DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
KELOMPOK 3
1. Nomozov Okhunjon ( 03 )
2. Ni Kadek Sugiartini ( 11 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Biaya dengan judul “Metode Harga Pokok
Proses” dapat selesai pada waktunya. Banyak hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan
makalah ini, namun atas kerjasama dan kekompakan kami, akhirnya makalah ini dapat tersusun
dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. I Wayan Mendra, MM.
Selaku Dosen Akuntansi Biaya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan
mengenai fungsi dan pengertian akuntansi biaya.
Kami merasa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat
berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari segala pihak, demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga apa yang kami harapkan diatas dapat terwujud dan bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..…………………..…………..
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….…6
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………6
3. TUJUAN………………………………….............………………………………................6
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERBEDAAN METODE POKOK PROSES DENGAN POKOK PESANAN ……………7
2. MEMBUAT LAPORAN POKOK PRODUKSI MELALUI SATU
DEPARTEMEN……....7
3. MEMBUAT LAPORAN POKOK PRODUKSI MELALUI DUA DEPARTEMEN..…..…
11
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN ………………………………………………………………………..…..16
2. SARAN ……………………………………………………………………………………16
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap
karekteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang sifatnya
hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya. Harga
pokok pesanan dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan
biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan hpp dapat dengan mudah
diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam makalah
ini akan membahas tentang biaya yang merupakan dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada
tahap pembebanan.
1.2 Rumusan Masalah
6
Dari latar belakang di atas, maka dapat di ambil suatu rumusan masalah yaitu sebagai
berikut
1. Apa saja perbedaan Metoe harga pokok pesanan dengan Metode harga pokok proses?
2. Bagaimana Cara membuat laporan harga pokok produksi yang diolah melalui satu
departemen dengan biaya yang dibebankan di muka ?
3. Bagaimana cara membuat laporan harga pokok prouksi yang diolah melalui dua
departemen berdasarkan biaya BOP yang dibebankan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Metode Harga Pokok
Proses
2. Untuk Mengetahui cara membuat laporan Harga Pokok Produksi yang diolah melalui satu
departemen
3. Untuk mengetahui cara membuat laporan Harga Pokok Produksi yang diolah melalui dua
departemen
BAB II
PEMBAHASAN
7
B. Cara membuat laporan harga pokok produksi yang diolah melalui satu departemen
Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produksinya diolah
Berikut diuraikan contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan
yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi tanpa memperhitungkan
adanya persediaan produk dalam proses awal periode
8
disusun untuk setiapproduksi, yang secara keseluruhan umumnya berisi tiga bagian
laporan, yaitu :
- Pembebanan biaya
Pembebanan merupakan bagian laporan harga pokok produksi yang pada
dasarnya memuat biaya produksi yang dikumpulkan oleh suatu departemen
selama periode tertentu. Informasi mengenai biaya yang dibebankan kepada
produk dapat berupa biaya produksi daridepartemen produksi sebelumnya
ditambahkan dengan biaya produksi yangdikeluarkan oleh departemen
yang bersangkutan
- Perhitungan biaya
Perhitungan biaya merupakan bagian laporan dari harga pokok produksi
yangpada dasarnya memuat biaya produksi yang diperhitungkan untuk produk
yang telahselesai dan poduk yang masih dalam proses pada akhir periode
untuk departemenyang bersangkutan. Produk yang telah selesai dapat berupa
produk yang ditransferke gudang penyimpanan dan produk yang ditransfer ke
departemen berikutnya untukdiolah lebih lanjut.
- Laporan produksi
Laporan produksi atau disebut juga skedul kuantitas merupakan
bagian laporanharga pokok produksi yang memberikan informasi
mengenai arus fisik dari unitmasukan yang diolah dan unit
keluaran yang dihasilkan oleh suatu departemen produksi
Contoh 1.
PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah
biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19x1 disajikan dalam gambar 3.1
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya bahan penolong Rp 7.500.000
9
Biaya tenaga kerja Rp 11.250.000
Biaya overhead pabrik Rp 16.125.000
Total biaya produksi Rp 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :
Produk jadi 2.000 kg
Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian
sebagai berikut: Biaya bahan baku : 100 %;biaya bahan penolong 100 500 kg
%, biaya tenaga kerja 50 %; biaya overhead pabrik 30 %.
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses
Harga pokok produk jadi : 2.000 x Rp 17.500 Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : 100 % x 500 x Rp 2.000 = Rp 1.000.000
Biaya bahan penolong 100 % x 500 x Rp 3.000= Rp 1.500.000
10
Biaya tenaga kerja 50 % x 500 x Rp 5.000= Rp 1.250.000
Biaya overhead pabrik 30 % x 500 x rp 7.500= Rp 1.125.000 Rp 4.875.000
Jumlah biaya produksi bulan januari 19x1 Rp 39.875.000
11
Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp 1.250.000
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp 1.125.000
2. Metode Harga Pokok Proses –Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen
Produksi
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang
dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari
departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnyua
tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
terdiri dari:
a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
Contoh2:
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A
dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan
Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
Data produksi Bulan Januari 19x1
Jenis Biaya Departemen Departemen
A B
Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 19x1
Biaya bahan baku Rp 70.000 Rp 0
Biaya tenaga kerja Rp 155.000 Rp 270.000
Biaya overhead pabrik Rp 248.000 Rp 405.000
12
Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses akhir
Biaya bahan baku 100%
Biaya konversi 20% 50%
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A
Harga pokok produk jadi : 30.000 x Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : 100 % x 5.000 x Rp 2 = Rp 10.000
Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp5.000
Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= Rp 8.000
Rp 23.000
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 19x1 Rp 473.000
13
Barang dalam proses- biaya tenaga kerja departemen A Rp 155.000
Gaji dan upah Rp 155.000
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen A
Barang dalam proses- biaya overhead pabrik departemen A Rp 248.000
Berbagai rekening yang di kredit Rp 248.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke
departemen B:
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 19x1
Persediaan produk dalam proses-departemen A Rp 23.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 10.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 5.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 8.000
14
Total Rp 675.000 Rp 25
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B
Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke
gudang
Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp 15 Rp 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B : 24.000x Rp 25 600.000
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 960.000
24.000 x Rp 40
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari departemen A : 6.000 x Rp 15 90.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:
Biaya tenaga kerja 50 % x 6.000 x Rp 10 = Rp30.000
Biaya overhead pabrik 50 % x 6.000 x Rp 15= Rp 45.000 Rp 75.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen B 165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari 19x1 Rp 1.125.000
15
Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 360.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 19x1
Persediaan produk dalam proses-departemen B Rp 165.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 90.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 45.000
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
16
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Pemahaman terhadap konsep
biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karekteristik dari
transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang
sifatnya hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan
sebagai komponen biaya. Harga pokok pesanan dapat dipahami dengan
mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan hpp
dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar
dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang
biaya yang merupakan dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada tahap
pembebanan.
B. DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-metode-harga-pokok-
proses.html
https://anedya.blogspot.com/2018/12/makalah-akuntansi-biaya-
variable.html
17