Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN MANN-WHITNEY

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Istilah lain yang sering digunakan untuk
statistik nonparametrik adalah statistik bebas distribusi (distribution-free statistics) dan uji
bebas asumsi (assumption-free test). Statistik nonparametrik banyak digunakan pada
penelitian-penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam penelitian sosial pada umumnya
berbentuk kategori atau berbentuk ranking.
Dalam statistik parametrik, untuk menguji perbedaan dua rata-rata, diginakan uji t (t-test).
Untuk menguji data berdistribusi normal dengan sampel yang tida berhubungan (independent
sample) digunakan independent sample t-test. Untuk satistik non parametrik, pengujian rata-
rata untuk sampel yang tida berhubungan, dilakukan dengan pegujian Mann-Whitney.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pengujian Mann-Whitney?
2. Bagaimanakah prosedur pengujian Mann-Whitney?
3. Bagaimanakah melakukan pengujian Mann-Whitney menggunakan SPSS?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian pengujian Mann-Whitney
2. Mengetahui prosedur pengujian Mann-Whitney
3. Mengetahui cara melakukan pengujian Mann-Whitney menggunakan SPSS

BAB II
ISI

A. Pengujian Mann-Whitney
Siegel, Sidney (1986:145) mengemukakan bahwa jika tercapai setidak-tidaknya pengukuran
ordinal, pengujian Mann-Whitney dapat dipakai untuk menguji apakah dua kelompok
independen telah ditarik dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney dikembangkan oleh
Henry Mann dan Donald Ransom .
Uji Mann-Whitney merupakan uji nonparametrik yang digunakan untuk menguji apakah dua
buah sampel independen berasal dari populasi yang sama. Populasi dari sampel pertama
berbeda dengan populasi dari sampel kedua sehingga kedua sampel tersebut bersifat
independen Whitney (1947) .
Data yang dianalisis pada uji Mann-Whitney berupa ranking dari hasil pemeringkatan seluruh
nilai dari dua sampel. Karena data yang dianalisis berupa ranking, maka data tersebut
termasuk data ordinal. Setelah elemen dari masing-masing diberi ranking, kemudian
menjumlahkan ranking berdasarkan masing-masing sampel. Setelah menjumlahkan ranking
untuk masing-masing sampel, kemudian menentukan nilai dari statistik uji Mann-Whitney.
Uji Mann-Whitney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan untuk
membantu peneliti di dalam membedakan hasil kinerja kelompok yang terdapat dalam
sampel ke dalam 2 kelompok dengan 2 kriteria yang berbeda. Uji ini digunakan untuk
menguji beda dengan menggunakan rata-rata variabel dan jumlah data sampel penelitian yang
sangat sedikit (kurang 30) atau tidak berdistribusi normal. Uji Mann Whitney digunakan
untuk menguji satu variabel data kate gori dan satu variabel data interval. (Sujarweni, 2015)
Dengan prosedur uji tanda dan prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon, pasangan data yang
diambil dari satu sampel atau dua sampel yang saling terkait dapat dianalisis guna melihat
perbedaan yang signifikan. Dalam situasi dinama kita menguji hipotesis nol yang menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang sesungguhnya antara kedua kelompok data dan dimana data
tersebut diambil dari dua sampel yang tida saling terkait, kita dapat melakuka pengujuan
Mann-Whitney. Pengujian ini sering disebut sebagai pengujian U, karena untuk menguji
hoipotesis nol, kasus dihitung angka statistik yang disebut U.
Rumus Pengujian U:

Keterangan :
n1 : jumlah elemen pada sampel pertama.
n2 : jumlah elemen pada sampel kedua.
R1: jumlah ranking pada sampel pertama.
R2 : adalah jumlah ranking pada sampel kedua.

B. Prosedur Pengujian Mann-Whitney


Asumsikan bahwa kepala biro alumni suatu BBA-MBA School sedang menghimpun data
biografis mengenai alumni yang tamat 10 tahun lau. Setelah menerima hasil survei melaui
surat, kepala biro tersebut ingin mengetahui apakah mereka yang berkonsentrasi di
manajemen pemasaran berpenghasilan lebih besar daripada mereka yang berkonsentrasi di
bidang menejemen keuangan. Tabel 7.3 menunjukkan data gaji yang telah diterima kepala
biro tersebut dari 8 (n1 = 8) alumni yag berkonsentrasi di bidang manajemen pemasaran dan
12 (n2 = 12) alumni yang berkonsentrasi di bidang manajemen keuangan.
Data Untuk Pengujiaan Mann-Whitney
Gaji sarjana yang berkonsentrasi di bidang menejemen pemasaran, dan sarjana yang
berkonsentrasi di bidang menejemen keuangan, yang telah lulus 10 tahun lalu.
Konsentrasi pemasaran
Pendapatan tahunan, $ (ribuan)
Peringkat pendapatan
Konsentrasi keuangan
Pendapatan tahunan, $ (ribuan)
Peringkat pendapatan
G. Price
22,4
15
W. Lee
21,9
14
J. Jones
17,8
3
M. Galper
16,8
1
M. Doe
26,5
16
D. Lemons
28,0
17
K. Seller
19,3
8
T. Grady
19,5
10
S. Martin
18,2
5,5
P. Davis
18,2
5,5
J. Dreher
21,1
13
D. Henry
17,9
4
B. De vito
19,7
11
B. Ruth
35,8
19
R. Coyne
43,5
20
J. P. Getty
20,5
12

A. Carnegie
18,7
7

J. Carter
19,4
9

G. Fond
17,3
2

R. Frank
32,9
18
n1 = 8

R1= 91,5
n2 = 12

R2= 118,5

Prosedur pengujian:
a. Menyatakan hipotesis dan , sebagaimana halnya dengan jenis pengujian hipotesis lainnya,
langkah pertama dalam melaksanakan pengujian Mann-Whitney ini adalah menyatakan
hipotesis nol dan hipotesis alternatif serta menentukan taraf nyata yang diinginkan. Dalam hal
ini, hipotesis nolnya adalah bahwa setelah10 tahun, tidak ada perbedaan antara gaji alumni
yang berkonsentrasi di bidag pemasaran dengan gaji alumni yang berkonsentrasi di bidag
keuangan. Sedangkan hipotesis alternatifnya adalah bahwa setelah 10 tahun, gaji alumni dari
konsentrasi pemasaran lebih tinggi daripada gaji alumni dari monsentrasi keuangan.
Ho: gaji alumni dari kedua onsentrasi tersebut sama
H1: gaji alumni dari konsentrasi pemasaran lebih tinggi daripada gaji alumni dari monsentrasi
keuangan.
Lebih lanjut kepala biro menginginkan taraf nyata sebesar a = 0,01.
b. Manyusun peringkat data tanpa memperhatikan kategori sampel, setelah menyusun data,
langkah berikutnya adalah menetapkan peringkat seluruh kelompok angka pendapatan tanpa
memperhatikan jenis konsentrasi. Karena gaji tahunan alumnus Galper adalah paling rendah
dari gaji 20 orang yang diambil, maka gaji tersebut ditetapkan sebagai peringkat 1. Dan
karena Coyne melaporkan pendapatan tertinggi dari kedua konsentrasi, maka pendapatan
tersebut diberi peringkat 20.
c. Menjumlahkan peringkat menurut tiap kategori sampel dan menghitung statistik U, setelah
peringkat semua data ditetapkan, peringkat pendapatan untuk setiap konsentrasi harus
dijumlahkan. Untuk konsentrasi pemasaran, R1 adalah 91,5 dan jumlah peringkat untuk
konsentrasi keuangan, R2 adalah 118,5. Kini kita siap untuk menghitung statistik U. Kedua
rumus berikut dipakaindalam perhitungan u:
U1 = n1n2 + R1
Atau
U2 = n1n2 + R2
Dimana:
R1: jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n1
R2: jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n2

Kedua rumus ini kemungkinan besar akan menghasilkan dua nilai yang berbeda untuk U.
Nilai yang dipilih untuk U dalam pengujian hipotesis adalah nilai yang paling kecil dari
kedua nilai tersebut.
Sehingga:
U = 8(12) + 8(8 + 1) 91,5 : 2 = 40,5
Dan
U = 8(12) + 12(12+ 1) 118,5 : 2 = 55,5

Karena itu, nilai yang ditetapkan untuk u guna menguji hipotesis nol adalah 40,5 yang
merupakan paling kecil; dari kedua nilai tersebut. Guna memeriksa apakah perhitungan kita
atas nilai u benar, gunakan rumus berikut:
Nilai U terkecil = n1n2 nilai U terbesar.

Perhatikan bahwa:
U = 8.12 55,5
= 40,5

d. Penarikan kesimpulan statistik mengenai hipotesis nol


Setelah menghitung statistik u, sekarang kita siap menguji hipotesis nol sercara resmi. Pada
hakikatnya pengujian ini melibatkan perbandingan nilai hitung u dengan nilai hitu g u pada
tabel akan cocok seandainya hipotesis nol benar. Tabel nilai u memberikan nilai u untuk n1,
n2, dan a yang cocok dengan asumsi bahwa hipotesis nol adalah sahih. Aturan pengambilan
keputusannya adalah:
Tolak hipotesis nol jika nilai hitung u sama atau lebih kecil dari nilai dalam tabel u.
Di dalam contoh kita, n1 = 8 dan n2 = 12, dan taraf nyata yang diinginkan pengujian dalam
satu arah adalah 0,01. Nilai u yang tepat dari tabel adalah 17. Karena statistik hitung u sama
dengan 40,5 dan sudah jelas lebih besar daripada 17, mka hipotesis nol tidak bisa ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan gaji yang nyata antara
alumni konsentrasi pemasaran dan alumni konsentrasi keuangan.

Skema Prosedur Pengujian Mann-Whitney


C. Pengujian Mann-Whitney Menggunakan SPSS
Langkah-Langkah menggunakan pengujian Mann-Whitney menggunakan SPSS (Santoso,
2015):
1. Menentukan hipotesis penelitian:
hipotesis nolnya adalah bahwa setelah10 tahun, tidak ada perbedaan antara gaji alumni yang
berkonsentrasi di bidag pemasaran dengan gaji alumni yang berkonsentrasi di bidag
keuangan. Sedangkan hipotesis alternatifnya adalah bahwa setelah 10 tahun, gaji alumni dari
konsentrasi pemasaran lebih tinggi daripada gaji alumni dari monsentrasi keuangan
2. Menentukan hipotesis statistik:
Ho: gaji alumni dari kedua onsentrasi tersebut sama
H1: gaji alumni dari konsentrasi pemasaran lebih tinggi daripada gaji alumni dari monsentrasi
keuangan
3. Menentukan level kepercayaan = 0,01
4. Melakukan pengujian Mann-Whitney
a. Pemasukan data ke SPSS
1) Menu file new-data
2) Kemudian klik mouse pada sheet tab variable view
Pengisian variabel Pendapatan
Name. Sesuai kasus, ketik Pendapatan
Pengisian variabel konsentrasi
Name. Sesuai kasus, ketik konsentrasi
Values. Buka kotak dialog VALUES, dan isi dengan:
1 untuk pemasaran
2 untuk keuangan
Karena hanya ada dua variabel yang dimasukkan, pengisian dianggap selesai, dan klik OK
untuk kembali.
b. Mengisi data
Untuk mengisi kolom pendapatan, letakkan pointer pada baris 1 kolom tersebut, lalu ketik
menurun ke bawah sesuai data pendapatan (25 data).
Untuk mengisi kolom kelompok, masukkan angka 1 atau 2 tergantung pada data soal,
perhatikan untuk mengaktifkan VALUE LABEL pada menu VIEW untuk melihat tampilan
di kolom ini berupa label dan bukan angkanya.
c. Pengolahan data dengan SPSS
Menu Analyze nonparametric test legacy dialogs 2 independent samples...

Test Variable list. Sesuai kasus, masukkan variable Pendapatan


Grouping Variable. Masukkan variable konsentrasi
Pengisian grup:
Klik mouse pada Define Group... Tampak di layar:

Untuk Group 1, isi dengan 1, yang berarti Grup 1 berisi tanda 1 atau tanda pemasaran
Untuk Group 2, isi dengan 2, yang berarti Grup 2 berisi tanda 2 atau tanda keuangan
Setelah pengisian selesai, teka continue untuk melanjutkan ke menu sebelumnya.

Output SPSS:
Mann-Whitney Test

Ranks

KONSENTRASI
N
Mean Rank
Sum of Ranks
PENDAPATAN
PEMASARAN
8
11.44
91.50

KEUANGAN
12
9.88
118.50

Total
20

Test Statisticsb
PENDAPATAN
Mann-Whitney U
40.500
Wilcoxon W
118.500
Z
-.579
Asymp. Sig. (2-tailed)
.563
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.571a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KONSENTRASI

Analisis:
Hipotesis:
Ho: gaji alumni dari kedua onsentrasi tersebut sama
H1: gaji alumni dari konsentrasi pemasaran lebih tinggi daripada gaji alumni dari monsentrasi
keuangan
Pengambilan keputusan:
Jika probaabilitas > 0, 01, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,01 maka H1 diterima
Karena probabilitas (sig.) Adalah 0,563 sehingga probaabilitas > 0, 01. Maka Ho diterima.
selain dari nilai probailitas, keputusan dapat diambil dari nilai U. jika nilai U hitung > dari
nilai U tabel, maka Ho diterima.
karena U = 40.500, sehingga nilai U hitung > dari nilai U tabel, maka Ho diterima.
Keputusan:
Ho diterima, tidak terdapat perbedaan gaji yang nyata antara alumni konsentrasi pemasaran
dan alumni konsentrasi keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Santoso, singgih. 2015. SPSS 20 Pengolah Data Statistik Di Era Informasi. Jakarta:
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai