Anda di halaman 1dari 7

Matematika & Statistika 4/16/2020

MATEMATIKA & STATISTIKA


1. Uji satu sisi dan uji dua sisi
2. Uji Rata-rata
a. Uji t sampel tunggal (one
sample t-test)
UJI RATA-RATA b. Uji t sampel independent
(independest sampel t-test)
& UJI VARIAN OUTLINE c. Uji t berpasangan (paired t-
test)

1. Uji satu sisi dan uji dua sisi


❑ Uji satu sisi (1-tailed): Posisi penolakan berada pada salah
satu sisi. Baik itu sisi kanan (positif) maupun sisi kiri (negatif).
Dengan demikian, batas daerah penolakan tetap 5% karena
tidak terbagi dalam dua sisi. Hal ini membuat patokan ini
menjadi lebih longgar dalam menolak Ho.
Uji satu sisi & dua sisi ❑ Uji dua sisi (2-tailed): Posisi penolakan berada pada kedua
sisi. Hal ini membuat daerah penolakan akan menjadi lebih
kecil karena dibagi menjadi dua. Setiap daerah penolakan
baik itu di kanan atau di kiri memiliki batas 2,5%. Tentunya,
nilai ini akan membuat penolakan hipotesis akan semakin
ketat. Jika kedua daerah tersebut diperluas menjadi 5% maka
taraf signifikansi akan menjadi 90%.

3 4

1
Matematika & Statistika 4/16/2020

Table untuk dua sisi


1. Uji satu sisi dan uji dua sisi
Distribusi sampling pada uji ini diasumsikan bersifat simetrik,
maka untuk sembarang nilai kritik statistic (nilai kritik t
misalnya) pada suatu taraf kepercayaan (P) ditentukan sebagai
berikut:

❑Jika dalam table statistic (misal t) terdapat untuk uji 2 sisi


pada P = 0,05 maka nilai t yang sesuai untuk uji satu sisi
pada P = 0,05 adalah nilai t pada P = 0,10 (0,05 x 2).
❑Jika yang dicari adalah nilai t untuk uji 2 sisi pada P = 0,01,
maka nilai t untuk uji satu sisi pada P = 0,01 adalah nilai t
pada uji 2 sisi di P = 0,02.

5 6

Contoh soal

❑ Berapakah nilai t-kritik dengan df 9 pada uji dua


sisi dan uji satu sisi dengan P = 0,05?

❑ Dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t-


kritik, df = 9 (dua sisi) dengan P = 0,05 adalah 2,26. UJI RATA-RATA

❑ Bagaimana dengan satu sisi?


Untuk satu sisi berarti diambil dari P= (2 x 0,05) =
0,1 → t = 1,83.

7 8

2
Matematika & Statistika 4/16/2020

2. Uji Rata-rata a. Uji t sampel tunggal (one sample t-test)


Uji rata-rata ini berkaitan dengan akurasi hasil pengukuran.
Dalam analisis kimia, biasanya ada 3 jenis uji rata-rata yakni: ❑ Uji ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata hasil
a. Uji t sampel tunggal (one sample t-test) yang diperoleh sama dengan hasil sebenarnya (true value)
b. Uji t sampel independent (independest sampel t-test) atau hasil yang diterima sebagai nilai sebenarnya (accepted
true value).
c. Uji t berpasangan (paired t-test)

❑ Uji t ini hanya dapat dilakukan jika data terdistribusi ❑ Ho: rata-rata hasil pengukuran sama dengan accepted true
normal atau variasinya homogen. value
❑ H1: rata-rata hasil pengukuran tidak sama dengan accepted
❑ Jika data tidak terdistribusi normal atau variannya tidak true value
homogen maka digunakan uji statistika non parametrik
(Pertemuan 14).
9 10

a. Uji t sampel tunggal (one sample t-test) a. Uji t sampel tunggal (one sample t-test)
(𝑴𝒆𝒂𝒏 − µ)
Perhitungan nilai 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑺𝑫
ൗ 𝑵
Keterangan:
• Mean : Rata-rata
• µ : nilai sebenarnya
• SD : simpangan baku sampel
• N : frekuensi penetapan (banyaknya hasil penetapan)

❑ t hitung dibandingkan dengan t kritik (df= N-1)


❑ Jika t hitung > t kritik → Ho ditolak → rata-rata
pengukuran berbeda signifikan dengan harga sebenarnya
(Ẋ ≠ µ)
❑ Jika t hitung < t kritik → Ho diterima → rata-rata
pengukuran tidak berbeda signifikan dengan harga
sebenarnya (Ẋ = µ)
11 12

3
Matematika & Statistika 4/16/2020

Contoh uji nilai rata-rata vs true value:


Spesifikasi alloy tertentu mensyaratkan bahwa kandungan
Jawab
vanadiumnya adalah 2,30 %. Sebanyak 10 kali replikasi
analisis alloy menghasilkan rata-rata kandungan vanadium
❑ Uji dua sisi harus digunakan dalam hal ini
sebesar 2,33 % dengan suatu standar deviasi (s) = 0,02. Uji
karena kita ditanya apakah alloy berbeda dari
pada level propabilitas P = 0,01 (1 %) dan P = 0,05 (5 %),
apakah kandungan vanadium berbeda dari spesifikasi yang spesifikasinya, yang berakibat bahwa nilai
dipersyaratkan? percobaan di atas atau di bawah dari nilai
yang dispesifikasi ➔ ujinya adalah dua sisi
• Mean = 2,33 %; μ = 2,30 %; SD = 0,02; dan N = 10
❑ Jika pertanyaannya adalah “ apakah
(𝟐,𝟑𝟑 −𝟐,𝟑𝟎)
• Maka nilai 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝟎,𝟎𝟐 = 4,74 kandungan vanadium lebih tinggi dibanding
ൗ 𝟏𝟎
nilai spesifikasinya” ➔ Uji satu sisi
DALAM CONTOH DI ATAS KITA
MENGGUNAKAN UJI SATU SISI (one-tailed) Perhatikan bahwa derajat bebas (degrees of
atau DUA SISI (two-tailed)? freedom) atau d.f adalah N-1. Jika N = 10 → d.f
= 9.
13 14

Nilai t-tabel (Miller and Miller, 2005)


Contoh soal 1
Berapakah nilai t-kritik dengan df 9 pada uji dua sisi dan uji
satu sisi dengan P = 0,05?

Dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t-kritik, d.f = 9


(dua sisi) dan P = 0,05 adalah 2,26.

Untuk satu sisi berarti diambil dari P= (2 x 0,05) = 0,1 → t = 1,83.

Nilai t-hitung pada contoh 1 adalah sebesar 4,73 > t-kritik


(P = 0,05; dua-sisi; N = 9) yang nilainya 2,26.

TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA NILAI PENGUKURAN PERCOBAAN


Nilai t-kritik atau t-tabel di atas adalah sesuai untuk uji dua-sisi. Untuk uji
(2,33 %) DENGAN NILAI SPESIFIKASINYA (2,30 %)
satu-sisi, nilai t- diambil dari P yang nilainya adalah 2 kali dari nilai P
pada uji dua sisi.
15 16

4
Matematika & Statistika 4/16/2020

b. Uji t sampel independent


Contoh soal 2 (independest sampel t-test)
Pada Penetapan Kadar N dari benzanilide menurut cara
Kjeldahl, diperoleh hasil sebagai berikut: 7,11%; 7,08%; ❑ Digunakan untuk membandingkan dua rata-rata hasil
7,06%; 7,06% dan 7,04%. Kadar sebenarnya (true value)
menurut perhitungan berat molekulnya adalah 7,10%. Apkah pengukuran, misalkan membandingkan hasil pengukuran
rata-rata hasil pengukuran berbeda dengan hasil sebenarnya
(true value)? suatu metode baru dengan metode standar (metode yang
Jawab: telah established).
1. Hitung nilai rata-rata → 7,07%
2. Hitung nilai SD → 0,0264 ❑ Dalam kasus ini, kita menggunakan uji t- untuk
(𝟕,𝟏𝟎 −𝟕,𝟎𝟕)
3. Hitung nilai 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝟎,𝟎𝟐𝟔𝟒 = 2,51 membanding rata-rata 2 sampel.
ൗ 𝟓
4. Cek t kritik P = 0,99 ; ɸ = 4 →3,75 ❑ Ho: dua metode mempunyai hasil yang sama (Ho: X1 = X2)
5. Simpulan: t hitung < t kritik → Ho diterima →rata-rata
pengukuran sama dengan nilai sebenarnya
17 22

Contoh Soal 1
b. Uji t sampel independent Adanya krom dalam suatu sampel ditentukan kadarnya dengan 2
metode.
(independest sampel t-test) Metode 1: rata-rata = 1,48; standar deviasi = 0,28
Metode 2: rata-rata = 2,33; standar deviasi 0,31
Untuk tiap metode dilakukan 5 kali penentuan.
❑Rumus perhitungan Apkah kedua metode menghasilkan rata-rata yang berbeda pada
taraf kepercayaan 95 % atau pada level of significance (P0 = 0,05)?

Ho: rata2 metode 1 = rata-rata metode 2.


• n1 dan n2 adalah banyaknya data dari sampel 1 dan 2 Nilai pooled standard deviasi-nya
• s dalam hal ini sering disebut dengan pooled standard
deviation → simpangan baku yang digabungkan

❑Cara mencari nilai s yakni Nilai t-kritik untuk (df = 8; P = 0,05) adalah 2,31.
t-hitung (4,56) > t-kritik (2,31) → Ho ditolak

• df = (n1 + n2 – 2)
DUA RATA-RATA DARI DUA METODE ADALAH BERBEDA BERMAKNA
23 24

5
Matematika & Statistika 4/16/2020

c. Uji t berpasangan (paired t-test) Contoh Soal 1


Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan
❑ Digunakan untuk membandingkan 2 sampel kandungan tablet parasetamol karena perlakuan dengan sinar
UV. Taraf kepercayaan 95%.
yang berpasangan
❑ Dua sampel yang berpasangan dapat diartikan sampel Sebelum penyinaran Sesudah Penyinaran
sebagai sebuah sampel dengan subyek 1 84,63 83,15
yang sama yang mengalami 2 perlakuan 2 84,36 83,72
atau pengukuran yang berbeda 3 84,08 84,84
❑ Ho: μd = 0 4 84,41 84,20
5 83,82 83,92
6 83,55 84,16
7 83,92 84,02
• d: rata-rata dari d (perbedaan antar pasangan)
• SD: standar deviasi dari d 8 83,69 83,60
• Banyaknya derajat bebas t adalah n-1 9 84,06 84,13
10 84,03 84,24
35 36

Contoh Soal 1
Contoh Soal 1
1. Hitung perbedaan antar pasangan nilai
sampel Sebelum penyinaran Sesudah Penyinaran perbedaan
2. Hitung nilai rata-rata dari perbedaan đ=0,159
1 84,63 83,15 +1,48 3. Hitung nilai SD →0,570
2 84,36 83,72 +0,66
4. Tentukan n → 10
3 84,08 84,84 +0,24
4 84,41 84,20 +0,21 5. Hitung nilai t dengan rumus → 0,88
5 83,82 83,92 -0,10 6. Tentukan nilai t kritik untuk df=9, P=0,05 →2,26
6 83,55 84,16 -0,61 7. Simpulan: t hitung< t tabel→ Ho diterima → perlakuan
7 83,92 84,02 -0,10 dengan sinar UV tidak memberikan perbedaan rata-rata
8 83,69 83,60 +0,09 kadar parasetamol dalam sampel.
9 84,06 84,13 -0,07
10 84,03 84,24 -0,21

37 38

6
Matematika & Statistika 4/16/2020

☺ Thank You ☺

44

Anda mungkin juga menyukai