Dosen pengampu :
Bagus Hidayatullah, M.Pd.
Oleh :
Mas Diajeng Fatimah N. S. (D91219122)
Zulham Alimuddin (D91219160)
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat
kesimpulan tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau
beberapa populasi, baik dengan cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis
mengenai karakteristik tersebut. Salah satu analisis statistika tersebut adalah
pengujian kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang saling bebas, yang
sering disebut sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian
untuk masalah dua sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus
diambil secara acak dari populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas
satu sama lain.
Metode pengujian untuk masalah dua sampel saling bebas yang paling
umum digunakan adalah uji t untuk kasus dua sampel saling bebas, dimana
asumsi yang harus dipenuhi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan varians homogen. Akan tetapi dalam praktek data tidak selalu
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, misalnya data pendapatan, data
besarnya klaim asuransi, data waktu operasi mesin, dan data waktu perawatan
mesin.
Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan suatu metode pengujian untuk
masalah dua sampel saling bebas jika data yang dianalisisnya tidak berdistribusi
normal. Hogg dan Craig (1995) mengemukakan suatu metode untuk masalah
dua sampel saling bebas jika datanya tidak berdistribusi normal. Metode
tersebut dikenal sebagai uji Wilcoxon-Mann-Whitney. Kelemahan uji
Wilcoxon-Mann-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan pada nilai
datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya. Jika analisisnya
didasarkan pada peringkat dari datanya bukan dari nilai datanya langsung, maka
ada informasi yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan dalam analisis
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup Bebas
dengan Data Berskala Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk Sampel
Bebas?
2. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan
Data Berskala Ordinal Menggunakan Uji Mann-Whitney U?
3. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan
Data Berskala Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat untuk
Homogenitas?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup
Bebas dengan Data Berskala Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk
Sampel Bebas
2. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas
dengan Data Berskala Ordinal Menggunakan Uji Mann-Whitney U
3. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas
dengan Data Berskala Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat
untuk Homogenitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup Bebas dengan Data Berskala
Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk Sampel Bebas
1. Pengertian uji z untuk sampel bebas
Uji t dua sampel berpasangan merupakan uji statsitik yang digunakan
untuk menguji rata-rata antara dua kelompok data yang independen yang
mana berupa data parametrik atau data dengan skala interval atau rasio.
Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok
data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus
diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda
(unequal variance). Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh
pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus
pengujiannya.1
2. Syarat-syarat Uji T Dua Sampel Bebas
a. Data berdistribusi normal
b. Kedua sampel atau kelompok bersifat independen atau tidak saling
berhubungan
c. Variabel yang diuji merupakan variabel berskala kategorik dengan
numerik
3. Langkah-langkah Uji T Dua Sampel Bebas
a. Membuat hipotesis
1) Dalam bentuk kalimat
Karena uji t digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan antara kedua sampel,
maka :
1
Santoso, Singgih. Statistik Nonparametik, (Jakarta: PT Elex MediaKomputindo. 2010), 44.
4
𝑆=
𝑛−1
df1 = pembilang = n1 – 1
df2 = penyebut = n2 - 1
dahulu apakah varian kedua kelompok data yang diuji sama atau
tidak, untuk mengetahui varian kedua kelompok digunakan uji F.
Pada uji F varian dengan nilai lebih besar berfungsi sebagai
pembilang dan varian dengan nilai yang lebih kecil berfungsi
sebagai penyebut. Uji F sendiri digunakan untuk menentukan
apakah varian kedua kelompok sama atau berbeda, dengan
ketentuan:
1) Pendekatan klasik
F-Hitung < F-Tabel, maka varian dikatakan sama (equal
variance)
F-Hitung > F-Tabel, maka varian dikatakan berbeda (unequal
variance)
5
2) Pendekatan probabilitas
p-value > α (0,05), maka varian sama
p-value < α (0,05), maka varian berbeda
c. Menentukan nilai t
Rumus uji t yang digunakan disesuaikan dengan varian:
Untuk varian sama (equal variance)
Rumus polled varians
df = n1 + n2 - 2
Untuk varian berbeda (unequal variance)
Rumus separated varians
6
2
Harinaldi. Prinsip-Prinsip Statisttik untuk Teknik dan Sains. (Jakarta: Erlangga, 2005), 90.
7
Karena F hitung < F tabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua sampel
memiliki varian yang sama.
c. Menentukan nilai t hitung
untuk menguji rata-rata dari dua sampel yang berukuran tidak sama. Asumsi
yang digunakan untuk menerapkan metode ini antara lain:
a. Data merupakan sampel acak dimana berasal dari dua populasi berbeda
b. Skala pengukuran yang dipakai ordinal
c. Kedua sampel tidak saling mempengaruhi
d. Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinu
e. Fungsi-fungsi distribusi kedua populasi yang berada dalam hal lokasi, yakni
apabila keduanya sungguh berbeda3
Hipotesis yang digunakan pada uji peringkat bertanda Mann Whitney
(uji F) ini dapat dibedakan beberapa type, antara lain:
3
J Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 69.
11
dimana:
U1 = jumlah peringkat sampel ke 1
U2 = jumlah peringkat sampel ke 2 n1 = sampel ke 1
n2 = sampel ke 2
R1 = jumlah ranking pada sampel ke 1
R1 = jumlah ranking pada sampel ke 2
5) Menentukan nilai Utabel
Nilai Utabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Mann
Whitney, dengan formula Utabel (α/2)(n1.n2) untuk uji dua sisi dan
Utabel (α)(n1.n2) untuk uji satu sisi.
e. Membandingkan nilai Uhitung dan Utabel
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis manakah yang dapat diterima
f. Membuat kesimpulan
Menentukan apakah Ho diterima atau ditolak
2. Uji Mann Whitney Sampel Besar
Sampel dapat dinyatakan berukuran besar apabila sampel yang diambil
dari suatu populasi lebih besar dari 20. Prosedur perhitungan sampel besar
untuk uji peringkat Mann Whitney secara garis besar hampir sama dengan
sampel kecil, hanya saja uji statistik pada sampel besar menggunakan uji
Z.4
3. Contoh soal
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2015), 239.
13
5
J Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 43.
17
Keterangan :
Keterangan:
a = exposure positif dan effect
positif
n = total sampel
Contoh Soal:
4. Kesimpulan:
x2 hitung = 0,449 dan x2 tabel = 5,99. Maka x2 hitung < x2 tabel.
Artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) atau H0
diterima.
BAB III
KESIMPULAN
Uji t dua sampel berpasangan merupakan uji statsitik yang digunakan untuk
menguji rata-rata antara dua kelompok data yang independen yang mana berupa data
parametrik atau data dengan skala interval atau rasio. Prinsip pengujian uji ini adalah
melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan
pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau
variannya berbeda (unequal variance).
Uji peringkat bertanda Mann Whitney (uji U) digunakan pada analisis komparatif
untuk menguji dua sampel independen atau saling bebas dengan artian kedua variabel
yang diuji tidak saling mempengaruhi. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data
dengan skala ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji rata-rata dari dua sampel yang
berukuran tidak sama.
Uji Chi Square merupakan salah satu metode statistik non parametik, antara lain
digunakan untuk uji kesesuain, uji independensi, dan uji homogenitas. Uji Chi Squere
Test digunakan untuk menguji data, yang mana salah satu data bersifat nominal atau
berupa kategori. Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency).
21
DAFTAR PUSTAKA
22