Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Statistika Non-Parametrik dengan judul "Uji Mann Whitney (U- Test) " . Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mempawah, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar….............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN................................................................................6

I.1 Latar Belakang.......................................................................6

I.2 Rumusan Masalah..................................................................6

I.3 Tujuan.....................................................................................6
BABII PEMBAHASAN................................................................................7

II.1 Pengertian ujiMann-Whitney.................................................7

II.2 PengujianMann-Whitney.......................................................7

II.3 Prosedur Uji............................................................................8

II.4 Contoh Kasus.......................................................................10


BABIII PENUTUP......................................................................................20

III.1 Kesimpulan...........................................................................20

III.2 Saran.....................................................................................20

Daftar Pustaka…………………………………………………………......21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat
kesimpulan tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau beberapa
populasi, baik dengan cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis mengenai
karakteristik tersebut. Salah satu analisis statistika tersebut adalah pengujian
kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang saling bebas, yang sering disebut
sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian untuk masalah dua
sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus diambil secara acak dari
populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas satu sama lain (Setiawan
Danang dan Mutaqin, 2018).
Hogg dan Craig (Setiawan Danang dan Mutaqin, 2018) mengemukakan
suatu metode untuk masalah dua sampel saling bebas jika datanya tidak
berdistribusi normal. Metode tersebut dikenal sebagai uji Mann-Whitney.
Kelemahan uji Mann-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan pada nilai
datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya. Jika analisisnya didasarkan
pada peringkat dari datanya bukan dari nilai datanya langsung, maka ada informasi
yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan dalam analisis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ujiMann-Whitney?
2. Bagaimana cara menganalisis data dengan uji Mann-Whitney?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian uji Mann-Whitney
2. Mengetahui cara analisis data uji Mann-Whitney
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian uji Mann-Whitney


Uji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dalam analisis
statistika non parametrik (Sofia Teti, 2017). Metode Statistik nonparametrik
dipakai apabila peneliti tidak mengetahui karakteristik kelompok item yang
menjadi sumber sampelnya. Metode ini dapat diterapkan terhadap data yang diukur
dengan skala ordinal dan dalam kasus tertentu, dengan skala nominal. Pengujian
non parametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil dan lebih
mudah dihitung dari pada metode parametrik. Metode nonparametrik juga
digunakan secara luas guna mengenalisis data di bidang ilmu sosial (Supranto
dalam Sriwidadi Teguh, 2011).
Dalam kelompok uji dua sampel independen, uji Mann-Whitney adalah uji
terkuat yang digunakan sebagai alternatif uji parametrik T test. Uji test Mann-
Whitney ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk
interval dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test
tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat digunakan
(Purnamasari Fiky dkk., 2011).
Uji Mann-Whitney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang
bertujuan untuk membantu peneliti di dalam membedakan hasil kinerja kelompok
yang terdapat dalam sampel ke dalam 2 kelompok dengan 2 kriteria yang berbeda.
Uji ini digunakan untuk menguji beda dengan menggunakan rata-rata variabel dan
jumlah data sampel penelitian yang sangat sedikit (kurang 30) atau tidak
berdistribusi normal. Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji satu variabel
data kate  gori dan satu variabel data interval. (Sujarweni, 2015)
B. Pengujian Mann-Whitney
Sriwidadi Teguh (2011) dalam pengujian hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang sesungguhnya antara kedua
kelompok data dan dimana data tersebut diambil dari sampel yang tidak
saling terkait, kita dapat melakukan pengujian Mann-Whitney. Pengujian ini
disebut juga pengujian U, karena untuk menguji hipotesis nol, kasus
dihitung menggunakan angka statistik yang disebut U.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian. Kedua rumus tersebut
digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U
mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut digunakan untuk
pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Adapun kedua rumus tersebut
yaitu :

Dimana:
U = Nilai uji Mann-Whitney
N1= sampel 1
N2= sampel 2
Ri = Ranking ukuran sampel
Setelah hasil didapat, lalu ditarik kesimpulan : jika nilai U < α maka Ho
ditolak, tapi jika U > α maka Ho diterima. Besaran yang sering digunakan untuk
menentukan taraf nyata dalam %, yaitu: 1 % (0,01), 5 % (0,05), !0% (0,1).
C. Prosedur Uji
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan pengujian
menggunakan uji Mann Whitney adalah:
1. Penetapan Hipotesa
Hipotesis merupakan langkah pertama yang harus ditentukan.
Hipotesis nol untuk uji tanda biasanya menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan, sedang hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan
a. H0: μ1=μ2, H1: μ1 ≠μ2
b. H0:μ1 =μ2, H1: μ1<μ2,
c. H0:μ1 =μ2, H1: μ1>μ2,
2. Tetapkan level signifikansi (Taraf Nyata) :α
Taraf nyata ini merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan kita
terhadap sampel. Pada umumnya dapat digunakan taraf nyata1 %, 5% atau
10% tergantung pada kepentingan dan bidang ilmu.
3. Uji Statistik:
a. Ukuran sampel 1 :n1
b. Ukuran sampel 2 :n2
c. Gabungkan kedua sampel dan beri peringkat atau ranking dari
data terkecil sampai terbesar.
d. Jika ada peringkat/ranking yang sama, peringkatnya diambil
rata-rata.
e. Hitung jumlah peringkat sampel 1 dan sampel 2, notasikan
dengan R1 dan R2

n 1 ( n 1+1 )
U 1=n 1 n 2+ −R 1
2
atau
n1 ( n 2+1 )
U 2=n 1 n 2+ −R 2
2

• Untuk n1 ; n2 < 20 : U berdistribusi Un 1 ; n2 ; α ( dapat dilihat


pada tabel uji Mann Whitney)
• Untuk n1 ≥ 20 atau n2 ≥ 20 : berdistribusi normal dengan :

rata-rata :

standar deviasi :

sehingga :

• Kemudian tentukan daerah kritisnya :


Untuk n1 ; n2< 20

H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel ( α ; n1,n2 ) H0 ditolak


bila U hitung ≤ U tabel ( α ; n1,n2 )
Untuk n1 ; n ≥20
H0 diterima bila harga Z hitung ≤ Z tabel H0 ditolak bila harga
Z hitung ≥ Ztabel
Ujilah n1 dan n2 pada tabel uji mann whitney
D. Contoh Kasus
Untuk meningkatkan produktivitas sekelompok petani di beri bantuan oleh
pemerintah. Sesudah beberapa tahun ingin diketahui apakah ada perbedaan
produktivitas pada petani yang diberi bantuan dan yang tidak mendapatkan bantuan
pemerintah. Berikut ini diberikan data nilai produktivitas yang diperoleh dari dua
kelompok petani tersebut:
Tabel 1. Produktivitas petani yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah
dan yang tidak mendapatkan bantuan.
Petani yang tidak mendapatkan Petani yang mendapatkan bantuan
bantuan Pemerintah Pemerintah
No Nilai Produktivitas No Nilai Produktivitas
1 60 1 70
2 70 2 70
3 70 3 80
4 50 4 60
5 60 5 80
6 60 6 90
7 70 7 70
8 70 8 60
9 50 9 50
10 60 10 60
11 70
12 80
13 80
14 80
15 90

Jawaban :
1. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan
dan tidak mendapat bantuan pemerintah.
H1 : Terdapat perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan dan
tidak mendapat bantuan pemerintah.

2. Kriteria pengambilan keputusan


Terima H0 : Bila Uhit ≥ Utabel (α)
Tolak H0 : Bila Uhit ≤ Utabel (α)
3. Uji
Kedua sampel (n1 dan n2) diatas digabungkan untuk dibuat rangking,
data gabungan sampel 1 (n1) dan sampel 2 (n2) ini disusun dalam tabel
seperti berikut ini:
Tabel 2. Sampel gabungan dengan rangking
Petani yang tidak mendapat bantuan dan tidak mendapat bantuan
pemerintah
No Nilai Produktivitas Sampel No Jenjang gabungan
(ascending) gabungan
1 60 50 1 2
2 70 50 2 2
3 70 50 3 2
4 50 60 4 7
5 60 60 5 7
6 60 60 6 7
7 70 60 7 7
8 70 60 8 7
9 50 60 9 7
10 60 60 10 7
11 70 70 11 14,5
12 70 70 12 14,5
13 80 70 13 14,5
14 60 70 14 14,5
15 80 70 15 14,5
16 90 70 16 14,5
17 70 70 17 14,5
18 60 70 18 14,5
19 50 80 19 21
20 60 80 20 21
21 70 80 21 21
22 80 80 22 21
23 80 80 23 21
24 80 90 24 24,5
25 90 90 25 24,5

Tabel 3. Produktivitas petani yang mendapat bantuan dari pemerintah dan


yang tidak mendapatkan bantuan dengan jenjangnya
Petani yang tidak mendapat bantuan Petani yang mendapat bantuan
No Nilai Jenjang No Nilai Jenjang
Produktivitas Produktivitas
1 60 7 1 70 14,5
2 70 14,5 2 70 14,5
3 70 14,5 3 80 21
4 50 2 4 60 7
5 60 7 5 80 21
6 60 7 6 90 24,5
7 70 14,5 7 70 24,5
8 70 14,5 8 60 7
9 50 2 9 50 2
10 60 7 10 60 7
11 70 14,5
12 80 21
13 80 21
14 80 21
15 90 24,5
Jumlah R1=90 Jumlah R2=235

Karena nilai R1 ≤ R2 maka nilai U dihitung dengan rumus:


n1 (n1 +1)
U1= n1n2 + - - R1
2
10 (10 + 1)
U1 = 10 x 15 + - 90 = 115
2
n1n2/2 = 10 x 15/2 = 75 ≤ U1 = 115, sehingga dilanjutkan dengan
menghitung nilai U’ :
U’= n1n2 – U
= 10 x 15 – 115 = 35
Bandingkan dengan hasil perhitungan berikut ini :
n2 ( n2 + 1)
U1 = n1n2 + - R2
2

15 (15 + 1)
U1 = 10 x 15 + - 235
2
= 35
4. Hasil
Dengan taraf kesalahan = 5 %, maka diperoleh :
U tabel (10,15) = 39
U hit = 35
5. Kriteria pengujian
Terima H0 : Bila U hit ≥ U tabel
Tolak H0 : Bila U hit ≤ U tabel
Dari hasil diatas karena U hit = 35 ≤ U tabel = 39
Maka H0 di tolak dan H1 diterima dengan tingkat kepercayaan 95%.
6. Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas dan kriteria keputusan yang dibuat maka dapat
disimpulkan terdapat perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan
dan tidak mendapat bantuan pemerintah. Bila n1 dan atau n2 ≥ 20 digunakan
pendekatan kurva normal.
E. Uji Man Whitney dengan SPSS
Buka Program SPSS seperti tampilan dibawah ini :
Setelah muncul editor seperti dibawah ini klik cancel :

Sesudah klik cancel maka SPSS akan menampilkan data editor sebagai berikut:

Untuk memasukkan variabel, pada menu bar pilih file- new – data
Selanjutnya Klik pada variable view lalu input name, type, dan measure sesuai
variabel pengamatan :
Name : ketik pada baris 1 Nilai produktivitas dan pada baris 2 kategori
Type : Pilih numeric
Measure : pilih ordinal
Yang lain biarkan sesuai default

Aktifkan data view lalu masukkan data untuk masing-masing variabel, selanjutnya
pada menu bar Analyse – Nonparametric tests – 2 Independent Samples : pindahkan nilai
produktivitas ke dalam test variable list dan kategori ke Grouping Variable :
Pilih define group lalu masukkan angka sesuai jumlah group :

Kemudian klik continue untuk kembali ke Two Independent Test :

Pada test Type aktifkan Mann-Whitney U lalu klik OK, maka SPSS akan
menampilkan Output – SPSS Viewer :
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uji Mann Whitney ( U- Test) Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk
menguji dua sampel independen ( Two Independent Sample Tests ) dengan bentuk
data Ordinal.Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua
populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang
sama.
Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil
dimana n<20 dan U-test sampel besar bila n=/>20. Oleh karena pada sampel besar
bila n=/>20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka
test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik
Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil
digunakan harga kritis U .
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang dapat di pertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA

Supranto, J. ( 2002 ). Statistik teori dan aplikasi. Jakarta: Erlangga.


Sugiyono. (2015). Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.
Tentua, M. N. (2009). Statistik nonparametric. Diunduh dari
http://meilanynonsi.upy.ac.id/files/statprak/nonparametrik.pdf

Anda mungkin juga menyukai