E
COSTING
Eni Endaryati, S.Kom, MSi
METODE MENENTUKAN
ARGA POKOK PRODUKSI
1.Metode Variabel Cost
Metode ini menentukan HP.Produk
hanya menempatkan unsur biaya
produksi yang merupakan biaya
variabel sedangkan yang tetap
merupakan Biaya Usaha
FULL COSTING
Dengan menggunakan
Variable Costing
Metode
aporan Laba-Rugi
Metode Full Costing )
Hasil penjualan
Rp. 500.000
Harga pokok penjualan Rp. 250.000 aba Bruto
Rp. 250.000
iaya administrasi dan umum Rp. 50.000 -
iaya pemasaran
Rp. 75.000 aba Bersih Usaha
Rp . 125.000
Laporan Laba-Rugi
( Metode Variable Costing )
Hasil penjualan
Rp. 500.000
Dikurangi Biaya-biaya Variabel :
Biaya produksi variabel
Rp. 150.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 50.000
Biaya adm. & umum variabel Rp. 30.000
Rp.
230.000
Laba kontribusi
Rp. 270.000
Dikurangi Biaya Tetap
Biaya produksi tetap
Rp. 100.000
Biaya pemasaran tetap
Rp. 25.000
Biaya Adm & umum tetap
Rp. 20.000
Rp. 145.000
Laba Bersih Usaha
Rp 125.000
Misal :
Dalam rencana anggaran diputuskan
untuk menaikkan harga jual 12%.
Maka dampak dari kenaikan ini
terhadap laba jangka pendek dapat
ditentukan :
12% x 40% = 4,8%
Laporan laba rugi yang memisahkan
biaya
tetap
dan
variabel,
memungkinkan juga manajemen
melakukan
analisis
hubungan
biaya, volume dan laba.
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pihak manajemen dengan menggunakan metode
variable costing dapat menentukan pengambilan
keputusan misal dalam hal pesanan khusus.
Catatan tambahan :
.
Beberapa
Manajer
memahami
adanya
perbedaan dalam penetapan harga antara
metode absorption & variable costing
Variable costing berdasarkan perilakunya dapat
digunakan untuk penentuan harga dengan cara
=( FC : Q) + VC/unit
Contoh :Biaya penerbangan satu pesawat
terbang dengan 150 tempat duduk dari Jkt-Pdg
dengan biaya tetap Rp.20.000.000,- ditambah
biaya variabel 50.000,-/orang. Untuk menutup
biaya tetap dan variabel untuk 100 penumpang
maka biaya angkutnya harus : (Rp.20.000.000 :
100) + Rp.50.000,- =Rp.250.000,-
Pendapatan=(100x325.000)+(35x130.000)=37.05
0.000
Biaya tetap
20.000.000
Biaya variabel=135x50.000
6.750.000
LABA USAHA
10.300.000
ABSORPTION COSTING :
Kalkulasi biaya yang menentukan bahwa
yang termasuk biaya produksi adalah
bahan langsung, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik baik tetap maupun
variabel.
VARIABLE COSTING :
Kalkulasi biaya yang menentukan bahwa
yang termasuk biaya produksi adalah
bahan langsung, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik variabel.Sedangkan
BOP Tetap termasuk biaya periodik.
Contoh perhitungan
Desember
Persediaan awal
200
Produksi
2.000
Penjualan
2.200
Persediaan akhir
0
. Biaya-biaya :
Biaya produksi variabel/unit :
Bahan langsung
Rp.100,Tenaga kerja langsung
Nopember
0
2.000
1.800
200
Rp.100,50,-
Contoh perhitungan
Biaya produksi tetap/bulan
160.000
160.000
Adm&pemasaran variabel
20
20
Adm&pemasaran tetap/bulan
120.000 120.000
Harga jual/unit
500
500
. Nilai persediaan :
Absorption costing= 200 unit xRp260= 52.000,Variable costing=200 unitxRp180
= 36.000,
Nopember
Desember
Pendapatan penjualan
1.800 X Rp.500
900.000
2.200 X
500
1.100.000
Harga pokok penjualan
1.800 x Rp. 260
468.000
2.200 x
260
572.000
LABA KOTOR
432.000
528.000
Adm&Pemasaran
(1.800xRp20)+120.000 = 156.000
(2.200xRp20)+120.000
164.000
LABA NETO
276.000
364.000
Pendapatan penjualan
Nopember Desember
1.800 X Rp.500
900.000
2.200 x
500
1.100.000
Biaya variabel
(1.800xRp180)+1.800x20= 360.000
(2.200xRp180)+2.200x20=
440.000
Margin kontribusi
540.000
660.000
Biaya tetap
280.000
280.000
LABA NETO
260.000
380.000
Perbedaan Laba
Perbedaan Laba
December
Variable Costing-NI
380.000
Add:
Fixed-FOH Cost
(200 unitxRp.80)
Deduct:
Fixed-FOH Cost
(200 unitxRp.80)
Absorption Costing
November
260.000
16.000
276.000
16.000
364.000
KEUNGGULAN VARIABLE
COSTING
1.
2.
3.
KEUNGGULAN VARIABEL
COSTING
1.
2.
3.
Variable
Costing
berkaitan
dengan
Standar Costing dan Flexible Budget,
tidak
demikian
dengan
Absorption
Costing.
Laba Netto berdasarkan Variable Costing
lebih dekat kaitannya dengan Net Cash
Flow
daripada
Absorption
Costing
terutama
pada
perusahaan
yang
mengalami masalah serius dengan Cash
Flownya.
Data Variable Costing memudahkan
estimasi tingkat profitabilitas produk,
konsumen dan segmen bisnis lainnya.
KEUNGGULAN
VARIABLE COSTING
Pada Variable Costing, dampak Fixed Cost
terhadap Laba sangat jelas. Tidak demikian
dengan Absorption Costing yang samar-samar.
Berdasarkan keunggulan2 Variable Costing
tersebut bukan berarti Absorption Costing
jelek, tetapi lebih mengarah pada tujuan
penggunaannya.
Variable Costing digunakan untuk membantu
manajemen dalam melakukan analisis
biaya,
sedangkan
Absorption
Costing
memberikan informasi keuangan bagi External
Users.
Soal 2