STATISTIKA INDUSTRI
STATISTIKA PARAMETRIK & NON-PARAMETRIK
Dosen Pembina
Ayu Endah Wahyuni,S.T.,M.T.
Oleh
Jon Walcer Damanik
0515103020
1. Statistika Parametrik: yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa data
memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau tidak normal)
dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode statistika adalah
untuk meramal parameter, melakukan uji parameter, atau sematamata
melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada pada data.
2. Statistika Nonparametrik: yaitu analisis yang tidak didasarkan atas
asumsi distribusi pada data. Umumnya teknik ini dipakai untuk data
dengan ukuran kecil sehingga tidak cukup kuat untuk mengasumsikan
distribusi tertentu pada data.
STATISTIKA PARAMETRIK
STATISTIKA NON-PARAMETRIK
Statistika inferensial saat ini banyak berkembang kepada teknik-teknik yang tidak
berlandaskan pada asumsi-asumsi (data (sampel) harus diambil dari suatu populasi
yang berdistribusi normal), yang dikenal sebagai Statistika Nonparametrik.
Penggunaan statistika nonparametrik dalam penelitian sosial sudah sangat umum.
Hal tersebut antara lain diakselerasi oleh makin banyaknya ilmuwan sosial yang
menggunakan kajian kuantitatif dalam penelaahannya. Peneliti ilmu sosial saat ini,
sering membuat dugaan-dugaan atau hipotesis-hipotesis tentang suatu fenomena,
dan hipotesis tersebut masih perlu diuji apakah bisa diterima atau ditolak dengan
berbagai penelitian melalui suatu proses yang obyektif.
NONPARAMETRIK
Saat kita hendak melakukan suatu riset, seringkali kita dihadapkan pada
pilihan metode. Metode statistik apakah yang cocok digunakan dalam riset kita
tersebut. Dalam mempelajari statistik, biasanya kita langsung dihadapkan pada
metode statistik parametrik, padahal tidak semua data cocok diolah dengan
statistik parametrik. Walaupun perkembangan statistik parameter sudah
sedemikian canggih namun statistik parametrik memiliki beberapa kekurangan,
misalnya pada masalah-masalah sosial yang memiliki skala nominal dan rasio,
statistik parametrik tidak mampu mengukur dengan baik. Kalaupun bisa, hal
tersebut merupakan upaya yang berlebihan (excessively method). Maka Statistik
parametrik digunakan jika kita telah mengetahui model matematis dari distribusi
populasi suatu data yang akan dianalisis. Jika kita tidak mengetahui suatu model
distribusi populasi dari suatu data dan jumlah data relatif kecil atau asumsi
kenormalan tidak selalu dapat dijamin penuh,maka kita harus menggunakan
statistik non parametrik (statistik bebas distribusi).
Berikut ini adalah ringkasan yang memuat perbedaan antara Statistik Parametrik
dan Statistik Non Parametrik. Dengan memahami perbedaan antara keduanya,
diharapkan kita bisa menemukan metode statistik yang tepat dalam mengolah data
riset yang tepat.
STATISTIK PARAMETRIK
Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran
atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan
kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus
memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal,
maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau
setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti
sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.
Keunggulan:
1. Syarat syarat parameter dari suatu populasi yang menjadi sampel biasanya
tidak diuji dan dianggap memenuhi syarat, pengukuran terhadap data
dilakukan dengan kuat.
2. Observasi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi
normal serta memiliki varian yang homogen.
Kelemahan:
STATISTIK NON-PARAMETRIK
Kelemahan: