepit Tabung Reaksi
4. Petridish 22. Statif dan Klem
5. Gelas Ukur 23. Sikat Tabung Reaksi
6. Kaca Arloji 24. Segitiga
7. Tabung Reaksi 25. Bola HIsap
8. Cawan Penguap 26. Lampu Spiritus
9. Mortal 27. Bunsen
10. Krush 28. Kaki Tiga
11. Pipet Tetes 29. Botol Semprot
12. Pipet Volume 30. Kawat Kasa
13. Pipet Gondok 31. Klem Utilitas
14. Batang Pengaduk 32. Oven
15. Sudip 33. Tanur
16. Corong Pisah 34. Hot Plate
17. Desikator 35. Timbangan Analitis
18. Buret

3.2 Prosedur Kerja


1. Menyiapkan peralatan tulis.
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari Ko-Ass tentang alat-alat
laboratorium.
3. Mengamati fungsi-fungsi dari alat laboratorium yang dijelaskan Ko-Ass.
4. Mencatat apa yang telah dijelaskan oleh Ko-Ass.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

No Tabung
NamaReaksi Untuk mereaksikan
dan Gambar Alat Fungsi dua/lebih zat dalam sekala
kecil.
1. Gelas Piala - Tempat untuk menyimpan larutan.
- Tempat untuk memanaskan larutan.
- Untuk menguapkan solven/pelarut atau
untuk memekatkan.

5. Gelas Ukur Berfungsi untuk mengukur volume


larutan.
2. Erlemeyer - Tempat unruk mereaksikan zat atau
mencampur zat.
- Tempat zat yang akan dititrasi.

6. Kaca Arloji Sebagai wadah untuk menimbang.

3. Labu Ukur - Tempat membuat larutan.


- Tempat mengencerkan larutan.

4. Petridish
Berfungsi untuk mebiakkan mikroba.

7
8 Cawan Penguap Untuk mengeringkan suatu bahan dalam oven
dan desikator.

9 Mortal Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat


padat/kristal.

10 Krush Digunakan untuk memanaskan logam-logam,


misal alam analisa kandungan abu suatu logam
atau bahan lain.

11 Pipet Tetes Berfungsi untuk meneteskan atau mengambil


larutan dengan jumlah kecil.

12 Pipet Volum Berfungsi untuk mengukur volume larutan.

13 Pipet Gondok Digunakan untuk mengambil larutan dengan


volume tertentu.

14 Batang Pengaduk Berfungsi untuk mengaduk atau mengocok suatu


larutan, baik akan direaksikan maupun ketika
reaksi sementara berlangsung.

15 Sudip Untuk mnegambil bahan-bahan kimia dalam


bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.

16 Corong pisah Berfungsi untuk memisahkan 2 larutan yang


tidak bercampuran karena adanya perbedaan
jenis, biasa digunakan pada proses ekstraksi.

17 Desikator Berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang


harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
Laboratorium. Terdapat 2 jenis yaitu desikator
biasa dan desikator vakum.

18 Buret Untuk tetrasi, tetapi pada keadaan tertentu


digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.

19 Corong - Digunakan untuk memasukkan atau meindahkan


larutan dari satu tempat ke tempat lain.
- Dapat digunakan juga untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saring pada bagian atas.

20 Rak Tabung Reaksi Sebagai tempat tabung reaksi, biasanya


digunakan pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi.

21 Penjepit Tabung Reaksi Untuk penjepit tabung reaksi.

22 Statif dan Klem - Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi.


- Menjepit buret dalam proses titrasi.
- Untuk menjepit kondensor pada proses ditrasi.
23 Sikat Tabung Reaksi Untuk menyikat tabung reaksi pada saat mencuci
tabung reaksi.

24 Segitiga Tempat meletakkan gelas piala/Erlemeyer ketika


dipanaskan (diletakkan di atas kaki tiga).

25 Bola Hisap Berfungsi untuk menghisap larutan yang akan


dipindahkan dari botol larutan.

26 Lampu Spiritus Berfunsi untuk membakar zat atau memanaskan


larutan.

27 Bunsen - Untuk memanaskan larutan.


- Untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

28 Kaki Tiga Berfungsi sebagai penyangga pembakar spiritus.

29 Botol Semprot Sebagai tempat untuk meletakkan aquades.


30 Kawat Kasa Sebagai alat untuk menahan labu/beaker pada
saat pemanasan menggunakan pemanas
spiritus/pemanas bunsen.

31 Klem Utilitas Sebagai penjepit alat-alat seperti erlemeyer, gelas


piala dll.

32 Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan


dan digunakan untuk mengeringkan yang dalam
keadaan basah.

33 Tanur Digunakan umtuk pemanasan. Fungsi pemanas


pada alat ini dapat dilakukan hingga suhu yang
tinggi, sehingga sempel akan terbakar dan
berubah fase menjadi abu.

34 Hot Plate Sebagai pemanas.

35 Timbangan Analitis Sebagai alat untuk menimbang zat.

BAB V
PEMBAHASAN
Peralatan laboratorium yang dipakai disetiap laboratorium ada yang sama
dan ada pula yang berbeda. Semua itu dibedakan karena memiliki jenis peralatan
yang khas dan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat
laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan
alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya
cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.Terdapat
beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker
terbuat dari bahan borosilikat atau plastik.
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat
berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari
nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman. Fungsi labu
erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan.
Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika
dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 50 – 500 ml. Dalam
laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses
pembiakan mikroba.
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang
digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat
yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan
larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi
tinggi.Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat
sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada
lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1
mL hingga 2 L.Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat
memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi
dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti
bahan polietilen. Petridish, merupakan tempat untuk membiakkan mikroba.
Gelas Ukur, Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur
volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Bahkan ada beberapa gelas
ukur yang mampu mengukur dengan standar 0,05mL sampai 10mL. Gelas ukur
Umumnya berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik yang
dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga
kestabilan gelas ukur.
Kaca Arloji, Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini
memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Penutup gelas kimia ketika tengah proses
pemanasan sampel (penguapan), sebagai tempat untuk mengeringkan padatan
dalam desikator, dan sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses
pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
Tabung reaksi adalah peralatan laboratorium berjenis gelas yang terbuat
dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia (lihat foto
diatas). Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada
umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
Kemudian Cawan Penguap, berfungsi untuk mengeringkan suatu bahan dalam dan
desikator. Dan Mortal, Mortar atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan
Alu. Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau
menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
Krush, digunakan untuk memanaskan logam-logam. Misal dalam analisa
kandungan abu suatu logam atau bahan lain.
Terdapat 3 jenis pipet, yaitu: Pipet tetes, Pipet tetes Sesuai dengan
namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang
sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang
berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya. Pipet Volume,
adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pipet
Gondok, Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih
besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan
laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian
tinggi.Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya
adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
Batang Pengaduk, Batang pengaduk digunakan untuk mencampur cairan
dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk
umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama
dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung membulat.
Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk
membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi
pada suatu ekstraksi. Sedangkan Sudip, berfungsi untuk mengambil bahan-bahan
kimia dalam bentuk padatan.
Corong digunakan untuk memasukkan atau meindahkan larutan dari satu
tempat ke tempat lain. Dapat digunakan juga untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saring pada bagian atas. Sedangkan Corong pisah, Peralatan
laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya
digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-
komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda. Corong pisah atau corong
pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab
kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon
ataupun kaca. Kemudian Krush, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
Misal dalam analisa kandungan abu suatu logam atau bahan lain.
Desikator, adalah alat kimia yang berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan sampel bebas air. Alat ini berbentuk layaknya panci dua susun dengan
bagian penutup yang dilapisi vaseline, sehingga akan sulit dibuka dalam keadaan
dingin. Di bagian bawahnya diisi dengan bahan pengering berupa silika gel. Ada
dua jenis desikator yang bisa digunakan dalam laboratorium, yaitu desikator biasa
dan desikator vakum. Bedanya, pada desikator vakum tersedia katup yang bisa
dibuka tutup, serta dihubungkan oleh selang.
Buret merupakan alat dengan bentuk silindris memanjang ini biasanya
digunakan untuk titrasi dengan presisi tinggi, atau bisa juga untuk mengukur
volume suatu larutan. Alat yang dilengkapi dengan skala pada sisi luarnya ini
memang dirancang dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga cocok
digunakan untuk keperluan analisis volumetrik kuantitatif.Kini, meski dalam
perkembangannya telah banyak ditemukan alat titrasi berbasis teknologi, buret
masih menjadi alat laboratorium yang selalu digunakan.
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia
mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung
reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang
kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan. Secara ringkas.
Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi,
mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur. Kemudian penjepit
tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat
proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan
benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses
pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa
juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses
pemanasan berjalan maksimal. Adapun Condesor yaitu alat laboratorium yang
memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap. Alat
ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya adalah condesor graham,
Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral), condesor Liebig (lurus), dan condesor
Allihn (bulat).
Bola hisap atau Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan,
yang biasanya dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi
dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan
tidak mudah rusak.

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar. Adapun
beberapa alat laboratorium beserta fungsinya : gelas piala berfungsi sebagai
Tempat untuk menyimpan larutan. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat
mereaksikan zat atau mencampur zat dan digunakan untuk tempat zat yang akan
dititrasi. Labu ukur berfungsi sebagai tempat membuat larutan dan tempat
mengencerkan larutan. Petridish berfungsi sebagai tempat membiakkan
mikroba. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan.
Corong digunakan untuk memasukkan/memindahkan larutan dari satu
tempat ke tempat lain. Rak tabung reaksi berfungsi sebagai tempat tabung
reaksi. Penjepit tabung reaksi digunakan untuk menjepit tabung reaksi. Statif
dan klem digunakan sebagai penjepit, menjepit buret pada proses titrasi. Sikat
tabung reaksi berfungsi untuk menyikat tabung reaksi ketika mencucinya.
Segitiga sebagai tempat meletakkan gelas piala/erlenmeyer ketika dipanaskan.
2. Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas beragam
element-element kimiawi. Misalnya, air yang juga merupakan bahan kimia
menjadi bahan kimia murni karena homogen atau hanya terdiri dari satu jenis
bahan saja yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H2. Sebenarnya,
untuk mengklasifikasikan bahan kimia akan terdapat sangat banyak
parameternya. Namun, untuk macam-macam bahan kimia yang paling umum
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu; asam, basa, logam, reaksi panas,
polimer, berbahaya, inhalasi, tertekan dan kontak kulit. sifat-sifat bahan kimia
dibagi menjadi dua macam, bahan kimia non B3 yaitu singkatan dari bahan
tidak berbahaya dan tidak beracun. Sifat lainnya yaitu B3 yang berarti bahan
berbahaya dan beracun. Pembagian tersebut diantaranya; Mudah meledak,
Mudah terbakar, Iritan, Karsinogenik, Beracun, Bertekanan, Oksidator, Reaktif
terhadap asam dan Reaktif terhadap basa.
3. Dapat diketahui cara-cara penggunaan alat-alat laboratorium dengan baik
dan benar agar tidak terjadi kesalahan prosedur pemakaian alat. Adapun
beberapa cara untuk menggunakan beberapa alat tersebut yaitu: Labu ukur,
Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat
dengan bantuan kerta sisap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas
atas.
Cara menggunakan tabung reaksi adalah dibersihkan terlebih dahulu lalu
dikalibrasi dengan aquades setelah itu lap dengan lap atau kertas isap.
Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Cara menggunakan gekas kimia adalah bersihkan gelas denganaquadest
sebanyak tiga kali, kemudian masukkan larutan percobaan dan simpan gelas
diatas kasa asbes di atas kakitiga untuk melakukan pembakaran
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium
lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan
baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. Semua praktikum harus menguasai
materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal dan
sesuai dengan apa yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S. 2020. Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat-Alat Praktik


Laboratorium Kimia Berbasis Augmented Reality. Syntax Literate. Jurnal
Ilmiah Indonesia. 5(8). 681-694.
Andriani, R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. 1(1).
Raharjo, R. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal
Kimia Sains Dan Aplikasi. 20(2). 99-104.
Setiawan, D. 2014. Pelatihan Pengunaan Alat-Alat Laboratorium Untuk
Meningkatkan Pemahaman Praktikum Ipa-Biologi Bagi Guru Smp Di
Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya. 2(1). 80-87.
Zuhra, F., Nurhayati, N., & Septiani, S. 2021. PENGENALAN ALAT-ALAT
LABORATORIUM IPA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DI ERA NEW
NORMAL. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). 5(2). 396-404.

Anda mungkin juga menyukai