PENGENALAN ALAT
OLEH :
Amelia lestari (062230450921)
M. Amin Rifki (062230450924)
Onasis Claudio marselino Darmawan (062230450925)
Putri Salwa Rahmadina (062230450926)
TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BANYUASIN 2023
i
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
DASAR TEORI ....................................................................................................... 2
BAB III .................................................................................................................... 4
METODOLOGI ...................................................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat ......................................................................................... 4
3.2 Alat................................................................................................................. 4
3.3 Cara kerja ....................................................................................................... 4
BAB IV .................................................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
4.1 Hasil ............................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 8
BAB V ................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
5.2 Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13
LAMPIRAN .......................................................................................................... 14
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil
penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan
alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga
tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus
teliti dan mebutuhkan pengetahuan
Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan
dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat
yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus
mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu
penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian
terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan
keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat
laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi
dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk
membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).
3
BAB III
METODOLOGI
4
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan lap. Simpan larutan didalamnya.
3.3.2 Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian
digoyangkan memutar labu erlenmeyernya.
3.3.3 Labu ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau
masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding
diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan
dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.3.4 Gelas ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur.
Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan
melihat meniscus ke bawah.
3.3.5 Pipet tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu
longgarkan.
3.3.6 Bola karet
Tekan karet pada filler, lalu pasangkan pipet ukur dan tekan tuas keatas
hingga cairan masuk dan tahan sampai pipet ukur terisi oleh cairan
3.3.7 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.3.8 Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan
kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan
5
yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak.
Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
3.3.9 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan
lahan ke dalam mulut corong.
3.3.10 Mortal dan alu
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke
dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).
3.3.11 Neraca analitik
Letakan piringan diatas kaca lalu tekan tombol care, buka salah satu kaca
dan letakan zat yang ingin ditimbang menggunakan kaca arloji, tutup kembali
kaca, lalu tekan tombol dan yunggu angkanya menjadi stabil
3.3.12 Pipet ukur
Pasang rubber bulb pada bagian ujung atas pipet ukur, lalu sedot cairan
dengan batuan filler hingga memiliki volume yang diinginkan, keluarkan cairan
dengan mengikuti skala yang tersedia, samakan tekanan filler dengan udara
sekitar
3.3.13 Kaca arloji
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue
atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup
gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
tersebut.
3.3.14 Piknometer
Timbang piknometer kosong lalu masukan aquades sampai penuh,
pakaikan tutupnya sampai meluber, kemudian timbang piknometer yang berisi.
3.3.15 fallingball viskositas
Pertama masukan aquades kedalam tabungnya, lalu masukan ball dan
putar tabungnya, lalu hitung kecepatan bola jatuh
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Nama Alat Fungsi
1 Gelas beaker - Tempat menyimpan larutan
- tempat untuk memanaskan larutan
kimia, untuk menguapkan solven atau
untuk memekatkan
2 Erlenmeyer - Tempat mereaksikan zat atau
mencampur zat
-Digunakan sebagai tempat zat yang
akan dititrasi
3 Labu ukur Tempat membuat larutan dan
mengencerkan larutan
7
kewadah
10 Mortar dan alu Untuk menggerus atau menghaluskan
sampel padatan menjadi serbuk
11 Neraca analitik Untuk menimbang bahan atau zat yang
digunakan sebelum melakukan
percobaan
12 Pipet ukur Untuk memindahkan larutan atau cairan
kewadah dengan berbagai ukuran volume
13 Kaca arloji Sebagai alat bantu untuk meletakan zat
padatan saat menimbang
14 Piknometer Untuk menentukan massa jenis suatu
cairan
15 Fallingball viskometer Untuk mengukur viskositas cairan
newton
4.2 Pembahasan
1. Gelas Beaker
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya,
terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat
kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan
didalamnya.
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan
8
memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan
menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi
3. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak
boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian
dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan
kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu
dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah.
Tutup lalu homogenkan.
4. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari
kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume
larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
5. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari plastik
atau kaca dengan ujung bawah agak meruncing dan ujung atasnya ditutupi karet.
Sehingga dalam hal ini pipet tetes hanya dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang bersifat cair.
6.Ball Karet
Bola Hisap/Pipet Filler/Karet Penghisap, alat laboratorium kimia yang
digunakan untuk memindahkan sejumlah volume larutan. Filler merupakan alat
untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet
sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.
7.Spatula
Secara general, spatula ini digunakan untuk mengambil bahan kimia yang
bentuknya padat atau serbuk sebelum hendak ditimbang. Pada saat pengambilan,
harus dilakukan dengan sangat teliti ya. Karena serbuk atau padatan tersebut akan
9
ditimbang menggunakan timbangan analitik, yang dimana ia memiliki tingkat
ketelitian yang tingg
8. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk
titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan
kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan
yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak.
Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
9. Corong
Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan
setelah diberikertas saring
10. Mortar dan Alu
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu
masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus
hingga halus menggunakan alu (pastle).
11. Neraca Analitik
Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan
sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik
zat berbentuk padat maupun cair. Neraca Analitik sangat mudah ditemukan setiap
laboratorium, karena fungsi dan kegunaannya yang sangat penting.
12. Pipet Ukur
Pipet ukur merupakan sebuah alat laboratorium terbuat dari kaca dengan
bentuk silinder memanjang dengan ujung bawah runcing dan ujung atas terbuka.
Pipet ukur memiliki skala pengukuran volume pada sepanjang bagian kaca. Pipet
ukur memiliki fungsi yaitu untuk mengambil bahan cair dengan volume tertentu
yang dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan kita.
13. Kaca Arloji
10
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan
kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap,
kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas
kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
14. Piknometer
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis
atau densitas dari fluida.
Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya kalau dalam
praktikum yang di ukur adalah massa jenis dari oli , dan juga untuk minyak goren
15. Fallingball Viskometer
Adalah alat atau instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur
kekentalan dari suatu bahan atau fluida. Alat viscometer sangat berperan penting
terhadap viskositas suatu zat yang mampu mengukur ketebalan atau jumlah
gesekan internal pasa suatu material. Selama pengujian, bahan fluida dan
peralatan uji dikontakkan satu sama lain serta adanya gaya hambat yang
digunakan dalam perhitungan viskositas.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama,
fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan
berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa
mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda – beda.
5.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium
lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan
baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14
9. Corong 13. Kaca arloji
15