Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PAPER

AKUNTANSI MANAJERIAL
“PERILAKU BIAYA AKTIFITAS”
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJERIAL

SYIFA NADHIRA
AKN17030054

PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN HARGGA POKOK PROSES...........................2
2.2 ARUS BIAYA DALAM HARGA POKOK PROSES...................................................3
2.3 METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES.............................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................14
3.2 SARAN..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perilaku biaya (cost behavior) adalah istilah umum untuk mendeskripsikan apakah biaya
berubah seiring dengan perubahan keluaran. Biaya – biaya bereaksi pada perubahan
keluaran dengan berbagai cara. Pembahasan mengenai hal ini akan dimulai dengan
melihat kemungkinan – kemungkinan yang paling sederhana.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja karakteristik dari perhitungan harga pokok proses?
2. Bagaimana arus biaya dalam harga pokok proses?
3. Bagaimana metode perhitungan harga pokok proses?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Memahami karakteristik perhitungan harga pokok proses
2. Memahami arus biaya dalam harga pokok proses
3. Memahami metode perhitungan harga pokok proses

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES


A. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap sama walaupun ketika keluaran berubah.
Lebih formalnya, biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan
dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktifitas berubah.

B. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara
proporsional terhadap perubahan keluaran. Jadi biaya variabel naik ketika keluaran naik
dan akan turun ketika keluaran turun.

C. Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.

2
3

2.2 ARUS BIAYA DALAM HARGA POKOK PROSES

CONTOH ILUSTRASI
Violeta Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen
produksi. Manajemen menerapkan metode harga pokok proses untuk menyusun laporan
produksi. Berikut ini adalah informasi biaya yang berkenaan dengan produksi untuk
bulan Januari 2017, yang merupakan bulan pertama operasi perusahaan.
1. Pembelian bahan baku 1.000 kg @ Rp 1.250/unit
2. Biaya tenaga kerja Rp 720.000,-
3. Biaya overhead pabrik Rp 900.000,-
Kemudian stock opname pada akhir bulan menghasilkan informasi sebagai berikut
1. Barang jadi (finished goods) 600 unit
2. Bahan baku 100 unit
3. Barang dalam proses (work in process) 400 unit, dengan tingkat penyelesaian :
A. Bahan baku 90%
B. Biaya konversi 75%
Diminta untuk menyusun laporan biaya produksi untuk Violeta Manufacturing. Sajikan
pula perhitungannya. Asumsikan bahwa tidak ada unit yang hilang selama proses
produksi.
Tahapan Perhitungan dan Penyusunan :
1. Kumpulkan data untuk periode yang hendak dihitung
2. Siapkan laporan arus fisik dan equivalent units
3. Yakinkan total biaya yang hendak dihitung
4. Hitung cost per equivalent unit
5. Alokasikan total biaya pada produk jadi dan barang dalam proses
Jawab :
Data biaya adalah sebagai berikut
1. Biaya bahan baku : (1000 – 100 ) unit x Rp. 1.250/unit = Rp 1.125.000
2. Biaya tenaga kerja Rp 720.000
3. Biaya overhead pabrik Rp 900.000
Total biaya = Rp 2.745.000

Perhitungan equivalent unit (e.u) sebagai berikut :


1. Bahan baku : 600 + (400 x 90%) = 600 + 360 = 960 e.u
2. Biaya konversi : 600 + (400 x 75%) = 600 + 300 = 900 e.u

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi
Bulan Januari 2017

1.   Data Produksi (dalam unit)


Barang Dalam Proses - Awal                                          -
Ditambahkan kedalam Proses 1.000
Produk dalam proses akhir                                         1.000        

Produk Selesai 600


Barang Dalam Proses – Akhir 400
Keluar Proses 1.000

2.      Akumulasi Biaya Produksi


     Elemen Biaya                Total Biaya               EU               Biaya/e.u
Biaya bahan baku                 1.125.000          960              1.172
Biaya tenaga kerja                720.000          900                  800
Biaya overhead pabrik           900.000           900                1.000
Total                        2.745.000                                       2.972

3.      Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan                       : 400 e.u x Rp 1.172/eu x 90%   = 421.875
Biaya tenaga kerja             : 400 e.u x Rp 800/eu x 75% = 240.000
Biaya ovehead                   : 400 e.u x Rp 1.000/eu x 75% = 300.000
                       Sub total barang dalam proses – akhir 961.875
Alokasi untuk Barang Jadi
600 e.u x Rp 2.972 Sub total barang jadi 1.783.125

Total Alokasi Biaya 2.745.000

Laporan Biaya Produksi terdiri atas 3 bagian, yakni :


1. Bagian Pertama berisi informasi data produksi yang sekaligus laporan arus fisik.
Perlu diketahui bahwa pengertian unit dalam bagian ini berarti unit ekuivalensi
2. Bagian Kedua berisi informasi total akumulasi biaya yang menjadi tanggung jawab
Manajer Departemen Produksi yang bersangkutan
3. Bagian Ketiga berisi informasi bagaimana total biaya didistribusikan menjadi nilai
dari Barang Dalam Proses dan Produk Jadi.
5

UNIT EKUIVALENSI
EU didefinisikan sebagai jumlah unit jadi yang dihasilkan dengan menggunakan bahan,
pekerja, overhead yang dikeluarkan selama satu periode yang tersedia untuk
menyelesaikan unit tersebut. Kata ekuivalensi sendiri dapat berarti “setara” atau “hampir
sama dengan”. Jadi jangan dibayangkan bahwa unit ekuivalensi sama dengan unit actual
secara fisik. Gambaran terjelas adalah bila membayangkan unit ekuivalensi diidentikkan
dengan barang dalam proses atau produk setengah jadi.
Rumus Unit Ekuivalensi :
Metode FIFO = Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) + (PDP Awal x
tingkat penyelesaian)
Metode Average = Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

2.3 METODE PENGHITUNGAN HARGA POKOK PROSES


1. KALKULASI METODE FIFO
Dalam metode ini, biaya persediaan awal barang dalam proses dipisahkan dari biaya
yang ditambahkan pada periode berjalan dan tidak di rata-ratakan dengan biaya
tambahan baru.
Metode ini menghasilkan 2 angka biaya per unit :
A. Persediaan awal barang dalam proses yang diselesaikan
B. Unit yang dimulai dan diselesaikan dalam periode yang sama
Biaya persediaan awal barang dalam proses dicantumkan sebagai satu angka terpisah.
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit persediaan awal ditambahkan ke biaya
tadi. Jumlah kedua biaya ini kemudian di transfer ke departemen berikutnya.
Contoh Ilustrasi
Violeta Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen
produksi. Manajemen menetapkan harga pokok proses untuk menyusun laporan
produksi. Berikut ini adalah informasi biaya yang berkenan dengan produksi untuk bulan
Februari 2017, yang merupakan bulan kedua operasi perusahaan.
A. Pembelian Bahan Baku 1.100 unit @ Rp 1.250/unit (sisa bahan baku bulan lalu
100 unit)
B. Biaya Tenaga Kerja Rp 959.000
C. BOP Rp 1.301.500
D. Produksi yang dimulai untuk bulan Februari 1000 unit
E. Barang Dalam Proses – Awal : 400 unit dengan total nilai Rp 961.875 dan tingkat
penyelesaian :
- Bahan Baku 90%
- Biaya Konversi 75%
F. Kemudian stock opname pada akhir bulan menghasilkan informasi sebagai berikut
- Barang Jadi 1000 unit
- Bahan Baku 75 unit
- Barang Dalam Proses 200 unit, dengan tingkat penyelesaian :
I. Bahan Baku 80%
II. Biaya Konversi 85%
6

Diminta
Susunlah laporan biaya produksi untuk Violeta Manufacturing. Jangan lupa sajikan
perhitungannya. Asumsikan bahwa tidak ada unit yang hilang selama proses produksi.
Jawab
Biaya bahan baku : (1.100 + 100 – 75) x Rp 1.250 = Rp 1.406.250
Perhitungan Equivalent Unit :
A. Bahan Baku : 800 + (400 x (100% - 90%)) + (200 x 80%) = 800 + 40 + 160 =
1.000 eu
B. Biaya Konversi : 800 + (400 x (100% - 75%)) + (200 x 85%) = 800 + 100 + 170 =
1.070 eu

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi
Bulan Februari 2017
1  Data Produksi (dalam unit)
Barang Dalam Proses - Awal                                          400
Ditambahkan kedalam Proses 1.000
Masuk Kedalam Proses                                         1.400        

Produk Selesai – Yang berasal dari :


-Barang Dalam Proses – Awal 400
-Masuk bulan ini dan selesai bulan ini 800
Barang Dalam Proses – Akhir 200
Keluar Proses 1.400

2.      Akumulasi Biaya Produksi


     Elemen Biaya                Total Biaya               EU               Biaya/e.u
BDP – Awal 961.875
Biaya bahan baku                 1.406.250          1.000             1.406
Biaya tenaga kerja                959.000          1.070                  896
Biaya overhead pabrik          1.301.500           1.070                1.216
Total                        4.628.625                                       3.519

3.      Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 200 e.u x Rp 1.406/eu x 80%   = 225.000
Biaya tenaga kerja             : 200 e.u x Rp 896/eu x 85% = 152.364
Biaya ovehead                   : 200 e.u x Rp 1.216/eu x 85% = 206.780
                       Sub total barang dalam proses – akhir 584.145
Alokasi untuk Barang Jadi
Biaya Penyelesaian Barang Dalam Proses Awal
Bahan Baku : 400 eu x Rp 1.406/eu x (100% - 90%) = 56.250
Tenaga Kerja : 400 eu x Rp 896/eu x (100% - 75%) = 89.626
BOP : 400 eu x Rp 1.216/eu x (100% - 75%) = 121.636
Ditambah nilai BDP – Awal 961.875

Biaya Penyelesaian BDP – Awal 1.229.387

Alokasi untuk Produk Masuk Bulan Ini & Selesai Bulan Ini
- 800 x Rp 3.519 2.815.093
Sub Total Nilai Produk Jadi 4.044.480
Total Alokasi Biaya 4.628.625

2. KALKULASI METODE RATA-RATA


Dalam kalkulasi atau penetapan biaya rata-rata dalam hal ini, berarti bahwa biaya
persediaan awal barang dalam proses digabungkan dengan periode yang baru. Kemudian
biaya unit-unit yang ditransfer ke departemen berikutnya dihitung melalui perkalian
jumlah unit yang ditransfer dengan biaya akhir per unit. Dalam metode rata-rata biaya
persediaan awal barang dalam proses ditambahkan ke biaya dari departemen sebelumnya
dan ke biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan
selama periode itu. Biaya per unit akan ditentukan dengan membagi biaya-biaya ini
dengan kuantitas produksi ekuivalen.
Unit-unit serta biayanya kemudian ditransfer ke departemen berikutnya sebagai suatu
angka kumulatif. Simak kembali perhitungan metode FIFO sebelumnya dan coba
kerjakan kembali dengan menggunakan metode rata-rata.

Contoh Ilustrasi
Violeta Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen
produksi. Manajemen menetapkan harga pokok proses untuk menyusun laporan
produksi. Berikut ini adalah informasi biaya yang berkenan dengan produksi untuk bulan
Februari 2017, yang merupakan bulan kedua operasi perusahaan.
A. Pembelian Bahan Baku 1.100 unit @ Rp 1.250/unit (sisa bahan baku bulan lalu
100 unit)
B. Biaya Tenaga Kerja Rp 959.000
C. BOP Rp 1.301.500
D. Produksi yang dimulai untuk bulan Februari 1000 unit
E. Barang Dalam Proses – Awal : 400 unit dengan total nilai Rp 961.875 dan tingkat
penyelesaian :
- Bahan Baku 90%
- Biaya Konversi 75%
F. Kemudian stock opname pada akhir bulan menghasilkan informasi sebagai berikut
- Barang Jadi 1000 unit
- Bahan Baku 75 unit
- Barang Dalam Proses 200 unit, dengan tingkat penyelesaian :
III. Bahan Baku 80%
IV. Biaya Konversi 85%

Biaya bahan baku : (1.100 + 100 – 75) x Rp 1.250 = Rp 1.406.250

Perhitungan Ekuivalen Unit :


Bahan Baku = 1.200 + (200 x 80%) = 1.200 + 160 = 1.360 eu
Biaya Konversi = 1.200 + (200 x 85%) = 1.200 + 170 = 1.370 eu

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi
Bulan Februari 2017
1.   Data Produksi (dalam unit)
Barang Dalam Proses - Awal                                          400
Ditambahkan kedalam Proses 1.000
Masuk Kedalam Proses                                         1.400        

Produk Selesai 1.200


Barang Dalam Proses – Akhir 200
- Keluar Proses 1.400

2.      Akumulasi Biaya Produksi


     Elemen Biaya                Total Biaya               EU                Biaya/e.u
BDP – Awal 961.875 1.200 802
Biaya bahan baku                 1.406.250          1.360             1.034
Biaya tenaga kerja                959.000          1.370                  700
Biaya overhead pabrik          1.301.500           1.370                950
Total                        4.628.625                                       3.486

3.      Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 200 e.u x Rp 1.034/eu x 80%   = 165.441
Biaya tenaga kerja             : 200 e.u x Rp 700/eu x 85% = 119.000
Biaya ovehead                   : 200 e.u x Rp 950/eu x 85% = 161.500
                       Sub total barang dalam proses – akhir 445.941
Alokasi untuk Barang Jadi
- 1.200 x Rp 3.486 4.182.684
Sub Total Nilai Produk Jadi 4.182.684
Total Alokasi Biaya 4.628.625

3. LAPORAN BIAYA PRODUKSI UNTUK DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH


DEPARTEMEN PERTAMA
Misalkan Violeta Manufacturing yang menerapkan harga pokok proses memiliki 2
departemen produksi, yakni departemen A dan B. Produk diolah pertama kali di
departemen A, kemudian diselesaikan di departemen B. Pada saat terjadi pemindahan
produk jadi departemen A ke departemen B, maka yang ditransfer bukan saja secara fisik
namun juga harga pokoknya. Dengan kata lain, biaya departemen A untuk
menyelesaikan produknya menjadi biaya departemen B.

Contoh Ilustrasi
31 Januari 2017
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE AVERAGE

Departemen A Departemen B

Biaya Produksi :
- Bahan Baku Rp 100.000 Rp 50.000
- Tenaga Kerja Rp 30.000 Rp 220.000
- BOP Rp 120.000
Barang Dalam Proses - Awal 1.000 unit 200 unit

Barang Dalam Proses - Akhir 500 unit 500 unit

Produk Jadi 2.000, transfer ke B 2.000 unit

Diterima dari A 2.000 unit

Nilai BDP Awal


- Bahan Baku Rp 50.000 Rp 50.000
- Tenaga Kerja Rp 25.000 Rp 25.000
- BOP Rp 25.000 Rp 25.000

Tingkat Penyelesaian BDP Awal


- Bahan Baku 80% 100%
- Biaya Konversi 75% 50%
Tingkat Penyelesaian BDP Akhir
- Bahan Baku 50% 100%
- Biaya Konversi 25% 70%

Pada laporan departemen A bagian data produksi di A dilaporkan bahwa telah di transfer
2.000 unit produk jadi, dengan nilai pada bagian alokasi biaya Rp 330.065. Maka pada
laporan departemen B bagian data produksi terdapat pengakuan penerimaan dari
departemen A sebanyak 2.000 unit dengan nilainya pada bagian akumulasi biaya
sejumlah yang sama. Perhitungan unit ekuivalensi untuk BDP Awal di departemen A dan
B berturut-turut 2.000 dan 1.700; atau sama dengan jumlah unit produk jadi. Perlakuan
yang sama juga terhadap unit ekuivalensi atas unit yang diterima oleh departemen B dari
departemen laporan produksi departemen B pada bagian data produksi mengakui
penerimaan dari A sebanyak 2.000 unit; sedangkan pada akumulasi biaya unit
ekuivalensi berubah menjadi 1.700. Perlakuan ini menyebabkan seluruh biaya BDP awal
di departtemen A dan departemen B, serta biaya departemen A yang ditransfer ke B
dibebankan kepada nilai produk jadi akhir.

10

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi – Departemen A
Periode Yang Berakhir 31 Januari 2017
1.   Data Produksi (dalam unit)
Barang Dalam Proses – Awal (BB 80%, BK 75%)               1.000
Ditambahkan kedalam Proses 1.500
Masuk Kedalam Proses                                         2.500        

Produk Selesai 2.000


Barang Dalam Proses – Akhir (BB 50%, BK 25%) 500
-- Keluar Proses 2.500

2.      Akumulasi Biaya Produksi


                     Total Biaya               EU                Biaya/e.u
BDP – Awal 100.000 2.000 50
Biaya bahan baku                  100.000          2.250              44
Biaya tenaga kerja                30.000          2.125                  14
Biaya overhead pabrik           120.000           2.125                56
Total                         350.000                                        165

3.      Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 500 e.u x Rp 44/eu x 50%   = 11.111
Biaya tenaga kerja             : 500 e.u x Rp 14/eu x 25% = 1.765
Biaya ovehead                   : 500 e.u x Rp 56/eu x 25% = 7.059
                       Sub total barang dalam proses – akhir 19.935
Alokasi untuk Barang Jadi
- 2.000 x Rp 115 330.065
Sub Total Nilai Produk Jadi – dikirim ke departemen B 330.065
Total Alokasi Biaya 350.000

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi – Departemen B
Periode Yang Berakhir 31 Januari 2017

1.   Data Produksi (dalam unit)


Barang Dalam Proses – Awal (BB 100%, BK 50%)              200
Diterima dari departemen A 2.000
Masuk Kedalam Proses                                         2.200        

Produk Selesai 1.700


Barang Dalam Proses – Akhir (BB 100%, BK 70%) 500
-- Keluar Proses 2.200

2. 

11
Akumulasi Biaya Produksi
                     Total Biaya               EU              Biaya/e.u
Diterima dari dept. A 330.065 1.700 194
Barang Dalam Proses Awal 100.000 1.700 59
Biaya bahan baku                  -           -              -
Biaya tenaga kerja                50.000          2.050                 24
Biaya overhead pabrik            120.000           2.050                107
Total                          700.065                                         385

3.      Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 500 e.u x Rp 0/eu x 50%   = -
Biaya tenaga kerja             : 500 e.u x Rp 26/eu x 25% = 8.537
Biaya ovehead                   : 500 e.u x Rp 113/eu x 25% = 37.561
                       Sub total barang dalam proses – akhir 46.098
Alokasi untuk Barang Jadi
- 1.700 x Rp 385 653.968
Sub Total Nilai Produk Jadi 653.968
Total Alokasi Biaya 700.065

LAPORAN PRODUKSI DENGAN METODE FIFO

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi – Departemen A
Periode Yang Berakhir 31 Januari 2017

1.   Data Produksi (dalam unit)


Barang Dalam Proses – Awal (BB 80%, BK 75%)              1.000
Ditambah kedalam proses 1.500
Masuk Kedalam Proses                                         2.500        

Produk Selesai – Yang Berasal Dari :


- Barang Dalam Proses – Awal 1.000
- Masuk Bulan Ini & Selesai Bulan Ini 1.000
Barang Dalam Proses – Akhir (BB 50%, BK 25%) 500
Keluar Proses 2.500

Akumulasi Biaya Produksi


                     Total Biaya               EU              Biaya/e.u
Barang Dalam Proses Awal 100.000 - -
Biaya bahan baku                  100.000          1.450          69
Biaya tenaga kerja                30.000          1.375                22
Biaya overhead pabrik           120.000           1.375                87
Total Biaya Produksi   350.000                                       178

2.   

12
Alokasi Biaya Produksi
Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 500 e.u x Rp 69/eu x 50% = 17.241
Biaya tenaga kerja             : 500 e.u x Rp 22/eu x 25% = 2.727
Biaya ovehead                   : 500 e.u x Rp 87/eu x 25% = 10.909
                       Sub total barang dalam proses – akhir 30.878
Alokasi untuk Barang Jadi
Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 1.000 e.u x Rp 69/eu x (100% - 80%) = 13.793
Biaya tenaga kerja             : 1.000 e.u x Rp 22/eu x (100% - 75%) = 5.455
Biaya ovehead                   : 1.000 e.u x Rp 87/eu x (100% - 75%) = 21.818
Ditambah nilai Barang Dalam Proses Awal = 100.000
                       Sub total barang dalam proses – akhir
141.066
- 1.000 x Rp 178
178.056
Sub Total Nilai Produk Jadi
319.122
Total Alokasi Biaya
350.000

VIOLETA MANUFACTURING
Laporan Biaya Produksi – Departemen B
Periode Yang Berakhir 31 Januari 2017

1.   Data Produksi (dalam unit)


Barang Dalam Proses – Awal (BB 100%, BK 50%)              200
Diterima dari Departemen A 2.000
Masuk Kedalam Proses                                         2.200        

Produk Selesai – Yang Berasal Dari :


- Barang Dalam Proses – Awal 200
- Masuk Bulan Ini & Selesai Bulan Ini 1.500
Barang Dalam Proses – Akhir (BB 100%, BK 70%) 500
Keluar Proses 2.200

Akumulasi Biaya Produksi


                     Total Biaya               EU              Biaya/e.u
Diterima dari Departemen A 319.122
Barang Dalam Proses Awal 100.000
Biaya bahan baku                  - - -
Biaya tenaga kerja                50.000          1.950                 26
Biaya overhead pabrik           120.000           1.950               113
Total Biaya Produksi   689.122                                       138

2.   
13

Alokasi Biaya Produksi


Alokasi untuk Barang Dalam Proses - Akhir
Biaya bahan baku              : 500 e.u x Rp 0/eu x 50% = -
Biaya tenaga kerja             : 500 e.u x Rp 26/eu x 25% = 8.974
Biaya ovehead                   : 500 e.u x Rp 113/eu x 25% = 39.487
                       Sub total barang dalam proses – akhir 48.462
Alokasi untuk Barang Jadi
Biaya Penyelesaian Barang Dalam Proses Awal
Biaya bahan baku              : 200 e.u x Rp 0/eu x (100% - 100%) = -
Biaya tenaga kerja             : 200 e.u x Rp 26/eu x (100% - 50%) = 2.564
Biaya ovehead                   : 200 e.u x Rp 113/eu x (100% - 50%) = 11.282
Ditambah nilai Barang Dalam Proses Awal = 100.000
                        Biaya Penyelelsaian Barang Dalam Proses Awal
113.846
Ditambah Biaya dari Departemen A
319.122
Alokasi untuk Produk Masuk Bulan Ini & Selesai Bulan Ini
- 1.000 x Rp 207
207.692
Sub Total Nilai Produk Jadi
640.661
Total Alokasi Biaya
689.122

Simaklah kedua laporan produksi baik untuk Departemen A dan Departemen B. Pada laporan
departemen A bagian data produksi di A dilaporrkan bahwa di transfer sejumlah 2000 unit
produk jadi, dengan nilai pada bagian alokasi biaya Rp 319.122. Maka pada laporan
departemen B bagian data produksi terdapat pengakuan penerimaan dari departemen A
sebanyak 2000 unit dengan nilainya pada bagian akumulasi biaya sejumlah yang sama.
Tidak dilakukan penghitungan unit ekuivalensi untuk BDP Awal di departemen A dan B.
Perlakuan yang sama juga terhadap unit ekuivalensi atas unit yang diterima olleh departemen
B dari departemen A laporan produksi departemen B pada bagian data produksi mengakui
penerimaan dari A sebanyak 2000 unit; sedangkan pada akumulasi biaya unit ekuivalensi
adalah tidak ada.
Perlakuan ini menyebabkan seluruh biaya BDP Awal di departemen A dan B, serta biaya
departemen A yang ditransfer ke B dibebankan kepada nilai produk jadi akhir.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kalkulasi biaya rata-rata dan kalkulasi biaya FIFO masing-masing mempunyai
keunggulan tersendiri. Pemilihan salah satu metode itu akan tergantung seluruhnya pada
sikap manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang lebih layak dan praktis. Metode
rata-rata umumnya lebih mudah untuk digunakan karena perhitungannya lebih mudah.
Metode ini paling sesuai jika hanya bahan baku, biaya konversi dan tingkat persediaan stabil.
Metode FIFO paling sesuai digunakan apabila tingkat harga bahan baku, biaya konversi atau
tingkat persediaan berfluktuasi. Metode FIFO lebih disukai untuk kepentingan pengendalian,
karena biaya per unit untuk setiap periode independent terhadap periode sebelumnya.
Perbedaan mendasar diantara kedua metode terutama berkaitan dengan perlakuan terhadap
persediaan awal barang dalam proses.
Kesulitan yang dihadapi dalam prosedur akuntansi biaya proses :
1. Penentuan kuantitas produksi dan tahap-tahap penyelesaiannya seringkali menjadi
masalah
2. Perhitungan biaya bahan seringkali memerlukan analisis yang cermat
3. Industri yang menggunakan kalkulasi biaya proses pada umumnya merupakan jenis
industri yang menghasilkan banyak produk (heterogen)

3.2 SARAN
Angka – angka yang dituliskan dalam contoh ilustrasi tidaklah akurat. Ada beberapa
bilangan harga yang dibulatkan tetapi ketika dikalikan dengan jumlah unit hasilnya tidak
sama dengan hasil yang seharusnya sehingga harus lebih teliti dan memeriksa ulang bilangan
– bilangan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta: Graha Ilmu
Anonim. 2001. Metode Harga Pokok Proses. Diakses pada 11 April 2019 Pukul 15.30
http://lkusrina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/21101/METODE+HARGA+POKOK+
PROSES-pengantar.doc

15

Anda mungkin juga menyukai