KIMIA INDUSTRI
(Pengenalan Alat – Alat dan Preparasi Dasar Laboratorium)
Oleh :
LABORATORIUM PENDIDIKAN I
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum fungsi dari alat – alat praktikum telah diketahui dan
dipelajari sebelumnya. Untuk memudahkan dalam memahami alat – alat
laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relatif lama dan dalam keadaan
baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai.
(Wirjosoemarto, 2004). Fungsi dari setiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar
praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat – alat laboratorium yang akan
dipakai.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja, karena alat – alat laboratorium biasanya dapat rusak atau berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat mengetahui cara – cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini dapat berupa bahan kimia yang bersifat mudah terbakar, mudah
meledak, korosif, dan beracun. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti
aquadest, amilum, yodium dan gula (Mustafa,2007).
Analis adalah analis yang cermat dalam hal kerapian. Kerapian dalam
laboratorium tentu saja harus melebar mulai dari meja praktikumnya sendiri ke rak
dimana tersedia bahan bahan untuk seluruh kelas. Kerapian hendaknya mencakup
juga pemeliharaan perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam,
bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dikeringkan dari peralatan,
bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan disterilkan dengan
mengguyur asam dan basa dengan banyak air (Day and Underwood, 1999:1).
Karakteristik bahan-bahan kimia berdasarkan sifatnya yaitu terdapat 6 bagian,
yaitu :
a. Alumunium sulfat (AlSO4) : berbentuk kristal, berwarna putih , larut dalam
air. Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas,
b. Amoniak (NH4OH) : mudah menguap, jika terkena kulit dan mata
menyebabkan iritasi, dalamwujud uap mengganggu pernafasan
c. Asam sulfat (H2SO4) : zat cair tidak berwarna, tergolong asam kuat, bersifat
racun, sangat korosif.Jika terkena kulit dapat menimbulkan luka parah dan
jika terkena kain dapat merusak kain
d. Asam klorida (HCl) : zat cair tak berwarna, bersifat racun, korosif
e. Etanol (C2H5OH) sering juga disebut dengan alkohol. Karakteristiknya, yaitu
zat cair tidak berwarna, mudah menguap, muah terbakar, biasanya
digunakansebagai pelarut
f. Natrium klorida (NaOH) merupakan zat padat berwarna putih, bersifat racun,
bersifat korosif, danmudah menyerap uap air, udara (Mustafa,2007).
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN
3.2 Prosedur
3.2.1 Prosedur Percobaan
1. Para praktikan memasuki laboratorium
2. Alat – alat praktikum diterangkan oleh laboran
3. Alat – alat praktikum juga disiapkan oleh asisten dosen
4. Para praktikan sebelumnya sudah dibagi kelompok, selanjutnya 4 jenis
praktikum dikerjakan oleh mereka
5. Kelompok praktikan 7 dan 8 melakukan praktikum pencampuran
konsentrasi antara Natrium Klorida (NaCl) dan aquades
6. Praktikum selanjutnya simulasi titrasi juga dikerjakan oleh praktikan
7. Natrium Klorida (NaCl) ditimbang dengan timbangan analitik
8. Praktikan dilatih untuk menggunakan bulb dengan bantuan media air
9. Semua simulasi praktikum praktikan diamati dan difoto.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1
No. Nama Alat Gambar Fungsi
Alat
1. Batang
pengaduk
Untuk mengaduk
atau mengocok
suatu bahan yang
direaksikan
2. Botol
semprot
Untuk
menyimpan
aquades
3. Bulb
Untuk menyedot
larutan.
4. Bunsen
Untuk
memanaskan
larutan dan
digunakan untuk
sterilisasi dalam
suatu proses.
5. Buret
Digunakan untuk
titrasi dan
mengukur volume
suatu larutan
6. Cawan
penguap Untuk
mengeringkan
suatu bahan
dalam oven dan
desikator.
7. Corong Untuk
memasukkan atau
memindahkan
larutan dari suatu
tempat ke tempat
lain sekaligus
sebagai
penyaringan
8. Corong
buchner
Untuk menyaring
larutan atau cairan
yang menjadi
objek penilitian
9. Corong Untuk
pisah memisahkan dua
larutan yang tidak
tercampur Karena
adanya perbedaan
massa jenis yang
biasa digunakan
proses ekstraksi.
10. Desikator
Untuk
menghilangkan
kadar air suatu
bahan.
11. Erlenmeyer
Untuk
menampung
larutan yang akan
dititrasi pada
proses titrasi.
Untuk mengukur
volume larutan.
Wadah untuk
menimbang
Sebagai
penyangga
pembakar spirtus.
Untuk menahan
gelas ukur atau
beaker saat proses
pemanasan.
17. Klem
utilitas
Untuk menjepit
alat – alat gelas,
seperti
Erlenmeyer.
Tempat membuat
larutan dan
mengencerkan
larutan.
19. Lampu
spirtus
Untuk membakar
zat atau
memanaskan
larutan
20. Mortal
Untuk
menghaluskan zat
yang masih
bersifat padat atau
kristal.
21. Penjapit Untuk
pengambilan alat
– alat yang tidak
dapat diambil
dengan tangan
22. Pertidish
Tempat untuk
meletakkan
mikroba.
23. Piknometer
Untuk mengukur
nilai massa jenis
atau densitas
fluida ada
beberapa yang
sekaligus sebagai
pengukur suhu.
Untuk mengambil
larutan pada
volume tertentu.
26. Pipet
volume Untuk mengukur
volume larutan.
Untuk
menyimpan
tabung reaksi
2. Natrium
klorida
(NaCl)
Instrumentasi
1. Kulkas Untuk
menyimpan
kebutuhan lab,
seperti vaksin,
obat – obatan
mapun benda
farmasi lainnya.
2. Magnetik
Untuk
stirer
menghomogenkan
suatu larutan
dengan
pengadukan.
3. Oven
Untuk membuat
bahan kimia yang
kita teliti kadar air
yang keluar.
4. Ruang asam
Untuk
memastikan
keamanan bagi
analis dari
paparan asam
yang berbahaya
dari suatu reagent.
5. Timbangan Untuk
analitik menimbang suatu
zat yang
membutuhkan
suatu ketelitian
yang tinggi dalam
skala mikro.
Pelindung Diri
1. Google
glass Untuk melindungi
mata dari
percikan suatu zat
yang berbahaya.
2. Jas
laboratorium
Untuk melindungi
badan dari
percikan suatu zat
yang berbahaya.
3. Masker
Untuk mencegah
terhirupnya gas
zat yang
berbahaya.
4. Sarung
tangan
Untuk melindungi
tangan dari
tumpahan atau
percikan suatu zat
yang berbahaya.
5. Sepatu
Untuk melindungi
kaki dari
tumpahan atau
percikan suatu zat
yang berbahaya.
BAB V
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini terdapat beberapa kesimpulan, yaitu sebagai
berikut.
a. Alat – alat laboratorium sangat wajib diketahui dengan baik dan
benar
b. Ketidakakuratan alat ukur, seperti timbangan dapat dipengaruhi
salah satunya oleh udara
c. Setiap alat memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda, namun ada
beberapa alat yang memiliki kemiripan karena alasan kepraktisan
d. Kebersihan dan perlengkapan, seperti jas lab, masker, sarung
tangan, sepatu, dan google glass juga sangat penting demi menjaga
keselamatan praktikan.
6.2 Saran
Pada praktikum ini terdapat juga beberapa saran yang dapat
diambil dan ditingkatkan pada setiap praktikum, yaitu sebagai berikut.
a. Modul praktikum harus dibagikan minimal 4 hari sebelum
praktikum
b. Setiap praktikum minimal dibagi 2 shift, agar praktikum berjalan
dengan lancar dan kondusif
c. Setiap praktikan harus sudah menguasai praktikum yang akan
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA