Disusun Oleh
Kelompok 8 :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dalam keadaan sehat walafiat
tanpa kurang suatu apapun. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke jalan yang benar
dan terang benderang yakni addinul islam.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam penulisan makalah ini, khususnya Bapak Rendra Erdkhadifa, M. Si selaku dosen mata
kuliah Sistem Operasional Bank Syariah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Uji Hipotesis 2 Sampel Non parametric independen”
Demikian dalam penulisan makalah ini tentu kami masih banyak kesalahan dan
kekurangan, untuk itu kami meminta kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa menjadi referensi dan bermanfaat bagi pembaca
dan penulis sendiri, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
A. Statistik non parametric ................................................................................................ 2
B. Uji Mann Whitney ........................................................................................................ 3
C. Uji Median.................................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16
a) Kesimpulan................................................................................................................. 16
b) Saran ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uji statistik non parametrik merupakan sebuah metode statistik untuk menguji data
yang distribusinya tidak normal, dengan mengabaikan semua asumsi. Digunakan pada data
yang kecil atau data yang lebih besar dengan perhitungan yang sederhana.
Pengujian nonparametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil dan lebih
mudah dihitung dari pada metode parametrik. Uji statistik ini disebut juga sebagai statistik
bebas sebaran (distribution free). Terdapat dua uji yang dilakukan dalam statistik non
parametic independen, yaitu uji mann whitney dan uji median. Uji U Mann-Whitney
merupakan pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara rata-rata dua polulasi
yang distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang diambil dari kedua populasi. Uji
median adalah prosedur untuk menguji apakah dua sampel independen memiliki median
yang berbeda
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan statistik non parametic ?
2. Bagaimana langkah dalam uji statistik man whitney ?
3. Bagaimana langkah dalam uji statistik median ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari statistik non parametic
2. Mengetahui langkah dalam melakukan uji statistik mann whitney
3. Mengetahui langkah dalam melakukan uji median
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Tidak dibutuhkan urutan karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan
dalam data kualitatif.
5. Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada
pengamatan yang nyata.
6. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal
populasi, tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal
o Tujuan : Pengujian u-test digunakan untuk menguji rata – rata dari dua sampel
berukuran tidak sama.
o Asumsi : Nilai dari variable random dari dua grup yang diperbandingkan adalah
beristribusi kontinu.
3
o Hipotesis : Hipotesis nihil yang akan diuji adalah dua sampel independent diambil dari
populasi yang memiliki rata – rata sama. Uji ini menggunakan satu arah atau dua arah.
• Persyaratan
1. Data berskala ordinal, interval atau rasio.
2. Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas.
3. Data kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya harus sama
banyaknya.
4. Data tidak harus berdistribusi normal. sehingga tidak perlu uji normalitas
Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana n ≤ 20
dan U-test sampel besar bila n > 20. Oleh karena pada sampel besar bila n > 20, maka
distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji
hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal.
Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritik U . Adapun formula
rumus Mann-Whitney Test. Berikut statistik uji yang digunakan dalam uji mann whitney:
• Proedur Pengujian
1. Penentuan Hipotesis
H0 = tidak terdapat perbedaan antara kedua sampel dengan keadaan yang berbeda
H1 = ada perbedaan antara kedua sampel dengan keadaan yang berbeda
2. Menentukan nilai R1 dan R2
• Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel gabungan
• Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar
• Nilai beda sama diberi jenjang rata –rata
• Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel.
3. Menentukan nilai U, dengan rumus
𝑛1(𝑛1+1) 𝑛2(𝑛2+1)
𝑈1 = 𝑛1. 𝑛2 + − 𝑅1 atau 𝑈2 = 𝑛1. 𝑛2 + − 𝑅2
2 2
𝑛1.𝑛2
• Bila nilai 𝑈 > (lakukan transformasi U menjadi U′)
2
• U = n1 + n2 − U′
Keterangan:
U1 = Statistik uji U1
U2 = Statistik uji U2
4
R1 = jumlah rank sampel 1
R2 = jumlah rank sampel 2
n1 = banyaknya anggota sampel 1
n2 = banyaknya anggota sampel 2
Setelah mendapatkan nilai statistik uji U1 dan U2. kemudian mengambil nilai terkecil
dari kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
tabel mann whitney.
5. Menentukan Kesimpulan
H0 diterima apabila U ≥ Ua
H0 ditolak apabila U < Ua
𝑛1. 𝑛2
𝑈−
𝑍= 2
√𝑛1. 𝑛2. (𝑛1 + 𝑛2 + 1)
12
Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada
rangking yang sama menggunakan rumus seperti berikut.
5
𝑛1. 𝑛2
𝑈−
𝑍= 2
𝑛1. 𝑛2 𝑁3 − 𝑁 ∑ 𝑡3 − 𝑡
√( ) ( 12 − 12 )
𝑁(𝑁 − 1)
Keterangan:
N = n1+n1
t = banyak jumlah angka
Sertifikasi Tidak
sertifikasi
39 55
32 35
37 28
23 26
41
Apakah kelompok tukang yang mengikuti program sertifikasi mempunyai hasil kerja
yang lebih baik dibandingkan kelompok tukang yang tidak mengikuti sertifikasi?
1. Menentukan Hipotesis :
H0 : Hasil kerja kelompok tukang yang mengikuti program sertifikasi sama dengan
kelompok yang tidak mengikuti sertifikasi.
H1 : Hasil kerja kelompok tukang yang mengikuti program sertifikasi lebih baik
dibanding kelompok yang tidak mengikuti sertifikasi.
𝛼 = 0,05, dengan n1 = 4 dan n2 = 5
3. Mencari Nilai U untuk kelompok tukang sertifikasi (U1) dan kelompok tukang yang
tidak sertifikasi (U2)
6
𝑛1(𝑛1 + 1)
𝑢1 = 𝑛1. 𝑛2 + [ − 𝑅1]
2
4(4 + 1)
𝑢1 = 4.5 + [ − 19] = 20 + [(10) − 19]
2
= (20) + (−9)
= 11
𝑛2(𝑛2 + 1)
𝑢2 = 𝑛1. 𝑛2 + [ − 𝑅2]
2
5(5 + 1)
𝑢2 = 4.5 + [ − 26] = 20 + [(15) − 26]
2
= (20) +(-11)
=9
Dari kedua nilai U ini, selanjutnya kita pilih nilai U yang nilainya paling kecil, yaitu 9.
5. Kesimpulan :
Dikarenakan nilai dari U ≥ Ua (9 > 0,452) sehingga H0 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa hasil kerja kedua kelompok tukang adalah sama.
7
Contoh kasus untuk sampel besar (U>20)
Dari data diatas apakah ada perbedaan antara kepadatan rumah nelayan dengan petani?
1. Hipotesis :
H0 : kepadatan rumah nelayan sama dengan kepadatan rumah petani
H1 : kepadatan rumah nelayan tidak sama dengan kepadatan rumah petani
8
2,25 7 1,9 3
3,52 31 2,48 11
2,03 5 3,33 27
1,85 2 3,26 26
4,19 36 2,89 17
2,86 15 3,35 28
4,02 34 2,87 16
3,83 32 2,55 12
1,92 4 3,46 30
3,02 18
3,23 24
4,05 35
3,21 22
3,09 20
2,83 14
2,36 9
Jumlah R1 284 Jumlah R2 419
Diketahui :
𝒏𝟏 = 𝟏𝟓
𝒏𝟐 = 𝟐𝟐
R1 = 284
R2 = 419
3. Mencari Nilai U
𝑛1(𝑛1+1)
𝑢1 = 𝑛1. 𝑛2 + [ − 𝑅1]
2
15(15+1)
𝑢1 = 15.22 + [ − 284]
2
(240)
𝑢1 = 330 + [ − 284]
2
𝑛2(𝑛2 + 1)
𝑢2 = 𝑛1. 𝑛2 + [ − 𝑅2]
2
22(22+1) (506)
𝑢2 = 15.22 + [ − 419]= 330 + [ − 419]
2 2
9
4. Menghitung nilai Z
Karena nilai dari 𝑛2 > 20 maka menggunakan table A, sehingga perlu untuk mencari
nilai Z terlebih dahulu.
𝑛1.𝑛2 (15)(22)
𝑈−𝜇𝑈 𝑈− 164 − 164−165 −1 −1
2 2
𝑧= = = = √12,540
= = = -0,0309
𝜎𝑈 (𝑛1)(𝑛2)(𝑛1+𝑛2+1) (15)(22)(15+22=1) √ 1,045 32.32
√ √ 12
12 12
Jadi hasilnya adalah -0,0309, sedangkan apabila kita memasukkan nilai U1, maka
hasilnya yaitu kebalikan dari nilai U2 yaitu +0,0309. Sehingga tidak perlu di hitung
lagi. Kemudian disini nilai yang diambil yaitu nilai yang positif yaitu +0,0309 yang
nantinya digunakan untuk perbandingan.
5. Kesimpulan :
Karena nilai statistik uji Z lebih kecil dari nilai Z tabel yaitu 0.0309 < 1.96. sehingga
keputusan H0 diterima, dengan kesimpulan kepadatan rumah nelayan sama dengan
kepadatan rumah pertanian
C. Uji Median
Uji median merupakan uji yang digunakan untuk jenis penelitian komparatif dan memiliki
prosedur yang sederhana untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel
independen dengan melihat apakah populasi tempat sampel mempunyai median (nilai
tengah) yang sama. Uji median adalah prosedur untuk menguji apakah dua sampel
independen memiliki median yang berbeda. Data pada uji median minimal memiliki skala
ordinal. Fungsi dari pengujian uji median adalah untuk menguji apakah 2 sampel dari 2
populasi independen memiliki median yang berbeda.
10
5. Jika dua populasi mempunyai median yang sama, untuk setiap populasi, peluang
p sebuah nilai pengamatan akan melebihi grandmedian adalah sama
• Prosedur pengujian :
1. Menentukan Hipotesis
Hipotesa yang digunakan dalam uji median adalah hipotesa nihil yang akan diuji
menyatakan bahwa populasi dari asal dua sampel itu memiliki median yang sama.
Hipotesa alternatfnya menyatakan bahwa dua populasi itu mempunyai median yang
berbeda.
a. H0 = Populasi kedua kelompok memiliki median yang sama.
b. H1 = Populasi kedua kelompok memiliki median yang berbeda.
Atau
a. H0 : Mx = My
b. H1 : Mx ≠ My
5. Ada dua cara yang digunakan dalam uji median yaitu dengan mengunakan uji fisher
atau uji chi- kuadart (2 )
a. Uji fisher (p)
Uji fisher merupakan uji yang digunakan untuk melakukan analisis pada dua
sampel independen yang relative kecil dengan skala data nominal atau ordinal.
11
Gunakan uji ini apabila jika N < 20 (baik yang frekensi harapan < 5 ataupun
tidak). Atau apabila N < 40 dengan frekuensi harapan dengan frekuensi harapan
< 5.
o Frekuensi harapan (E) didapat dari, misal;
n1 x (A+B)
frekuensi harapan A = N
n2 x (A+B)
frekuensi harapan B = N
n1 x (C+D)
frekuensi harapan C = N
n2 x (C+D)
frekuensi harapan D = N
∑(𝑓𝑝−𝑓ℎ)2
2 hitung =
𝑓ℎ
12
merupakan frekuensi harapan (expected frequency). Untuk pengambilan keputusan
terhadap hipotesis, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistic dari uji
chi-kuadrat terhadap nilai kritis chi-kuadrat (2 kritis). Berikut aturan pengambilan
keputusan terhadap hipotesis.
Jika 2 hitung ≤ 2 kritis , H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika 2 hitung > 2 kritis , H0 ditolak dan H1 diterima.
𝐍 (𝐀𝐃−𝐁𝐂)𝟐
2 hitung = (𝐀+𝐁)(𝐂+𝐃)(𝐀+𝐂)(𝐁+𝐃)
Hipertensi
92,8 54,8 51,6 61,7 250,8 84,5 34,7 62,2 11,0 39,1
Penyelesaian :
a. Formula hipotesis
H0 : median kedua kelompok sama
H1 : median kedua kelompok berbeda
b. tingkat signifikan (α )
α = 5% = 0,05
c. Kriteria pengujian
H0 ditolak apabila p < 0,05
d. N = 22 dengan median gabungan = 54,7.
13
n1 x (A+B)
Frekuensi harapan (E) A = N
12 x (1+6)
= = 3,81, Frekuensi harapan (E) < 5
22
e. Tabel 2x2
Sehat Hipertensi Jumlah
Skor Diatas median 1 6 7
Skor dibawah median 11 4 15
Jumlah 12 10 22
= 0,014
f. Kesimpulan
Karena p = 0,014 < α = 0,05 maka Tolak H0. Jadi, median antara kedua kelompok berbeda.
14
Penyelesaian :
a. Median overall = 22
Kelompok Pekerja Wanita Pekerja Pria Jumlah
Diatas median 5 10 15
Dibawah median 9 6 15
Jumlah 14 16 30
b. Formula hipotesis
H0 : median upah pekerja wanita sama dengan median upah untuk pekerja pria.
H1 : median upah untuk pekerja wanita berbeda dengan median upah pekerja pria.
c. tingkat signifikan (α )
α = 5% = 0,05 dengan derajat bebas 1, nilai tabel adalah 3,481
d. Kriteria pengujian
H0 diterima apabila 2 hitung < 2 tabel
H1 diterima apabila 2 hitung > 2 tabel
e. Uji statistik
𝐍 (𝐀𝐃−𝐁𝐂)𝟐
2 hitung = (𝐀+𝐁)(𝐂+𝐃)(𝐀+𝐂)(𝐁+𝐃)
30 (30−90)2
= (15)(15)(14)(16)
108.000
=
50.400
= 2, 143
f. Kesimpulan
Karena 2 tabel = 3,481 > 2 hitung = 2,143 maka H0 diteriima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
median upah pekerja wanita tidak jauh berbeda atau sama dengan median upah untuk
pekerja pria.
15
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Statsistik non parametric merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Uji data dua sampel yang tidak
berhubungan (independent) merupakan salah satu jenis dari statistik non parametrik, yang
didalamnya terdapat uji mann-whitney dan juga uji median. Uji mann-whitney
merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel independen dengan bentuk data
ordinal. Ada dua macam tehnik U-tes ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana
n<20 dan U-test sampel besar jika n=/>20. Sedangkan . Uji median adalah prosedur untuk
menguji apakah dua sampel independen memiliki median yang berbeda. Data pada uji
median minimal memiliki skala ordinal.
b) Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang statistik non parametric diatas dengan
sumber-sumber yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17