Dosen Pengampu :
Dr. Indo Yama, S.E, M.A.B
Disusun Oleh :
Amalia Khairunnisa (11220810000005)
Abdu Ridho Sardika (11220810000123)
Fajri Ananda (11220810000125)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mann Whitney Test”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Statitistika Lanjutan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Indo Yama, S.E, M.A.B Selaku
dosen Mata Kuliah Statistika Lanjutan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.I Pengertian dan Tujuan Mann Whitney Test
2.2 Prosedur Mann Whitney Test
2.3 Contoh Kasus dan Pembahasan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks ilmu statistika, terdapat dua jenis utama yang sering digunakan,
yaitu statistik parametrik dan nonparametrik. Perbedaan mendasar antara kedua
jenis ini terletak pada terminologi yang digunakan. Statistik parametrik mengacu
pada metode yang bergantung pada parameter parameter statistik. Dalam statistika,
parameter adalah ukuran yang dapat diukur dari seluruh populasi statistik yang
merangkum atau menjelaskan berbagai karakteristik populasi, seperti rata-rata atau
deviasi standar. Di sisi lain, statistik nonparametrik tidak mengandalkan parameter-
parameter ini karena mengoperasikan data dalam skala nominal atau ordinal,
sehingga parameter-parameter tersebut menjadi tidak relevan. Selain itu, statistik
nonparametrik tidak bergantung pada distribusi khusus dari data.
Dalam ilmu statistik, uji statistik parametrik dan non parametrik memiliki beberapa
metode yang dibedakan berdasarkan tujuan penelitian. Beberapa metode uji statistik
parametrik adalah paired t-test, unpaired t-test, pearson correlation, dan ANOVA.
Sedangkan beberapa metode dalam uji statistik non parametrik adalah wilcoxon
rank sum test, mann whitney test, spearman correlation, dan kruskal wallis test.
Dari beberapa metode dalam uji statistik tersebut kami akan membahas salah satu
uji statistik non parametrik yaitu mann whitney test. Dalam makalah ini, akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai mann whitney test, mengapa mann whitney test
penting, serta bagaimana menginterpretasikan mann whitney test. Tujuan utama
dari makalah ini adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang pentingnya
Mann whitney test dan bagaimana menginterpretasikan mann whitney test.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut:
- Apa pengertian dan tujuan dari uji statistik non parametric Mann Whitney Test?
- Bagaimana prosedur pengujian manual menggunakan Mann Whitney Test?
- Bagaimana menginterpretasikan Mann Whitney Test?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
- Mengetahui apa pengertian dan tujuan dari uji statistis non parametric Mann
Whitney Test
- Mengetahui bagaimana prosedur pengujian manual menggunakan Mann
Whitney Test
- Mengetahui Bagaimana menginterpretasikan Mann Whitney Test
BAB II
PEMBAHASAN
Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan U- test atau disebut juga Mann
Whitney Wilcoxon (MWW), Wilcoxon rank sum-test, atau Wilcoxon Mann
Whitney Test. Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam tahun
1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji-t parametrik
bila anggapan yang diperlukan bagi uji-t tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk
mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan
sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi sebagai
alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan- persyaratan parametriknya tidak
terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. uji ini berbeda dengan uji wilcoxon
karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang berpasangan. sedangkan mann whitney
khusus untuk dua sampel yang independent. Uji Mann-Whitney adalah salah satu
bentuk pengujian dalam analisis statistik non-parametrik. Metode ini digunakan
untuk menguji perbedaan antara dua kelompok data, terutama ketika karakteristik
kelompok item yang menjadi sumber sampel tidak diketahui.
Dari dua histogram di atas, dapat dilihat bahwa bentuk lebar dan ketinggian
keduanya sama, yang berarti bentuk dan sebaran data kedua kelompok sama, tetapi
median keduanya berbeda. Histogram yang di atas lebih ke kanan dari pada
histogram yang di bawah, yaitu dengan median 18 sedangkan yang di bawah dengan
median 15. Maksud dari peneliti melakukan uji Mann Whitney U Test adalah
menguji apakah perbedaan median tersebut bermakna atau tidak. Bagaimana jika
bentuk dan sebaran dari histogram tidak sama? apakah masih bisa dilakukan uji ini?
Jawabannya adalah “Ya”, tetapi peneliti tidak lagi menguji perbedaan Median dan
Mean, melainkan menguji perbedaan Mean saja.
1. Skala data variabel terikat adalah ordinal, interval atau rasio. Apabila skala
interval atau rasio, asumsi normalitas tidak terpenuhi. (Normalitas dapat
diketahui uji normalitas.
2. Data berasal dari dua kelompok. (Apabila data berasal dari 3 kelompok atau
lebih, maka sebaiknya gunakan uji Kruskal Wallis.
3. Variabel independen satu dengan yang lainnya, artinya data berasal dari
kelompok yang berbeda atau tidak berpasangan.
Selain kriteria data yang ada pada asumsi diatas, terdapat juga ketentuan berbeda
dalam proses pengujiannya berdasarkan besarnya sampel yang akan diuji. Jika
sampel kurang dari atau sama dengan 20, maka yang digunakan adalah uji U.
Sedangkan jika sampel lebih dari 20, uji yang lebih cocok digunakan adalah uji Z.
Untuk menafsirkan hasil ujinya, harus diketahui dulu sebaran datanya. Jika sebaran
data kedua kelompok sama, maka dapat disimpulkan perbedaan mean dan median.
Sementara jika sebaran datanya berbeda, yang disimpulkan adalah mean.
Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala data variabel terikatnya adalah
ordinal atau interval/ratio tetapi tidak berdistribusi normal. Berdasarkan definisi di
atas, uji Mann Whitney U Test mewajibkan data berskala ordinal, interval atau
rasio. Apabila data interval atau rasio, maka distribusinya tidak normal. Sumber
data adalah 2 kelompok yang berbeda, misal kelas A dan kelas B di mana individu
atau objek yang diteliti adalah objek yang berbeda satu sama lain..
Hasil uji ini dapat digunakan untuk menyimpulkan apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua kelompok data yang diuji. Ada banyak bidang yang bisa
memanfaatkan uji ini untuk berbagai keperluan. Misalnya dalam pengobatan,
bisnis, dan psikologi. Salah satu contohnya adalah untuk menguji pengaruh
pelatihan terhadap penjualan. Uji ini bisa dilakukan dengan aplikasi SPSS.
2.2 Prosedur Pengujian
Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana
n≤ 20 dan U-test sampel besar bila > 20. Oleh karena pada sampel besar bila n>20,
maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test
signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik Z
pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil
digunakan harga kritik U. Adapun formula rumus Mann-Whitney Test. Berikut
statistik uji yang digunakan dalam uji mann whitney:
Untuk sampel kecil dimana nl atau n2 ≤ 20, maka digunakan rumus umum
dari uji mann whitney, berikut statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil.
Bisa menggunakan salah satu dari rumus diatas. Untuk mencari nilai U1 dan U2
seperti berikut.
Keterangan :
U1 = Statistik Uji 1
U2 = Statistik Uji 2
n1 = Jumlah sample 1
n2 = Jumlah sample 2
Rumus tersebut digunakan jika ada rank yang berbeda, sedangkan untuk rank yang
sama menggunakan rumus sebagai berikut
PEMBAHASAN
Dari kasus diatas yang pertama dilihat adalah tujuanya, tujuanya yaitu perbedaan
antara denyut nadi pria dan Wanita. Dari tujuan tersebut ada 3 hal yang ditangkap
yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang digunakan
ada 2 kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompok yang saling
bebas atau independent. Langkah selanjutnya, melihat skala data yang digunakan.
Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk uji mann whitney
minimal ordinal. Artinya ordinal, interval, dan rasio bisa digunakan untuk uji mann
whitney. Jika menggunakan data ordinal langsung pakai mann whitney sedangkan
apabila menggunakan data interval dan rasio harus diuji normal atau tidaknya
terlebih dahulu. Jika setelah diuji datanya normal maka menggunakan uji t beda dua
rata rata independent (parametrik) sedangkan apabila tidak normal menggunakan
mann whitney (non parametrik).
Dari tujuanya kita menggunakan analisis perbandingan dua rata rata independent.
Kemudian dari data yang digunakan yaitu interval, sehingga perlu uji normalitas
terlebih dahulu untuk menentukan apakah menggunakan mann whitney atau uji t
beda dua rata rata independent. Dalam contoh ini kita anggap datanya tidak
berdistribusi normal, sehingga kita menggunakan uji mann whitney.
- HIPOTESIS:
Ho : denyut nadi pria lebih sedikit atau sama dengan denyut nadi Wanita
H1 : denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi Wanita.
- TARAF SIGNIFIKANSI:
α = 5% = 0,05
Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 10,5
yang digunakan untuk membandingkan dengan tabel mann whitney.
Cara membaca tabel mann whitney:
Pertama, tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh diatas yaitu n1 =
9 dan n2 = 7. Kemudian tentukan nilai titik kritis (α) dalam contoh ini menggunakan
0,05, kemudian hubungkan kolom n1 dan baris n2 dan lihat titik kritis yang
digunakan yaitu 0,05. Hasilnya yaitu 12.
- KRITERIA KEPUTUSAN
Ho diterima bila U hitung ≥ U tabel
Ho ditolak bila U hitung > U tabel
- KESIMPULAN
Oleh karena nilai U stastitik uji lebih kecil dari nilai U tabel mann
whitney yaitu 10,5 < 12 sehingga keputusan Ho ditolak, H1 diterima.
Sehingga bisa disimpulkan denyut nadi pria lebih banyak
dibandingkan dengan denyut nadi Wanita.
❖ Contoh Kasus Untuk Sampel Besar (n > 20)
- TARAF SIGNIFIKANSI
α = 5/2 = 2,5% = 0,025
- KESIMPULAN
Oleh karena nilai statistik uji Z lebih kecil dari nilai tabel Z yaitu 0,0309 <
1,96. Sehingga keputusan Ho diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa
disimpulkan tidak ada perbedaan kepadatan rumah nelayan dan petani.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Uji Mann Whitney dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua
populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang
sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-
persyaratan parametriknya tidak terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Nasrul. 2014. Uji Mann Whitney. Diakses pada tanggal 28 Oktober dari
http://statistikceria.blogspot.co.id/2014/06/uji-mann-whitney.html.
Arini. 2011. Uji Mann Whitney. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2023 dari
http://arini2992.blogspot.co.id/2011/11/uji-mann-whitney-kasus-dua-
sampel.html.
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/91858/mod_resource/conte
nt/1/Modul10+MIK411+Uji+Mann+Whitney.pdf.