Tim Dosen:
1. Moermahadi Soerja Djanegara
2. Bambang Pamungkas
3. Supardji
4. Tri Marlina
a. Pembedaan Dalam Perhitungan Biaya
Produksi
Pertanyaan:
a. Hitung biaya produksi per unit berdasarkan Variable Costing dan Absorption/Full Costing.
b. Buat Laporan Laba Rugi berdasarkan Variable Costing dan Absorption/Full Costing.
Jawaban:
a. Biaya produksi per unit berdasarkan Variable Costing (Metode Biaya Variabel) dan
Absortion/Full Costing (Metode Biaya Penuh) adalah sebagai berikut:
Metode Biaya Variabel Metode Biaya Penuh
Jenis Biaya
per unit (Rp) per unit (Rp)
−Biaya bahan baku 50 50
−Biaya tenaga kerja 100 100
−Biaya overhead pabrik variable 50 50
−Biaya overhead pabrik tetap - 25 *)
Total biaya per unit 200 225
Keterangan:
− Biaya produksi per unit menurut metode Baya Variabel Rp200 dan menurut metode Biaya
Penuh Rp225, selisihnya adalah Rp25.
− Selisih disebabkan perbedaan perlakuan biaya overhead pabrik tetap, dimana pada
metode Biaya Variabel, biaya overhead tetap tdk dimasukkan ke dlm biaya produksi tetapi
dimasukkan ke dlm biaya periodik, sedangkan pada metode Biaya Penuh biaya, overhead
tetap dimasukkan ke dlm biaya produksi dan melekat pada setiap unit produk.
Jawaban:
b. Laporan Laba Rugi berdasarkan Variable Costing (Metode Biaya Variabel) dan
Absortion/Full Costing (Metode Biaya Penuh) adalah sebagai berikut :
PT. ABC
Laporan Laba Rugi
(Metode Biaya Variabel)
Keterangan:
− Laba bersih metode Biaya Variabel Rp1.110.000 dan laba bersih metode Biaya Penuh
Rp1.260.000, dimana laba bersih metode Biaya Penuh lebih besar Rp150.000.
− Selisih laba bersih Rp150.000 sebenarnya berupa tarif biaya overhead tetap per unit Rp25
(Rp750.000 : 300.000 unit) dikalikan 6.000 unit yang merupakan jumlah unit produksi yang
belum terjual.
c. Hubungan Produksi, Penjualan, dan Laba pada Variable Costing dan
Absorption/Full Costing
Hubungan produksi, penjualan, dan laba pada Variable Costing (metode Biaya
Variabel) dibandingkan dengan Absorption/Full Costing (metode Biaya Penuh)
ada 3 kemungkinan, yaitu:
1. Prosuksi > Penjualan Metode Biaya Penuh > Metode Biaya Variabel
2. Produksi < Penjualan Metode Biaya Penuh < Metode Biaya Variabel
Pertanyaan:
Dari data di atas buatlah Laporan Laba Rugi untuk 3 tahun dengan Metode Biaya Variabel
dan dengan Metode Biaya Penuh.
Jawaban
PT XYZ
Laporan Laba Rugi
(Metode Biaya Variabel)
Uraian 2020 (Rp) 2021 (Rp) 2022 (Rp)
Penjualan (unit terjual x Rp5.000) 750.000.000 500.000.000 1.000.000.000
Biaya2 Variabel
− Harga pokok produksi variabel 450.000.000 300.000.000 600.000.000
(unit terjual x Rp3.000)
− Biaya penj & adm variable 18.750.000 12.500.000 25.000.000
(unit terjual x Rp125)
Keterangan:
− Biaya produksi variabel per unit:
• Biaya bahan baku = Rp2.000
• Biaya tenaga kerja = Rp 750
• Biaya overhead pabrik variabel = Rp 250
Jumlah = Rp3.000
PT XYZ
Laporan Laba Rugi
(Metode Biaya Penuh)
Uraian 2020 (Rp) 2021 (Rp) 2022 (Rp)
Penjualan: (unit terjual x Rp5.000) 750.000.000 500.000.000 1.000.000.000
Harga pokok penjualan:
− Harga pokok produksi 525.000.000 350.000.000 700.000.000
(unit terjual x Rp3.500)
Laba Kotor 225.000.000 150.000.000 300.000.000
Biaya penj & adm:
− Biaya penj & adm variabel 18.750.000 12.500.000 25.000.000
− Biaya penj & adm tetap 25.000.000 25.000.000 25.000.000
Laba Bersih 181.250.000 112.500.000 250.000.000
Keterangan:
− Biaya produksi per unit: − Biaya overhead pabrik tetap/ unit:
• Biaya bahan baku = Rp2.000 = Biaya overhead pabrik tetap :
• Biaya tenaga kerja = Rp 750 Jumlah unit produksi
• Biaya overhead pabrik variabel = Rp 250
= Rp 75.000.000 : 150.000 unit
• Biaya overhead pabrik tetap = Rp 500
= Rp 500
Jumlah = Rp3.500
Dari contoh di atas, kalau dimasukkan dalam gambar hubungan Produksi,
Penjualan, dan Laba terlihat sebagai berikut:
1. Prosuksi > Penjualan Metode Biaya Penuh > Metode Biaya Variabel
Tahun 2021: Tahun 2021:
150.000 unit > 100.000 unit Rp112,500.000 > Rp87.500.000
2. Produksi < Penjualan Metode Biaya Penuh < Metode Biaya Variabel
Tahun 2022: Tahun 2022:
150.000 unit < 200.000 unit Rp250.000.000 < Rp275.000.000