Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR BIOMEDIK 1

“PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK III :

1. HENDRIKO ALBERTUS JUANG (2013201084)


2. ANDREAS ANDREW CARNEGI (NPM)
3. MELLYEAWATI ISHAK (NPM)
4. DEVA APRILIA HARIYANTI (NPM)
5. LEO YONATAN (NPM )
6. MARGARETHA ( 201320019 )
7. SENDY CLAUDIA (NPM)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laboratorium adalah tempat dimana dilakukan berbagai penelitian dan juga


praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai macam alat-alat yang
dibutuhkan guna mendukung kegiatan didalam laboratorium. Pada saat praktikum atau
praktikan akan menggunakan alat dan bahan yang berada di laboratorium. Alat dan
bahan yang digunakan ketika pratikum sangat penting terlebih dahulu dipahami atau
dimenggerti sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan mengetahui
fungsinya dengan baik dan benar.
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja
dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan
agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum
sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses
praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi
masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini
sangat di butuhkan sekali.
Alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan
benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini
penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar..

1
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum tentang “Pengenalan Alat-alat Laboratorium” yaitu:
1. Memperkenalkan alat-alat, dan fungsi beberapa peralatan di laboratorium
2. Mahasiswa di harapkan agar dapat mengoprasikan peralatan dan mengetahui cara
penanganan agar dapat berfungsi dengan benar

C. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Agar mahasiswa mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat laboratorium
dengan benar

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi
dan kegunaan alat-alat laboratorium. Oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan
dijelaskan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang
akan di pakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang digunakan untuk mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter seperti termometer, hygrometer, spektofotrometer, dll. Alat-
alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis biasanya ditambahkan dengan kata “graph”.

Dari uraian tersebut tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan
alat dan atau menggambarkan prinsip kerja alat yang bersangkutan. Dalam penggunaan nya ada
alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus, penggunaan umum biasanya
digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan
untuk suatu pengukuran atau penentuan. Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting
untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam
penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Oleh karena itu harus
diberikan pelatihan untuk penggunaan alat-alat tersebut. Penggunaan alat-alat gelas tersebut
haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: alat-alat
yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat kuantitatif terdiri
dari: Butet, labu ukur, pipet, sedangkan untuk alat-alat kualitatif terdiri dari: gelas ukur,
erlenmeyer, dan lainnya. Dalam praktiknya baik analisa maupun sintesa, seseorang yang
mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.

3
BAB III

METODE KERJA

A. HARI/TANGGAL
Pratikum di laksanakan pada hari Selasa, 5 Januari 2021 pukul 8.30-10.30 WITA.

4
B. TEMPAT
Laboratorium Kesmas gedung C lantai 3 Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Beaker glass/gelas kimia
2. Erlenmeyer
3. Tabung reaksi dan rak tabung
4. Penjepit
5. Gelas ukur
6. Pipet ukur
7. Pipet volume/pipet gondok
8. Rubber bulb/pipet filler
9. Pipet tetes
10. Labu volumetrik
11. Termometer
12. Batang pengaduk
13. Spatula
14. Bunsen
15. Kaki tiga dan kawat kasa/kasa asbes
16. Cawan porselin
17. Kaca arloji
18. Mortir dan stamper (alu)
19. Buret
20. Statif dan klem
21. Corong
22. Plat tetes

D. PROSEDUR KERJA
Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium

5
2. Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium
3. Dokumentasi alat-alat laboratorium

BAB IV

6
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Hasil praktikum untuk pengenalan alat-alat laboratorium dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

No. Nama Alat Gambar

1. Gelas Kimia

2. Erlenmeyer

3. Tabung reaksi &


rak tabung

7
4. Penjepit

5. Gelas ukur

6. Pipet ukur

7. Pipet volume

8. Rubber bulb

8
9. Pipet tetes

10. Labu
volumentrik

11. Termometer

12. Batang
pengaduk

13. Spatula

9
14. Bunsen

15. Kaki tiga &


kawat kasa

16. Cawan porselin

17. Kaca arloji

18. Mortir &


stamper

10
19. Buret

20. Titrasi

21. Statif & klem

22. Corong

23. Plate tetes

11
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui setiap alat-alat laboratorim memiliki
kegunaannya masing-masing. Yang pertama yaitu Beaker Glass atau Gelas Kimia Alat
laboratorium yang satu ini terbuat dari gelas kaca. Alat ini memiliki beberapa ukuran
yaitu 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Beaker glass digunakan
untuk melarutkan bahan kimia, wadah penyimpanan larutan dan wadah untuk
memanaskan larutan. Alat berikutnya yaitu erlenmeyer, alat ini juga terbuat dari gelas
atau kaca dan memiliki ukuran dan berbeda-beda, yaitu mulai dari 25 ml – 5000 ml.
Fungsi erlenmeyer sendiri sebagai wadah atau tempat titrat saat proses titrasi. Selanjutnya
yaitu tabung reaksi dan rak tabung. tabung reaksi sendiri terbuat dari gelas atau kaca dan
rak tabung terbuat dari kayu. Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan dua larutan atau
lebih. Berikutnya yaitu penjepit. Alat yang satu ini terbuat dari kayu dan digunakan saat
pemanasan tabung reaksi. Selanjutnya gelas ukur. Alat ini terbuat dari gelas atau kaca,
terdapat beberapa skala pengukuran mulai dari 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml
dan digunakan untuk mengukur volume larutan. Selanjutnya pipet ukur. Alat ini terbuat
dari gelas atau kaca dan digunakan untuk mengambil larutan dengan ukuran tertentu. Alat
selanjutnya pipet volume. Fungsi dari pipet volume sendiri adalah untuk memindahkan
cairan-cairan yang digunakan dalam proses pengujian dengan keakuratan yang sangat
kecil hingga ukuran lain yang diinginkan penguji.
Alat selanjutnya Rubber bulb. Alat ini digunakan untuk menyedot larutan yang
berbahaya atau beracun. Alat selanjutnya yaitu pipet tetes. Pipet tetes sendiri digunakan
untuk memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah yang lain dengan jumlah yang
sangat dan dengan tingkat ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah. Alat
berikutnya yaitu labu volumetrik. Alat ini mempunyai fungsi untuk menyiapkan larutan
dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan
keakuratan yang sangat tinggi. Alat berikutnya yaitu termometer. Fungsi termometer
biasa dikenal sebagai alat untuk mengukur suhu atau temperatur serta perubahan suhu,

12
namun yang paling sering digunakan adalah termometer air raksa. Alat berikutnya yaitu
batang pengaduk. Fungsi dari batang pengaduk yaitu untuk mencampur bahan kimia dan
cairan untuk keperluan laboratorium, selain itu batang pengaduk juga memiliki fungsi
untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi
pada suatu ekstraksi. Alat berikutnya yaitu spatula. Fungsi dari spatula sendiri untuk
mengambil bahan kimia bentuk padatan atau kristal.

Alat berikutnya yaitu bunsen. Fungsi dari pembakar bunsen adalah untuk pemanasan,
pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya. Alat berikutnya yaitu kaki tiga dan
kawat kasa. Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang
memiliki fungsi sebagai penyanggah ring, sebagai penahan kawat kasa dan penyanggah
ketika proses pemanasan. Kawat kasa sendiri memiliki fungsi menahan beaker atau labu
ketika proses pemanasan bunsen atau pemanas spritus. Alat berikutnya yaitu cawan
porselin. Fungsi dari alat ini sebagai wadah atau tempat penguapan bahan dari bahan
yang tidak mudah menguap. Alat berikutnya yaitu kaca arloji. Fungsi dari alat ini sebagai
tempat menimbang bahan kimia berupa pasta, padatan atau bubuk. Alat berikutnya yaitu
mortir dan stamper. Alat ini memiliki fungsi untuk menggerus atau menumbuk obat-
obatan agar menjadi halus. Alat berikutnya yaitu buret. Buret memiliki fungsi untuk
meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan persisi, seperti
pada eksperimen titrasi.
Alat berikutnya yaitu titrasi. Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif
yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.
Alat berikutnya yaitu statif dan klem. Statif dan klem memiliki fungsi sebagai pendukung
dalam berbagai proses kimia, termasuk menjepit peralatan gelas seperti buret dalam
proses filtrasi, perlengkapan soxhlet atau penjepit kondensor pada proses pemanasan
dengan pendingin balik. Alat berikutnya yaitu corong. Fungsi corong sebagai alat bantu
untuk menuangkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Alat berikutnya yaitu
plate tetes. Fungsi dari plate tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan.

13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.

14

Anda mungkin juga menyukai