2
OBJEKTIF :
1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Harga Pokok Produk Metode Full
Costing
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Harga Pokok Produk Metode
Variable Costing
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Perbedaan Penyusunan Laporan
Laba Rugi Full Costing dan Variable Costing
Contoh Soal
PT. ABADI memproduksi dan menjual alat tenun dari bahan kayu. Adapun
data operasional adalah sebagai berikut:
Harga jual per unit = Rp500.000
Biaya produksi:
- Biaya variabel per unit:
Bahan langsung Rp110.000
Tenaga kerja langsung Rp60.000
Overhead pabrik variabel Rp30.000
- Biaya tetap per tahun Rp12.000.000
Persediaan barang jadi:
- Unit persediaan awal 0
- Unit yang diproduksi 100 unit
- Unit yang terjual 80 unit
BIaya pemasaran tetap selama satu tahun Rp7.000.000
Biaya pemasaran variabel per unit Rp50.000
Dari data diatas, maka hitunglah HPP menggunakan metode Full costing.
Jawab:
Biaya Produksi berdasarkan Full Costing = Bahan Langsung+Tenaga Kerja
Langsung+Overhead Pabrik Variabel+Overhead pabrik Tetap
Contoh Soal
PT. ABADI memproduksi dan menjual alat tenun dari bahan kayu. Adapun
data operasional adalah sebagai berikut:
Harga jual per unit = Rp500.000
Biaya produksi:
- Biaya variabel per unit:
Bahan langsung Rp110.000
Tenaga kerja langsung Rp60.000
Overhead pabrik variabel Rp30.000
- Biaya tetap per tahun Rp12.000.000
Persediaan barang jadi:
- Unit persediaan awal 0
Dalam penerapan full costing dan variable costing laporan laba rugi
yang dihasilkan tidak selalu sama dalam satu periode. Perbedaannya dapat
berupa laba full costing yang lebih besar atau sebaliknya laba variable
costing yang lebih besar. Apabila produksi lebih besar dari penjualan maka
laba bersih full costing akan menjadi lebih tinggi karena biaya overhead
tetap pabrik ditangguhkan dalam persediaan full costing sebagai kenaikan
persediaan. Sebaliknya bila produksi lebih kecil dari penjualan, maka laba
bersih dalam full costing menjadi lebih rendah karena biaya tetap pabrik
dikeluarkan dari persediaan full costing sebagai penurunan persediaan.
Secara spesifik perbandingan antara variabel dan full costing dapat
disederhanakan dalam Tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Pengaruh Produksi Terhadap Laba
Hubungan antara Pengaruh terhadap Hubungan antara laba
produksi dan penjualan persediaan variabel costing dan full
costing
Produksi = Penjualan Persediaan tidak berubah Laba bersih full costing =
laba bersih variabel
costing
Produksi > Penjualan Persediaan bertambah Laba bersih full costing >
laba bersih variabel
costing
Produksi < Penjualan Persediaan menurun Laba bersih full costing <
laba bersih variabel
costing
Contoh Kasus
PT Sri Rejeki Isman adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang pengolahan bahan baku menjadi produk siap dijual. Berikut adalah
Penyelesaian
1. Biaya Produksi per Unit
25% x Rp.500.000.000
BOP Tetap/unit = = 1.562,5/unit
80.000
75% x Rp.500.000.000
BOP Variabel/unit = = 4.687,5/unit
80.000
Selanjutnya pada sheet LR Full Costing dibuat laporan laba rugi untuk
metode full costing, seperti di bawah ini:
D20 : =SUM(C18:C19)
D21 : =D16-D20
Selanjutnya pada sheet LR Variabel Costing dibuat laporan laba rugi untuk
metode variabel costing, seperti di bawah ini:
C12 : =C7+C11
B13 : =PERHITUNGAN!D20*PERHITUNGAN!C35
D14 : =C12-B13
D15 : =D5-D14
C17 : =PERHITUNGAN!C9*PERHITUNGAN!D9
C18 : =PERHITUNGAN!C11*PERHITUNGAN!D11
D19 : =SUM(C17:C18)
D20 : =D15-D19
C22 : =PERHITUNGAN!C10*PERHITUNGAN!D9
C23 : =PERHITUNGAN!C12*PERHITUNGAN!D11
C24 : =PERHITUNGAN!C8*PERHITUNGAN!D7
D25 : =SUM(C22:C24)
D26 : =D20-D25
RANGKUMAN
1. Harga pokok produk merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk
memperoleh penghasilan. Harga pokok produk adalah sejumlah nilai aktiva,
tetapi apabila tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu
memperoleh penghasilan.
2. Metode penentuan harga pokok produk adalah cara memperhitungkan unsur-
unsur biaya ke dalam harga pokok produk. Dalam memperhitungkan unsur
biaya ini, terdapat dua metode, yaitu: metode full costing dan metode
variabel costing.
3. Full costing method merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Metode
full costing disebut juga absortion atau conventional costing. Biaya Produksi
REFERENSI
1. Mowen. Ms. M., Hansen. D. R dan Heitger. L. 2019. Dasar – Dasar Akuntansi
Manajerial: Edisi 5, Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
2. Surjaweni. W. V. 2016. Akuntansi Manajemen: Teori dan Implikasi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
3. Samryn. L. M. 2012. Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Mengendalikan
Aktivitas Operasi & Investasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.