Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI S1
UNIVERSITAS PAMULANG
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang telah diberikan dan ditentukan oleh
dosen dengan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun ingin mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu dalam penyususnan ini. Dan juga kepada
Bapak Agus Afandi S.E., M.Ak selaku dosen pengampu pada mata kuliah Akuntansi Biaya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya pada
pertemuan 10 dengan materi Akuntansi Untuk Produk Hilang Dalam Proses. Dengan adanya
makalah ini diharapkan para pembaca maupun penulis dapat membuat laporan harga pokok
produksi jika ada produk hilang awal proses dan akhir proses pada sistem perhitungan harga
pokok proses metode rata-rata.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dikemudian hari serta
dapat dijadikan pembelajaran.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
Pembelajaran 10.1................................................................................................................2
Contoh soal:...................................................................................................................................2
Penyelesaian :................................................................................................................................3
Pembelajaran 10.2................................................................................................................5
Contoh Soal:..................................................................................................................................5
Penyelesaian :................................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
PERTANYAAN...................................................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
Kesimpulan.........................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu proses produksi, tidak semua bahan yang diolah dapat menjadi produk
yang memenuhi standart yang telah ditentukan. Jika bahan baku yang diolah selama periode
tertentu berjumlah liter, yang banyaknya dinyatakan dalam unit ekuivalen sebanyak 500
satuan produk jadi, maka belum tentu hasil produksi dalam periode tersebut dapat mencapai
500 satuan produk tersebut. Jika laporan produksi menunjukkan bahwa produk selesai dalam
periode tersebut berjumlah 300 satuan, dan persediaan produk dalam proses pada akhir
periode berjumlah 100 satuan ( unit ekuivalen ), berarti di dalam proses produksi tersebut
telah terjadi produk yang hilang dalam proses sebanyak 100 satuan.
Ditinjau dari saat terjadinya, produk dapat hilang pada awal proses, sepanjang proses,
atau akhir proses. Untuk kepentingan perhitungan harga pokok produksi per satuan, produk
yang hilang sepanjang proses harus dapat ditentukan pada tingkat penyelesaian berapa
produk yang hilang tersebut terjadi. Atau untuk menyederhanakan perhitungan harga pokok
produksi persatuan, produk yang hilang sepanjang proses diperlakukan sebagai produk yang
hilang pada awal atau akhir proses.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran 10.1
1. Belum menyerap biaya pada departemen bersangkutan, oleh karena itu tidak dibebani
biaya produksi.
2. Karena hilang awal proses, tidak diperhitungkan dalam unit ekuivalen produksi.
3. Apabila terjadi produk hilang awal proses pada departemen lanjutan, maka akan terjadi
penyesuaian harga pokok per unit terhadap harga pokok yang diterima dari departemen
sebelumnya.
Contoh soal:
PT Kimia Tama adalah perusahaan kimia, perusahaan memproduksi satu jenis produk yang
digunakan pertanian. Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen
Pencampuran dan departemen Penyelesaian. Data berikut adalah data produksi dan biaya PT
Kimia Tama bulan Agustus 2006 :
Diminta :
2
1. Menghitung unit ekuivalen produksi masing-masing departemen.
2. Susunlah laporan Biaya Produksi PT Kimia Tama metode rata-rata bulan Agustus 2006
Penyelesaian :
1. Unit Ekuivalen
a. Departmen Pencampuran :
Unit Ekuivalent Bahan = 2.100 + (250 x 100%) = 2.350 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi = 2.100 + (250 x 60%) = 2.250 liter
b. Departmen Penyelesaian
Unit Ekuivalent Bahan = 1.800 + (280 x 100%) = 2.080 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi = 1.800 + (280 x 80%) = 2.024 liter
3
b. Laporan Biaya Produksi Departmen Penyelesaian :
4
Pembelajaran 10.2
Contoh Soal:
PT Kimia Murni adalah perusahaan kimia, perusahaan memproduksi satu jenis produk yang
digunakan pertanian. Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen
Pencampuran dan departemen Penyelesaian. Data berikut adalah data produksi dan biaya PT
Kimia Murni bulan Agustus 2006 :
Diminta :
5
Penyelesaian :
1. Unit Ekuivalen
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) + Produk Hilang Akhir
a. Departmen Pencampuran :
Unit Ekuivalent Bahan = 2.600 + (180 x 100%) + 20 = 2.800 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi = 2.600 + (180 x 60%) + 20 = 2.728 liter
b. Departmen Penyelesaian
Unit Ekuivalent Bahan = 2.350 + (240 x 100%) + 10 = 2.600 liter
Unit Ekuivalent Biaya Konversi = 2.350 + (240 x 80%) + 10 = 2.552 liter
PT KIMIA MURNI
Laporan Biaya Produksi Metode rata-rata Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk Masuk Proses 2.800
Produk Ditransfer ke departemen penyelesaian 2.600
Produk Dalam Proses Akhir (100% BB, 60% BK) 180
Produk Hilang Akhir Proses 20
2.800
2. Biaya Dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biaya/Unit
Bahan baku Rp 1.680.000 2.800 liter Rp 600
Tenaga kerja Rp 954.800 2.728 liter Rp 350
BOP Rp 682.000 2.728 liter Rp 250
Total Rp 3.316.800 Rp 1.200
3. Pertanggungjawaban Biaya
HP. Selesai 2.600 liter x Rp 1.200 Rp 3.120.000
HP. Produk Hilang akhir 20 liter x Rp 1.200 Rp 24.000
Rp 3.144.000
HP. Produk dalam Proses Akhir
Biaya Bahan 180 x 100% x Rp 600
Biaya Tenaga Kerja 180 x 60% x Rp 350 Rp 172.800
Biaya Overhead 180 x 60% x Rp 250
6
Rp 3.316.800
b. Laporan Biaya Produksi Departmen Penyelesaian :
PT KIMIA MURNI
Laporan Biaya Produksi
Metode rata-rata Bulan Agustus 2006
1. Skedul kuantitas
Produk diterima dari dep pencampuran 2.600
Produk Ditransfer ke gudang 2.350
Produk Dalam Proses Akhir 240
(100% bahan, 80% biaya konversi)
Produk Hilang Akhir Proses 10
2.600
2. Biaya Dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biaya/Unit
HR dri dep pencampuran Rp 3.144.000 2.600 liter Rp 1.209
Tenaga kerja Rp 638.00 2.552 liter Rp 250
BOP Rp 255.200 2.552 liter Rp 100
Total Rp 4.037.200 Rp 1.559
3. Pertanggungjawaban Biaya
HP. Selesai 2.350 liter x Rp 1.599 Rp 3.663.650
HP. Produk Hilang akhir 10 liter x Rp 1.599 Rp 15.590
Rp 3.679.240
HP. Produk dalam Proses Akhir
Biaya Bahan 180 x 100% x Rp 600
Biaya Tenaga Kerja 180 x 60% x Rp 350 Rp 357.360
Biaya Overhead 180 x 60% x Rp 250
Rp 4.035.600*
BAB III
PERTANYAAN
7
1. Apa dampak dari produk yang hilang diawal proses ?
Jawab :
Produk yang hilang diawal proses di departemen pertama mengakibatkan naiknya harga
pokok produksi per satuan.
Pada departemen berikutnya produk yang hilang diawal proses ini mempunyai akibat :
2. Bagaimana cara menghitung unit ekuivalen trhadap produk hilang diawal dn akhir proses ?
Jawab :
Produk Hilang Di Awal proses :
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)
Produk Hilang Di Akhir Proses :
Produk selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) + Produk Hilang Akhir
3. Bagaimana Akuntansi Biaya menanggapi produk yang hilang pada saat proses produksi ?
Jawab :
Segi akuntansi biaya timbul masalah untuk perlakuan akuntansi atas produk rusak dalam
penentuan harga pokok produksi. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan harga
pokok produksi, perusahaan perlu memperhitungkan adanya unit ekuivalen untuk
menentukan harga pokok produk selesai, harga pokok produk dalam proses maupun harga
pokok untuk produk rusak.
4. PT. ABC mengolah produknya melalui dua departemen Produksi I dan II. Kegiatan selama bulan
Februari th 2000 adalah sebagai berikut:
Dept. I Dept. II
8
Selesai 1.250 unit 1.100 unit
TK 70% 40%
BOP 50% 60%
Jawab :
2. Perhitungan harga pokok barang jadi Dept. I yang ditransfer ke Dept. II & barang dalam
proses Dept. I
9
PT. ABC
Data Produksi
1.500 unit
Perhitungan Biaya
DEPT. II
1. Penyesuaian perhitungan H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I
10
H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I
Penysn H.P per unit produk yang berasal dari Dept. I Rp. 166,67
3. Perhitungan H.P barang jadi dari Dept. II yang ditransfer ke gudang & H.P barang dalam proses
akhir periode Dept. II
PT. ABC
Data Produksi
11
- Ditransfer ke gudang 1.100 unit
1.250 unit
Perhitungan Biaya
12
5. PT. ABC mengolah produknya melalui dua departemen Produksi I dan II. Kegiatan selama
bulan Februari th 2000 adalah sebagai berikut:
Dept. I Dept. II
TK 70% 40%
BOP 50% 60%
Jawab :
2. Perkiraan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. II dan BDP
13
- BBB : 100 x 100% x Rp. 990 = Rp. 99.000
=Rp. 5.295.007,4
3.
PT. ABC
Data Produksi
Perhitungan Biaya
14
Penyesuaian H.P produk hilang akhir produk
(1.250 x 4.023,95)
= BTK Rp.125.714,4
15
BOP : 100 x 60% x Rp. 862,81 = Rp. 51.768,6= Rp. 523.138,6
3. PT. ABC
Data Produksi
1.250 unit
Perhitungan Biaya
16
- Biaya tambah di Dept. II
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam suatu proses produksi kadang-kadang terjadi produk hilang, yang disebabkan
oleh sifat produk yang mudah menguap, menyusut, atau disebabkan proses pengolahan.
Proses hilang tidak mempunyai wujud secara fisik dan untuk menelusurinya apakah produk
tersebut hilang pada proses awal atau proses akhir.
17
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Bastian Bustami, Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.
https://www.scribd.com/presentation/108703754/Produk-Hilang-HP-Proses
PERTEMUAN 10 MODUL AKUNTANSI BIAYA.PDF
18