Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

ANATOMI AMFIBI

OLEH :

NAMA : VIVY HERMANA PRATIWI

NO. BP : 1610421016

KELOMPOK/KELAS : VII (TUJUH) / A

ANGGOTA KELOMPOK :I. TAUFIK RAHMAN (1610421012)


II. ANISYAH AYU (1610421020)
III. NINDI SAPUTRI DELVI (1610422011) Commented [WU1]: Nomor romawi

ASISTEN KELOMPOK : RAHAYU PERTIWI

LABORATORIUM TEACHING II

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2017

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1.LATAR BELAKANG ..................................................................... 1


1.2.TUJUAN .......................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM........................................................7

3.1. WAKTU DAN TEMPAT ................................................................7

3.2. ALAT DAN BAHAN .....................................................................7

3.3. CARA KERJA ................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................8

4.1 MARFOLOGI PADA AMFIBI.................................. 8

4.2 ANATOMI PADA AMFIBI.....9

4.3 SISTEM OTOT PADA AMFIBI.....................................................10

4.4 SISTEM RANGKA PADA AMFIBI .............................................11

BAB V PENUTUP ............................................................................................12

5.1. KESIMPULAN ...............................................................................12

5.2. SARAN............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i
DAFTAR GAMBAR Commented [WU2]:

Gambar 1. Morfologi amfibi........................................................................................8


Gambar 2.Anatomi amfibi...........................................................................................9
Gambar 3.Sistem otot amfibi.......................................................................................10
Gambar 4.Sistem rangka amfibi..................................................................................11

Commented [WU3]: Cek spasi

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Commented [WU4]: bolt

Amfibi berasal dari bahasa Yunani yaitu amfi yang berarti dua dan bios yang berarti
hidup.Amphibia merupakan Tetrapoda atau vertebrata darat yang paling rendah. Berdasarkan
garis evolusinya amfibi diyakini berasal dari satu nenek moyang yaitu ikan (Amin, 1990).
Amfibi adalah hewan vertebrata yang hidup dengan bentuk kehidupan yang mula-mula di air
tawar kemudian dilanjutkan di darat.Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat
reproduksi masak, keadaan ini merupakan fase larva yang disebut berudu. Fase berudu ini
menunjukkan sifat antara pisces dan reptilia. Sifat ini menunjukkan bahwa Amfibi adalah
kelompok chordata yang pertama kali hidup di daratan. Beberapa pola menunjukkan pola baru
yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya: kaki, paru-paru, nares (hidung) yang
mempunyai hubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang berfungsi dengan baik di
dalam air maupun di darat (Djuanda, 1982).
Amfibitermasuk salah satu kelas dari sub-fitum vertebrata.Amfibi terdiri dari empat ordo
yaitu ordo urodela, ordo apoda, ordo anura, dan ordo proanura.Tapi sekarang ini ordo proanura
sudah dinyatakan punah.Anura terdiri dari katak dan kodok yang memiliki jumlah ordo yang
cukup banyak, dengan jumlah spesies 5.208 spesies (Jasin, 1989).
Amfibi merupakan kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000
spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Hal ini menunjukkan
bahwa amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri.Untuk itu, amfibi memerlukan
matahari untuk menghangatkan badan.Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan
melakukan pernapasan menggunakan insang.Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan
kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan (Brotowidjoyo, 1985).
Kelas amfibi memiliki dua alat pernapasan yaitu dengan menggunakan paru-paru pada saat
berada di daratan dan dengan menggunakan kulitnya pada keadaan basah (pada saat berada
dalam air). Kulit katak bersifat permiabel terhadap air dan gas, serta kaya akan persediaan
pembuluh darah. Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang paling bekerja sama
melaksanakan fungsi tertentu. Contoh organ adalah usus halus yang disusun oleh jaringan epitel,
otot, ikat dan saraf. Sedangkan organ tubuh amfibi hampir tidak ada yang bekerja sendiri,
biasanya bekerja sama dalam kordinasi tertentu sebagai satu bagian darisebuah sistem. Setiap
sistem organ mempunyai fungsi tertentu. Contonya: organ jantunng, pembuluh darah, dan darah
terikat dalam sistem peredaran darah (sirkulasi) (Radiopoetro, 1983).
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies.
Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat
mengatur suhu badannya sendiri.Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan

1
badan.Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan
insang.Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun
dapat berjalan di atas daratan.
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor (anura: a tidak, ura ekor). Ordo ini
mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan, hal
ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat (Brotowidjoyo, 1985). Commented [WU5]: kenapa hanya anura yang dibahas?
Urodela, apoda dan proanuranya mana?
Ordo apoda mempunyai ciri umum yaitu tidak mempunyai kaki, tubuh menyerupai cacing
giling, bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi, pada hewan ini di bagian anterior
terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory.Contoh nya yaitu sesilia (Amin 1990).
Ordo urodela terdiri dari 500 spesies, Hewan ini memiliki ekor yang hampir sama dengan
panjang tubuh, memiliki 4 kaki yang digunakan untuk berjalan bukan untuk melompat,
contohnya salamander, kadal air, water dogs, sirene, dan amphiuma (Moment, 1967).
Katak sawah termasuk dalam salah satu kelas amphibi, memiliki panjang mulai dari 3,5 cm Commented [WU6]: spasi

sampai dengan 90 cm.Katak sawah berasal dari kawasan tropika ke subartik, tetapi kebanyakan
spesis katak terdapat di hutan hujan tropika.Katak sawah tergolong dalam hewan vertebrata yang
paling banyak ditemukan, bahkan lebih dari 5.000 spesies yang telah dikenali. Namun begitu,
populasi spesis katak sawah tertentu kian merosot (Kimball, 1988).
Katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali
kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat
jauh. Sedangkan kodok bertubuh pendek, gempal atauy kurus, berpunggung agak bungkuk,
berkaki empat dan tak berekor. Kodok umumnya berkulit halus, lembab dengan kaki belakang
yang panjang (Moment, 1967).
Semua orang tentu sudah mengenal hewan dari kelas amphibia seperti katak, kodok, Commented [WU7]: Yang dibahas kodok atau katak?

salamander, dan sebagainya.Tetapi pemahaman yang lebih dalam mengenai hewan dari kelas
amphibia masih terbilang minim. Dari segi teori, mungkin sudah paham tetapi untuk
mendeskripsikannya secara morfologi dan anatomi belum tentu memahami( Kimball, 1988). Commented [WU8]: Pendapat siapa? Sebaiknya dihapus

Untuk memahami struktur dan fungsi organ-organ yang terdapat pada hewan vertebrata
dalam hal ini adalah katak, maka dilakukanlah percobaan dengan mengamati bagian atau organ-
organ yang ada pada tubuh katak. Pengamatan anatomi katak diperlukan pembedahan untuk
memudahkan mengamati bentuk kedudukan, dan hubungannya dengan organ lain.

1.2 Tujuan Commented [WU9]: bolt

Adapun tujuan dari pratikum anatomi amphibi ini yaitu agar pratikum mampu memahami
dan menjelaskan marfologi dan anatomi dari amphibi terutama pada Fejervarya cancrifora dan
dapat mengetahui otot dan rangka amphibi serta mampu memebedakan amphibi jantan dan
amphibi betina. Commented [WU10]: Samakan 1 kelompok

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Commented [WU11]: Multiple 4 dan bolt

Amphibia didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup didua alam, yakni di
air dan di laut.Amphibia bertelur di air atau menyimpan telur di tempat lembab dan basah.
Ketika menetes, larvanya dikatakan berudu yang hidup di air atau ditempat basah tersebut dan
bernafas dengn insang. Setelah beberapa lama berudu kemudian berubah bentuk menjadi katak
dewasa yang umumnya hidup di darat (Radiopoetro, 1977).
Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata (Urodela), adalah amphibia yang
pada bentuk dewasa mempunyai ekor.Tubuhnya berbentuk seperti bengkarung (kadal). Beberapa
jenis yang dewasa tetap mempunyai insang, sedang jenis-jenis lain insangnya hilang, Ordo
Salienta (Anura), pandai melompat, pada hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas
dengan paru-paru.Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik.Fertilisasi eksternal.Ordo Apoda
(Gymnophiana), tengkorak kompak, banyak vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak dan
menghasilkan cairan yang merangsang.Antara mata dan hidung ada tentakel yang dapat
ditonjolkan keluar (Brotowidjoyo, 1985). Commented [WU12]: pindah ke paragraf 2

Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air.Termasuk hewan
poikoloterm(berdarah dingin).Pembagian tubuh terdiri atas kepala dan badan atau kepala, badan,
dan ekor.Kulit lembap berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis.Warna kulit bermacam-
macam karena adanya pigmen di dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning)
tepat dibawah epidermis (Kimball, 1988). Commented [WU13]: pindah ke paragraf 3

Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan.Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang
mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di
udara.Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung
kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh.Sementara
percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang mengandung oksigen
terjadi dalam vertikel tunggal, jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan
yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan kemampuan untuk
mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah-ubah (Jasin, 1989). Commented [WU14]: Pindah ke paragraf 4

Ampihibi mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga


mulut.Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koanedi kanan kiri tulang
vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut
Eustachius.Endokskeletonmempunyaikolumna vertebralis(ruas tulang belakang). Terdapat
sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit dalam rima oris (Radiopoetro, 1983).
Ordo Anura (katak) memiliki wilayah penyebaran yang luas seperti pada semua habitat
daratan dan air tawar, pemukiman penduduk, pepohonan, daerah sepanjang aliran sungai atau air
yang mengalir, serta pada hutan primer dan sekunderPenyebaran ordo ini yang teridentifikasi
mencapaikurang lebih 4.100 jenis katak dan kodok. Penyebaran Ordo Anura (katak) terdapat di

3
seluruh Indonesia dari Sumatera, Kalimantan, Jawa sampai Papua, yang jumlahnya mencapai
sekitar 450 jenis (Amin, 1990).
Katak adalah hewan Amphibia yang paling dikenal orang di Indonesia.Katak memiliki
kulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul.Beberapa jenis katak, pada sisi tubuhnya
memiliki lipatan kulit berkelenjar, mulai dari belakang mata hingga di atas pangkal paha yang
disebut lipatan dorsolateral.Katak mempunyai mata berukuran besar, dengan pupil mata
horisontal dan vertikal.Beberapa jenis katak memiliki pupil mata berbentuk berlian atau segi
empat yang khas bagi masing-masing kelompok.Tubuh katak betina biasanya lebih besar
daripada yang jantan. Ukuran katak dan kodok di Indonesia bervariasi dari yang terkecil hanya
10 mm, dengan berat hanya satu atau dua gram sampai jenis yang mencapai 280 mm dengan
berat lebih dari 1500 gram (Djuanda, 1984).
Menurut Radiopoetro (1977), klasifikasi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) adalah
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Species : Fejervarya cancrivora
Tubuh amphibia khususnya katak terdiri dari kepala, badan, dan leher yang belum tampak
jelas.Sebagian kulit, kecuali pada tempat-tempat tertentu terlepas dari otot yang ada dalamnya,
sehingga bagian dalam tubuhnya berupa rongga-rongga yang berisi cairan limpa subkutan.Kulit
ini hampir selalu basah karena adanya sekresi kelenjar-kelenjar mucus yang banyak terdapat
didalamnya.Selain itu, kulit katak juga banyak mengandung kapiler-kapiler darah dari cabang-
cabang vena kutanea magna dan arteri kutanea.Amphibi dewasa memiliki mulut lebar dan lidah
yang lunak yang melekat pada bagian depan rahang bawah (Moment, 1967).
Katak memiliki caput (kepala) yang terdiri dari mulut, hidung, mata, dan telinga.Mata
katak berpasangan dan bentuknya menonjol keluar, yang terletak di sebelah postero dorsal dari
nares atau hidung.Mata tersebut terlindung oleh dua buah palpebra atau kelopak mata, yaitu
palpebra inferior (berupa kulit yang tidak dapat digeser-geserkan). Mata juga dilindungi oleh
selaput yang disebut membran nictitans berbentuk cincin berwarna coklat kehitam-hitaman yang
dapat digerakkan ke arah superior-inferior. Selaput ini melindungi mata saat katak berada di
dalam air.Mulut katak berfungsi dalam pernafasan dan pengambilan makanan (Brotowidjoyo,
1985).
Truncus(badan) pendek dan kompak, memipih pada bagian distal yaitu daerah yang
menempati vertebrae sacrales. Lubang cloaca terletak terminal.Extremitas anterior pendek
tetapi bagian-bagian dapat dikenal, karena adanya 4 buah jari disetiap bagiannya.Extremitas
posterior lebih panjang dengan 5 buah jari yang disela-selanya terdapat selaput renang (web)

4
yang membantu katak berenang. Extremitas posterior terdiri dari femur, crus, dan pes(Kimbal,
1988).
Mulut katak terletak pada ujung anterior dari caput, lebar dan dibatasi oleh os mandibula
(tulang rahang bawah) yang tidak bergigi dan os premaksilla dan maksilla (tulang rahang atas)
dengan gigi kecil berbentuk kerucut tajam.Hidung (nares) berhubungan dengan mulut melalui
struktur yang disebut choane.Membran tympani atau selaput gendang pendengaran terletak
poste-lateral dari mata.Membran ini dikelilingi oleh annulus tympanicus (cincin rawan) yang
ditengahnya membayang columella (tulang telinga) sebesar sebuah titik (Radiopoertro, 1983).
Katak memiliki empat kaki dan tubuh yang jongkok.Katak berjalan dengan melompat,
tidak memiliki ekor dan leher yang jelas.Kaki belakang katak lebih panjang yang berfungsi untuk
mencari mangsa.Mata katak sangat besar dan pupil mata vertikal dan juga horizontal. Jari katak
berbentuk silindris dan pipih serta kadag memiliki lipatan kulit lateral yang lebar. Kulit katak
bermacam-macam, ada yang halus dan ada yang kasar. Sisi tubuh beberapa katak terdapat lipatan
kulit lateral lebar dan kelenjar mulai dari belakang mata sampai di atas pangkal paha yang
disebut lipatan dorsal lateral. Terdapat juga lipatan serupa yang disebut lipatan suprasimponik
dimulai dari belakang mata memanjang di atas gendang telingan dan berakhir dekat pangkal
lengan (Amin,1990).
Tubuh katak tersusun atas 3 macam otot.Otot polos yang kerjanya diluar kemauan, otot
lurik yang kerjanya dalam kemauan dan otot jantung yang kerjanya di luar kemauan. Sistem otot
pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada bagian kepala, sistem otot daerah
pectoral, sistem otot daerah abdomen, dan sistem otot pada extrimitas posterior (Djuanda, 1982)
Sistem otot pada bagian kepala terdiri dari muscullus mandibularis dan muscullus
submandibularis. Sistem otot pada daerah pectoral terdiri dari muscullus pars episternalis,
muscullus pars scapularis, muscullus coracoradialis, muscullus deltoideus, muscullus
epicoracoid, dan muscullus abdominalis. Muscullus pectoralis terdiri dari tiga muscullus, yaitu
muscullus coracoradialis, muscullus epicoracoid, dan muscullus abdominalis.Sistem otot daerah
abdomen terdiri dari muscullus rectus abdominis, muscullus obliqus externus, dan muscullus
obliqus internus. Muscullus rectus abdominis terdapat medio ventral tubuh yang ditengahnya
terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan juga terdapat inscriptio tendinae
(Djuanda, 1984). Commented [WU15]: Sama dengan punya nindy pendapat
jasin atau djuhanda?
Daerah extrimitas posterior terdapat muscullus trisep femoris, muscullus gracillis minor,
muscullus gracillis mayor, muscullus sartorius, dan muscullus adductor magnus.Pada bagian crus
dibangun oleh muscullus gastronimeus, muscullus tibialis anticus longus, muscullus tibialis
anticus brevis, muscullus tibialis posticus, dan juga terdapat otot tendon dan tulang tibio fibula
(Radiopoetro, 1977).
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar
penceranaan.Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring,
kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka.Kelenjar penceranaan
katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas (Radiopoetro, 1983). Commented [WU16]: Sama denganpunya nindi. Ini pendapat
radioputro atau amin?

5
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati.Lidah katak dapat untuk
menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai dari esophagus
yang sagat pendek, terdiri dari konstruksi yang kecil-kecil, tepinya bersilia dan sebagai alat cerna
yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan
selanjutnya ke usus besar yang lebar. Setelah ke usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu
tempat lubang pelepasan (Brotowidjoyo, 1985).
Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di punggung
betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki
belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada
saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-
telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi
yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk
tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis
(Moment, 1967).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis.Mekanisme
pernapasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi.Keduanya dengan mulut tertutup.Katak
memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme pernapasannya diatur oleh otot-otot
tulang bawah dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan
pompatekan.Kelenjar paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar.Amphibia menambah
respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah.Sebagian besar
CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa
keluar.Sejumah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit.Hal inilah yang mungkin
menyebabkan Amphibi tidak dapat hidup di darat sepenuhnya (Radiopoetro, 1983).
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang
belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang.Sistem ekskresi pada katak
disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka
sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi.Sistem
ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-
paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu (Jasin, 1989).

6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Struktur Hewan tentang anatomi amfibi dilaksanakan pada hari selasa, 29 Agustus
2017, Jam 8.00- 11.00 WIB di Laboratorium Pendidikan II Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan untuk Praktikum Anatomi Amfibi ini antara lain tissu gulung,
gunting bedah, pinset, cutter, masker, sarung tangan, steroform, jarum pentul, bak bedah, sabun
cair, buku gambar, dan alat-alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan untuk praktikum
anatomi amfibi ini adalah dua pasang Fejervarya concrifora.

3.3 Cara Kerja


Pada Praktikum Anatomi amfibi ini, adapun cara kerjanya adalah pertama katak sawah yang
akan dibedah sebelumnya dimatikan dulu dengan memasukkan dalam killing bottle. Selanjutnya
katak diletakkan dalam bak bedah, lalu dibedah dibagian perut atau dorsal dengan menggunakan
gunting bedah, dilakukan dengan hati-hati agar bagian dalam organ tidak rusak. Kemudian isi
perut dikeluarkan dengan hati-hati menggunakan pinset, dan organ-organ tersebut diletakkan
diatas kertas reject direntangkan atau dipisahkan Fejervarya concrifora tersebut satu per satu
agar mudah diteliti. Kemudian dibandingkan perbedaan antara organ jantan dan organ
betinanya.Dan terakhir organ Fejervarya concrifora digambar dalam buku gambar masing-
masing.

Commented [WU17]: Samakan 1 kelompok

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Amphibi


a
c

d
g
e

Gambar 1: a. Kranial; b. Femur; c. Digiti; d. Abula; e. Metatarsa; f. Webing; g. Tarsa

Berdasarkan pengamatan morfologi yang telah dilakukan telihat bahwa katak memiliki tubuh
yang ramping dan panjang, terdiri dari tiga bagian yaitu caput, extremitas dan trunctus.Caput
pada katak berbentuk segitiga yang ujungnya yang tumpul.Katakn mempunyai mata bulat yang
menyembul keluar, rima oris yang mengikuti bentuk kepala, organum visus.Pada katak juga ada
leher (cervix) yang kecil sehingga katak hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya.Pada Commented [WU18]: miring

bagian truncus ada extremitas anterior yang terdiri dari Brachium, Anthebrachium, manus, dan
digiti yang berjumlah 4 buah.Dan extremitas posterior yang terdiri dari Femur, crus, pes, digiti
yang berjumlah 5 buah.Digiti pada bagian posterior dihubungkan oleh selaput membran yang
tipis yang berguna untuk membantu katak berenang.Kulit tubuh yang licin dan bisa
mengeluarkan racun bisa membantu katak dalam menyelamatkan diri dari musuhnya.Kulit juga
berperan sebagai alat pernafasan dan absobsi air.Diujung eksterior terdapat terdapat sebuah
lubang kloka.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Amin (1990) katak sawah memiliki caput yang
berbentuk segitiga, organum visus, rima oris, membrane tympani dan nares.Rima Oris berukuran
lebar dan berada sedikit kebawah bagian kepala dan membelah secara horizontal hampir
keseluruh bagian kepala. Naresnya berukuruan bulat kecil , membrane tympani berbentuk cincin Commented [WU19]: jarak antar paragraf 0 pt

berwarna coklat kehitaman. Katak memiliktruncus yang pendek dan kompak, yaitu memipih
pada bagian distal yaitu daerah yang menempati vertebrae sacrales. Bagian extremitas
anteriornya pendek-pendek namun masih bisa diamati, dibagian ini terdapat digiti yang
berjumlah 4 buah.Pada extremitas posterior terdiri dari femur, crus, dan pes.Dibagian ini juga
terdapat 5 buah digiti yang disela-selanya dihubungkan oleh selaput membrane yang sangat tipis

8
yang dapat membantu katak saat berenang.Kulit katak sangat licin karena pada bagian
epidermisnya terdapat kelenjar yang bisa menghasilkan lendir dan salurannya bermuar
dipermukaan kulit.
4.2 . Anatomi Amfibi b
a

l c
k
d
j
e
i
f
h g
m

Gambar 2. Anatomi Fejervarya cancrivora: a. Pulmo; b. Cor; c. =Vessica Felea; d. Hepato


Pankreas; e.Ventriculus; f. Intenestum Tenue; g. Intenestum Crassum; h. Testis; i. Limfa; j.
Ren; k. Ovary; l. Oviduk; m. Kloaka.
Sistem pencernaan pada katak terdapat beberapa organ pencernaan, dari atas mulai dari
rima oris, pharyx, esophagus, vesika velea, hepar, ventriculus, intestinum tenue dan intestinum
crasum, rectum, dan berakhirdi kloaka.Pada rima oris terdapat organ lain salah satunya lidah
(lingua). Lingua pada katak dibagian ujungnya bercabang (bifurkat) dan pangkalnya melekat
pada ujung anterior.Pada katak terdapat choane dibagian langit-langitnya (Djuahanda, 1982).
Lingua pada katak dapat dijulurkan keluar dengan cepat untuk menangkap dan memasukkan
mangsnya ke dalam mulut ( Radiopoetro, 1977).
Katak memiliki sistem pencernaan yang dimulai dari katak menelan makanan, makanan Commented [WU20]: Jarak antar spasi 0 pt

akan di telan melewati mulut esophagus dengan gaya peristaltikmakan makanan akan di turun
sampai pada lambung. Pada lambung terjadi pencernaan dengan mekanik dan kimia, pencernaan
dengan mekanik adalah proses penghalusan makanan yang telah di makan katak kemudian
pencernaan kimia adalah proses pemecahan makanan dengan menggunakan enzim. Setelah
makanan di proses dalam lambung, akan turun ke dalam usus kecil dimana sari-sari makanan
akan di serap dan di proses untuk kebutuhan tubuh, setelah itu makanan akan turun ke usus
besar, terjadi penyerapan air dalam jumlah besar dan dari sini akan di hasilkan sisa-sisa
metabolisme yang akan di keluarkan melalui kloaka (Jasin, 1989). Commented [WU21]: Bahas juga sistem respirasi, sistem
reproduksi, sistem eksresi, sistem perdaran darah.
Sistem pernapasan pada Fajervarya cancrivora memiliki alat pernapasan berupa insang,
kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar.Setelah dewasa
menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang.Paru-paru
berhubungan dengan udara luar melalui dua bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea,
lalu faring dan lorong-lorong nasal.Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang
disebut glothis.Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi
gas.Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada

9
peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali
peredarannya.Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung.Kedua,
darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.Jantung katak
terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel.Diantara atrium dan ventrikel
terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium.Pertukaran
O2dan CO2 terjadi di paru-paru.CO2 dilepaskan dan diikat O2.Tetapi di ventrikel terjadi
perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah (Brotowidjoyo, 1994).
Sistem reproduksi katak terjadi di luar tubuh (eksternal). Katak jantan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air,
kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur.
Pada saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi
telur-telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari
nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan
bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal
metamorphosis(Djuanda, 1982).
Sistem ekskresi, terdiri atas sepasang ren (ginjal) yang terletak di bagian dasar rongga
tubuh, panjang dan berwarna merah kecoklatan, dipermukaannya terdapat glandula adrenal;
ureter berupa saluran dari ren menuju vessica urinaria; dan vesica urinaria (kantung kemih)
berupa tempat menampung urin sementara. Tipe ren yang dimiliki Fajervarya cancrivora adalah
mesonefros (Kimball, 1988).

4.3 . Sistem Otot Amfibi


a b

c
i
d
e
h
f
g

Gambar 3. Muscular Fejervarya cancrivora: a. M.Deltoid; b. M. Pectoralis; c. M. Rectus


abdominalis; d. M. Triceps femoralis; e. M. Sartorius; f. M. Gracilis Minor; g. M. Gracilis
Major; h. M. Adductor Magnus; i. M. Lateral Obligue
Dari praktikum yang telah dilakukan pada katak terdapat berbagai macam otot, yaitu M. Commented [WU22]: Minta gambar sama nindi

Deltoid, M. Pectoralis, M. Rectum abdominalis, M. Triceps femoralis, M. Sartorius,Addoctor


magnus,Gracilis major, gracilis minor. Pada bagian paha, terlihat ototnya lebih besar
dibandingkan pada bagian tubuh lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Brotowidjoyo (1994), Commented [WU23]: Tidak pakai poin a,b,c,d ....

yaitu Sistem otot pada amfibi yaitu majemuk, sistem otot pada katta berbeda dari susunan

10
miotom primitif, terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mecolok pada tubuh, segmen
kaki teratas berotot besar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin(1989) bahwa sistem otot pada katak ada 3 macam
otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging jantung, dan otot daging berserat
melintang. Otot daging menjalankan aktivitasnya dengan kontraksi yaitu memanjang dan
memendekkan jari, dengan demikian kedua tulang yang saling berhubungan akan bergerak.
Terdapat 7 tipe umum otot daging dengan model aktivitasnya yaitu: Flexor (mengikat satu
bagian dengan bagian lainnya), Extensor (meluruskan atau memperluas suatu bagian), Abduktor
(menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh), Adductor (menarik suatu bagian menuju
kearah sumbu tubuh), Depressor (menurunkan suatu bagian), Levator (mengangkat atau
meninggikan suatu bagian), Rotator (memutar suatu bagian).

4.3. Sistem Rangka Amfibi


a
b
n

c m
d
l
e
k
f
g j
h i
Gambar 4. Sistem Rangka Fejervarya cancrivora: a. Ulna; b. digiti; c. radius; d. Femur; e.
Abula; f. Digiti; g. Tibia; h. Tulang ekor; i. Mata kaki; j. Tarsa; k. Webbing; l. Metatarsa;
m.Ruas tulang belakang; n. Humerus
Berdasarkan hasil praktikum, rangka yang terdapat pada Fajervarya cancrivora yaituDigiti, Commented [WU24]: Minta gambar nindi

Radius, Ulna, Vertebrae, Tulang ekor, Femur, Fibula, tibia, Tungkai kaki, Tarsa, Metatarsa, dan
Wibing.
Menurut Brotowidjoyo (1994), yaitu sistem skeleton pada amfibi terdiri dari kranium,
sternum, tyang dihubungkan dengan sabuk pektoral, yang terakhir itu terdiri dari klavikula,
karakoid, skapula dan supraskapula. Sabuk pelvik terdiri dari illium, iskium dan pubis. Skeleton
kaki depan terdiri dari humerus, radio-ulna, karpal, metakarpal, falang. Skeleton kaki belakang
terdiri dari femur, tibio-fibula, tarsal dan falang.Rangka berfungsi untuk melindungi organ organ Commented [WU25]: Bahas dengan hasil yang diperoleh baru
literatur
vital yang digunakan untuk gerak dan jalan.Tulang punggung yang bersambung dengan kepala
dan extrimitas memiliki fungsi untuk menyokong tubuh dan melindungi sumsum tulang
belakang.Pada extremitas anterior dan posterior memiliki ukuran yang berbeda namun bagian-
bagiannya hampir mirip yaitu Humerus femur, radiulna menjadi satu Tibia fibula menjadi
satu, Carpus tarsus, Metacarpus meta tarsus, phalangus phalangus

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum anatomi amfibia ini adalah :
1. Amfibia merupakan hewan vertebrata atau bertulang belakang.
2. Setelah dibedah, bagian dalam dari tubuh katak tersebut terdapat pulmo, hepato pancreas,
ventriculus, intestenum fenum, intestenum crassum, kloaka dan anus.
3. Bagian tubuh katak secara umum terdiri dari caput, truncus dan extritas anterior (kaki depan),
dan extrimitas posterior (kaki belakang).
4. Yang membedakan katak betina dengan katak jantan yaitu pada ikan betina terdapat ovary dan
ovidak sedangkan pada katak jantan tidak.

5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar lebih berhati-hati dalam melakukan pembedahan pada amfibi
(Fejervarya cancrivora) agar organ-organ yang ada didalam tubuhnya tidak rusak pada saat
diteliti dan berhati-hati dalam penggunaan benda tajam pada saat praktikum. Serta praktikan
harus lebih cepat dalam melakukan pengamatan.

12
DAFTAR PUSAKA
Amin, M. 1990. Anatomi Hewan. Jakarta: Balai pustaka
Brotowidjoyo, Mukayat J. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Djuanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung: Amico
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Jasin, M. 1989. Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya. Surabaya.
Kimball, J. W. 1988. Biologi Jilid 3. Jkarta: Erlangga
Kusrini, M. D. 2007. Konservasi Amfibi di Indonesia. Jurnal Media Konservasi. Vol. XII. No. 2.
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Moment, G.B. 1967. General Zoology. Boston: Bently Gla
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro. 1983. Zoologi. Jakarta: Erlangga

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai