Anda di halaman 1dari 25

UJI STATISTIKA INFERENSIAL PADA DUA SAMPEL/KELOMPOK

BEBAS (INDEPENDENT SAMPLES)


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Statistika Pendidikan

Dosen pengampu :
Bagus Hidayatullah, M.Pd.
Oleh :
Mas Diajeng Fatimah N. S. (D91219122)
Zulham Alimuddin (D91219160)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang tak henti-hentinya telah memberikan rahmat serta karunia-Nya yang berupa
kemudahan dalam penyusunan makalah ini. Tanpa adanya kemudahan dari-Nya
makalah ini tidak akan selesai dengan baik dan tepat waktu.
Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada Nabi
Akhiruzzaman sang pemberi syafa’at kelak dihari kiamat yaitu Nabi Muhammad
SAW. Yang telah menunjukkan dari zaman jahiliyah menuju zaman pergerakan.Tak
lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Bagus Hidayatullah, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah “Statistik Pendidikan”yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tanpa adanya bimbingan dari
beliau kami tidak akan dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar.
Tak lupa pula kami mengharap kepada para pembaca untuk memaklumi dan
memberikan kritik maupun saran. Karena dalam penyusunan makalah ini tentu terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan sebab terbatasnya kemampuan dari tim penyusun.
Maka dari itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Surabaya, 8 November 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup Bebas dengan Data Berskala Rasio/
Interval Menggunakan Uji Z/T untuk Sampel Bebas ................................... 3
B. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan Data Berskala Ordinal
Menggunakan Uji Mann-Whitney U..............................................................9
C. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan Data Berskala
Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat untuk Homogenitas....... 15
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat
kesimpulan tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau
beberapa populasi, baik dengan cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis
mengenai karakteristik tersebut. Salah satu analisis statistika tersebut adalah
pengujian kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang saling bebas, yang
sering disebut sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian
untuk masalah dua sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus
diambil secara acak dari populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas
satu sama lain.
Metode pengujian untuk masalah dua sampel saling bebas yang paling
umum digunakan adalah uji t untuk kasus dua sampel saling bebas, dimana
asumsi yang harus dipenuhi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan varians homogen. Akan tetapi dalam praktek data tidak selalu
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, misalnya data pendapatan, data
besarnya klaim asuransi, data waktu operasi mesin, dan data waktu perawatan
mesin.
Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan suatu metode pengujian untuk
masalah dua sampel saling bebas jika data yang dianalisisnya tidak berdistribusi
normal. Hogg dan Craig (1995) mengemukakan suatu metode untuk masalah
dua sampel saling bebas jika datanya tidak berdistribusi normal. Metode
tersebut dikenal sebagai uji Wilcoxon-Mann-Whitney. Kelemahan uji
Wilcoxon-Mann-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan pada nilai
datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya. Jika analisisnya
didasarkan pada peringkat dari datanya bukan dari nilai datanya langsung, maka
ada informasi yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan dalam analisis
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup Bebas
dengan Data Berskala Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk Sampel
Bebas?
2. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan
Data Berskala Ordinal Menggunakan Uji Mann-Whitney U?
3. Bagaimana cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan
Data Berskala Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat untuk
Homogenitas?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup
Bebas dengan Data Berskala Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk
Sampel Bebas
2. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas
dengan Data Berskala Ordinal Menggunakan Uji Mann-Whitney U
3. Untuk mengetahui cara menguji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas
dengan Data Berskala Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat
untuk Homogenitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel atau Grup Bebas dengan Data Berskala
Rasio/ Interval Menggunakan Uji Z/T untuk Sampel Bebas
1. Pengertian uji z untuk sampel bebas
Uji t dua sampel berpasangan merupakan uji statsitik yang digunakan
untuk menguji rata-rata antara dua kelompok data yang independen yang
mana berupa data parametrik atau data dengan skala interval atau rasio.
Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok
data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus
diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda
(unequal variance). Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh
pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus
pengujiannya.1
2. Syarat-syarat Uji T Dua Sampel Bebas
a. Data berdistribusi normal
b. Kedua sampel atau kelompok bersifat independen atau tidak saling
berhubungan
c. Variabel yang diuji merupakan variabel berskala kategorik dengan
numerik
3. Langkah-langkah Uji T Dua Sampel Bebas
a. Membuat hipotesis
1) Dalam bentuk kalimat
Karena uji t digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan antara kedua sampel,
maka :

1
Santoso, Singgih. Statistik Nonparametik, (Jakarta: PT Elex MediaKomputindo. 2010), 44.
4

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan


H1 : terdapat perbedaan yang signifikan
2) Dalam bentuk statistik
Ho : µ1 = µ2
Ho : µ1 ≠ µ2
b. Uji homogenitas varian
Uji beda dua rata-rata bertujuan untuk melihat perbedaan variasi
kedua kelompok data. Oleh karenanya harus diketahui terlebih

𝑆=
𝑛−1

df1 = pembilang = n1 – 1
df2 = penyebut = n2 - 1

dahulu apakah varian kedua kelompok data yang diuji sama atau
tidak, untuk mengetahui varian kedua kelompok digunakan uji F.
Pada uji F varian dengan nilai lebih besar berfungsi sebagai
pembilang dan varian dengan nilai yang lebih kecil berfungsi
sebagai penyebut. Uji F sendiri digunakan untuk menentukan
apakah varian kedua kelompok sama atau berbeda, dengan
ketentuan:
1) Pendekatan klasik
F-Hitung < F-Tabel, maka varian dikatakan sama (equal
variance)
F-Hitung > F-Tabel, maka varian dikatakan berbeda (unequal
variance)
5

2) Pendekatan probabilitas
p-value > α (0,05), maka varian sama
p-value < α (0,05), maka varian berbeda
c. Menentukan nilai t
Rumus uji t yang digunakan disesuaikan dengan varian:
Untuk varian sama (equal variance)
Rumus polled varians

df = n1 + n2 - 2
Untuk varian berbeda (unequal variance)
Rumus separated varians
6

d. Mencari p-value di tabel t. (nilain min (-) di tabel tidak digunakan


Cara mencarinya, tabel t terdiri dari kolom dan baris. Baris
menunjukkan nika dk dan kolom menunjukkan nilai alpha (nilai p).
angka dalam tabel menunjukkan nilai t tabel yang nantinya
digunakan untuk konversi dengan nilai t hitung. Pada bagian kolom
semakin ke kanan nilai alphanya akan semakin kecil. Untuk uji
perbedaan atau hubungan maka menggunakan alpha uji dua pihak
(two tail).
e. Membuat keputusan uji statistik
Setelah diperoleh nilai hitung dan nilai tabel serta nilai p-value,
maka dapat disimpulkan,
Ho diterima = t hitung < t tabel atau p-value > α
Ho ditolak = t hitung > t tabel atau p-value < α2
4. Contoh Soal
Pihak rumah sakit ingin mengetahui di antara poli mata dan poli gigi
manakah yang mendapat kunjungan pasien lebih banyak dalam satu tahun
terakhir. Adapun dari pihak administrasi diperoleh data sebagaimana
berikut:

2
Harinaldi. Prinsip-Prinsip Statisttik untuk Teknik dan Sains. (Jakarta: Erlangga, 2005), 90.
7

Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan


Bulan
Poli Mata Poli Gigi
Januari 71 72
Februari 91 88
Maret 86 82
April 60 67
Mei 83 88
Juni 70 67
Juli 72 75
Agustus 65 75
September 80 90
Oktober 72 76
November 72 63
Desember 66 80
Jumlah 888 923
Rata-rata 74,17 77,33
St. Deviasi 9,32 8,92

Catatan, jika belum diketahui nilai standar deviasi, dapat menggunakan


rumus secara manual, atau menggunakan bantuan program Ms. Excel
dengan fungi ‘STDEV’ atau juga dapat menggunakan bantuan program
SPSS.
a. Membuat hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumlah kunjungan
pasien poli mata dan poli gigi
H1 = terdapat perbedaan signifikan antara jumlah kunjungan pasien poli
mata dan poli gigi
b. Uji homogenitas varian
8

Karena F hitung < F tabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua sampel
memiliki varian yang sama.
c. Menentukan nilai t hitung

d. Mencari p-value di tabel t. (nilai min (-) di tabel tidak digunakan


Mencari t tabel dengan formula tα,df = t0,05; 22
9

e. Keputusan uji statistik


t hitung = -0,85946 = -0,85
t tabel = 1,71714 = 1,72
Maka t hitung < t tabel, sehingga Ho diterima atau dengan kata lain
tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah kunjungan pasien poli
mata dan poli gigi.
B. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan Data Berskala
Ordinal Menggunakan Uji Mann-Whitney U
Uji peringkat bertanda Mann Whitney (uji U) digunakan pada analisis
komparatif untuk menguji dua sampel independen atau saling bebas dengan
artian kedua variabel yang diuji tidak saling mempengaruhi. Data yang
digunakan dalam uji ini adalah data dengan skala ordinal. Uji ini digunakan
10

untuk menguji rata-rata dari dua sampel yang berukuran tidak sama. Asumsi
yang digunakan untuk menerapkan metode ini antara lain:
a. Data merupakan sampel acak dimana berasal dari dua populasi berbeda
b. Skala pengukuran yang dipakai ordinal
c. Kedua sampel tidak saling mempengaruhi
d. Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinu
e. Fungsi-fungsi distribusi kedua populasi yang berada dalam hal lokasi, yakni
apabila keduanya sungguh berbeda3
Hipotesis yang digunakan pada uji peringkat bertanda Mann Whitney
(uji F) ini dapat dibedakan beberapa type, antara lain:

1. Uji Mann Whitney Sampel Kecil


Sampel dikatakan berukuran kecil bila sampel yang diambil dari suatu
populasi sebesar <20 atau dengan kata lain maksimal sebesar 20 sampel.
Berikut langkah-langkah uji Mann Withney pada sampel kecil:
a. Membuat hipotesis
1) Dalam uraian kalimat
Ho : tidak ada perbedaan nilai rata-rata sampel A dengan sampel B
H1 : terdapat perbedaan nilai rata-rata sampel A dengan sampel B
2) Dalam bentuk statistik
Ho : µA = µB
H1 : µA ≠ µB

3
J Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 69.
11

b. Menentukan taraf nyata (signifikansi)


c. Kaidah pengujian
Ho diterima = Uhitung > Utabel (α/2; n1.n2 )
Ho ditolak = Uhitung < Utabel (α/2; n1.n2 )
d. Menghitung Uhitung dan Utabel
1) Buatlah tabel penolong
Sampel
Sumber Sampel Sampel
Gabungan Rank Rank Rank
data I (X1) II (X2)
(X1, X2)
1 … … … … … …
2 … … … … … …
3 … … … … … …
… … … … … … …
n … … … … … …
∑ 𝑅1 … ∑ 𝑅2
2) Menggabungkan kedua sampel untuk diberi peringkat dengan cara
mengurutkan mulai dari yang kecil sampai yang terbesar, bila terjadi
nilai yang sama maka urutan yang sama dijumlahkan, kemudian
dibagi dengan jumlah nilai yang sama. Misal urutan nilai ke 2, 3,
dan 4 sama sebesar 60, maka urutan ke 2, 3, 4, menjadi = (2 + 3 +
4)/3 = 3
3) Menjumlahkan urutan masing-masing sampel (R1 dan R2)
4) Menghitung nilai Uhitung
Nilai Uhitung yang dipilih adalah nilai Uhitung yang terkecil di
antara U1 dan U2, dengan rumus:
12

dimana:
U1 = jumlah peringkat sampel ke 1
U2 = jumlah peringkat sampel ke 2 n1 = sampel ke 1
n2 = sampel ke 2
R1 = jumlah ranking pada sampel ke 1
R1 = jumlah ranking pada sampel ke 2
5) Menentukan nilai Utabel
Nilai Utabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Mann
Whitney, dengan formula Utabel (α/2)(n1.n2) untuk uji dua sisi dan
Utabel (α)(n1.n2) untuk uji satu sisi.
e. Membandingkan nilai Uhitung dan Utabel
Bertujuan untuk mengetahui hipotesis manakah yang dapat diterima
f. Membuat kesimpulan
Menentukan apakah Ho diterima atau ditolak
2. Uji Mann Whitney Sampel Besar
Sampel dapat dinyatakan berukuran besar apabila sampel yang diambil
dari suatu populasi lebih besar dari 20. Prosedur perhitungan sampel besar
untuk uji peringkat Mann Whitney secara garis besar hampir sama dengan
sampel kecil, hanya saja uji statistik pada sampel besar menggunakan uji
Z.4

3. Contoh soal

4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2015), 239.
13

Di Percetakan AFA diduga menerapkan diskriminasi penggajian atas


gender. Sebanyak 13 sampel dari karyawan dengan keterangan gaji dalam
juta ditunjukkan pada data sebagai berikut
Pria : 2,9 2,6 2,2 2,4 2,7 2,3 2,8 2,7 2,5
Wanita: 2,5 2,9 2,3 2,4
Ujilah dengan menggunakan Mann Whitney Test apakah ada perbedaan
rata-rata gaji pria dan gaji wanita dengan taraf signifikan α=5%
a. Membuat hipotesis
1) Dalam uraian kalimat
Ho : tidak ada perbedaan rata-rata gaji karyawan pria dan wanita
H1 : terdapat perbedaan rata-rata gaji karyawan pria dan wanita
2) Dalam bentuk statistik
Ho : µA = µB
H1 : µA ≠ µB
b. Menentukan taraf nyata (signifikansi)
Telah diketahui nilai taraf signifikansi α=5%
c. Kaidah pengujian
Ho diterima = Uhitung > Utabel (α/2; n1.n2 )
Ho ditolak = Uhitung < Utabel (α/2; n1.n2 )
d. Menghitung Uhitung dan Utabel
1) Buatlah tabel penolong
14

2) Menggabungkan kedua sampel untuk diberi peringkat dengan


cara mengurutkan mulai dari yang kecil sampai yang terbesar, bila
terjadi nilai yang sama maka urutan yang sama dijumlahkan,
kemudian dibagi dengan jumlah nilai yang sama. Misal urutan ke-
2 dan ke-3 sama besar, maka menjadi = (2 + 3)/2 = 2,5
3) Menjumlahkan urutan masing-masing sampel (R1 dan R2)
4) Menghitung nilai Uhitung
15

5) Menentukan nilai Utabel


Nilai Utabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Mann
Whitney, karena untuk uji dua sisi maka formula yang digunakan
Utabel (α/2)(n1.n2), sehingga dapat dicari dengan Utabel
(0,025)(9,4) dan diperoleh nilai sebesar 2.
a) Membandingkan nilai Uhitung dan Utabel
Uhitung = 16 dan Utabel = 2 , sehingga diperoleh Uhitung > Utabel
6) Membuat kesimpulan
Karena Uhitung > Utabel, maka Ho diterima atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan antara rata-rata gaji karyawan pria dan wanita.
C. Uji Hipotesis Mean Dua Sampel/ Grup Bebas dengan Data Berskala
Nominal/Kategori Menggunakan Uji Chi Kuadrat untuk Homogenitas
Uji Chi Square merupakan salah satu metode statistik non parametik,
antara lain digunakan untuk uji kesesuain, uji independensi, dan uji
homogenitas. Uji Chi Squere Test digunakan untuk menguji data, yang mana
salah satu data bersifat nominal atau berupa kategori. Square berguna untuk
menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur
kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya
16

(C = Coefisien of contingency). Adapun karakteristik uji Chi Square adalah


sebagai berikut:5
1. Nilai Chi‐Square selalu positif.

2. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu distribusi


Chi‐ Square dengan DK=1, 2, 3, dst.
3. Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur positif.
Kriteria pengujian uji Chi Square adalah sebagai berikut:
Jika x2 hitung ≤ x2 tabel, maka Ho diterima.
Jika x2 hitung > x2 tabel, maka Ho ditolak.
atau
Jika Sig. χ2 hitung > alpha, maka Ho diterima.
Jika Sig. χ2 hitung < alpha, maka Ho ditolak.
Berikut ini adalah rumus chi square (Blair and Taylor, 2008)

Atau dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Atau dapat juga menggunakan rumus berikut ini:

5
J Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 43.
17

Keterangan :

Keterangan:
a = exposure positif dan effect
positif

b = exposure positif dan effect


negatif

c = exposure positif dan effect


positif

d = exposure negatif dan effect


negatif

n = total sampel

Contoh Soal:

Contoh kasus dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk


melakukan pengujian hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat
pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berikut ini
frekuensi dari kedua variabel tersebut.
18
19
20

4. Kesimpulan:
x2 hitung = 0,449 dan x2 tabel = 5,99. Maka x2 hitung < x2 tabel.
Artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) atau H0
diterima.
BAB III

KESIMPULAN

Uji t dua sampel berpasangan merupakan uji statsitik yang digunakan untuk
menguji rata-rata antara dua kelompok data yang independen yang mana berupa data
parametrik atau data dengan skala interval atau rasio. Prinsip pengujian uji ini adalah
melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan
pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau
variannya berbeda (unequal variance).

Uji peringkat bertanda Mann Whitney (uji U) digunakan pada analisis komparatif
untuk menguji dua sampel independen atau saling bebas dengan artian kedua variabel
yang diuji tidak saling mempengaruhi. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data
dengan skala ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji rata-rata dari dua sampel yang
berukuran tidak sama.

Uji Chi Square merupakan salah satu metode statistik non parametik, antara lain
digunakan untuk uji kesesuain, uji independensi, dan uji homogenitas. Uji Chi Squere
Test digunakan untuk menguji data, yang mana salah satu data bersifat nominal atau
berupa kategori. Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency).

21
DAFTAR PUSTAKA

Harinaldi.. Prinsip-Prinsip Statisttik untuk Teknin dan Sains. Jakarta:


Erlangga. 2005

Santoso, Singgih. Statistik Nonparametik. Jakarta: PT Elex Media


Komputindo, 2010.

Sarwono, J. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha


Ilmu, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2015.

Swariana, I Ketut. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI, 2016.

22

Anda mungkin juga menyukai