Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

K3 PERTAMBANGAN

PELABUHAN & STOCKPILE

DI SUSUN OLEH KELOMPOK I

1. Andreas Rema Setiawan (2013201031)


2. Evan Fernando (2013201072)
3. Hendriko Albertus (2013201084)
4. Kartika Amalya Laraswati (2013201059)
5. Nargis Hasyimiyah Shahab (2013201064)
6. Yohana Yanti Oktavia Yelan (2013201046)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAKAHAM SAMARINDA

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia nya sehingga makalah K3 Pertambangan yang berjudul Pelabuhan dan Stokpile ini
dapat tersusun dan selesai tepat pada waktunya

Tidak lupa juga diucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh matakuliah K3
Pertambangan yaitu Bapak H. Andi Lutfi, M.Si yang telah memberikan tugas ini. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, pedoman maupun petunjuk bagi para
pembaca.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa bahwa masih banyak kekurangankekurangan baik
dari segi materi maupun penulisan, mengingat kemampuan yang dimiliki oleh kelompok kami.
Untuk itu kritik dan saran dari segala pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya dengan suatu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak khususnya bagi rekan-rekan pembaca semuanya. Terima Kasih

Samarinda, 21 Desember 2022

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I
Pendahuluan.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
Bab II
Pembahasan.......................................................................................................................2
1. ROM (Run Of Mine atau Raw Of Mine)............................................................2
2. Crusher...................................................................................................................2
3. Belt Conveyor.........................................................................................................4
Bab III
Penutup...............................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7
Daftar Pustaka...................................................................................................................9
Lampiran............................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pelabuhan Khusus PT. Antereja Mahada Makmur adalah pelabuhan khusus atau terminal
khusus pertambangan batu bara pada site PT. Alan Jaya Bara Pratama dalam melayani kegiatan
muat batu bara. Pelabuhan PT. Antereja Mahada Makmur di Desa Sungai Payang Kecamatan
Loa Kulu Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan timur.

Segala kegiatan yang terjadi di pelabuhan, sebetulnya beresiko menimbulkan kecelakaan kerja
terhadap tenaga kerja itu sendiri. Dari resiko tersebut diperlukan penanganan dan peraturan yang
mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kerja khususnya, manusia
pada umumnya dan asset perusahaan serta hasil-hasil produksinya mulai dibicarakan di berbagai
kalangan untuk dapat ditetapkan secara internasional sebagai suatu persyaratan dalam
perdagangan bebas, dengan diselenggarakan workshop ISO on Occupationl Healty and Safety
Management System di Geneva

Hal ini membuktikan bahwa jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan menjadi tuntutan
utama dunia usaha dan akan menggeser tuntutan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja
lainnya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksanaannya ditujukan kepada program dan
kegiatan untuk pencegahan kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja
serta pencemaran lingkungan kerja mempunyai dampak yang sangat besar bagi dunia usaha dan
industri perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk melakukan teknik pengendalian guna
mencapai kondisi nihil kecelakaan (zero accident), efesiensi dan peningkatan produktivitas.

B.Rumusan Masalah

1. Apa Fungsi Dari ROM/Stockpile?

2. Apa fungsi dari Crusher?

3. Apa Fungsi Belt Conveyor?

C.Tujuan

1.Mengetahui Kegunaan ROM/Stockpile

2.Mengetahui Kegunaan Crusher

3. Mengetahui kegunaan Belt Conveyor

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. ROM (Run of Mine atau Raw of Mine)


ROM (Run of Mine atau Raw of Mine) yang juga dikenal stockpile
merupakan suatu tumpukan material batubara yang menjadi tempat penyimpanan sementara
batubara sebelum dilakukan distribusi atau pemasaran. Material yang terdapat pada ROM
didapat dari hasil dumping oleh dump truck ataupun curahan dari conveyor. Lokasi ROM
umumnya terletak di daerah yang strategis sehingga mudah untuk didistribusikan misalnya di
dekat daerah front penambangan atau di dekat pelabuhan Lokasi daerah tanah lapangan tempat
penimbunan batubara (coal stockyard) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Harus terletak di daerah yang stabil, rata dan luas,

2. Harus dilengkapi dengan sistem pengeringan air dan selokan buangan air

3. Harus terletak pada lapisan tanah dasar

4. Harus dilengkapi dengan jalan masuk untuk semua jenis kendaraan (muatangkut-tumpah =
load-haul-dump), melalui pintu-pintu pada tanggul/dinding penahan aliran angin yang
mengelilingi tempat timbunan batubara tersebut,

5. Harus dilengkapi dengan tanggul/dinding tanah di sekeliling tempat timbunan batubara


sebagai penahan aliran angin (wind shielder/breaker) setinggi sekitar 4,0 m disamping sebagai
penahan hanyutan partikel batubara halus keluar lokasi timbunan batubara,
2. Crusher
Crusher merupakan mesin yang memiliki peranan vital di pertambangan. Sebab memiliki fungsi
sebagai pemecah batu, menjadi ukuran lebih kecil untuk kemudian memudahkan dalam proses
pengolahannya. Dalam dunia industri khususnya tambang, mesin crusher lebih umum digunakan
pada penambangan terbuka, karena lebih mudah dalam pengoperasiannya dibandingkan
penambangan bawah tanah.
Dalam penggunaannya sehari-hari di pertambangan, crusher dibedakan dalam beberapa jenis
tingkatan. Crusher primer dan sekunder, digunakan untuk memproses material yang kasar dan
besar, sementara crusher tersier dan kuarterner digunakan pada material setingkat bijih, untuk
mendapatkan hasil yang lebih halus lagi.
Pada proses pengoperasian, biasanya mesin crusher ini akan mengirimkan hasil olahan material
untuk dimuat oleh dumper, truk, atau juga excavator. Namun beberapa crusher dengan teknologi
terbaru, memiliki mesin penggerak sehingga bersifat mobile bisa berpindah tempat dan mampu
menghancurkan material yang lebih besar. Lebih jauh dalam mengenal mesin crusher ini, berikut
beberapa jenis dan penggunaanya.

2
Jaw Crusher
Merupakan alat penghancur dengan sistem operasional paling sederhana. Prinsip kerjanya secara
awam mirip seperti rahang, material akan masuk dan mengalami proses penghancuran seperti
dikunyah untuk diubah menjadi lebih kecil. Di dalam mesin tersebut, terdapat dua lempengan
yang berfungsi melakukan penggilasan atau pengunyahan tadi.

Gyratory Crusher
Mekanisme dari Gyratory Crusher adalah full time crushing, yang berarti akan melakukan
peremukkan material selama proses itu berlangsung, dengan metode menghancurkan secara
berputar. Konsep kerjanya yakni, dua bagian peremuk berada di bagian atas dan bawah, dengan
bentuk wadah mengerucut ke bawah. Nantinya kedua peremuk itu akan berputar semakin
mendekat, sehingga material akan tergerus secara berkala hingga kemudian menjadi ukuran lebih
kecil melalui mulut di bagian bawah.

Cone Crusher
Biasanya alat ini dipergunakan pada secondary crushing, dan merupakan modifikasi dari
Gyratory Crusher. Kelebihannya adalah, ketika material masih terlalu besar dan keras, akan
dikeluarkan melalui saluran khusus, untuk kemudian diremukkan kembali hingga menjadi benar-
benar halus.

Dodge Crusher
Crusher tipe ini memiliki lempengan jaw yang menjadi pivot atau titik engsel pada bagian
bawahnya. Sementara bagian atasnya akan bergerak secara maju mundur. Karena titik pivotnya
berada di bagian atas mesin, maka akan memberikan celah untuk memungkinkan material keluar
dengan ukuran yang konstan. Untuk pengoperasiannya, dibutuhkan bijih material lebih kecil dari
mulut lempengan jaw. Karena jika terlalu besar akan membuat jaw tadi mengalami macet atau
stuck.
Di PT. AMM site PT APB dan Memiliki 3 yang ada yaitu :
1. 750 tph
2. 450 tph
3. 300 tph
Tph(ton power hours)
Kemudian setelah dari crusher batu bara yang sudah sesuai akan di lanjutkan menggunakan
conveyor

3
3. Belt Conveyor
Belt Conveyor Belt conveyor merupakan suatu mesin pemindah bahan yang umumnya dipakai
dalam industri perakitan maupun industry proses untuk mengangkut bahan produksi setengah
jadi maupun hasil produksi dari satu bagian ke bagian yang lain. Material yang dapat
dipindahkan ada dua jenis, yaitu muatan curah (bulk load) dan muatan satuan (unit load), contoh
muatan curah, misalny batubara, biji besi, tanah liat, batu kapur dan sebagainya, muatan satuan,
misalnya: plat baja bentangan, unit mesin, block bangunan kapal dan sebagainya.1 Conveyor
dapat ditemukan dalam berbagai jenis keadaan di suatu industri. Conveyor digunakan untuk
memindahkan material atau hasil produksi dalam jumlah besar dari suatu tempat ke tempat lain.
Conveyor mungkin memiliki panjang beberapa kilometer atau mungkin beberapa meter
tergantung jenis aplikasi yang diinginkan
Kelebihan dan Kelemahan Belt Conveyor
- Kelebihan belt conveyor
1) Mampu membawa beban berkapasitas besar.
2) Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang dipindahkan
persatuan waktu 3) Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator
yang mengoperasikannya
4) Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya
5) Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi yang rendah.
6) Lebih ringan dari pada conveyor jenis rantai maupun bucket conveyor.
7) Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu
Belt conveyor adalah mesin pemindah yang paling universal karena kapasitas cukup besar (500
s.d 5000 m3/jam atau lebih), sanggup memindahkan material pada jarak relatif besar (500 s/d
1000 m atau lebih), desain yang sangat sederhana dan pengoperasian yang baik. Belt conveyor
dapat digunakan untuk memindahkan berbagai unit material sepanjang arah horizontal atau pada
suatu kemiringan tertentu pada berbagai industry
-Kelemahan Belt conveyor
1) Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan pada pinggir dan
permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan tajam atau lepasnya
sambungan sabuk.
2) Biaya perawatannya sangat mahal.
3) Belt conveyor hanya bisa dipasang untuk jalur lurus.
4) Kemiringan/sudut inklinasi terbatas.

4
-Komponen-komponen utama belt conveyor
Belt conveyor yang sederhana terdiri dari :
1) Sabuk (Belt)
2) Pulli penggerak (Drive pulley)
3) Pulli Pengencang (Snub pulley)
4) Pulli yang digerakkan (Tail pulley)
5) Rol pembawa (Carrying roller idler)
6) Impact idlers

7) Rol Kembali (Return roller idler)


8) Band pulley
9) Motor penggerak
10) Inlet Chutes
11) Out Chutes
12) Pengetat sabuk (take-up)
13) Pemberat (counterweight)

1. Belt Belt
Terbuat dari bahan tekstil, baja lembaran atau jalinan kawat baja. Belt yang terbuat dari tekstil
berlapis karet paling banyak ditemukan dilapangan. Syarat-syarat belt:
a. Tahan terhadap beban tarik
b. Tahan beban kejut.
c. Perpanjangan spesifik rendah.
d. Harus fleksibel.
e. Tidak menyerap air.
f. Ringan.
Belt yang digunakan pada belt conveyor terdiri dari beberapa tipe seperti katun dan beberapa
jenis belt tekstil berlapis karet. Belt harus memenuhi persyaratan, yaitu kemampuan menyerap
air rendah, kekuatan tinggi, ringan, lentur, regangan kecil, ketahanan pemisahan lapisan yang
tinggi dan umur pakai panjang. Persyaratan tersebut, belt berlapis karet adalah yang terbaik.

5
Belt tekstil berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal dengan plies. Lapisan-
lapisan tersebut dihubungkan dengan menggunakan (vulkanisasi) atau dengan karet alam
maupun sintetis. Belt dilengkapi dengan cover karet untuk melindungi tekstil dari kerusakan-
kerusakan. Karena beberapa jenis material yang dibawa mempunyai sifat abrasive
2. Idler Belt
Belt conveyor disangga oleh idler. Jenis idler yang digunakan kebanyakan adalah roller idler.
Berdasarkan lokasi idler di conveyor, dapat dibedakan menjadi idler atas dan idler bawah.
Idler atas menyangga belt yang membawa beban. Idler atas bisa merupakan idler tunggal atau
tiga idler, sedangkan untuk idler bawah digunakan idler tunggal
Komponen-komponen roller idler diatas adalah:
1) selubung bagian luar, yang langsung berfungsi untuk menopang belt.
2) Selubung bagian dalam.
3) Bantalan.
4) Karet perlindung
5) Pengunci bantalan.
6) Poros idler.
7) Bantalan

3. Unit penggerak
Daya penggerak pada belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui gesekan yang terjadi
antar belt dan puli penggerak yang digerakkan dengan motor listrik. Unit penggerak terdiri
dari beberapa bagian, yaitu puli, motor serta roda gigi transmisi antara motor dan puli.
4. Komponen – komponen Pendukung
Dalam pengoperasian belt conveyor dilapangan, ada beberapa komponen pendukung yang
ditambahkan pada sistim tersebut seperti :
a. Hopper, berfungsi untuk mencurahkan bebas keatas belt conveyor. Kapasitas beban dapat
diatur dari curahan hopper tersebut.
b. Peralatan pembongkar (discharging device), berfungsi untuk membongkar muatan belt
conveyor
c. Rem penahan otomatis (automatic hold back brakes) berfungsi untuk mematikan sistem
seketika jika ada gangguan.
d. Pembersih belt, yang dipasangkan pada puli bagian depan. Alat ini dipasang untuk
conveyor yang membawa material basah dan lengket e. Feeder, sebagai pengumpan dari
hopper ke belt, feeder ini memiliki dua bentuk yaitu sudu dan screw.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pelabuhan Khusus PT. Antereja Mahada Makmur adalah pelabuhan khusus atau
terminal khusus pertambangan batu bara pada site PT. Alan Jaya Bara Pratama dalam
melayani kegiatan muat batu bara. Pelabuhan PT. Antereja Mahada Makmur di Desa
Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan
timur.
2. Pengertian Stockpile adalah merupakan tempat penyimpanan/ penumpukan hasil
tambang batubara.
3. Stockpile digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk
menyiapkan produkdari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara
dan distribusi ukuran disamakan .
4. Crusher (penghancur) adalah mesin yang digunakan untuk menghancurkan material
dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Mesin crusher dapat digunakan untuk
berbagai material seperti : batu, batu bara (coal), phosphat, urea, kayu, plastik, pupuk
dan macam-macam bahan lainnya.
5. conveyor belt sejatinya merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Alat ini bisa digunakan untuk mengangkut unit dalam
jumlah yang besar. Bagian dari alat ini terdiri dari mesin berbentuk sabuk yang bisa
tahan terhadap beragam pengangkutan benda yang padat. Sabuk ini bisa terbuat dari
berbagai jenis bahan. Misalnya saja bisa dari plastik, karet, kulit, logam, ataupun
bahan lainnya tergantung pada jenis dan juga sifat bahan yang diangkut dengan
menggunakan conveyor belt ini. Pada conveyor belt yang menggunakan bahan dasar
logam, biasanya digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang panas dan juga
berat. Hal ini disesuaikan dengan sifat logam yang tahan terhadap panas dan juga
mampu untuk menahan beban yang cukup berat.

B. SARAN
1. Saran untuk Industri
1. Dampak akan pencemaran lingkungan akan adanya Pelabuhan khusus dan stockpile
harus terus diperhatikan agar hal tersebut dapat ditekan dan tidak merugikan
masyarakat sekitar dan alam dalam jangka waktu Panjang.
2. Pekerja harus lebih ditekankan dalam disiplin penggunaan APD karena daerah sekitar
Pelabuhan dan stockpile sangat tinggi polutan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja.
3. Perawatan dan pengecekan secara berkala terhadap alat – alat yang digunakan harus
terus dilakukan untuk mengecek kelayakan alat tersebut dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan kerugian yang dapat merugikan perusahaan.

7
2. Saran untuk Mahasiswa
1. Penguasaan terhadap materi didunia pertambangan harus benar – benar di fahami
sebelum memasuki dunia kerja pertambangan, agar dapat menjadi tenaga Kesehatan
masyarakat yang kompeten dan dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya
2. Terobosan atau inovasi dalam dunia kerja pertambangan harus dipikirkan seiring
dengan perkembangan zaman dan tuntutan dunia kerja, sehingga mahasiswa dapat
menjadi sarjana yang memiliki keahlian dan nilai jual yang dapat diadu
kompetensinya

8
DAFTAR PUSTAKA
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=447132&val=9461&title=ANALISIS%20DAMPAK%20INDUSTRI%20STOCKPILE
%20BATU%20BARA%20TERHADAP%20LINGKUNGAN%20DAN%20TINGKAT
%20KESEHATAN%20MASYARAKAT%20DESA%20PESISIR%20RAWAURIP%20KEC
%20PANGENAN%20KAB%20CIREBON
https://www.dnm.co.id/fungsi-belt-conveyor/
https://www.crusherbatubara.com/

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai