DISUSUN :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantun Bapak Suratnan Tahir, S.T., M.Si. yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan pikirannya.
Makalah “MANAGEMEN WBS PERENCANAAN DERMAGA”
ini telah saya susun dengan maksimal. Dan besar harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya dan
bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu ssya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua dalam memahami arti pengenmbagangan diri dan dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca.
1. Kesimpulan …………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1. Pengertian Demarga
Quay/wharf
Pier/jetty/jembatan
Pada perairan yang dangkal hingga dalam yang berada cukup jauh
dari darat, penggunaan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan
pengurukan yang besar. Sedangkan di lokasi dimana kemiringan dasar
cukup curam, pembuatan pier dengan melakukan pemancangan tiang
perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal. Dalam hal
ini pembuatan wharf lebih tepat.
Dermaga yang melayani kapal minyak (tanker) dan kapal barang
curah mempunyai konstruksi yang ringan dibanding dengan dermaga
potongan (general chargo), karena dermaga tersebut tidak memerlukan
perlatan bongkar muat barang yang besar (kran), jalan kereta api, gudang-
gudang, dsb. Untuk melayani kapal tersebut, penggunaan pier akan lebih
ekonomis. Dermaga yang melayani barang potongan dan peti kemas
menemrima beban yang besar di atasnya, seperti kran barang yang
dibongkar muat peralatan transportasi (kereta api dan truk). Untuk
keperluan tersebut dermaga tipe wharf akan lebih cocok.
Menurut Suraji (2011), ada beberapa tipe struktur dermaga, antara lain :
JENIS DERMAGA
Dermaga quay wall ini terdiri dari struktur yang sejajar pantai,
berupa tembok yang berdiri di atas pantai, dan dapat dibangun dengan
beberapa pendekatan konstruksi diantaranya sheet pile baja/beton, caisson
beton atau open filled structure. Beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan quay wall, yaitu :
• Dermaga quay wall adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan relatif
berhimpit dengan pantai (kemiringan pantai curam).
• Sarana tambat yang akan direncanakan terdiri dari struktur breasting dan
mooring yang dihubungkan dengan catwalk.
• Posisi breasting berfungsi utama sebagai sarana sandar kapal, tapi juga
dapat berfungsi sebagai sarana tambat kapal jika dipasang bollard,
sedangkan mooring dolphin berfungsi menahan kapal sehingga tetap
berada pada posisi sandar.
Dermaga apung adalah tempat untuk menambatkan kapal pada suatu
ponton yang mengapung diatas air. Digunakannya ponton adalah untuk
mengantisipasi air pasang surut laut, sehingga posisi kapal dengan
dermaga selalu sama, kemudian antara ponton dengan dermaga
dihubungkan dengan suatu landasan/jembatan yang flexibel ke darat yang
bisa mengakomodasi pasang surut laut. Biasanya dermaga apung
digunakan untuk kapal kecil, yach atau feri seperti yang digunakan di
dermaga penyeberangan yang banayak ditemukan di sungai-sungai yang
mengalami pasang surut. Ada beberapa jenis bahan yang digunakan untuk
membuat dermaga apung seperti :
DESAIN DERMAGA
Dasar pertimbangan dalam perencanaan dermaga adalah sebagai berikut
(Wikipedia, 2012) :
• Kondisi tanah, merupakan faktor utama dalam penentuan jenis quay wall
yang akan dipilih
• Tekanan tanah
Platform terapung seperti halnya pontoon harus didisain hingga taraf
kestabilan dan keamanan yang diinginkan. Pontoon tersebut haruslah
memiliki area permukaan dan tinggi freeboard yang mencukupi sehingga
dapat berfungsi dengan baik. Dimensi pontoon yang didisain akan
tergantung dari tipe pembebanan yang digunakan. Beban-beban yang
harus dipertimbangkan yang dapat bekerja pada sebuah pontoon.
3. Tekanan hidrostatis.
4. Beban mati.
5. Gaya angkat.
BAB IV
SITE MANAGER
AHLI TOPOGRAFI AHLI TANAH AHLI STRUKTUR AHLI KELAUTAN AHLI LINGKUNGAN
BAB V
RENCANA
SATUA JUMLAH BIAYA
No. ITEM PEKERJAAN BIAYA
N (Rp.)
(Rp.)
1 Administrasi/ATK 40000000 ls. 40000000
2 Topografi 20000000 ls. 20000000
3 Tanah 20000000 ls. 20000000
4 Struktur 30000000 ls. 30000000
5 Kelautan 20000000 ls. 20000000
6 Lingkungan 20000000 ls. 250000000
Jumlah biaya item pekerjaan = 380000000
OVERHEAD (10%) = 38000000
TOTAL RENCANA BIAYA = 418000000
Terbilang : Empat ratus Delapan Belas Juta Rupiah
BAB VI
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan dari urauai atau penjelasan di atas, bahwa dapat
disimpulkan bahwa, penggunaan biaya untuk perencanaan pembangunan
dermaga jenis Quay Wall dengan jumlah kapal motor sebanyak 3 unit
adalah : Rp. 418.000.000,-
Harga tersebut kemungkinan masuh bertambah karena kemungkina untuk
penggunaan tenaga Ahli masih dibutuhkan anutuk keallian lainya.
2. Daftar Pustaka
Anonymous, 2012. Pelayaran Sungai dan Danau/Pelabuhan Pedalaman.
http://id.wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Pelabuhan_Pe
dalaman#D ermaga. Diakses tanggal 23 Agustus 2012.
HSB, Sahdan A. 2009. Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga,
Gudang Bongkar Muat Barang dan Sandar Kapal Study Kasus (Dermaga
Ujung Baru-Pelabuhan Belawan)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11798/1/09E00659.pdf.
TUGAS AKHIR. Fak. Teknik.USU. Diakses tanggal 23 Agustus 2012.