Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AKUNTANSI UNTUK PRODUK HILANG


DALAM PROSES

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Akuntansi Biaya
Dosen Pengampu : Agus Afandi S.E., M.Ak

Disusun Oleh :

1. Haviva Islamia (191011250074)


2. Novi Andrian (191011250080)

JURUSAN AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang telah diberikan dan ditentukan oleh
dosen dengan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun ingin mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu dalam penyususnan ini. Dan juga kepada
Bapak Agus Afandi S.E., M.Ak selaku dosen pengampu pada mata kuliah Akuntansi Biaya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya pada
pertemuan 10 dengan materi Akuntansi Untuk Produk Hilang Dalam Proses. Dengan adanya
makalah ini diharapkan para pembaca maupun penulis dapat membuat laporan harga pokok
produksi jika ada produk hilang awal proses dan akhir proses pada sistem perhitungan harga
pokok proses metode rata-rata.

Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dikemudian hari serta
dapat dijadikan pembelajaran.

Jakarta, 30 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
Pembelajaran 10.1................................................................................................................2

Contoh soal:...................................................................................................................................2
Penyelesaian :................................................................................................................................3
Pembelajaran 10.2................................................................................................................5

Contoh Soal:..................................................................................................................................5
Penyelesaian :................................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
PERTANYAAN...................................................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
Kesimpulan.........................................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu proses produksi, tidak semua bahan yang diolah dapat menjadi produk
yang memenuhi standart yang telah ditentukan. Jika bahan baku yang diolah selama periode
tertentu berjumlah liter, yang banyaknya dinyatakan dalam unit ekuivalen sebanyak 500
satuan produk jadi, maka belum tentu hasil produksi dalam periode tersebut dapat mencapai
500 satuan produk tersebut. Jika laporan produksi menunjukkan bahwa produk selesai dalam
periode tersebut berjumlah 300 satuan, dan persediaan produk dalam proses pada akhir
periode berjumlah 100 satuan ( unit ekuivalen ), berarti di dalam proses produksi tersebut
telah terjadi produk yang hilang dalam proses sebanyak 100 satuan.

Ditinjau dari saat terjadinya, produk dapat hilang pada awal proses, sepanjang proses,
atau akhir proses. Untuk kepentingan perhitungan harga pokok produksi per satuan, produk
yang hilang sepanjang proses harus dapat ditentukan pada tingkat penyelesaian berapa
produk yang hilang tersebut terjadi. Atau untuk menyederhanakan perhitungan harga pokok
produksi persatuan, produk yang hilang sepanjang proses diperlakukan sebagai produk yang
hilang pada awal atau akhir proses.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa ciri produk hilang pada awal dan akhir proses?

2) Bagaimana cara menghitung biaya produksi dan harga pokok produk?

1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran 10.1

MEMBUAT LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSINYA JIKA ADA PRODUK


HILANG AWAL PROSES PADA SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES
METODE RATA-RATA.

Hilang Awal Proses, asumsinya :

1. Belum menyerap biaya pada departemen bersangkutan, oleh karena itu tidak dibebani
biaya produksi.

2. Karena hilang awal proses, tidak diperhitungkan dalam unit ekuivalen produksi.

3. Apabila terjadi produk hilang awal proses pada departemen lanjutan, maka akan terjadi
penyesuaian harga pokok per unit terhadap harga pokok yang diterima dari departemen
sebelumnya.

Contoh soal:
PT Kimia Tama adalah perusahaan kimia, perusahaan memproduksi satu jenis produk yang
digunakan pertanian. Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen
Pencampuran dan departemen Penyelesaian. Data berikut adalah data produksi dan biaya PT
Kimia Tama bulan Agustus 2006 :

Departemen Pencampuran Departemen Penyelesaian


Produk masuk proses 2.400 L Produk diterima 2.100 L
Produk ditransfer ke dep 2.100 L Produk selesai ditransfer ke gudang 1.800 L
penyelesaian Produk dalam proses akhir 280 L
Produk dalam proses akhir 250 L (Tingkat penyelesaian : 100% BB, 80% BK)
(Tingkat penyelesaian : 100% BB, 60% BK) Produk hilang awal proses 20 L
Produk hilang awal proses 50 L

Departemen Pencampuran Departemen Pengolahan


Biaya Bahan Rp. 1.410.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.125.000 Rp. 404.800
Biaya Overhead Pabrik Rp. 450.000 Rp. 303.600
Total Rp. 2.985.000 Rp. 708.400

Diminta :

2
1. Menghitung unit ekuivalen produksi masing-masing departemen.
2. Susunlah laporan Biaya Produksi PT Kimia Tama metode rata-rata bulan Agustus 2006

Penyelesaian :

1. Unit Ekuivalen

Unit Ekuivalent = Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)

a. Departmen Pencampuran :
Unit Ekuivalent Bahan                = 2.100 + (250 x 100%)         = 2.350 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi            = 2.100 + (250 x 60%)           = 2.250 liter
b. Departmen Penyelesaian
Unit Ekuivalent Bahan                = 1.800 + (280 x 100%)         = 2.080 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi            = 1.800 + (280 x 80%)           = 2.024 liter

2. Laporan biaya produksi PT.Kimia Tama dengan metode rata-rata


a. Laporan Biaya Produksi Departmen Pencampuran :

3
b. Laporan Biaya Produksi Departmen Penyelesaian :

4
Pembelajaran 10.2

MEMBUAT LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSINYA JIKA ADA PRODUK


HILANG AKHIR PROSES PADA SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES
METODE RATA-RATA

Hilang Akhir Proses, asumsinya :


1. Telah menikmati biaya pada departemen dimana terjadinya produk hilang.
2. Diperhitungkan dalam unit ekuivalen produksi.
3. Produk hilang akhir proses diperhitungkan ke dalam harga pokok produk produk selesai.
4. Terjadi penambahan harga pokok produk selesai, karena diperhitungkan produk hilang
akhir proses.

Contoh Soal:
PT Kimia Murni adalah perusahaan kimia, perusahaan memproduksi satu jenis produk yang
digunakan pertanian. Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen
Pencampuran dan departemen Penyelesaian. Data berikut adalah data produksi dan biaya PT
Kimia Murni bulan Agustus 2006 :

Departemen Pencampuran Departemen Penyelesaian


Produk masuk proses 2.800 L Produk diterima 2.600 L
Produk ditransfer ke dep 2.600 L Produk selesai ditransfer ke gudang 2.350 L
penyelesaian Produk dalam proses akhir 240 L
Produk dalam proses akhir 1800 L (Tingkat penyelesaian : 100% BB, 80% BK)
(Tingkat penyelesaian : 100% BB, 60% BK) Produk hilang awal proses 10 L
Produk hilang awal proses 20 L

Departemen Pencampuran Departemen Pengolahan


Biaya Bahan Rp. 1.680.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 954.800 Rp. 638.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 682.000 Rp. 255.200
Total Rp. 3.316.000 Rp. 893.200

Diminta :

1. Menghitung unit ekuivalen produksi masing-masing departemen.


2. Susunlah laporan Biaya Produksi PT Kimia murni untuk bulan Agustus 2006

5
Penyelesaian :

1. Unit Ekuivalen
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) + Produk Hilang Akhir
a. Departmen Pencampuran :
Unit Ekuivalent Bahan                = 2.600 + (180 x 100%) + 20    = 2.800 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi            = 2.600 + (180 x 60%) + 20       = 2.728 liter
b. Departmen Penyelesaian
Unit Ekuivalent Bahan                = 2.350 + (240 x 100%) + 10      = 2.600 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi            = 2.350 + (240 x 80%) + 10       = 2.552 liter

2. Laporan biaya produksi PT.Kimia Murni dengan metode rata-rata


a. Laporan Biaya Produksi Departmen Pencampuran :

PT KIMIA MURNI
Laporan Biaya Produksi Metode rata-rata Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk Masuk Proses 2.800
Produk Ditransfer ke departemen penyelesaian 2.600
Produk Dalam Proses Akhir (100% BB, 60% BK) 180
Produk Hilang Akhir Proses 20
2.800

2. Biaya Dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biaya/Unit
Bahan baku Rp 1.680.000 2.800 liter Rp 600
Tenaga kerja Rp 954.800 2.728 liter Rp 350
BOP Rp 682.000 2.728 liter Rp 250
Total Rp 3.316.800 Rp 1.200

3. Pertanggungjawaban Biaya
HP. Selesai 2.600 liter x Rp 1.200 Rp 3.120.000
HP. Produk Hilang akhir 20 liter x Rp 1.200 Rp 24.000
Rp 3.144.000
HP. Produk dalam Proses Akhir
Biaya Bahan 180 x 100% x Rp 600
Biaya Tenaga Kerja 180 x 60% x Rp 350 Rp 172.800
Biaya Overhead 180 x 60% x Rp 250

6
Rp 3.316.800
b. Laporan Biaya Produksi Departmen Penyelesaian :

PT KIMIA MURNI
Laporan Biaya Produksi
Metode rata-rata Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk diterima dari dep pencampuran 2.600
Produk Ditransfer ke gudang 2.350
Produk Dalam Proses Akhir 240
(100% bahan, 80% biaya konversi)
Produk Hilang Akhir Proses 10
2.600

2. Biaya Dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biaya/Unit
HR dri dep pencampuran Rp 3.144.000 2.600 liter Rp 1.209
Tenaga kerja Rp 638.00 2.552 liter Rp 250
BOP Rp 255.200 2.552 liter Rp 100
Total Rp 4.037.200 Rp 1.559

3. Pertanggungjawaban Biaya
HP. Selesai 2.350 liter x Rp 1.599 Rp 3.663.650
HP. Produk Hilang akhir 10 liter x Rp 1.599 Rp 15.590
Rp 3.679.240
HP. Produk dalam Proses Akhir
Biaya Bahan 180 x 100% x Rp 600
Biaya Tenaga Kerja 180 x 60% x Rp 350 Rp 357.360
Biaya Overhead 180 x 60% x Rp 250
Rp 4.035.600*

*selisih karena pembulatan desimal

BAB III
PERTANYAAN

7
1. Apa dampak dari produk yang hilang diawal proses ?

Jawab :

Produk yang hilang diawal proses di departemen pertama mengakibatkan naiknya harga
pokok produksi per satuan.

Pada departemen berikutnya produk yang hilang diawal proses ini mempunyai akibat :

 Menaikan harga pokok produksi persatuan yang diterima dari departemen


sebelumnya.
 Menaikan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen
produksi berikunya.

2. Bagaimana cara menghitung unit ekuivalen trhadap produk hilang diawal dn akhir proses ?

Jawab :
Produk Hilang Di Awal proses :
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)
Produk Hilang Di Akhir Proses :
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) + Produk Hilang Akhir

3. Bagaimana Akuntansi Biaya menanggapi produk yang hilang pada saat proses produksi ?
Jawab :
Segi akuntansi biaya timbul masalah untuk perlakuan akuntansi atas produk rusak dalam
penentuan harga pokok produksi. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan harga
pokok produksi, perusahaan perlu memperhitungkan adanya unit ekuivalen untuk
menentukan harga pokok produk selesai, harga pokok produk dalam proses maupun harga
pokok untuk produk rusak.

4. PT. ABC mengolah produknya melalui dua departemen Produksi I dan II. Kegiatan selama bulan
Februari th 2000 adalah sebagai berikut:

Dept. I Dept. II

Masuk proses: 1.500 unit 1.250 unit

8
Selesai 1.250 unit 1.100 unit

Dalam proses 100 unit 100 unit


Hilang awal proses 150 unit 50 unit

BBB Rp. 1.485.000 -


BTKL Rp. 2.640.000 Rp. 2.052.000

BOP Rp. 1.170.000 Rp. 1.044.000


Tk. Penyl BDP  BB 100% -

TK 70% 40%
BOP 50% 60%

Diminta, buat laporan harga pokok produksi Dept. I & Dept. II

Jawab :

1. Perhitungan harga pokok produksi per unit Dept. I

Biaya Jumlah Ekuivalen Unit HP per Unit

BBB Rp.1.485.000 1.250 +(100 x 100%) = 1.350 Rp. 1.100


BTKL Rp.2.640.000 1.250 +(100 x 70%) = 1.320 Rp. 2.000

BOP Rp.1.170.000 1.250 +(100 x 50%) = 1.300 Rp. 900


Jml Rp.5.295.000 Rp. 4.000

2. Perhitungan harga pokok barang jadi Dept. I yang ditransfer ke Dept. II & barang dalam
proses Dept. I

HP Brg jadi Dept. I yang ditransfer ke Dept. II

1.250 x Rp. 4.000 Rp.5.000.000

H.P Barang dalam proses Dept. I

- BBB = 100 x 100% x Rp. 1.100 = Rp.110.000

- BTKL = 100 x 70% x Rp. 2.000 = Rp.140.000

- BOP = 100 x 50% x Rp. 900 = Rp. 45.000 Rp. 295.000

Jumlah biaya produksi bulan Februari Rp. 5.295.000

3. Laporan H.P Produksi Dept. I

9
PT. ABC

Lap. H.P Produksi Dept. I

Bln Februari th 2.000

Data Produksi

- Masuk proses 1.500 unit

- Barang jadi ditransfer ke Dept. II 1.250 unit

- Barang dalam proses 100 unit

- Hilang (awal proses) 150 unit

1.500 unit

Pembebanan Biaya Dept. I

Biaya Jumlah Per Unit

- BBB Rp. 1.485.000 Rp. 1.100

- BTKL Rp. 2.640.000 Rp. 2.000

- BOP Rp. 1.170.000 Rp. 900

Jumlah Rp. 5.295.000 Rp. 4.000

Perhitungan Biaya

HP Brg jadi Dept. I yang ditransfer ke Dept. II

1.250 x Rp. 4.000 Rp. 5.000.000

H.P Barang dalam proses Dept. I

- BBB = 100 x 100% x Rp. 1.100= Rp. 110.000

- BTKL = 100 x 70% x Rp. 2.000 = Rp. 140.000

- BOP = 100 x 50% x Rp. 900 = Rp. 45.000 Rp. 295.000

Jumlah biaya produksi Dept. I Rp. 5.295.000

DEPT. II

1. Penyesuaian perhitungan H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I

10
H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I

Rp. 5.000.000 : 1.250 Rp. 4.000

H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I

Setelah adanya produk yang berasal dari Dept. I

Sebanyak 50 unit adalah Rp. 5.000.000: (1.250 – 50) Rp. 4.166,67

Penysn H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I Rp. 166,67

2. Perhitungan harga pokok produksi per unit Dept. II (yang ditambah)

Jenis bi Jumlah Ek. Unit H.P per unit

- BTKL Rp. 2.052.000 1.100 + (100 x 40%) = 1.140 Rp. 1.800

- BOP Rp. 1.044.000 1.100 + (100 x 60%) = 1.160 Rp. 900

Jumlah Rp. 3.096.000 Rp.2.700

3. Perhitungan H.P barang jadi dari Dept. II yang ditransfer ke gudang & H.P barang dalam proses
akhir periode Dept. II

Harga barang jadi yang ditransfer ke gudang

- H.P dari Dept. I : Rp. 4.166,67 x 1.100 Rp. 4.583.337

- Ditambah H.P di Dept. II : Rp. 2700 x 1.100 Rp. 2.970.000

H.P barang jadi Rp. 7.553.337

H.P barang dalam proses Dept. II

- H.P dari Dept. I : 100 x Rp. 4.166,67 = Rp. 416.667

- Ditambah biaya di Dept. II

BTKL = 100 x 40% x Rp. 1.800 = Rp. 72.000

BOP = 100 x 60% x Rp. 900 = Rp. 54.000 Rp. 542.667

Jml biaya komulatif Dept. II Rp. 8.096.004

4. Laporan H.P Produksi Dept. II

PT. ABC

Lap. H.P Produksi Dept. II

Data Produksi

- Menerima dari Dept. I 1.250 unit

11
- Ditransfer ke gudang 1.100 unit

- BDP akhir 100 unit

- Hilang (awal proses) 50 unit

1.250 unit

Biaya Yang Dibebankan di Dept. II

Biaya Jumlah Per Unit

- H.P dari Dept. I (1250) Rp. 5.000.000 Rp. 4.000

- Penyusn. H.P/unit karena

adanya prod. hilang pada

awal proses Rp. 166,67

Rp. 5.000.000 Rp.4.166,67

Biaya yang ditambah di Dept. II

- BTKL Rp. 2.052.000 Rp. 1.800

- BOP Rp. 1.044.000 Rp. 900

Jumlah Rp. 8.096.000 Rp. 6.866,67

Perhitungan Biaya

- H.P barang jadi yang ditransfer ke gudang

Rp. 6.866,67 x 1.100 Rp. 7.553.337

- H.P barang dalam proses akhir

H.P dari Dept. I : 100 x Rp. 4.166,67 =Rp 416.667

- Biaya tambahan di Dept. II

BTKL = 100 x 40% x Rp. 1800 = Rp 72.000

BOP = 100 x 60% x Rp. 900 = Rp 54.000 Rp. 542.667

Jumlah biaya komulatif di Dept. II Rp. 8.096.004

12
5. PT. ABC mengolah produknya melalui dua departemen Produksi I dan II. Kegiatan selama
bulan Februari th 2000 adalah sebagai berikut:

Dept. I Dept. II

Masuk proses 1.500 unit 1.250 unit


Selesai 1.250 unit 1.100 unit

Dalam proses 100 unit 100 unit


Hilang akhir proses 150 unit 50 unit

BBB Rp. 1.485.000 -


BTKL Rp. 2.640.000 Rp. 2.052.000

BOP Rp. 1.170.000 Rp. 1.044.000


Tk. Penyl BDP  BB 100% -

TK 70% 40%
BOP 50% 60%

Diminta, buat laporan harga pokok produksi Dept. I & Dept. II

Jawab :

1. Perhitungan harga pokok produksi per unit

Biaya Jumlah(Rp) Ekuivalen Unit HP/Unit

BBB 1.485.000 1.250 + (100x100%) + 150 = 1.500 990


BTKL 2.640.000 1.250 + (100x70%) + 150 = 1.470 1.795,92

BOP 1.170.000 1.250 + (100x50%) + 150 = 1.450 900,90


Jumlah 5.295.000 3.592,82

2. Perkiraan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. II dan BDP

H.P barang jadi yang ditransfer ke Dept. II

1.250 x Rp. 3.592,82 = Rp. 4.491.025

Penyesuaian harga pokok produk hilang akhir proses

150 x Rp. 3.592,82 = Rp. 538.923

H.P produk selesai setelah disesuaikan :

1250 x Rp. 4.023,95 = Rp. 5.029.948

H.P BDP akhir periode :

13
- BBB : 100 x 100% x Rp. 990 = Rp. 99.000

- BTKL: 100 x 70% x Rp. 1.795,92 = Rp. 125.714,4

- BOP : 100 x 50% x Rp. 806,90 = Rp. 40.345 = Rp. 265.059,4

=Rp. 5.295.007,4

3.

PT. ABC

Lap. H.P Produksi Dept. II

Data Produksi

Masuk proses 1.500 unit

Produk jadi yang ditransfer ke Dep. II 1.250 unit

BDP akhir bulan 100 unit

Produk hilang akhir proses 150 unit

Jadi produk yang dihasilkan Dept. I 1.500 unit

Biaya Yang Dibebankan di Dept. II

Jenis Biaya Jumlah Per Unit

- BBB Rp. 1.485.000 Rp. 990

- BTKL Rp. 2.640.000 Rp. 1.795,92

- BOP Rp. 1.170.000 Rp. 806,90

Jumlah Rp. 5.295.000 Rp. 3.592,82

Perhitungan Biaya

H.P produk selesai yang ditransfer ke Dept. II

1.250 x Rp. 3.592,82 = Rp. 4.491.025

14
Penyesuaian H.P produk hilang akhir produk

150 x Rp. 3.592,82 = Rp. 538.923

H.P produk selesai yang ditransfer ke Dept. II = Rp. 5.029.948

(1.250 x 4.023,95)

H.P produk BDP akhir = BBB Rp. 99.000

= BTK Rp.125.714,4

= BOP Rp. 40.345 Rp. 265.054,4

Jumlah produksi Dept. I Rp. 5.295.007,4

1. Perhitungan H.P per unit Dept. II

Biaya Jumlah(Rp) Ekuivalen Unit HP/Unit

BBB 2.052.000 1.100 + (100 x 40%) + 50 = 1.190 Rp 1.724,37


BOP 1.044.000 1.100 + (100 x 60%) + 50 = 1.210 Rp 862,81

Jumlah 3.096.000 Rp 2.587,18


2. Perhitungan H.P produk selesai yang ditransfer ke gudang dan BDP akhir

H.P produk selesai yang ditransfer ke gudang

H.P dari Dept. I = Rp. 4.023,95 x 1.100 Rp. 4.426.345

H.P yang ditambah di Dept. II : Rp. 2.587,18 x 1.100 Rp. 2.845.898

H.P produk hilang akhir proses

50 x (Rp. 4.023,95 + Rp. 2.587,18) Rp. 330.556,5

H.P produk selesai yang ditransfer ke gudang Rp. 7.602.799,5

H.P persediaan BDP akhir

H.P dari Dept. I : 100 x Rp. 4.023,95 = Rp. 402.395

Biaya tambahan Dept. II

BTKL : 100 x 40% x Rp. 1.724,37 = Rp. 68.975

15
BOP : 100 x 60% x Rp. 862,81 = Rp. 51.768,6= Rp. 523.138,6

Jumlah biaya produksi di Dept. II =Rp. 8.125.938,1

3. PT. ABC

Lap. H.P Produksi Dept. II

Data Produksi

Diterima dari Dept. II 1.250 unit

Produk jadi yang ditransfer ke gudang 1.100 unit

BDP akhir 100 unit

Produk hilang akhir proses 50 unit

1.250 unit

Biaya Yang Dibebankan di Dept. II

Keterangan Jumlah Per Unit

H.P dari Dept. I (1.250) Rp. 5.029.948 Rp. 4.023,95

Biaya tambah di Dept. II

- BTKL Rp. 2.052.000 Rp. 1.724,37

- BOP Rp. 1.044.000 Rp. 862,81

Jumlah Rp. 8.125.948 Rp. 6.611,13

Perhitungan Biaya

H.P barang jadi yang ditransfer ke gudang

1.100 x Rp. 6.611,13 = Rp. 7.272.243

H.P produk hilang 50 x Rp. 6.611,13 = Rp. 330.556,5

H.P BDP akhir :

- H.P dari Dept. I = Rp. 4.023,95 x 100 = Rp. 402.395

16
- Biaya tambah di Dept. II

BTKL = Rp. 68.975

BOP = Rp. 51.768,6= Rp. 523.138,6

Jumlah biaya produksi di Dept. II = Rp. 8.125.938,1

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam suatu proses produksi kadang-kadang terjadi produk hilang, yang disebabkan
oleh sifat produk yang mudah menguap, menyusut, atau disebabkan proses pengolahan.
Proses hilang tidak mempunyai wujud secara fisik dan untuk menelusurinya apakah produk
tersebut hilang pada proses awal atau proses akhir.

17
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Bastian Bustami, Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.
https://www.scribd.com/presentation/108703754/Produk-Hilang-HP-Proses
PERTEMUAN 10 MODUL AKUNTANSI BIAYA.PDF

18

Anda mungkin juga menyukai