Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung :
1. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu. ( dapat dilihat pada anggaran biaya
produksi).
2. Volume bahan baku minimal , yang disebut safety stock ( persediaan besi).
3. Besarnya pembelian yang ekonomis (economical order quantity).
4. Estimasi tentang naik turunya harga bahan baku pada waktu mendatang.
5. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku.
6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak..
1
Bentuk Dasar Anggaran Persediaan Bahan Baku
Dalam Anggaran Persediaan Bahan Baku perlu diperinci hal-halsebagai
berikut :
1. Jenis bahan baku yang digunakan
2. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang tersisa sebagai persediaan
3. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku,Nilai bahan baku yang disimpan sebagai
persediaan.
Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) ialah kalkulasi biaya produk jadi
per unit yang terdiri dari unsur-unsur persediaan awal barang dalam proses ditambah
biaya produksi dalam periode sekarang dikurangi persediaan akhir barang dalam proses.
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Keterangan Tabel :
1. Total biaya pabrik sebesar Rp 12.600, biaya pabrik per unit (Rp. 12.600/10.000unit yang
diproduksi) = Rp 1,26 atau disebut harga pokok per unit.
2. Barang yang selesai diproduksi atau harga pokok produksi (cost of goods maufactured)
9.500 unit, harga pokok produksi 9.500 x Rp 1,26 = Rp 11.970.
3. Nilai persediaan awal barang dalam proses per unit Rp 1.200/1000 unit =
Rp1,2.Sedangkan nilai persediaan akhir barang dalam proses per unit Rp 1,26.
Perhitungan harga pokok produksi ada dua macam yakni harga pokok pesanan dan harga
pokok proses, dibawah ini dijelaskan keduanya :
2
1. Harga pokok pesanan
Harga pokok pesan adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan.
Karakteristik dari harga pokok pesanan diantaranya proses pengolahan produk berlangsung
secara terus menerus, prduk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pembeli ataupun
pelanggan, produksi bertujuan untuk memenuhi pesanan.
Ciri khusus dari harga pokok pesanan itu sendiri diantaranya tujuan produksi untuk
melayani pesanan pembeli, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan, biaya
produksinya dibagi 2 “biaya langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok pesanan
dihitung setelah selesai pesanan diproduksi.
Manfaat dari harga pokok pesanan itu sendiri diantaranya
a. Menetukan harga kepada pemesan
b. Pertimbangan diterima atau tidaknya pesanan
c. Mamantau realisasi produk
d. Perhitungan laba atau rugi
e. Penentuap HPP jadi ataupun dalam proses.
4
dalam neraca, manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan
produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.
5
Contoh
1) Berikut ini data yang disajikan oleh PT LADHID CHIPS
a. Memproduksi2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi,
diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:
Barang Unit Produksi
A 7.000
B 4.000
b. Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa
/pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan
bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-
masing bagian adalah sebagai berikut:)
e. Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai
berikut:
Bagian Biaya Overhead
Produksi I 26.000
Produksi II 16.000
Reparasi 6.000
6
f. Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk
masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Barang Biaya Bahan
Mentah
A 70.000
B 60.000
g. Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga
kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Barang BTKL
A 35.000
B 14.000
Berdasarkan data diatas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured)
masing-masing barang:
Penyelesaian:
1. Menghitungtingkat kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing – masing bagian (baik bagianproduksi
maupun bagian jasa atau pembantu) sebagai berikut :
- Tingkat kegiatan masing – masing bagian adalah :
- Bagian Produksi I = 7.000 unit barang A
Bagian Produksi II = 40.000 DMH
Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
Bagian Perhitungan Satuan Tingkat
Kegiatan Kegiatan
Produksi I (dari anggaran produksi) Unit A 7.000
Produksi II Barang A = 7.000 x 4 DMH = 28.000 DMH 40.000
Barang B = 4.000 x 3 DMH = 12.000
Reparasi Bagian I = 7.000 x 0,20 DMH = 1.400 DRH 4.200
Bagian II = 40.000 x 0,07 DMH = 2.800
7
2. Menghitung Tarif BOP
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi masing-
masing bagian produksi sebagai berikut:
Bagian Produksi
Keterangan
I II
Biaya Overhead Produksi Rp 26.000 Rp 16.000
Alokasi Biaya Overhead
Repasi (dasar DRH)
Bag Produksi I
=1.400/4.200 x 6.000 Rp 2.000
Bag Produksi II Rp 4.000
=2.800/4.200 x 6.000
*Keterangan:
1) Rp28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit
2) Rp20.000,00 / 40.000 DMH = Rp 0,50 per DM
8
3. Menghitung Harga Pokok Produksi masing-masing produk.
Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat
dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut:
Barang A (7.000 unit) Barang B (4.000 unit)
Keterangan
Total (Rp) Per unit (Rp) Total (Rp) Per unit (Rp)
Biaya BM/BB 70.000 10 60.000 15
Biaya overhead
Barang A
Bag I
= 7.000 x Rp 4
= Rp. 28.000
Bag II
= 7.000 x Rp 4 DMH x Rp
0,50 42.000 6
= Rp. 14.000
Barang B
Bag II 6.000 1,5
= 4.000 x Rp 3 DMH x Rp
0,50
Jumlah 147.000 21 80.000 20
9
Anggaran Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi
Salah satu informasi yang disajikan dalam anggaran produksi adalah kuantitas persediaan
barang jadi yang akan dipegang oleh persediaan diakhir periode atau yang biasa kita kenal
sebagai persediaan akhir barang jadi. Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi
memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan (cost flow assumption) yang
digunakan oleh perusahaan.
Dua asumsi arus biaya persediaan yang digunakan adalah:
1. Metode Fifo
Mengasumsikan bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali
dalam satu periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang
dijual pertama dalam periode yang sama. Jika perusahaan menggunakan metode
FIFO, maka biaya persediaan akhir barang jadinya berasal dari persediaan barang jadi
yang terakhir dibuat dalam satu periode.
2. Metode Average
Mengasumsikan bahwa biaya persediaan akhir barang jadi adalah biaya rata-rata yang
diperoleh dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam suatu periode dan biaya
persediaan barang jadi awal yang sudah tersedia diawal periode.
Contoh Soal :
1. Anggaran Produksi pada PT ABC Bandung untuk bulan Januari 2015 :
Anggaran Produksi
PT ABC BANDUNG
Periode Januari 2015
Penjualan 1.600
Persediaan Akhir Barang Jadi (+) 400
Jumlah Barang dibutuhkan 2.000
Persediaan Awal Barang Jadi (-) 200
Jumlah Barang yang akan 1.800
diproduksi
2. Biaya persediaan akhir barang jadi per unit pada 1 Januari 2015 adalah Rp 200.000.
3. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang diproduksi di bulan Januari
2015 adalah Rp 220.000.
Hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode arus biaya Fifo
dan average.
Jawab:
1. Metode FIFO
maka biaya persediaan akhir barang berasal dari biaya barang jadi yang terakhir dibuat dalam
suatu periode yaitu Rp 220.000 dikali jumlah persediaan akhir barang jadi yaitu 400, jadi
total biaya persediaan akhir barang jadi adalah
Rp 220.000 x 400 = Rp 88.000.000
2. Metode Average
Biaya Produksi bulan Januari Rp 220.000 x Jumlah Barang Jadi 1.800 = Rp 396.000.000
Persediaaan awal 200 x Rp 200.000 = Rp 40.000.000
10
unit Biaya (Rp)
Produksi Januari 1.800 396.000.000
Persediaan barang jadi awal 200 40.000.000
Persediaan barang jadi tersedia 2.000 436.000.000
untuk dijual
Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual Rp 436.000.000 : 2.000 =
Rp218.000
jadi total biaya persediaan akhir barang jadi Rp 218.000 x 400 unit = 87.200.000
PT.........
Anggaran Beban Pokok Penjualan Tahun......
Produk A Produk B Total
Pembelian barang dagang
(+) Persediaan barang dagang awal
PTPPersediaan barang dagang tersedia untuk dijual
(-) Persediaan barang dagang akhir
Anggaran beban pokok penjualan
Contoh Soal:
Manajemen PT KS hendak menyusun anggaran beban pokok penjualan untuk tahun 2008.
Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran beban pokok penjualan
adalah sebagai berikut:
1. Informasi tentang perkiraan pembelian barang dagang tahun 2007 yang diperoleh dari
anggaran pembelian barang dagang.
2. Data persediaan barang dagang awal ditahun 2008 yang diperoleh dari anggaran
pembeliaan barang dagang.
11
Kuantitas Persediaan Awal Harga Beli
Ax Rp. 1.000 Rp. 26.000
Bx Rp. 500 Rp. 39.000
Cy Rp. 240 Rp. 32.000
Dy Rp. 350 Rp. 50.000
3. Anggaran pembelian barang dagang yang menyajikan data persediaan barang dagang
akhir di tahun 2008.
Kuantitas Persediaan Akhir Harga Beli
Ax Rp. 1.320 Rp. 28.000
Bx Rp. 660 Rp. 42.000
Cy Rp. 2.640 Rp. 35.000
Dy Rp. 1.980 Rp. 55.000
Berikut ini adalah anggaran beban pokok penjualan PT KS untuk tahun 2008.
PT Kencana Sari
Anggaran Beban Pokok Penjualan Tahun 2008
(dalam ribuan rupiah)
Ax Bx Cy Dy Total
Pembelian 378.560 283.920 1.008.000 1.178.650
barang dagang
(Rp)
(+) Persediaan 26.000 19.500 7.680 17.500
barang dagang
awal
Persediaan 404.560 303.420 1.015.680 1.196.150
barang dagang
tersedia untuk
dijual
(-) Persediaan 36.960 27.720 92.400 108.900
barang dagang
akhir (Rp)
Anggaran 367.600 275.700 923.280 1.087.250 2.653.830
Beban Pokok
Penjualan
12
Rekapitulasi anggaran biaya pemasaran dan umum
Biaya pemasaran
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh
aktifitas penjualan dan pendistribusian produk perusahan.
biaya pemasaran dimulai saat proses produksi selesai dan barang barang sudah siap untuk
dijual. Biaya ini mencakup:
1. Biaya penjualan
Ialah keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan upaya mencari dan memperoleh
penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklann, pemberian contoh
produk, komisi wiraniaga,dsb.
2. Biaya pemenuhan pesanan
Ialah keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memnuhi
pesanan sesuia keinginan konsumen, yang mencakup biaya pergudangan, pengepakan
dan pengiriman.
Anggaran biaya pemasaran mencakup keseluruhan biaya yang berkaitan dengan proses
penjualan, dan pendistribusian produk perusahaan yang meliputi:
1. Gaji dan adm penjualan
2. Gaji dan komisi wiraniaga
3. Gaji manajer perusahaan
4. Biaya iklan
5. Biaya pelatihan wiraniaga
6. Biaya telephone kantor pemasaran
7. Biaya listrik kantor pemasaran
8. Biaya penyusutan kantor pemasaran
9. Biaya penyusutan kendaraan pemasaran
10. Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
11. Biaya korespondensi
12. Biaya angkut
13. Contoh barang gratis
14. Biaya gudang
15. Biaya pengepakan dan pengiriman
16. Biaya penagihan
17. Macam-macam biaya pemasaran
13
7. Biaya listrik kantor administrasi
8. Biaya bunga kredit
9. Biaya alat tulis dan cetak kantor administratif
10. Biaya penyusutan gedung kantor administratif
11. Biaya penyusutan kendaraan umum dan direksi
12. Macam-macam biaya adm dan umum
Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan
atau entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah jumlah
laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh suatu
perusahaan.Adapun anggaran lainnya seperti anggaran piutang, anggaran kas, anggaran
penjualan, dan sebagainya. Mengapa perusahaan harus membuat anggaran laba rugi?
Dengan membuat anggaran laba rugi, perusahaan akan mengetahui seberapa besar laba yang
diterima atau rugi yang akan ditanggung sehingga perusahaan dapat membuat rencana
program untuk mengelola keuangannya dengan baik.
Jika perusahaan tidak membuat anggaran laba rugi tentu saja perusahaan tidak akan
mendapatkan informasi laba atau rugi yang diterima, dan anggaran-anggaran lain yang sudah
dibuat oleh perusahaan sebelum anggaran laba rugi menjadi tidak berguna. Karenanya sangat
penting untuk Anda dapat membuat anggaran laba rugi.
Informasi untuk membuat anggaran laba rugi:
1. Anggaran kas, menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga dan
beban piutang tidak tertagih.
2. Anggaran penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan dalam
satu periode anggaran.
3. Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir
barang jadi di mana informasi ini akan menjadi perhitungan beban pokok penjualan
pada anggaran laba rugi.
4. Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi mengenai produksi pada satu
periode anggaran.
5. Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan beban penjualan
dan beban administrasi perusahaan.
14
6. Anggaran pajak penghasilan badan, diperlukan untuk menentukan jumlah beban
pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh perusahaan pada suatu anggaran.
Contoh soal:
Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi
Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan
yang berakhir pada 31 maret 2010
a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\
1) Januari : 600.000 unit dengan harga per unit Rp.200.000,-
2) Februari : 700.000 unit dengan harga per unit Rp.200.000,-
3) Maret : 700.000 unit dengan harga per unit Rp.250.000,-
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:
1) Persediaan barang jadi 1 januari 2010 adalah 37.500 unit dengan nilai persediaan
awal Rp.2.375.000.000,-
2) Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
1) Harga beli bahan baku sebesar Rp.20.000,-/unit
2) Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.10.000,-/unit
3) Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,-
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode
rata-rata
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
1) Beban Operasi Variable
I. Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya
II. Beban administrasi : 30% dari penjualan tiap bulannya
2) Beban Operasi Tetap
a. Beban penjualan Rp.1.260.000.000,-
b. Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,-
15
Jawaban :
PT. BIAS CAHAYA
Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yg berakhir 31 maret 2010
Penjualan 435.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo Awal Persediaan Barang jadi 2.375.000.000
Biaya Produksi
- BBB 39.254.000.000
- BTKL 19.627.000.000
- BOP 9.813.500.000
Psd. Barang jadi tersedia dijual 89.000.000.000
Psd. Akhir Barang Jadi 43.500.000.000
Beban Pokok Penjualan 45.500.000.000
Laba Kotor yang Dianggarkan 389.500.000.000
Beban Operasi
- Beban Penjualan 9.960.000.000
- Beban Administrasi 1.630.500.000 11.590.500.000
Laba Sebelum Pajak Dianggarkan 377.909.500.000
Penyelesaian :
1.) Penjualan :
Januari : 600.000 x 200.000 = 120.000.000.000
Februari : 700.000 x 200.000 = 140.000.000.000
Maret : 700.000 x 250.000 = 175.000.000.000
Penjualan total : 435.000.000.000
17