Anda di halaman 1dari 34

LINGKUNGAN AKUNTANSI

BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA


VICTOR CORNELIS, SE. M.SI
DEFINISI BIAYA

Biaya merupakan pengorbanan sumber


ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang
telah terjadi atau yang kemungkina terjadi
untuk tujuan tertentu
PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi biaya adalah proses


pengidentifikasian, pencatatan,
penghitungan, peringkasan,
pengevaluasian dan pelaporan biaya
pokok suatu produk baik barang maupun
jasa dengan metode dan sistem tertentu
sehingga pihak manajemen perusahaan
dapat mengambil keputusan bisnis secara
efektif dan efisien.
MANFAAT INFORMASI BIAYA
1. Pengawasan biaya
Manajemen melakukan pengawasan terhadap biaya-biaya yang mengalami
kenaikan atau penurunan berdasarkan informasi biaya.

2. Penetapan harga jual


Harga jual dapat diketahui jika informasi biaya produksi diketahui

3. Laba rugi periodik


Laporan laba rugi memasukan informasi biaya produksi dan non produksi

4. Pengendalian biaya
Biaya-biaya yang tidak efisien dikendalikan agar tidak mengalami kenaikan

5. Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil manajemen harus mempertimbangkan biaya-biaya yang
mempengaruhi atau timbul dari keputusan yang diambil

.
FOKUS AKUNTANSI BIAYA

Fokus Akuntansi Biaya adalah akuntansi yang


membicarakan tentang penentuan harga pokok
(cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau
dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan
dari pemesan maupun untuk menjadi
persediaan barang dagangan yang akan dijual
KLASIFIKASI BIAYA
1. PENGGOLONGAN BIAYA MENURUT FUNGSI
POKOK DALAM PERUSAHAAN.
A. Biaya Produksi
B. Biaya Pemasaran
C. Biaya Administrasi dan Umum
1A. BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang
berhubungan dengan produksi dari suatu produk
atau biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik
1A. BIAYA PRODUKSI
 Biaya bahan baku, merupakan biaya bahan utama yang dipakai di dalam
produksi yang kemudian diproses menjadi produk jadi melalui penambahan
upah langsung dan BOP. Dibedakan atas: a) bahan langsung yaitu semua bahan
yang dapat dikenal sampai menjadi produk jadi, dapat dengan mudah
ditelusuri dan merupakan bahan utama produk jadi, dan b) bahan tidak
langsung yaitu semua bahan yang dimasukkan ke dalam proses produksi yang
tidak dapat dengan mudah ditelusuri seperti bahan langsung.
 Biaya Tenaga kerja , merupakan biaya usaha fisik atau usaha mental yang
dikeluarkan dalam produksi suatu produk. Tenaga kerja/buruh digolongkan
menjadi: a) tenaga kerja langsung, adalah semua tenaga kerja yang secara
langsung terlibat dengan produksi produk jadi dan dapat ditelusuri dengan
mudah, merupakan biaya tenaga kerja langsung utama dalam menghasilkanla
suatu produk, b) tenaga kerja tidak langsung, adalah semua tenaga kerja
terlibat dalam proses produksi produk jadi, tetapi bukan tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung dimasukan dalam BOP
 Biaya Overhead pabrik (BOP/FOH), merupakan semua biaya yang terjadi di
pabrik selain bahan langsung (BB) dan upah tenaga kerja langsung, merupakan
kumpulan dari berbagai rekening yang terjadi di dalam eksploitasi
pabrik. Contoh : biaya bahan tak langsung (penolong)biaya penyusutan mesin
pabrik, biaya listrik pabrik, biaya tenaga kerja tidak langsung di pabrik
1A. BIAYA PRODUKSI
Ciri-ciri bahan baku langsung:
1. Tidak dapat diganti oleh bahan lain atau
merupakan bahan utama
2. Menguasai lebih dari 90 % pada produk
3. Terlihat pada produk yang dibuat
Contoh : Tepung terigu pada poduk roti, kacang kedelai
pada tempe atau tahu
1A. BIAYA PRODUKSI
Biaya bahan baku langsung + Biaya Tenaga kerja
langsung = Biaya Prima

Biaya tenaga kerja langsung + Biaya Overhead pabrik


= Biaya Konversi
1B. BIAYA PEMASARAN

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk


melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contoh :
Biaya iklan, , biaya gaji karyawan pemasaran
1C. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM

Merupakan biaya-biaya yang terjadi di bagian


administrasi dalam rangka mengkoordinir kegiatan
produksi dan pemasaran. Contoh : Biaya gaji karyawan
personalia, biaya fotocopy, biaya perlengkapan kantor
KLASIFIKASI BIAYA
2. PENGGOLONGAN BIAYA MENURUT
HUBUNGANNYA DENGAN SESUATU YANG
DIBIAYAI
A. Biaya Langsung
B. Biaya tidk langsung
2A. BIAYA LANGSUNG

Merupakan biaya yag langsung terjadi pada suatu


bagian atau departemen.
Contoh : Biaya tenaga kerja yang bekerja di
departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung
departemen pemeliharan
2B. BIAYA TIDAK LANGSUNG
Merupakan biaya yang terjadi pada suatu bagian atau
departemen, tetapi manfaatnya fdinikmati oleh lebih
dari satu bagian atau departemen.
Contoh : Biaya yang terjadi di bagian generator listrik,
dinikmati oleh departemen produksi, dep. Administrasi
dan dep. Lain yang menerima pasokan listrik dari
bag.generator listrik
KLASIFIKASI BIAYA

3. PENGGOLONGAN BIAYA MENURUT HUBUNGANNYA


DENGAN PERUBAHAN VOLUME AKTIVITAS
a. Biaya Variabel
b. Biaya Tetap
c. Biaya Semi Variabel/Semi Tetap
3A. BIAYA VARIABEL

Biaya variabel, merupakan biaya-biaya yang berubah


secara proporsional (sebanding) sesuai dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja yang dibayar per unnit
produk atau dibayar per hari
3B. BIAYA TETAP

Biaya tetap, merupakan biaya yang tidak berubah


(tetap), walaupun terjadi perubahan volume atau
kegiatan. Contoh : Biaya penyusutan garis lurus, biaya
iklan yang dibayar sama per bulan, biaya sewa gedung,
biaya gaji bagian administrasi yang dibayar sama per
bulan
3C. BIAYA SEMI VARIABEL (TETAP)

Biaya semi variabel (tetap),merupakan biaya-biaya


yang berubah, tapi perubahnanya tidak sebanding
dengan perubahan kegiatan. Contoh : biaya gaji sales
yang selain menerima gaji tetap per bulan, juga
menerima komisi (bonus) penjualan
KLASIFIKASI BIAYA
4.PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR JANGKA
WAKTU MANFAATNYA
A. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
B. Pegeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
4A. PENGELUARAN MODAL (CAPITAL EXPENDITURE)

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan yang manfaatnya


dinikmati lebih dari 1 periode akuntansi. Contoh : Biaya
penyusutan
4B. PENGELUARAN PENDAPATAN (REVENUE
EXPENDITURE)

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan yang hanya


bermanfaat dalam 1 periode akuntansi. Contoh : Biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
METODE PENENTUAN BIAYA PRODUKSI
Merupakan cara memperhitungkan unsur-unsur
biaya ke dalam biaya prodiksi atau harga pokok
produksi.Metode ini terdiri atas :
1. Full Costing (Harga Pokok Penuh)
2. Variable Costing (Harga Pokok Variabel)
FULL COSTING (HARGA POKOK PENUH)

Merupakan metode penentuan harga pokok produksi


yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke
dalam harga pokok produksi yang terdiri dari : Biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun
variabel
FULL COSTING (HARGA POKOK PENUH)
Rumus :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx +
Harga Pokok Produksi xx

Harga pokok produksi per unit =


VARIABLE COSTING (HARGA POKOK VARIABEL)

Merupakan metode penentuan harga pokok produksi


yang hanya memperhitungkan unsur biaya produksi
variabel saja ke dalam harga pokok produksi yang
terdiri dari : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variabel
VARIABLE COSTING (HARGA POKOK VARIABEL)

Rumus :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx +
Harga Pokok Produksi xx

Harga pokok produksi per unit =


CONTOH KASUS

Berikut adalah data unit produksi serta data biaya


dalam PT. A
Keterangan Nilai
Jumlah diproduksi 10.000 unit
Biaya bahan baku Rp. 1.200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 600.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 2.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 400.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 200.000
Biaya administrasi dan umum variabel Rp. 100.000
Biaya administrasi dan umum tetap Rp. 100.000
CONTOH KASUS
Hitunglah :
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya prima
d. Biaya konversi
e. Biaya produksi (HPP)dengan metode Full Costing
f. Harga Pokok Produksi (HPP) per unit dengan metode Full Costing
g. Biaya produksi (HPP)dengan metode Variable Costing
h. HPP per unit dengan metode Variable Costing
PENYELESAIAN
a-b. Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Jenis Biaya Biaya Variabel Biaya Tetap


Biaya bahan baku Rp. 1.200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 600.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 2.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 400.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 200.000
Biaya administrasi dan umum variabel Rp. 100.000
Biaya administrasi dan umum tetap Rp. 100.000
Total Biaya Rp.6.300.000 Rp. 2.300.000
PENYELESAIAN
c-d. Biaya Prima dan Biaya Konversi

Jenis Biaya Biaya Prima Biaya Konversi


Biaya bahan baku Rp. 1.200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 600.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 2.000.000
Total Biaya Rp.5.200.000 Rp. 6.600.000

Biaya prima = BBB + BTKL


Biaya konversi = BTKL + BOP
PENYELESAIAN
e-f. HPP Metode Full Costing

Jenis Biaya
Biaya bahan baku Rp. 1.200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 600.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 2.000.000
Total Harga Pokok Produksi Rp.7.800.000
Harga Pokok Produksi per Unit = Rp. 780 per unit
PENYELESAIAN
g-h. HPP Metode Variable Costing

Jenis Biaya
Biaya bahan baku Rp. 1.200.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 600.000
Total Harga Pokok Produksi Rp.5.800.000
Harga Pokok Produksi per Unit = Rp. 580 per unit
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai