Menurut LM Samryn, full costing adalah Full costing adalah metode penentuan
harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya.
Pembebanan BOP lebih (overapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP
yang dibebankan lebih besar dari BOP yang sesungguhnya terjadi.
3. Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual,
maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan
untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam
persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi)
4. Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai
biaya samapi saat produk yang bersangkutan dijual.
Variable COSTING
Variable Costing
1. Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan
sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
2. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak
melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya
dalam periode terjadinya.
Laporan Laba-Rugi
Ket :
Laporan Laba-Rugi
Rp. 230.000
Rp. 145.000
Laporan keuangan yang disusun berdasar metode Variable Costing bermanfaat bagi
manajemen untuk :
Perbedaan Metode Full Costing dengan Metode Variable Costing Ditinjau dari
Sudut Penyajian Laporan Rugi Laba
Ditinjau dari laporan rugi laba, perbedaan pokok antara metode variable costing
dengan full costing adalah terletak pada klasifikasi pos-pos yang ditinjau dalam
laporan rugi laba tersebut. Laporan rugi laba disusun dengan metode full costing
menitik beratkan pada penyajian unsure-unsur biaya menurut hubungannya biaya
dengan fungsi funsi pokok yang ada dalam perusahaan (function cost classification).
Dilain pihak laporan laba rugi metode variable costing lebih menitik beratkan pada
penyajian biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan perudahan
volume, kegiatan (classification by cost behavior).
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar unit produk yang
dihasilkan. Taarif biaya overhead pabrik dihitung atas dasar kapasitas produksi
normal perbulan, dengan taksiran biaya overhead , dan biaya overhead pabrik tetap.
Penjelasan pebedaan perhitungan rugi laba metode Full Costing dengan metode
Variable Costing
1. Perbedaan pokok antara metode full costing dengan metode variable costing
adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap.
Misal :
a. = volume penjualan dalam satuan kuantitas
b. = volume produksi dalam satuan kuantitas
c. = biay overhead pabrik tetap per periode
2. Bila penjualan konstan dan volume produksi berubah, maka laporan rugi laba
variable costing menunjukan laba atau rugi yang konstan karena laba atau rugi
tidak dipengaruhi oleh perubahan persediaan, sedangkan laporan rugi laba full
costing akan menunjukan laba atau rugi yang berubah, karena dipengaruhi
peribahan persediaan.
3. Bila volume produksi konstan, kedua metode tersebut akan menunjukan laba yang
berubah sesuai dengan penjulannya, yaitu bila volume penjualan naik, maka laba
akan naik dan sebaliknya apabila volume penjualan turun, maka laba akan turun.
Tetapi perubahan laba dalam kedua metode tersebut tidak sama, karena di dalam
full coting, perubahannya dipengaruhi oleh prsrdiaan
1. Pemisahan biaya ke dalam biaya variable dan tetap sebenarnya sulit dilakukan
Karen ajarang sekali suatu biaya benar benar variable atau benar benar tetap
2. Metode variable costing dianggap tidak lazim dengan prinsip akuntansi.
3. Dalam metode variable costin, naik turunnya laba dihubungkan dengan
perubahan dalam penjualannya.
4. Tidak diperhitungkan biaya overheadnya pabtik tetap dalam persediaan dan harga
pkokmpersediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah sehingga
akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan analisis keuangan.
Contoh Kasus 1
Selisih menguntungkan :
Diminta:
Penyelesaian:
Rp.6.000.000,-
BOP Tetap = --------------- = Rp.40,-
150.000 unit
=============================================================
PT. HAPPY
Laporan Laba - Rugi
Variable Costing
=============================================================
Penjualan Rp. 76.800.000,-
Rp.9.600.000,-
-----------------
=============================================================
PT. HAPPY
Laporan Laba - Rugi
Full Costing
=============================================================
Penjualan Rp.76.800.000,-
Harga Pokok Penjualan :
- Bahan baku Rp.11.200.000,-
(140.000 x Rp.80,-)
- Upah langsung Rp.16.800.000,-
(140.000 x Rp.120,-)
- BOP Variabel Rp.11.200.000,-
(140.000 x Rp.80,-)
BOP tetap Rp.5.600.000,-
(140.000 x Rp.40,-) ----------------- +
Rp.44.800.000,-
KASUS 1
Berikut adalah data biaya produksi dan persediaan pada akhir tahun 1999 dari
PT.OTI :
Diminta :
JAWABAN KASUS 1
Rp.250.000