Anda di halaman 1dari 15

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Metodologi Penelitian


Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan, dengan :
Dosen : Arief Murdianto.

Disusun Oleh :
MUHAMAD PANJI AKBAR
053121035

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu
Bapak Ir. Rudie R. Atmawidjaja, M. Kom.yang telah turut memberikan
bimbingan dalam pembuatan tugas makalah ini, yang entunya tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat bimbingan.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Bogor, April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................ 2
BAB 2 LANDASAN TEORI................................................................ 3
2.1 Pengertian Anjungan Lepas Pantai .................................
2.2 Fungsi Anjungan Lepas Pantai........................................
2.3 Jenis Anjugan Lepas Pantai.............................................
BAB 3 METODOLOGI........................................................................
3.1 Jenis Penelitian................................................................
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................
3.3 Alat dan Bahan Penelitian...............................................
BAB 4 LEMBAR ISI DAN ANALISIS ..............................................
4.1 Lembar isi dan Analisis...................................................
BAB 5 PENUTUP.................................................................................

Kesimpulan dan Saran ............................................................................


Daftar Pustaka ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Aktivitas industri bangunan lepas pantai dimulai sejak tahun 1890-an,
dan berkembang dengan pesat hingga sekarang. Pada tahun 1947 untuk
pertama kalinya diproduksi struktur platform baja yang terpancang
seberat 1200ton yang diinstalasikan di Teluk Mexico dengan kedalaman
20ft (6 meter), konstruksi bangunan lepas pantai ini dikenal sebagai tipe
jacket steel platform. Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal
dan laut sedang.
Bangunan lepas pantai adalah suatu bangunan/struktur yang dibangun
di lepas pantai untuk mendukung eksplorasi/eksploitasi bahan tambang.
Bangunan lepas pantai biasanya memiliki rig pengeboran yang berfungsi
menganalisis sifat geologis reservoir maupun lubang untuk mengambil
bahan tambang. Fungsi utama bangunan lepas pantai (offshore platform)
adalah mampu mendukung bangunan atas beserta fasilitas
operasionalnya, serta gerakan horizontal dan vertikal suatu struktur
offshore platform merupakan kriteria penting yang menentukan prilaku
anjungan tersebut di atas air.
Terdapat berbagai macam jenis anjungan lepas pantai berdasarkan
fungsi, material pembentuk maupun jenis strukturnya, diantaranya adalah
anjungan lepas pantai tipe tetap (Fixed-Offshore Platform) dibagi
menjadi beberapa jenis seperti Jacket Platform, Caissons Platform,
Concrete Gravity Platform dan anjungan lepas pantai tipe terapung
(Floating-Offshore Platform) antara lain Tension Leg Platform dan Jack
Up Rigs. Dalam masa layannya, anjungan lepas pantai akan mengalami
berbagai macam kondisi pembebanan yang cukup beragam. Maka
bangunan anjungan lepas pantai harus dapat menahan beban–beban juga
harus memperhitungkan keselamatan para pekerja yang terlibat di
dalamnya, contohnya seperti beban sendiri (self weight), peralatan
(equipment), angin (wind), beban gelombang (wave), arus (current) dan
beban hidup (Live load).
Dalam pembangunan struktur lepas pantai terdapat dua hal penting
yang harus diperhatikan, kondisi geografis dan kondisi lingkungan.
Selain itu yang harus diperhatikan seperti gelombang, angin, dan arus.
Gelombang merupakan sumber paling utama dari beban lingkungan yang
dialami oleh bangunan lepas pantai. Karakteristik gelombang yang
digunakan pada kondisi lingkungan normal. Parameter–parameter yang
didapatkan dari gelombang, antara lain tinggi gelombang, periode
gelombang, panjang gelombang, dan elevasi puncak gelombang.
Gelombang pada dasarnya adalah manifestasi dari gaya–gaya yang
bekerja pada fluida, tiupan angin pada permukaan air dapat menimbulkan
gelombang. Ketika gelombang terbentuk, gaya gravitasi dan tegangan
permukaan akan bereaksi untuk menimbulkan rambatan gelombang.
Parameter yang utama pada angin ialah kecepatan angin itu sendiri. Data
angin yang diperoleh harus dapat disesuaikan dengan kecepatan angin
pada ketinggian standar (ketinggian acuan) yaitu 10m atau 33ft di atas
permukaan air rata-rata dengan interval waktu yang ditentukan. Selain itu
kecepatan arus juga mempengaruhi lingkungan sekitar bangunan lepas
pantai tersebut..

1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui Struktur yang dibangun dilepas
pantai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anjungan Lepas Pantai
Anjungan lepas pantai atau pelantaran lepas pantai adalah struktur
atau bangunan yang dibangun di lepas pantai untuk mendukung proses
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas
pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk
menganalisis sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang
yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam
dari reservoir tersebut.
Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas
kontinen, meskipun dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya harga
minyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam
telah menjadi lebih baik, layak dan ekonomis. Sebuah anjungan yang
khas mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor, pengeboran yang
terarah memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman
yang berbeda dan juga pada posisi terpencil sampai 5 mil (8 kilometer)
dari platform. Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke
anjungan dengan garis aliran dan koneksi pusar. Solusi bawah laut dapat
terdiri dari sumur tunggal ataupun dengan pusat manifold (pipa dengan
mulut lubang yg banyak) untuk digunakan pada beberapa pengeboran.

2.2 Fungsi Anjungan Lepas Pantai


Fungsi Utama dari Anjungan Lepas Pantai (Offshore Platform
Offshore Rig) Untuk eksplorasi dan produsksi minyak dan gas bumi.
2.3 Jenis jenis Struktur Anjungan Lepas Pantai
1. Struktur Terpancang

Jenis struktur lepas pantai yang telah dibangun saat ini adalah struktur
jenis jacket atau template. Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal
dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur.
Setelah jacket ditempatkan di posisi yang diinginkan, pile dimasukkan melalui
kaki bangunan dan dipancang dengan hammer sampai menembus lapisan
tanah keras. Kemudian deck dipasang dan di las. Struktur jenis ini banyak
dibangun di Teluk Mexico.
2. Struktur terapung (Semi submersible, Jack-up platform, Drilling ship, Barge)

Drill Ship

Kapal pengebor atau sering disebut Drill Ship merupakan kapal motor yang
dilengkapi dengan drilling rig (menara bor) dan mesin penggerak tersendiri.
Dengan adanya Dynamic Positioning Equipment, Drillship dapat mengatur
kestabilan posisinya saat melakukan aktivitas seperti pengeboran minyak atau
gas alam
3. Struktur Lentur (Tension Leg Platform, Guyed Tower, Articulated Tower)

Tension Leg Platform (TLP) atau Extended Tension Leg Platform (ETLP)
adalah struktur terapung yang ditambahkan secara vertikal yang biasanya
digunakan untuk produksi minyak da gas lepas pantai, dan sangat cocok untuk
kedalaman air lebih dari 300 meter (sekitar 1000 kaki) dan kurang dari 1500
meter (sekitar 4900 kaki).
Plaatform ini ditambatkan secara permanen melalui tambatan atau tendon
yang dikelompokkan di setiap sudut struktur. Sekelompok tambatan disebut
kaki tegangan. Sebuah fitur dari deasin tambatan adalah bahwa mereka
memiliki kekakuan aksial yang relatif tingii (elastisitas rendah), sehingga
hampir semua gerkan verikal platform dihilangkan. Hal ini memungkinkan
anjungan untuk memiliki kepala sumur produksi di geladak(terhubung
langsung ke sumur bawah laut dengan peninggi kaku), bukan di dasar laut.
Hal ini memungkinkan penyelesaian sumur yang lebih sederhana dan
memberikan kontrol dari reservoir minyak atau gas, dan akses yang lebih
mudah untuk operasi intervensi downhole.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan di karya tulis ilmiah ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar,
bukan angka-angka.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.
Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Adapun tujuan dari penelitian deskripktif adalah untuk membuat
percandraan secara sistematis, faktuan, dan akurat mengenai fakta dan sifat
populasi atau daerah tertentu.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Karena jenis
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, jadi penelitian ini
dapat dilakukan di rumah saja tanpa harus terjun langsung ke lapangan.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian


Tidak adal alat khusus yang digunakan dalam penelitian ini. Bahan-bahan
yang digunakan di dalam penelitian ini adalah hasil karya tulis ilmiah dalam
bentuk laporan. Sumber-sumber ini saya kumpulkan dan saya simpulkan
menjadi satu
BAB 4
LEMBAR ISI DAN ANALISIS

4.1 Jenis Struktur Bangunan Lepas Pantai Berdasarkan Lama

Pemakaiannya

Struktur bangunan lepas pantai juga dapat dibedakan jenisnya berdasarkan

lama pemakaiannya, yaitu :

1. Konstruksi Permanen atau konstruksi yang dibangun untuk dioperasikan


dalam jangka waktu yang lama pada suatu lokasi kerja (biasanya 20
hingga 30 tahun) dan tidak dimaksudkan untuk dipindahkan pada lokasi
kerja yang lain.

2. Konstruksi Bergerak (Mobile Units) atau konstruksi yang dibangun untuk


dioperasikan hanya beberapa waktu saja (beberapa minggu atau beberapa
bulan), kemudian berpindah tempat untuk untuk dioperasikan di lokasi
kerja lain.

4.2 Kategori Kontruksi Lepas Pantai Berdasarkan Fungsinya

Adapun berdasarkan fungsinya, konstruksi lepas pantai dapat dikategorikan

sebagai berikut :
1. Anjungan pengeboran : Anjungan ini digunakan untuk mengebor sumur
minyak/gas, dapat berupa pengeboran awal untuk melihat struktur dan
kapasitas kandungan ataupun untuk pengeboran lanjutan sebagai
kebutuhan produksi/ekploitasi.

2. Anjungan produksi : Anjungan yang digunakan sebagai tempat untuk


memisahkan antara minyak, gas dan air.

3. Anjungan akomodasi : Anjungan yang dimanfaatkan sebagai anjungan


tempat tinggal personil atau transit.

4. Anjungan instalasi : Anjungan ini digunakan untuk membantu instalasi


anjungan lain seperi fasilitas derek.

5. Anjungan pipe layer : Untuk pipe layer telah berkembang dari tongkang
yang sederahana hingga semi submersible yang dilengkapi dengan
fasilitas las dan pendukung yang modern.

Pemilihan konstruksi banyak didasarkan pada berbagai pertimbangan yang

telah disebutkan sebelumnya seperti halnya lokasi geografis dan karakteristik

lingkungan tempat anjungan lepas pantai akan dioperasikan.


BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Banyak sekali jenis/tipe dari bangunan lepas pantai. Penentuan dari tipe
yang digunakan tidaklah baku/serupa untuk semua lokasi. Hal tersebut
ditentukan oleh banyak faktor baik dari kedalaman perairan, gelombang, arus,
angin, pasang surut, lama waktu operasi, dan juga keekonomisan dari struktur
yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA

http://rinaldyaulia.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bangunan-lepas-pantai.html

Mather, Angus (1995). “Offshore Engineering”, Witherby & Company Ltd. ISBN

1-85609-078-7

http://pannmaritim.com
truktur yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai