KIMIA PERTANIAN
ACARA I
Oleh :
NIM : A1D016035
Rombongan :2
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal bermacam-macam alat dan bahan kimia yang sering
dipakai dalam analisis atau percobaan serta penggunaannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan fatal maupun
sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya di dalam laboratorium yang aman
bebas dari rasa khawatir ak an kecelakaan dan keracunan. Seseorang dapat bekerja
dengan aman, produktif, dan efisien. (khasan, 1990)
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia
dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar
analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri.
Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan
dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga
menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan
kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan
penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day &
Underwood, 1998).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat,
alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan
tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam
penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang
mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran
dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang biasa digunakan dalam praktikum adalah buret, pipet seukuran, pipet
tetes, labu ukur, gelas ukur, labu Erlenmeyer, labu didih labu destilasi, kuvet,
eksikator atau desikator, tabung reaksi, gelas arloji, prop, cawan porselin, mortar,
spatula, filler, statif, oven listrik, water bath, pH-meter, timbangan analiti, DHL-
meter, muffle furnace, spektrofotometer, shaker, centrifuge, absorption atom
spectrophotometer, deep freezer, flamefotometer, kompor listrik, biosafety
cabinet.
Sedangkan bahan- bahan yang biasa digunakan adalah natrium carbonat, asam
asetat, magnesium oksida, kalium klorida, ammonium nitrat, natrium hidroksida,
ammonia, saccaharose reinst, ammonium florida, asam oksalat, asam klorida,
asam oksalat dihidrat.
B. Prosedur Kerja
A. H asil Pengamatan
B. Pembahasan
a. Sumber Cahaya
Lampu Katoda
Lampu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS. Lampu katoda memiliki
masa pakai atau umur pemakaian selama 1000 jam.
Lampu Katoda Monologam : Digunakan untuk mengukur 1 unsur
Lampu Katoda Multilogam : Digunakan untuk pengukuran beberapa logam
sekaligus, hanya saja harganya lebih mahal.
Lampu katoda berfungsi sebagai sumber cahaya untuk memberikan energi
sehingga unsur logam yang akan diuji, akan mudah tereksitasi.
Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar oleh atom-
atom netral unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya (Ground
state). Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar tampak.
Prinsip Spektrometri Serapan Atom (SSA) pada dasarnya sama seperti absorpsi
sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam larutan. Hukum absorpsi sinar
(Lambert-Beer) yang berlaku pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra violet,
sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom
(SSA).
Tabung Gas
Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang berisi gas
asetilen. Gas asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu 20000K, dan ada juga
tabung gas yang berisi gas N2O yang lebih panas dari gas asetilen, dengan kisaran
suhu 30000K. regulator pada tabung gas asetilen berfungsi untuk pengaturan
banyaknya gas yang akan dikeluarkan, dan gas yang berada di dalam tabung.
Spedometer pada bagian kanan regulator. Merupakan pengatur tekanan yang
berada di dalam tabung.
Ducting
Ducting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa
pembakaran pada AAS, yang langsung dihubungkan pada cerobong asap bagian
luar pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh AAS, tidak berbahaya
bagi lingkungan sekitar. Asap yang dihasilkan dari pembakaran pada AAS, diolah
sedemikian rupa di dalam ducting, agar ppolusi yang dihasilkan tidak berbahaya.
Kompresor
Kompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit, karena alat
iniberfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh AAS,
pada waktu pembakaran atom.
Burner
Burner merupakan bagian paling terpenting di dalam main unit, karena burner
berfungsi sebagai tempat pancampuran gas asetilen, dan aquabides, agar
tercampur merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan merata.
Lobang yang berada pada burner, merupakan lobang pemantik api, dimana pada
lobang inilah awal dari proses pengatomisasian nyala api.
Buangan pada AAS
Buangan pada AAS disimpan di dalam drigen dan diletakkan terpisah pada AAS.
Buangan dihubungkan dengan selang buangan yang dibuat melingkar sedemikian
rupa, agar sisa buangan sebelumnya tidak naik lagi ke atas, karena bila hal ini
terjadi dapat mematikan proses pengatomisasian nyala api pada saat pengukuran
sampel, sehingga kurva yang dihasilkan akan terlihat buruk.
Alat alat yang digunakan dalam praktikum kimia terbuat dari berbagai
macam bahan. Ada yang terbuat dari logam, karet, gelas, dan dari porselin.
Sedangkan untuk bahan bahan kimia yang biasa digunakan masing - masing
mempunyai berat molekul, tanda bahaya, dan derajat kemurnian yang berbeda-
beda.
Hubungan antara alat dan bahan kimia dalam pertanian kaitannya erat
karena apabila kita akan melakukan sebuah percobaan tentang pertanian maka kita
akan membutuhkan alat-alat dan bahan-bahan kimia yang berkaitan dengan
percobaan yang kita lakukan.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dapat diketahui bahwa alat-alat kimia yang biasa digunakan terbuat dari
gelas, logam, karet, ukuran, fungsi, dan bentuk yang beragam. Seperti
contoh tabung reaksi, gelas ukur, buret, dan lain-lain.
2. Derajat kemuliaan meliputi BP, DAB, IR, dan Ph.
B. Saran
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi
Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Rohman, Taufiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia
Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah
Ammonium nitrat