Anda di halaman 1dari 18

Makalah Statistika Non Parametrik

Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen


( UJI Mann-Whitney )

Oleh :
Kelompok 10
ELSA RESA SARI ( H121 15 309 )
PUJI PUSPA SARI ( H121 15 701 )
SARINA ( H121 15 311 )

PROGRAM STUDI STATISTIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas Statistika Non-Parametrik dengan judul "Uji Mann Whitney (U-
Test) " . Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 03 Maret 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI
Halaman judul

Kata Pengantar.............i

Daftar Isi..........ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................6

I.1 Latar Belakang..........................................................................................6

I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6

I.3 Tujuan........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................7

II.1 Pengertian uji Mann-Whitney...................................................................7

II.2 Pengujian Mann-Whitney..........................................................................7

II.3 Prosedur Uji...............................................................................................8

II.4 Contoh Kasus..........................................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................20

III.1 Kesimpulan..............................................................................................20

III.2 Saran........................................................................................................20

Daftar Pustaka
........21

2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat
kesimpulan tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau
beberapa populasi, baik dengan cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis
mengenai karakteristik tersebut. Salah satu analisis statistika tersebut adalah
pengujian kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang saling bebas, yang sering
disebut sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian untuk masalah
dua sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus diambil secara
acak dari populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas satu sama lain
(Setiawan Danang dan Mutaqin, 2008:119).

Hogg dan Craig (Setiawan Danang dan Mutaqin, 2008:119)


mengemukakan suatu metode untuk masalah dua sampel saling bebas jika datanya
tidak berdistribusi normal. Metode tersebut dikenal sebagai uji Mann-Whitney.
Kelemahan uji Mann-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan pada nilai
datanya langsung tetapi pada peringkat dari datanya. Jika analisisnya didasarkan
pada peringkat dari datanya bukan dari nilai datanya langsung, maka ada
informasi yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan dalam analisis.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan uji Mann-Whitney?

2. Bagaimana cara menganalisis data dengan uji Mann-Whitney ?

I.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian uji Mann-Whitney
2. Mengetahui cara analisis data uji Mann-Whitney

1
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian uji Mann-Whitney


Uji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dalam analisis
statistika non parametrik (Sofia Teti, 2007: 55). Metode Statistik nonparametrik
dipakai apabila peneliti tidak mengetahui karakteristik kelompok item yang
menjadi sumber sampelnya. Metode ini dapat diterapkan terhadap data yang
diukur dengan skala ordinal dan dalam kasus tertentu, dengan skala nominal.
Pengujian non parametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil
dan lebih mudah dihitung dari pada metode parametrik. Metode nonparametrik
juga digunakan secara luas guna mengenalisis data di bidang ilmu sosial
(Supranto dalam Sriwidadi Teguh, 2011: 752).

Dalam kelompok uji dua sampel independen, uji Mann-Whitney adalah


uji terkuat yang digunakan sebagai alternatif uji parametrik T test. Uji test Mann-
Whitney ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data
berbentuk interval dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila
asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat
digunakan (Purnamasari Fiky dkk., 2013: 20).

II.2 Pengujian Mann-Whitney


Sriwidadi Teguh (2011: 758) dalam pengujian hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang sesungguhnya antara kedua
kelompok data dan dimana data tersebut diambil dari sampel yang tidak saling
terkait, kita dapat melakukan pengujian Mann-Whitney. Pengujian ini disebut juga
pengujian U, karena untuk menguji hipotesis nol, kasus dihitung menggunakan
angka statistik yang disebut U.

2
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian. Kedua rumus tersebut
digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U
mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut digunakan untuk
pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Adapun kedua rumus tersebut
yaitu :

n1( n1+1)
U1 = n1.n2 + 2 R1

Atau

n2(n 2+1)
U2 = n1.n2 + 2 R2

Dimana :

n1 : jumlah sampel 1 n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

U2 : jumlah peringkat 2

R1 : jumlah rangking pada sampel n1

R2 : jumlah rangking pada sampel n2

II.3 Prosedur Uji


Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan pengujian
menggunakan uji Mann Whitney adalah

1. Penetapan Hipotesa
Hipotesis merupakan langkah pertama yang harus ditentukan.
Hipotesis nol untuk uji tanda biasanya menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan, sedang hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan

a. H0: 1 = 2, H1: 1 2

3
b. H0: 1 = 2, H1: 1 < 2,

c. H0: 1 = 2, H1: 1 > 2,

2. Tetapkan level signifikansi (Taraf Nyata) :

Taraf nyata ini merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan


kita terhadap sampel. Pada umumnya dapat digunakan taraf nyata 1
%, 5% atau 10% tergantung pada kepentingan dan bidang ilmu.

3. Uji Statistik :
a. Ukuran sampel 1 : n1
b. Ukuran sampel 2 : n2
c. Gabungkan kedua sampel dan beri peringkat atau ranking dari
data terkecil sampai terbesar.
d. Jika ada peringkat/ranking yang sama, peringkatnya diambil
rata-rata.
e. Hitung jumlah peringkat sampel 1 dan sampel 2, notasikan
dengan R1 dan R2

n1( n1+1)
U1 = n1.n2 + 2 R1

atau
n2(n 2+1)
U2 = n1.n2 + 2 R2

f. Untuk n1 ; n2 < 20 : U berdistribusi Un 1 ; n2 ; ( dapat dilihat pada


tabel uji Mann Whitney)
g. Untuk n1 20 atau n2 20 : berdistribusi normal dengan

rata-rata :

standar deviasi :

sehingga :

4. Kemudian tentukan daerah kritisnya :

4
Untuk n1 ; n2 < 20
H0 diterima bila U hitung U tabel ( ; n1,n2 )
H0 ditolak bila U hitung U tabel ( ; n1,n2 )

Untuk n1 ; n 20
H0 diterima bila harga Z hitung Z tabel
H0 ditolak bila harga Z hitung Ztabel
5. Ujilah n1 dan n2 pada tabel uji mann whitney

II.4 Contoh Kasus


a. Contoh perhitungan untuk sampel kecil (n1,n2<20)

Menganalisa kinerja wiraniaga PT Merapi Utama Pharma dengan visi dan misi
perusahaan menggunakan uji Mann-Whitney

Tabel 1. Wiraniaga Kelompok 1 (tanpa pelatihan)

5
No Jumlah Penjualan (Paket)
1 30
2 24
3 26
4 27
5 29
6 20
7 23
8 25
9 18
10 14

Tabel 2. Wiraniaga kelompok 2 ( dengan pelatihan )

No Jumlah Penjualan (Paket)


1 16
2 30
3 32
4 35
5 27
6 25
7 29

Kasus di atas terdiri atas dua sampel yang bebas satu dengan yang lain,
yaitu Wiraniaga yang tidak mendapat pelatihan dan Wiraniaga yang menjalani
pelatihan. Di sini data hanya sedikit dan dianggap tidak diketahui distribusi
datanya (berdistribusi bebas). Maka digunakan uji nonparametrik dengan dua
sampel yang independen. Masing-masing volume penjualan wiraniaga diberi
peringkat dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Penyelesaian:

1. Hipothesis
H0 : Tidak Terdapat Perbedaan produktivitas wiraniaga yang menjalani
pelatihan dan tidak menjalani pelatihan
H1 : Terdapat Perbedaan produktivitas wiraniaga yang menjalani pelatihan
dan tidak menjalani pelatihan
2. Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 : Bila U hit Utabel ()

6
Tolak H0 : Bila Uhit Utabel ()
3. Uji : Kedua sampel (n1 dan n2) diatas digabungan untuk dibuat rangking,
seperti di bawah ini:

Tabel 1. Peringkat Wiraniaga kelompok 1 ( tanpa pelatihan )

Wiraniaga Penjualan Peringkat


1 30 14.5
2 24 6
3 26 9
4 27 10.5
5 29 12.5
6 20 4
7 23 5
8 25 7.5
9 18 3
10 14 1
n1 =10 R1 = 73

Tabel 2. Peringkat Wiraniaga kelompok 2 ( dengan Pelatihan )

Wiraniaga Penjualan Peringkat


1 16 2
2 30 14.5
3 32 16
4 35 17
5 27 10.5
6 25 7.5
7 29 12.5
n2 =7 R2 = 80

Dalam buku Statistik Teori dan Aplikasi oleh Supranto (2002):

U1 = n1n2+ [n1(n1 + 1)/2] R1

7
= (10)(7) + [10(10+1)/2] 73

= 70 + 55 73

= 52

dan

U2 = n1n2+ [ n2(n2 + 1 )/2] R2

= (10)(7) + [7(7+1)/2] 80

= 70 + 28 80

= 18

Karena Nilai U2 lebih kecil dari U1, maka yang digunakan untuk membandingkan
dengan U tabel adalah U2 yang nilainya terkecil.

Berdasarkan tabel harga kritis Mann-Whitney: n 1 = 10; n2 = 7; = 0,05 diperoleh


harga U tabel adalah 17. Karena Statistik hitung U =18 lebih besar dari 17 maka
Ho diterima dan H1 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
penjualan antara wiraniaga yang mendapat pelatihan dan tidak mendapat pelatihan
dengan = 0,05

b. Contoh kasus (untuk n1 atau n2 atau kedua-duanya sama atau lebih besar
dari 20
Ujian matematika diberikan kepada sebanyak 20 orang mahasiswa
Universitas Terbuka yang dipilih secara random untuk wilayah DKI dan ujian
yang sama pula diberikan kepada 15 orang mahasiswa Universitas Terbuka yang
dipilih secara random di wilayah Ujungpandang (Sulsel). Dari hasil ujian yang
diperoleh di dua tempat (daerah) diatas DKI dan sulsel menunjukkan nilai ujian
tiap mahasiswanya sebagai berikut :

No DKI (grup A) Sulsel (grup B)


1 70 72
2 63 67
3 78 56
4 71 69

8
5 82 71
6 93 59
7 96 55
8 61 88
9 72 79
10 63 49
11 56 76
12 82 53
13 66 66
14 76 73
15 67 80
16 61
17 74
18 86
19 64
20 93
21 97

Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penampilan


(tingkat kepandaian) mahasiswa Universitas Terbuka pada kedua wilayah diatas.
(tingkat= 5% (pengujian dengan dua arah)).
Penyelesaian:
1. Judul penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Perbandingan penampilan (tingkat kepandaian) mahasiswa Universitas
Terbuka di wilayah DKI dan ujungpandang (Sulsel).
2. Variabel penelitiannya adalah :
Hasil ujian variabel independen
Tingkat kepandaian mahasiswa variabel dependen
3. Rumusan masalah :
Adakah perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara Universitas
Terbuka di wilayah DKI dan sulsel.
4. Sampel
Terdiri dari 21 orang mahasiswa universitas terbuka untuk wilayah DKI
dan 15 orang mahasiswa universitas terbuka untuk wilayah ujungpandang
(Sulsel).
5. Hipotesis
H0: Tidak ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara

9
mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas
terbuka di wilayah Sulsel.
H1: Ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa
universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas tebuka di
wilayah Sulsel.

6. Penyajian data :
Tabel nilai hasil ujian beserta rangkingnya
No Grup A Rangking Grup B Rangking
1 70 17 72 20,5
2 63 9,5 67 14,5
3 78 26 56 4,5
4 71 18,5 69 16
5 82 29,5 71 18,5
6 93 33,5 59 6
7 96 35 55 3
8 61 7,5 88 32
9 72 20,5 79 27
10 63 9,5 49 1
11 56 4,5 76 24,5
12 82 29,5 53 2
13 66 12,5 66 12,5
14 76 24,5 73 22
15 67 14,5 80 28
16 61 7,5
17 74 23
18 86 31
19 64 11
20 93 33,5
21 97 36
R2 = 232

7. Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R1 = 232. Nilai U diperoleh dengan
perhitungan:
U1 = n1n2+ [n1(n1 + 1)/2] R1

10
21(21+1)
= (21) (15) + 2 434

= 315 +231-434
= 112

U2 = n1n2+ [n2(n2 + 1)/2] R2

15 (15+1)
= (21) (15) + 2 232

= 315 +120-232
= 203

Dari dua nilai U tersebut, ternyata nilai U1 lebih kecil dari nilaiU2, dengan
demikian nilai U yang digunakan dalam perhitungan selanjutnya adalah U1.
n1 n 2
E(U) = 2

( 21 ) (15)
= 2

= 157,5

U=
n 1 n 2(n 1+n 2+1)
12

=
( 21 ) (15)(21+15+1)
21

=
(315)( 37)
12

= 31, 165

11
U E(U )
Z = U

112157,5
= 31,165

= -1,45977

8. Kesimpulan
Ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa
universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas terbuka di
wilayah Sulsel.
9. Saran
Universitas terbuka tersebut perlu meningkatkan kualitas manajemennya.
Karena dalam data di atas terdapat observasi yang berangka sama (nilai yang
sama) , maka kita coba lakukan koreksi untuk angka sama. Untuk data itu,
diperoleh :

12
Kita lihat kelompok-kelompok yang berangka sama sebagai berikut :
2 nilai 56
2 nilai 61
2 nilai 63
2 nilai 66
2 nilai 67
2 nilai 71
2 nilai 72
2 nilai 76
2 nilai 82
2 nilai 93
Jadi kita punya harga t sebesar 2.

Nilai Z dengan koreksi untuk angka sama adalah sedikit lebih besar daripada yang
ditemukan sebelummya jika koreksi tidak dijalankan. Dari contoh kasus tersebut,
akibat angka sama hanya kecil saja.

13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Uji Mann Whitney ( U- Test) Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk
menguji dua sampel independen ( Two Independent Sample Tests ) dengan bentuk
data Ordinal.Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua
populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang
sama.

Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil
dimana n<20 dan U-test sampel besar bila n=/>20. Oleh karena pada sampel besar
bila n=/>20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka
test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik
Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil
digunakan harga kritis U .

III.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang dapat di pertanggung jawabkan

14
DAFTAR PUSTAKA

Supranto, J. ( 2002 ). Statistik teori dan aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2015). Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Tentua, M. N. (2009). Statistik nonparametric. Diunduh dari

http://meilanynonsi.upy.ac.id/files/statprak/nonparametrik.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai