Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN VI.

METODE DUA FASE

6.1 RUANG LINGKUP MATERI PEMBELAJARAN

Pada pertemuan ini, metode dua fase akan digunakan untuk menyelesaikan
masalah program linier yang memuat variabel buatan.

6.2 SASARAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah program linier dengan metode


dua fase.

6.3 KEGIATAN BELAJAR

6.3.1 Pendahuluan

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan metode dua


fase dalam menyelesaikan masalah program linier yang mempunyai variabel
buatan. Jadi metode dua fase ini merupakan cara lain untuk menyelesaikan
masalah program linier yang memuat variabel buatan.

6.3.2 Uraian Materi

6.3.2.1 Metode Dua Fase

Suatu masalah program linier dapat di selesaikan dengan dua tahap/Fase yaitu

a. Membuat semua nilai artificial variabel menjadi nol (Fase I).


b. Mengoptimalkan fungsi tujuan yang sebenarnya (Fase II).

6.3.2.2 Fase I

Koefisien artificial variabel diberikan nilai -1 (bukan -M) untuk masalah


maksimum dan 1 (bukan M) untuk masalah minimum. Koefisien variabel lainnya
diberikan nilai nol atau c j = 0, j , sehingga c j x j = 0 atau c j x j = 0 . Karena

c j = 0, j , maka masalahnya bukan menjadikan fungsi tujuan asli z = c j x j

menjadi maksimum, tetapi menjadikan

s
w= (1) x ai = x a1 xa 2 xa 3 x as
i =1

52
menjadi maksimum. Dengan menggunakan metode simpleks, maka pada akhir
fase I, ada dua kemungkinan yang muncul yaitu,

a. wmaks < 0 , artinya terdapat paling kurang satu artificial variabel pada
solusi fase I yang bernilai tidak nol. Ini berarti bahwa masalah program
linier asli tidak mempunyai solusi yang feasible.
b. wmaks = 0 , berarti tidak ada lagi artificial variabel dalam basis (x ai = 0, i )
dan telah diperoleh penyelesaian dasar awal yang feasible untuk masalah
program linier asli. Jadi proses dilanjutkan ke fase II.

6.3.2.3 Fase II

Jika fase I berakhir dengan hasil (b), maka dilanjutkan ke fase II. Pada fase II
ini, setiap variabel x j pada fungsi tujuan diberikan koefisien c j yang

sesungguhnya. Selanjutnya fungsi tujuan asli dioptimalkan.

Contoh

Gunakan metode dua fase untuk menyelesaikan masalah program linier berikut:

Maximize z = 2 x1 x 2 + x3 + x 4

Dengan kendala

x1 x 2 + 2 x3 x 4 = 2

2 x1 + x 2 3 x3 + x 4 = 6

x1 + x 2 + x3 + x 4 = 6

xi 0, i = 1,2, ,4

Penyelesaian:

Karena masalah program linier di atas telah berada dalam bentuk persamaan tetapi
belum memuat basis, maka harus ditambahkan artificial variabel. Selanjutnya
dengan menggunakan metode dua fase, maka nilai c j = 0, j dan koefisien cost

untuk artificial variabel adalah -1 (masalah maksimum). Jadi diperoleh sebagai


berikut:

53
Maximize w = x a1 x a 2 x a 3

Dengan kendala

x1 x 2 + 2 x3 x 4 + x a1 = 2

2 x1 + x 2 3 x3 + x 4 + x a 2 = 6

x1 + x 2 + x3 + x 4 + x a 3 = 6

xi 0, i = 1,2, ,4 xaj 0, i = 1,2,3

Tabel 1 (Fase I)

Basis X1 X2 X3 X4 Xa1 Xa2 Xa3 RHS


Xa1 1 -1 2 -1 1 0 0 2
Xa2 2 1 -3 1 0 1 0 6
Xa3 1 1 1 1 0 0 1 6
W -4 -1 0 -1 0 0 0 -14

Tabel 2 (Fase I)

Basis X1 X2 X3 X4 Xa2 Xa3 RHS


X1 1 -1 2 -1 0 0 2
Xa2 0 3 -7 3 1 0 2
Xa3 0 2 -1 2 0 1 6
W 0 -5 8 -5 0 0 -6

Tabel 3 (Fase I)

Basis X1 X2 X3 X4 Xa3 RHS


X1 1 0 -1/3 0 0 8/3
X2 0 1 -7/3 1 0 2/3
Xa3 0 0 11/3 0 1 8/3
w 0 0 -11/3 0 0 -8/3

54
Tabel 4 (Fase I)

Basis X1 X2 X3 X4 RHS

X1 1 0 0 0 32/11

X2 0 1 0 1 26/11

X3 0 0 1 0 8/11

w 0 0 0 0 0

Karena pada table akhir dari fase I diperoleh w = 0 , ini berarti bahwa solusi awal
yang feasible untuk masalah program linier asli telah diperoleh.

Jadi untuk fase II, kita mempunyai masalah program linier yang ekuivalen dengan
masalah awal yaitu

Maximize z = 2 x1 x 2 + x3 + x 4

Dengan kendala

32
x1 =
11

26
x2 + x4 =
11

8
x3 =
11

xi 0, i = 1,2, ,4

Jadi fungsi tujuan untuk fase II adalah

32 26 8 82
z = 2 x4 + + x4 = + 2 x4
11 11 11 11

atau

82
z 2 x4 =
11

55
Tabel 1 (Fase II)

Basis X1 X2 X3 X4 RHS

X1 1 0 0 0 32/11

X2 0 1 0 1 26/11

X3 0 0 1 0 8/11

z 0 0 0 -2 -82/11

Tabel 2(Fase II)

Basis X1 X2 X3 X4 RHS

X1 1 0 0 0 32/11

X4 0 1 0 1 26/11

X3 0 0 1 0 8/11

z 0 2 0 0 -30/11

Kesimpulan solusi untuk masalah program linier asli adalah

32 8 26 30
x1 = ; x 2 = 0; x3 = ; x 4 = dan z maks =
11 11 11 11

Catatan:

Salah satu kelemahan dari metode dua fase adalah bahwa fungsi tujuan asli

tidak diperhatikan selama proses fase I. akibatnya, penyelesaan awal yang

feasible untuk fase II ada kemungkinan sangat buruk.

56
6.3.3 Penutup

6.3.3.1 Soal Tes Formatif

Gunakan metode dua fase untuk menyelesaikan masalah program linier

berikut:

Minimize z = 5 x1 + 3x2

Dengan kendala

2 x1 + x2 3

x1 + x 2 2

xi 0, i = 1,2

6.3.3.2 Bacaan Yang Dianjurkan

Mahasiswa diharapkan membaca buku Susanta (1978), Bazaraa et al. (2010),


Gass (2003), Hillier and Lieberman (2001), Taha (2006) dan beberapa sumber
dari internet yang berhubungan dengan topik perkuliahan.

57

Anda mungkin juga menyukai