Anda di halaman 1dari 9

6

CONTOH

Dibawah ini adalah contoh produk yang diolah melalui dua departemen
yaitu keripik tempe. Dan dalam pengolahannya tidak terdapat persediaan barang
dalam proses pada awal periode.

PT AS ABADI merupakan UMKM yang bergerak di bidang kuliner yaitu


pembuatan keripik tempe yang di olah melalui dua departemen. Departemen satu
digunakan untuk memproduksi bahan baku utama yaitu tempe, hal ini dilakukan
karena pemilik ingin menjamin kualitas bahan baku utama yaitu tempe itu sendiri.
Kemudian tempe tersebut diolah menjadi keripik tempe melalui departemen dua..

Harga yang dipasarkan oleh keripik tempe AS ABADI juga terjangkau,


mulai dari Rp 10.000/pack untuk keripik tempe original. Data produksi dan biaya
di Departemen I dan II selama bulan Juni 2022 adalah sebagai berikut.

Data produksi di departemen I

DEPARTEMEN I
Barang dalam proses awal periode -
Produk masuk proses 10.000 unit
Produk jadi ditransfer ke departemen II 8.000 unit
Barang dalam proses akhir periode dengan tingkat 2.000 unit
penyelesain biaya bahan baku 100% dan biaya konversi
40%

Data produksi di departemen II

DEPARTEMEN II
Produk diterima dari Departemen I 8.000 unit
Produk jadi ditransfer ke gudang produk jadi 7.000 unit
Barang dalam proses akhir periode dengan tingkat 1.000 unit
penyelesaian biaya konversi 50%
9

2) Jurnal untuk mencatat produk jadi ditranster ke Departemen II:


Juni BDP-BBB Departemen II Rp 55.890.880
BDP-BBB Departemen I Rp 36.800.000
BDP-BTK Departemen I Rp 13.636.320
BDP-BOP Departemen I Rp 5.454.560

3) Jurnal untuk mencatat barang dalam proses Departemen I


Juni Persediaan BOP Departemen I Rp 11.109.088
BDP-BBB Departemen I Rp 9.200.000
BDP-BTK Departemen I Rp 1.363.632
BDP-BOP Departemen I Rp 545.456

c. Penghitungan harga pokok produk di Departemen II


1) Penghitungan harga pokok tiap unit produk

Berdasarkan data produksi Departemen I, selanjutnya dilakukan


proses lebih lanjut pada Departemen II. Pada bulan Juni 2022, dihasilkan
sebanyak 7.000 unit produk jadi yang ditransfer ke gudang produk jadi dan
1.000 unit produk yang masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian
biaya konversi 50%. Unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya tenaga
kerja dan biaya overhead pabrik yang ditambahkan di Departemen II adalah
= 7.000 + (50% x 1.000 unit) = 7.500 unit.

Biaya konversi yang dipakai di Departemen II dalam bulan Juni


2022 terdiri atas biaya tenaga kerja sebesar Rp 12.000.000 dan biaya
overhead pabrik Rp 4.000.000. Berdasarkan data tersebut, biaya produksi
tiap unit produk yang ditambahkan di Departemen II dihitung sebagai
berikut.
13

PT AS ABADI
Laporan Biaya Produksi Departemen I
Bulan Juni 2022

Data Produksi
Jumlah langsung masuk proses 10.000 unit
Jumlah produk jadi ditransfer ke Departemen II 8.000 unit
Jumlah barang dalam proses akhir periode,
biaya bahan baku 100%,biaya konversi 40% 2.000 unit
Jumlah produk yang diproses 10.000 unit
Biaya yang dibebankan

Jenis Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya


Produksi Rata-rata per unit
Biaya Bahan Baku Rp 46.000.000 Rp 4.600
Biaya Tenaga Kerja Rp 15.000.000 Rp 1.704,54
Biaya Overhead Pabrik Rp 6.000.000 Rp 681,82
Jumlah Biaya yang dibebankan Rp 67.000.000 Rp 6.986,36

Penghitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Dept II
8.000 x Rp 6.986,36 Rp 55.890.880
Harga pokok barang dalam proses akhir periode:
Biaya bahan baku (100% x 2.000 x Rp 4.600) = Rp 9.200.000
Biaya tenaga kerja (40% x 2.000 x Rp 1.704,54) = Rp 1.363.632
Biaya overhead pabrik (40% x 2.000 x Rp 681,82) = Rp 545.456
Jumlah Rp 11.109.088
Jumlah biaya produksi di Departemen 1 Rp 66.999.968
PT AS ABADI
Laporan Biaya Produksi Departemen II
Bulan November 2022

Data Produksi :
Jumlah produk yang diterima dari Departemen I 8.000 unit
Jumlah produk jadi ditransfer ke gudang produk jadi 7.000 unit
Jumlah barang dalam proses akhir periode, biaya bahan baku 100%,
biaya konversi 50% 1.000 unit
Jumlah produk yang diproses 8.000 unit

Biaya yang dibebankan :

Jenis Biaya Jumlah Biaya Biaya produksi


Produksi rata-rata per unit
Harga pokok yang diterima dari Dept 1 Rp 55.890.880 Rp 6.986,36
Harga produksi ditambahkan di Dept II
- Biaya tenaga kerja Rp 12.000.000 Rp 1.600
- Biaya overhead pabrik Rp 4.000.000 Rp 533,33
Jmlh biaya produksi kumulatif di Dept II Rp 71.890.000 Rp 9.119,69

Penghitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Gudang produk jadi
7.000 x Rp 9.119,69 Rp 63.837.830
Harga pokok produk dari Dept 1
1.000 x Rp 6.986,36 Rp. 6.986.360
Biaya produksi ditambahkan di Dept II :
- Biaya Tenaga Kerja Rp 800.000
- Biaya Overhead Pabrik Rp 266.665
Jumlah Rp 8.053.025
Jumlah biaya produksi kumulatif di dept II Rp 71. 890.855

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode harga pokok proses merupakan metode penentuan harga pokok
produk dengan cara mengumpulkan biaya produksi tiap departemen yang
terjadi selama periode tertentu, Kemudian membaginya dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan.
Karakteristik metode harga pokok proses :
Berdasarkan proses produksi :
1) Proses produksi dilakukan secara terus-menerus
2) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar yang bersifat homogen
atau seragam
3) Tujuan produksi adalah mengisi persediaan bukan untuk memenuhi pesanan
Berdasarkan pengumpulan biaya :
1) Biaya produksi dikumpulkan pada setiap periode tertentu dan dicatat pada
akun barang dalam proses.
2) Harga pokok produk satuan dihitung pada setiap akhir periode tertentu.
3) Jika produk diolah melalui lebih dari satu departemen, harga produk pada
Departemen sebelumnya akan menambah harga produk pada Departemen
berikutnya sampai menjadi produk jadi.
4) Laporan harga pokok produksi dipakai untuk menghitung biaya produksi
satuan ataupun keseluruhan.

15
B. Saran
1. Agar dapat melakukan perhitungan harga pokok proses yang tepat, harga
pokok proses dilakukan dengan cara mengumpulkan biaya produksi tiap
departemen yang terjadi selama periode tertentu, kemudian membaginya
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan.
2. Pimpinan perusahaan hendaknya memperhatikan lebih cermat dan teliti
dalam menerapkan harga pokok proses karena ketepatan dalam menentukan
harga pokok proses akan mempengaruhi harga pokok tiap unit, harga pokok
produk yang dihasilkan, jumlah biaya produksi, baik di departemen I
maupun di departemen II.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Harti. (2019) Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Jakarta : Penerbit


Erlangga

Nurfaizah, N. Makalah Metode Harga Pokok Proses. Diakses pada 21 Oktober 2023
https://www.academia.edu/59027859/MAKALAH_METODE_HARGA_PO
KOK_PROSES

Marisya, F. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode


Full Costing Untuk Menentukan Harga Jual Pada UMKM Tempe Pak
Rasman Oku Selatan. Diakses pada 21 Oktober 2023
https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/esha/article/download/385/230

Triawan, W. (2013). Diakses pada 21 Oktober 2023


https://cribd.com/doc/190416250makalah-Metode-Harga-Pokok-Proses

Nyiayu Nurfaizah di akses pada tanggal 21 oktober 2023


https://www.academia.edu/59027859/MAKALAH_METODE_HARGA_PO
KOK_PROSES

17
DAFTAR PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN

Pertanyaan dari Andini Galuh W. (Kelompok 6)

Apa manfaat penggunaan metode harga pokok proses dibandingkan metode harga
pokok pesanan?

Pembahasan : dikutip dari

https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=293548. Metode
harga pokok proses cocok untuk perusahaan yang memiliki proses produksi
berkelanjutan, sementara metode harga pokok pesanan lebih cocok untuk produk-
produk khusus yang dibuat berdasarkan pesanan. Manfaat metode harga pokok
proses termasuk pemantauan biaya secara keseluruhan dan kemampuan untuk
menghitung harga pokok setiap unit produk yang diproduksi dalam volume besar.
Metode harga pokok proses juga dapat digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk
periode tertentu guna menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap periode.

Pertanyaan dari Nur Anisa. (Kelompok 4)

Apa saja variasi penggunaan metode harga pokok proses?

Pembahasan : dikutip dari buku cetak Pratikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur,


untuk SMK/MAK kelas XII AKL. Variasi contoh penggunaan metode harga pokok
proses mencakup:

• Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang


produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.
• Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang
produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.

18
Pertanyaan dari Nuraulia Ramadhani. (Kelompok 2)

Sebutkan tiga perbedaan metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses?

Pembahasan : dikutip dari buku cetak Pratikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur,


untuk SMK/MAK kelas XII AKL, perbedaan dari metode harga pokok pesanan dan
harga pokok proses adalah sebagai berikut :

No Keterangan Harga Pokok Proses Harga Pokok Pesanan


1 Pengumpulan biaya Pada akhir periode Setelah pesanan selesai
2 Perhitungan harga Total biaya produksi Total biaya produksi
pokok selama 1 periode suatu pesanan dibagi
dibagi dengan jumlah dengan jumlah produk
produk yang yang dipesan
dihasilkan pada
periode yang
bersangkutan
3 Penggolongan biaya • Tidak • Membedakan biaya
langsung membedakan biaya langsung dengan
langsung dengan biaya tidak
biaya tidak langsung
langsung • Harga pokok
• Harga pokok pesanan
menggunakan menggunakan BOP
BOP yang dibebankan

19

Anda mungkin juga menyukai