Anda di halaman 1dari 23

STATISTIK PARAMETRIK DAN NON-

PARAMETRIK

Dosen pengampuh :
Rahmawati,S.Si.,S.Pd.,M.Si

Oleh :
A.idul fitrah
NIM : 21042014027

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI BISNIS
2023
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................... 3
1.2. Topik Bahasan.................................................................... 4
1.3. Tujuan................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Parametrik........................................................................... 5
2.2.Non-Parametrik................................................................... 6
1 Sign test............................................................................. 7
2 Wilcokson Rank Test........................................................ 8
3 Kruskal Wallis H............................................................... 10
4 Mann Whitney U Test....................................................... 13
5 Uji Jonckheere................................................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................... 22
3.2 Saran.................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi, hampir semua bidang tidak terlepas dengan mengunakan angka,
data, dan fakta. Hal ini menunjukan bahwa statistika sangat dibutuhkan. Statistika sebagai
sarana mengembangkan cara berfikir logis, lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir
secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulakan dan membuat
keputan yang diteliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak, statistika merupakan bagian
subtansi dari latihan profesional dan menjadi landasan dari kegiatan-kegiatan penelitian.
Seringkali penelitian bertujuan untuk melihat kondisi di waktu yang akan datang
dengan suatu dasar keadaan sekarang, atau ingin melihat kondisi di waktu lalu dengan dasar
keadaan sekarang. Sifat ini memerlukan prediksi atau taksiran yang sekarang banyak
dilakukan di dunia pendidikan. Dengan melakukan prediksi keadaan siswa untuk waktu yang
akan datang merupakan kondisi yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Melalui prediksi
yang baik, perencanaan pendidikan yang menyangkut kurikulum, metode mengajar, dan
fasilitas ruang dan guru dapat direalisasikan seefisien mungkin. Statistik adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari sekumpulan konsep dan metode pengumpulan, penyajian, analisis,
dan interprestasi data, sampai pengambilan keputusan pada situasi dimana terdapat
ketidakpastian
Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai
(seperti pendidik, mahasiswa, peneliti,dll) apabila banyak menujang kelancaran tugas para
“Petugas” pendidikan tadi. Dalam kegiatan evaluasi, statitistik menjadi alat bantu untuk
menanalisis dan menyimpulkan data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru
mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan, biasanya data yang terkumul berbentuk data
kuantitaif sebelum diinterprestasikan menjadi data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif
tersebut diuji dengan menggunakan statistik ukuran yang tepat sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa test (subjek yang dievaluasi) itu berukuran tinggi-rendah, baik-jelek, atau
berhasil gagal. Dalam kehiatan penelitian (pendidikan), statistik banyak dipakai sebagai
pendeskripsian data kuantitatif yang terkumpul, melalui ukuran rata-rata, simpangan baku,
dan sejenisnya. Selain itu statistik sangat berperan untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis
melalui alur pengujian hipotesis

3
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ada beberapa topik bahasan yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud statistic parametrik?
2. Apa yang dimaksud statistic non parametrik
3. Prosedur apa saja yang terdapat pada uji statistic non-parametrik
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Memahami definisi dari statistic parametrik
2. Memahamai definisi dari statistic non-parametrik
3. Mengetahui prosedur-prosedur dalam uji statistic non-parametrik

4
BAB II
PEMBAHASAN

 Statistika inferensial dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

2.1.Statistik parametrik
Penggunaan teknik statistik parametrik didasarkan pada didasarkan pada asumsi bahwa
data yang diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang digunakan interval atau
rasio.
 Perbedaan statistik parametrik dan statistik non parametrik
o Statistik Parametrik:
− Teknik-teknik statistika yang didasarkan atas asumsi mengenai populasi yang diambil
sampelnya.
− Contoh: pada uji t diasumsikan populasi terdistribusi normal.
− Sebutan parametrik digunakan karena pada uji t ini yang diuji adalah parameter
(contoh: rata-rata populasi)
− Membutuhkan data kuantitatif dengan level interval atau rasio

o Statistik Non Parametrik:


− Cocok untuk data yang tidak memenuhi asumsi statistika parametrik atau yang
berjenis kualitatif
− Disebut juga distribution-free statistics
− Didasarkan atas lebih sedikit asumsi mengenai populasi dan parameter dibandingkan
dengan statistika parametrik
− Ada yang dapat digunakan untuk data nominal
− Ada yang dapat digunakan untuk data ordinal

5
2.2.Statistik Non-Parametrik
Statistik nonparametrik adalah statistik yang bebas sebaran, artinya dapat digunakan
untuk segala macam sebaran atau distribusi. Dengan kata lain, metode ini tidak mensyaratkan
bahwa data tersebut harus berdistribusi normal dan tidak diperlukan ukuran sampel yang
harus memenuhi syarat.
Uji statistik non parametrik dapat dipakai untuk ukuran sampel kecil, skala pengukuran
data mulai dari yang rendah (skala nominal) sampai dengan skala pengukuran rasio. Namun
demikian ada beberapa kelemahan dan kelebihan pada pemakaian statistik nonparametrik.
kelebihan-kelebihan statistik nonparametrik, yaitu:
• Tidak peduli bentuk distribusi populasi
• Dapat digunakan untuk jumlah sampel kecil
• Untuk data berbentuk ranking, plus atau minus.
• Dapat digunakan pada data yang hanya mengklasifikasikan sesuatu (skala nominal)
Kekurangan statistic nonparametric
• Mengabaikan informasi yang penting, karena nilai variabel diganti dengan nilai
ranking
• Hasil pengujian tidak setajam uji parametrik

6
PROSEDUR UJI NON-PARAMETRIK
1.SIGN TEST
 Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata atau
tidak dari pasangan
 Data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda, positif dan negatif.
Biasanya digunakan pada kasus “sebelum-sesudah”
 Hanya melihat arah & adanya perbedaan nyata atau tidak untuk setiap pasangan data,
tanpa memperhatikan besarnya perbedaan

Uji Tanda (Sign Test) merupakan salah satu prosedur uji NonParametrik untuk menguji
BEDA RATA-RATA DUA KELPOMPOK SAMPEL BERPASANGAN. Misalkan ada dua
kelompok uji terkait, sebut Xa dan Xb. Hipotesa uji tanda untuk membuktikan kemungkinan
nilai selisih dari dua hipotesa tersebut yang bertanda positif dengan negatif lebih banyak
mana. p(Xa>Xb) = p(Xa<Xb) = 0.5.
Contoh :
Perusahaan garmen “MAJU” ingin mengukur peningkatan prestasi kerja karyawan
diperusahaan setelah diberikan pelatihan. Untuk itu diambil sampel sebanyak 10 karyawan,
datanya adalah sbb:

Hipotesis Uji

H0 : p = 0,5 (tidak ada peningkatan prestasi kerja)


H1 : P ≠ 0,5 (ada peningkatan prestasi kerja )
Taraf nyata (α)
Alpha = 5% =0,05
Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila probabilitas hasil sampel ≥ 0,05
H0 ditolak apabila hasil sampel < 0,05
Perhitungan Nilai uji statistik

7
Jumlah sampel n = 10, jenis tanda yg memiliki nilai terkecil adalah negatif sebanyak r = 4,
peluang yg diujikan sebesar p=0,5.
Uji Tanda 1
Probabilitas hasil sampel = Pr(0)+Pr(1)+Pr(2)+Pr(3)+Pr(4)
= 0,00977+0,09770+0,04394+0,1172+0,2051= 0,3769
Kesimpulan
Karena α= 0,05 <probabilitas hasil sampel = 0,3769 maka H0 diterima.jadi, tidak ada
peningkatan pretasi kerja setelah diberikan pelatihan.

2.WILCOKSON RANK TEST


Wilcoxon signed rank test pertama sekali diperkenalkan oleh Frank wilcoxon pada
tahun 1949 sebagai penyempurnaan Uji Tanda.
Asumsi yang harus dipenuhi pada uji wilcoxon adalah :
 Data sampel tidak berdistribusi normal
 Dua Kelompok sampel yang saling berpasangan (anggota sampel dua kelompok
sama)
 Sampel berskala minimal data ordinal, interval, rasio
 Jumlah sampel pada kedua kelompok sama
 
Langkah langkah pengujian secara teori  :
 Pasangkan data pada tabel sebagai berikut
 Hitung selisih skor pasangan data (X post – X pre) atau disebut diff
 Hitung harga mutlak selisih skor pasangan data |X post – X pre| atau disebut absolut
diff
 Tentukan rangking hasil absolut diff atau disebut Rank D
 Berikan tanda positif atau negatif pada langkag d sesuai dengan tanda hasil pada diff
atau disebut D sign
 Jumlah rangking pada hasil bertanda positif (T+) dan negatif (T-)
 Ambil jumlah yang paling kecil antara T+ dan T-

Contoh kasus uji wilcoxon sign rank test


Agar lebih paham perhitungan analisis uji wilcoxon secara teori dan secara perhitungan
siftware R akan kami sajikan contoh kasus sebagai berikut :
  
Sebuah perusahaan Pharmasi sedang mengembangkan suplemen penambahan berat badan
pada anak-anak. Perusahaan ingin mengetahui khasiat suplemen tersebut sebelum
dipasarkan secara komersial. Untuk itu perusahaan mencoba obat tersebut secara kontinu
terhadap 15 orang siswa sekolah dasar yang sudah diukur terlebih dahulu berat badannya.
Setelah 3 bulan kemudian siswa-siswa tersebut ditimbang berat badannya lagi untuk
mngetahui apakah ada peningkatan berat badannya yang nyata.

8
Dari hasil perhitungan diatas akan dilakukan uji analisis hipotesis sebagai berikut :

Uji hipotesis :
H0 : Tidak Terdapat perbedaan nilai rata rata pada data sebelum dan sesudah
H1 : Terdapat perbedaan nilai rata rata pada data sebelum dan sesudah
Daerah Kritik :
H0 ditolak jika T kritik tabel > Thitung terkecil

9
Nilai T hitung dan T kritik tabel  :
Dengan menggunakan tabel sign wilcoxon untuk N = 15, α = 5% diperoleh nilai T kritik
= 25 dan T hitung = 7. Artinya T kritik > T hitung
Kesimpulan :
T kritik (25) > T hitung (7) maka H0 di tolak artinya Terdapat perbedaan nilai rata rata
pada data sebelum dan sesudah sehingga suplemen penambah berat badan mampu
menaikan berat badan anak anak.

3.KRUSKAL WALLIS H
Uji Kruskal Wallis adalah uji nonparametrik berbasis peringkat yang tujuannya untuk
menentukan adakah perbedaan signifikan secara statistik antara dua atau lebih kelompok
variabel independen pada variabel dependen yang berskala data numerik (interval/rasio) dan
skala ordinal.

Uji ini identik dengan Uji One Way Anova pada pengujian parametris, sehingga uji
ini merupakan alternatif bagi uji One Way Anova apabila tidak memenuhi asumsi misal
asumsi normalitas. Selain sebagai uji alternatif, kegunaan lain adalah sebagai perluasan dari
uji Mann Whitney U Test, di mana kita ketahui bahwa uji tersebut hanya dapat digunakan
pada 2 kelompok variabel dependen. Sedangkan Kruskall Wallis dapat digunakan pada lebih
dari 2 kelompok misal 3, 4 atau lebih.

Asumsi Kruskall Wallis


1. Variabel independen berskala kategorik lebih dari 2 kategori.
2. Variabel dependen berskala numeric (interval/rasio) atau skala ordinal.
3. Independen artinya sampel ditiap kategori harus bebas satu sama lain, yaitu tidak
boleh ada sampel yang berada pada 2 kategori atau lebih.
4. Tiap kategori memiliki variabilitas yang sama, yaitu bentuk kurve histogram atau
sebaran data yang sama (Lihat Histogram Variabilitas Sama). Apabila bentuk sebaran
data sama, maka uji kruskall wallis dapat digunakan untuk menilai perbedaan Median
antar kategori. Sedangkan jika bentuk sebaran tidak
sama (Lihat  Histogram  Variabilitas Tidak Sama), maka uji ini tidak dapat digunakan
untuk menilai perbedaan Median, jadi hanya untuk menilai perbedaan peringkat rata-
rata.
Contoh Soal

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa
yang diajar oleh dosen A, dosen B, dan dosen C. Berdasarkan data berikut, apakah dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diajar oleh
dosen A, B, dan C? (Ujilah dengan alpha = 5%).

10
Pembahasan:

Tentukan hipotesis:

Tentukan hipotesis penelitian. H0H0: Prestasi belajar mahasiswa untuk ketiga dosen


sama. H1H1: Prestasi belajar mahasiswa untuk ketiga dosen berbeda (miniam ada satu yang
berbeda)

Taraf signifikansi: alpha = 5%.

Statistik Uji

11
Karena terdapat ranking kembar, maka gunakan faktor koreksi, yakni

Dengan demikian, statistik hitung Kruskal-Wallis menjadi:

Wilayah kritis: Dengan alpha = 5% dan db=3−1=2db=3−1=2 didapat HH tabel = 5,991 (lihat


tabel χ2)χ2).

Keputusan: Karena HH hitung < HH tabel, maka H0H0 tidak ditolak.

Kesimpulan: Dengan tingkat kepercayaan 95% dan berdasarkan sampel yang ada, dapat
disimpulkan bahwa terdapat cukup bukti untuk menyatakan prestasi belajar mahasiswa yang
diajar oleh ketiga dosen berbeda (minimal ada satu yang berbeda).

12
4.MANN WHITNEY U TEST 
Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala data variabel terikatnya
adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak berdistribusi normal.uji Mann Whitney U Test
mewajibkan data berskala ordinal, interval atau rasio. Apabila data interval atau rasio, maka
distribusinya tidak normal. Sumber data adalah 2 kelompok yang berbeda, misal kelas A dan
kelas B di mana individu atau objek yang diteliti adalah objek yang berbeda satu sama lain.

Mann Whitney U Test disebut juga dengan Wilcoxon Rank Sum Test. Merupakan
pilihan uji non parametris apabila uji Independent T Test tidak dapat dilakukan oleh karena
asumsi normalitas tidak terpenuhi. Tetapi meskipun bentuk non parametris dari uji
independent t test, uji Mann Whitney U Test tidak menguji perbedaan Mean (rerata) dua
kelompok seperti layaknya uji Independen T Test, melainkan untuk menguji perbedaan
Median (nilai tengah) dua kelompok. Tetapi beberapa ahli tetap menyatakan bahwasanya uji
Mann Whitney U Test tidak hanya menguji perbedaan Median, melainkan juga menguji
Mean.

ASUMSI MANN WHITNEY

 Skala data variabel terikat adalah ordinal, interval atau rasio. Apabila skala interval
atau rasio, asumsi normalitas tidak terpenuhi. (Normalitas dapat diketahui setelah uji
normalitas).
 Data berasal dari 2 kelompok. (Apabila data berasal dari 3 kelompok atau lebih, maka
sebaiknya gunakan uji Kruskall Wallis).
 Variabel independen satu dengan yang lainnya, artinya data berasal dari kelompok
yang berbeda atau tidak berpasangan.
 Varians kedua kelompok sama atau homogen. (Karena distribusi tidak normal,
maka uji homogenitas yang tepat dilakukan adalah uji Levene’s Test. Di mana
uji Fisher F diperuntukkan bila asumsi normalitas terpenuhi).

Teknik analisis nonparametrik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel


independen.

Syarat:

• Data interval yang diordinalkan

• Dua sampel independent

Jenis:

• Sampel kecil: N ≤ 8

• Sampel sedang: 9 ≤ N ≤ 24

• Sampel besar: N ≥ 25

13
CONTOH SOAL
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas manajemen antara
Bank yang dianggap favorit oleh masyarakat dan Bank yang tidak favorit. Penelitian
menggunakan sampel 12 Bank yang dianggap tidak favorit dan 15 Bank yang dianggap
favorit. Selanjutnya ke dua kelompok Bank tersebut diukur kualitas manajemennya
dengan menggunakan sebuah instrumen, yang terdiri beberapa butir pertanyaan. Skor
penilaian tertinggi adalah 40 dan terendah 0.

Kel. A Nilai Kualitas Kel. B Nilai Kualitas


1. 16 1. 19
2. 18 2. 19
3. 10 3. 21
4. 12 4. 25
5. 16 5. 26
6. 14 6. 27
7. 15 7. 23
8. 10 8. 27
9. 12 9. 19
10. 15 10. 19
11. 16 11. 25
12. 11 12. 27
13. 23
14. 19
15. 29

Buktikan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen antara bank yang favorit
dan tidak favorit. (α=0,05)

Jawab :

Hipotesis :

Ha : Ada perbedaan kualitas manajemen antara bank favorit dan tidak favorit.

H0 : Tidak ada perbedaan kualitas manajemen antara bank favorit dan tidak favorit.

14
Kel. A Nilai Peringkat Kel. B Nilai Peringkat
Kualitas Kualitas
1. 16 9 1. 19 15
2. 18 10,5 2. 19 15
3. 10 1,5 3. 21 16,5
4. 12 4,5 4. 25 19,5
5. 16 9 5. 26 21
6. 14 6 6. 27 22,5
7. 15 7,5 7. 23 18
8. 10 1,5 8. 27 22,5
9. 12 4,5 9. 19 15
10. 15 7,5 10. 19 15
11. 16 9 11. 25 19,5
12. 11 3 12. 27 22,5
13. 23 18
14. 19 15
15. 29 24
Jumlah 74 Jumlah 279
R1 R2

n 1(n 1+ 1)
U =n 1n 2+ −R 1
2

12(12+ 1)
¿ 12.15+ −74
2

156
¿ 180+ −74
2

¿ 180+78−74 = 184

n 1(n 1+ 1) n 1n 2
E(U )=n 1n 2+ −
2 2

12(12+ 1) 12.15
¿ 12.15+ −
2 2

¿ 258−90 =168

15
(n 1+n 2+1)
Var (U )=n1 n 2+
12

( 12+15+ 1 )
¿ 12.15+
12

¿ 182,33

U −E(U )
Z=
√ Var (U )
184−168
¿
√182,33
16
¿
13,5

¿ 1,185

α=0,05 = 1,96

karena, Z hitung(1,185)<1,96 dan Z hitung(1,185)>−1,96 maka Ho diterima dan Ha


ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas
manajemen antara bank yang favorit dan tidak favorit pada α=5%

5.UJI JONCKHEERE

Uji Jonckheere Terpstra atau Terpstra Jonckheere test adalah bagian dari analisis
nonparametrik untuk menguji apakah k kelompok yang saling bebas memiliki median
yang berurutan. Berbeda dengan uji kruskal wallis yang hanya menguji perbedaan median
saja, Uji Jonckheere memiliki hipotesis yang lebih spesifik.

1.2. Asumsi
a. k (k ≥ 3) sampel tidak berhubungan ditarik dari populasi secara random.
b. Variabel Kepentingan (variabel yang di cari) adalah kontinu.
1.3. Syarat Data
a. Data terdiri dari k (k ≥ 3) sampel acak ukuran n1, n2, ... nk dimana median
masingmasing populasi 1, 2, ...k belum diketahui.
b. Observasinya saling bebas atau independen, baik didalam maupun diantara
sampelsampelnya.

16
c. Skala pengukuran minimal ordinal.
1.4. Hipotesis:
H0: Sampel-sampel berasal dari populasi-populasi dengan median yang sama
H1: Sampel-sampelberasal dari populasi-populasi dengan median yang berurutan
1.5. Statistik Uji
1. Untuk sampel-sampel dengan ukuran kecil

Daerah tolak : J ≥Jα untuk k sampel dengan ukuran n1, n2, n3 …..,nk (Jα lihat Tabel Nilai
Kritis Jonchere /lihat tabel P buku Sidney Siegel Second Edition)
1. Untuk sampel-sampel dengan ukuran besar
Untuk sampel besar, distribusi nilai mendekati normal sehingga diterapkan pendekatan normal.

k
N −∑ n 2j
2

j =1
J−
Dimana: 4
Z=

√[ ]
k k
N 2n( 2 N +3 ) −∑ n2j ( 2n j + 3 ) / 72
N= ∑ j
j=1 j =1

Daerah tolak : Zhit ≥ Zα (satu sisi)


1.1. Prosedur Uji
1) Menentukan hipotesis
H0 : Populasi memiliki median yang sama
H1 : Populasi memiliki median yang berurutan
Atau secara matematis dapat ditulis:
H0 : θ1 = θ2 = ... = θk

17
H1 : θ1 < θ2 < ... < θk
2) Menentukan taraf nyata (α)
3) Distribusi sampling: sesuai asumsi dan skala data digunakan Statistik Jonckheere
a. Jika k=3 serta n1, n2, dan n3 < 8
k k 1 k
J   U ij   U ij
i j i 1 j i 1

b. Jika k= 4, 5, atau 6 serta ukuran sampel (nj’s) adalah sama dan < 7
k k 1 k
J   U ij    U ij
i j i 1 j i 1

c. Jika banyaknya grup (k) dan banyaknya pengamatan dalam setiap grup sangat
besar

4) Menentukan wilayah kritis. Lakukan penghitungan:


a. Buat tabel dua arah dengan k kolom yang merepresentasikan grup yang urut
berdasarkan hipotesis skor dari median paling kecil ke hipotesis median paling
besar
b. Hitung statistik Mann-Whitney count dengan rumus:

di mana Xia,jb bernilai:


1 jika Xia < Xjb
½ jika Xia = Xjb
0 jika Xia > Xjb

perlu diketahui bahwa:


i<j
Xia adalah nilai pengamatan ke-h pada kelompok ke-i
Xjb adalah nilai pengamatan ke-g pada kelompok ke-j
c. Hitung statistik uji Jonckheere sesuai statistik uji yang digunakan
5) Keputusan
Contoh Soal Sampel Kecil
Suatu survei dilakukan untuk meneliti tentang berat badan para ibu – ibu setelah
mengikuti olahraga dengan ketiga metode yang berbeda antara lain senam ritmik,
olahraga renang dan fitness. Survei dilakukan terhadap 18 ibu – ibu yang dibagi ke dalam

18
6 ibu untuk senam ritmik, 6 ibu untuk olahraga renang, 6 ibu untuk fitness. Apakah berat
badan ibu-ibu menurun dari metode fitness-renang-senam?

Misal : senam=1, renang =2, fitness=3


Hipotesi
H0 : Tidak ada perbedaan median berat ibu – ibu dengan metode olahraga senam, renang,
dan fitness
H1 : median berat ibu – ibu dengan metode olahraga senam lebih kecil daripada median
berat ibu – ibu dengan metode olahraga renang, lebih kecil daripada median berat ibu –
ibu dengan metode olahraga fitness
H0 : θ 1 = θ 2 = θ 3
H1 : θ1 ≤ θ2 ≤ θ3
Signifikansi : α = 5% = 0,05
Statistik Uji : Statistik uji yang digunakan adalah Uji Jonckheere-Terpstra karena
persoalan di atas merupakan data k sampel yang independent ordered alternative. Karena
k = 3 dan ni = 6, maka persoalan di atas adalah persoalan sampel kecil.
• J = U12+U13+U23 =27+23+19 = 69
Keputusan : Gagal tolak Ho karena J hit =69< ¿Jtabel =75 (k=3, n=6,6,6)
Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% dan berdasarkan sampel yang ada, dapat
dinyatakan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa berat badan ibu-
ibu berdasarkan metode fitness, renang, senam cenderung menurun.

Contoh Soal Sampel Besar


Svenningsen melaporkan hasil dari penelitian mengenai titrasi asam-basa dalam ginjal
yang dilakukan pada 24 bayi yang dipilih secara acak dari populasi 516 bayi yang baru
lahir. Bayi-bayi yang diteliti dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan analisis kimiawi

19
pada tes urine. Apakah terdapat perbedaan penurunan kadar kimiawi dari Kelompok III
ke Kelompok I secara berurut? (α =5 % ¿

Hipotesis
H0 : Median kadar kimiawi dalam urine kelompok bayi I, II, dan III adalah sama
H1 : Median kadar kimiawi dalam urine kelompok bayi ada kecenderungan menurun dari
kelompok III ke Kelompok I
H0 : θI = θII = θIII
H1 : θI<θII<θIII
Signifikansi : α = 5% = 0,05
Statistikuji : Statistik uji yang digunakan adalah Uji Jonckheere-Terpstra karena
persoalan di atas merupakan data k sampel yang independent ordered alternative. Karena
k = 3 dan ni ¿ 8, maka persoalan di atas adalah persoalan sampel besar.
• J=∑ U ij =U 12+U 13 +U 23=36+48+ 80=164
i< j
k
n −∑ n j
2 2
• j=1 2 (6 ¿ ¿ 2+102 +8 2)
μJ = =24 − =94 ¿
4 4


k
n2 ( 2n+3 )−∑ n i2 ( 2 ni +3 )

√ 24 ( 48+3 )−( 6 ( 12+3 ) +10 ( 20+3 ) + 8 (16 +3 ) )


2 2 2 2
i=1
σ J= = =18,75
72 72
J −μ J 164−94
• Z J= = =3,73
σJ 18,75

20
Keputusan : Tolak Ho karena Z J = 3.73 > Z0,05= 1,645

Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% dan berdasarkan sampel yang ada, dapat
dinyatakan bahwa terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada penurunan kadar
kimiawi dalam urine kelompok bayi dari kelompok III ke Kelompok I.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Apabila kita mencoba mencari hubungan, maka itu maksudnya kita mencari korelasi.
Untuk itu digunakan statistik korelasi. Apabila kita mencari perbedaan, maka kita harus
menggunakan uji satistik untuk perbedaan. Selanjutnya, kita juga harus menentukan apakah
menggunakan statistik parametrik atau non-parametrik. Secara umum apabila data yang telah
dikumpulakan melalui instrumen adalah jenis data berupa skor berskala (interval) dengan
kurva normal, dengan besar sampel diatas 25, maka kita mungkin perlu menggunkan statistik
parametrik. Apabila menggunkan survei atau uji yang dikembangkan sendiri atau ukuran
sampelnya di bawah 23, maka kita mungkin perlu menggunkan statistik non-parametrik.
Apabila kita memiliki data campuran, maka kita lebih baik menggunakan statistik non-
parametrik. Kedua jenis statistik itu mampu menjawab masalah kita. Kebutuhan untuk
menggunkan statistik terletak kepada uji statistik mana yang kita anggap tepat.
Tanpa menguasai statistika adalah tak mungkin untuk dapat menarik kesimpulan induktif
dengan sah. Statistika harus mendapat tempat yang sejajar dengan matematika agar
keseimbangan berpikir deduktif dan induktif yang merupakan ciri dari berpikir ilmiah dapat
dilakukan dengan baik. Statistika merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk
memproses pengetahuan secara ilmiah. Statistika membantu untuk melakukan generalisasi
dan menyimpulkan karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara
kebetulan.
3.2 Saran
Ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa dikalangan ilmuan sendiri terjadi
pro-kontra tentang uji statistik mana yang paling tepat. Jangan terlalu khawatir tentang hal
itu. Masing-masing perguruan tinggi mungkin sudah memiliki peraturan untuk menentukan
pemilihan uji-uji statistik tertentu. Peraturan intern tersebut tentunya tetap berdasarkan teori
dan ketentuan baku dalam analisis statistik. Jika hal ini sudah ada, tentunya akan sangat
memudahkan ketika bekerja untuk menganalisis data.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://ujistatistik.com/uji-jonckheere-terpstra/
https://www.statistikian.com/2014/04/mann-whitney-u-test.html
https://www.statistikian.com/2014/07/uji-kruskall-wallis-h.html#:~:text=Uji%20Kruskal
%20Wallis%20adalah%20uji,%2Frasio)%20dan%20skala%20ordinal.
https://www.statmat.net/uji-kruskal-wallis/
https://www.belajarstatistik.com/blog/2022/04/18/wilcoxon-signed-rank-test/
https://gamastatistika.com/2021/02/04/uji-wilcoxon-cara-terbaik-untuk-penelitian-
nonparametik/
https://ujistatistik.com/uji-tanda/#:~:text=Uji%20Tanda%20atau%20Sign%20Test,sebelum
%E2%80%9Ddan%20%E2%80%9Csesudah%E2%80%9D.

23

Anda mungkin juga menyukai