Anda di halaman 1dari 12

Kasus no 1

Unit Ekuivalensi
Biaya Bahan Baku = 175.000unit + (100% x 10.000unit) = 185.000 unit
Biaya Tenaga Kerja = 175.000unit + (80% x 10.000 unit) = 183.000 unit
Biaya Overhead Pabrik = 175.000unit + (80% x 10.000 unit) = 183.000 unit

Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit


Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi/Unit
BBB Rp 16.095.000 185.000 unit Rp 87
BTK Rp 6.660.000 183.000 unit Rp 36
BOP Rp 15.738.000 183.000 unit Rp 86
Rp 38.493.000 Rp209

Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses
Harga Pokok Produk Jadi : 175.000 x Rp 209 Rp 36.575.000
Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses
BBB : 100% x 10.000 unit x Rp 87 = Rp 870.000
BTK : 80% x 10.000 unit x Rp 36 = Rp 288.000
BOP : 80% x 10.000 unit x Rp 86 = Rp 688.000
Rp 1.846.000
Jumlah Biaya Produksi Rp 38.421.000

a. Laporan Biaya Produksi


CV KARYA SENTOSA
Laporan Biaya Produksi
(dalam rupiah)

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 185.000 unit
Produk jadi yang ditransfer ke Departemen II 175.000 unit
Produk dalam Proses Akhir 10.000 unit
Jumlah Produk yang dihasilkan 185.000 unit
Biaya Produksi yang Dibebankan
Jumlah Biaya Biaya/Unit
Biaya Bahan Baku Rp 16.095.000 Rp 87
BTK Rp 6.660.000 Rp 36
BOP Rp 15.738.000 Rp 86

Jumlah Rp 38.493.000 Rp209

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Dep. II

175.000 unit @ Rp 209 Rp 36.575.000


Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

BBB Rp 870.000

BTK *Rp 360.000

BOP Rp 688.000

Rp 1.918.000

Jumlah biaya produksi yang dibebankan Rp 38.493.000

*= selisih yang terjadi dimasukkan pada BTK agar hasilnya balance.


b. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp 16.095.000
Persediaan bahan baku Rp 16.095.000
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Rp 6.660.000
Gaji dan upah Rp 6.660.000
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp 15.738.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 15.738.000
4. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Dep. II
Persediaan Produk Jadi Rp 36.575.00
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 15.225.000
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 6.300.000
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 15.050.000
5. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Persediaan produk dalam proses Rp 1.846.000

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 870.000


Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 288.000
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 688.000
Kasus no 2
Perhitungan Harga Pokok Produksi di Dep. I
Unit Ekuivalensi
BBB : 360.000 unit + (100% x 60.000 unit) = 420.000 unit
BTK : 360.000 unit + (20% x 60.000 unit) = 372.000 unit
BOP : 360.000 unit + (20% x 60.000 unit) = 372.000 unit
Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit
Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi/Unit
BBB Rp 378.000 420.000 unit Rp 0,9
BTK Rp 290.160 372.000 unit Rp 0,78
BOP Rp 245.520 372.000 unit Rp 0,66
Rp 913.680 Rp 2,34

Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses
Dep. I
Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer ke Dep. II:
360.000 unit x Rp 2,34 Rp 842.400
Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses
BBB : 100% x 60.000 unit x Rp 0,9 = Rp 54.000
BTK : 80% x 60.000 unit x Rp 0,78 = Rp 37.440
BOP : 80% x 60.000 unit x Rp 0,66 = Rp 31.680
Rp 123.120
Jumlah Biaya Produksi Dep. I bulan Januari 2002 Rp 965.520

a. Laporan Biaya Produksi


PT. Putra Jaya
Laporan Biaya Produksi
Bulan Januari 2002

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 420.000 unit
Produk jadi yang ditransfer ke Departemen II 360.000 unit
Produk dalam Proses Akhir 60.000 unit
Jumlah Produk yang dihasilkan 420.000 unit
Biaya Produksi yang Dibebankan Dep. I
Jumlah Biaya Biaya/Unit
Biaya Bahan Baku Rp 378.000 Rp 0,9
BTK Rp 290.160 Rp 0,78
BOP Rp 245.520 Rp 0,66
Jumlah Rp 913.680 Rp2,34

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Dep. II


360.000 unit @ Rp 2,34 Rp 842.400

Harga pokok persediaan dalam proses akhir:

BBB Rp 54.000

BTK Rp 37.440

BOP Rp 31.680

Rp 123.120

Jumlah biaya produksi yang dibebankan Rp 965.520


b. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Dep. I Rp 378.000
Persediaan bahan baku Rp 378.000
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Dep I Rp 290.160
Gaji dan upah Rp 290.160
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Dep I Rp 245.520
Berbagai rekening yang dikredit Rp 245.520
4. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Dep I ke
Dep. II
Barang dalam Proses – Biaya Bahan Baku Dep. II Rp 842.400
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Dep I Rp 324.000
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Dep I Rp 280.800
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Dep I Rp 273.600
5. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses pada
akhir bulan Januari 2002
Persediaan produk dalam proses Dep I Rp 123.120
Barang dalam proses – Biaya bahan baku dep I Rp 54.000
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Dep I Rp 37.440
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Dep I Rp 31.680

B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen II

Unit Ekuivalensi
BTK : 360.000 unit + (2/3 x 100% x 72.000 unit) = 408.000 unit
BOP : 360.000 unit + (2/3 x 100% x 72.000 unit) = 408.000 unit
Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit
Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi/Unit
BTK Rp 188.160 408.000 unit Rp 0,5
BOP Rp 161.280 408.000 unit Rp 0,4
Rp 349.440 Rp 0,9
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses Dep. II
Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer Dep. II ke Gudang:
Harga pokok dari Dep.I : 360.000 unit x Rp 2,4 =Rp 864.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep. II: 360.000 unit x Rp 0,9 = Rp 324.000
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Rp 1.188.000
Dep. B ke gudang: 360.000 x Rp 3,3 Rp
1.188.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga pokok dari Dep. A: 72.000 x $ Rp 2,4 = Rp 172.800
Biaya yang ditambahkan oleh Departemen II:
BTK: 2/3 x 100% x 72.000 x Rp 0,5 = Rp 24.000
BOP: 2/3x 100% x 72.000 x Rp 0,4 = Rp 19.200
= Rp 43.200

Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep.B = Rp 216.000


Jumlah biaya produksi kumulatif Dep. II bulan Januari 2002 = Rp 1.404.000
a. Laporan Biaya Produksi Departemen II

PT PUTRA JAYA
Laporan Biaya Produksi Departemen II
Bulan Januari 2002
Data Produksi
Diterima dari Departemen I 360.000 unit
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 288.000 unit
Produk dalam proses akhir bulan, 72.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 360.000 unit
Biaya Kumulatif yang Dibebankan Departemen II
Jumlah biaya Biaya/unit
Harga pokok dari Dep. I (360.000 unit) Rp 842.400 Rp 2,34
Biaya yang ditambahkan Departemen II
Biaya tenaga kerja Rp 188.160 Rp 0,5
Biaya overhead pabrik Rp 161.280 Rp 0,4
Jumlah biaya yang ditambahkan Departemen II Rp 349.440 Rp 0,9

Total biaya kumulatif di Departemen II Rp 1.191.840 Rp 3,24


Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
288.000 unit @ Rp 3,24 Rp 933.120
Harga pokok persediaan dalam proses akhir:
Harga pokok dari Dep. I: 72.000 x Rp 2,34 Rp 168.480
Biaya yang ditambahkan Dep. II:
Biaya tenaga kerja Rp 24.000

Biaya overhead pabrik Rp 19.200


Rp 211.680
Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan Dep B bulan Januari 2002 Rp 1.144.800
b. Jurnal yang diperlukan

1. Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Dep. II Rp 842.400


Barang dalam proses – Biaya bahan baku Dep I Rp 324.000
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Dep I Rp 280.800
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Dep I Rp 273.600
(Untuk mencatat penerimaan penerimaan produk dari Departemen I)

2. Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Dep. II Rp 188.160


Gaji dan Upah Rp 188.160
(Untuk mencatat biaya tenaga kerja)
3. Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Dep. II Rp 161.280
Berbagai rekening yang dikredit Rp 161.280
(Untuk mencatat biaya overhead pabrik)
4. Persediaan Produk Jadi Rp 933.120
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Dep. II Rp 673.920
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Dep. II Rp 144.000
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik II Rp 115.200
(Untuk mencatat harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang)
5. Persediaan Produk Dalam Proses Dep. II Rp 211.680
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep.II Rp 168.480
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. II Rp 24.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. II Rp 19.200

(Untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diproses Dep. II pada akhir bulan Januari 2002)
Kasus no 3
A. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Dept I
Unit Ekuivalensi

BBB : 800.000 unit + (100% + 400.000 unit) = 1.200.000 unit


BK: 800.000 unit + ( 50% + 400.000 unit) = 1.000.000 unit

Perhitungan Harga Pokok Produksi Persatuan Dept I


Unsur Total Unit Biaya Produksi
Biaya Produksi Biaya Ekuivalensi Per/unit
BBB Rp 12.000.000 Rp 1.200.000 Rp 10
BK Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Rp 6
Total Rp 18.000.000 Rp16

Perhitungan Harga Pokok Proses & Produk dalam Proses Dept I


Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept Biaya:
800.000 x Rp 16 = Rp 12.800.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses Akhir:
BBB : 100% x 400.000 x Rp 10 = Rp 4.000.000
BK: 50%x 400.000 x Rp 6 = Rp 1.200.00
Rp 5.200.000
Jumlah biaya produksi Dept I Bulan November Rp 18.000.000
a. Laporan Biaya Poduksi

CV. Sukses Mandiri


Laporan Biaya Produksi Dept I
Bulan November

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 1.200.000 unit
Produk selesai yang ditarnsfer ke Dept I 800.000 unit
Produk dalam proses akhir 400.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 1.200.000 unit

Biaya Produksi yang Dibebankan Dept I

Jumlah Biaya Biaya/unit


BBB Rp 12.000.000 Rp 10
BK Rp 6.000.000 Rp 6
Jumlah Rp 18.000.000 Rp 16

Perhitungan Biaya
Harga Pokok Produk jadi yang ditransfer ke Dept Biaya
800.000 unit @Rp 16 Rp 12.800.000
Harga pokok persediaan dalam proses akhir :
BBB Rp 4.000.000
BK Rp 1.200.000
Rp 5.200.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Rp 18.000.000
Dept I Bulan November
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen II
Unit Ekuivalensi
BK : 600.000 unit + (3/4 x 100% x 200.000 unit) = 750.000 unit

Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit


Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi/Unit
BK Rp 3.750.000 750.000 unit Rp 5
Rp3.750.000 Rp 5
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses Dep. II
Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer Dep. II ke Gudang:
Harga pokok dari Dep.I : 600.000 unit x Rp 16 =Rp 9.600.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep. II: 600.000 unit x Rp 5 = Rp 3.000.000
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer
Dep. B ke gudang: 600.000 unit x Rp 21 = Rp 12.600.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga pokok dari Dep. I: 200.000 x Rp 16 = Rp 3.200.000
Biaya yang ditambahkan oleh Departemen II:
BK: ¾ x 100% x 200.000 x Rp5 = Rp 750.000
= Rp 750.000

Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep.B = Rp 3.950.000


Jumlah biaya produksi kumulatif Dep. II bulan November = Rp 16.550.000

 Laporan biaya produksi Departemen II


CV SUKSES MANDIRI
Laporan Biaya Produksi Departemen II
Bulan November
Data Produksi
Diterima dari Departemen I 800.000 unit
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 600.000 unit
Produk dalam proses akhir bulan, 200.000 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 800.000 unit
Biaya Kumulatif yang Dibebankan Departemen II
Jumlah biaya Biaya/unit
Harga pokok dari Dep. I (800.000 unit) Rp 12.800.000 Rp 16
Biaya yang ditambahkan Departemen II
Biaya Konversi Rp 3.750.000 Rp 5
Jumlah biaya yang ditambahkan Departemen II Rp 3.750.000 Rp 5
Total biaya kumulatif di Departemen II Rp16.550.000 Rp 21
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
600.00 unit @ Rp 21 Rp 12.600.00
Harga pokok persediaan dalam proses akhir:
Harga pokok dari Dep. I: 200.000 x Rp 16 Rp 3.200.00
Biaya yang ditambahkan Dep. II:
Biaya konversi Rp 750.000
Rp 3.950.000
Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan Dep II bulan November Rp 16.550.000
Kasus 5

a. Laporan Harga Produksi Departemen I

CV SURYA PAGI

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

Departemen I

Bulan Juli 2003

Daftar Kuantitas Fisik:


Masuk ke dalam Proses 1.040.000 unit
Produk ditransfer ke departemen II 988.000 unit
Barang dalam proses akhir periode (100%,30%) 52.000 unit
1.040.000 unit
Pembebanan Biaya
Jumlah Biaya Produk eqv HPP/Unit eqv
BBB Rp 2.600.000 988.000+ 52.000(100%) = Rp 1.040.000 Rp 2,5
BTK Rp 3.763.500 988.000+ 52.000(30%) = Rp 1.003.600 Rp 3,75
BOP Rp 1.254.500 988.000+ 52.000(30%) = Rp 1.003.600 Rp 1,25
Rp 7.618.000 Rp 7,5
Harga Pokok Produksi
Produk ditranfer ke Departemen II : 988.000 unit x Rp 7,5 = Rp 7.410.000
Persediaan BDP Akhir
BB 52.000 unit x Rp 2,5 (100%) = Rp 130.000
BTK 52.000 unit x Rp 3,75(30%) = Rp 58.500
BOP 52.000 unit x Rp 1,25(30%) = Rp 19.500
Rp 208.000
Rp 7618.000
b. Laporan Harga Produksi Departemen II
CV SURYA PAGI
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Departemen II
Bulan Juli 2003
Daftar Kuantitas Fisik:
Unit masuk proses 988.000 unit
Unit tambahan karena penambahan bahan 52.000 unit
1.040.000 unit
Barang jadi ditranfer ke gudang 1.014.000 unit
BDP akhir (BB 100%, BK60%) 26.000 unit
1.040.000 unit
Pembebana Biaya
Equivalensi HP/Unit eqv
HP dari Dep I Rp 7.410.000 988.000 unit Rp 7,5
Unit Tambahan 52.000 unit

Setelah disesuaikanRp 7.410.000 1.040.000 unit Rp 7,125

Tambahan Biaya di dep. II :

BBB Rp 2.080.000 1.014.000+26.000x100%= Rp 1.040.00 Rp 2

BTK Rp 3.088.800 1.014.000+26.000x60%= Rp 1.029.600 Rp 3

BOP Rp 2.574.000 1.014.000+26.000x60%= Rp 1.029.600 Rp 2,5

Jml biaya tambahan Rp 7.742.800 Rp 7,5

Jumlah yg harus dipe Rp 15.152.800 Rp 14,625

-rtanggung jawabkan

Harga pokok produk:

HP produk jadi yg ditransfer ke gudang : 1.014.000 unit x Rp 14,625 = Rp 14.829.750

Pers. PDP Akhir :

Harga Pokok dari Dep. I : 26.000 x 7,125 x 100% = Rp 185.250

BB 26.000 x 2 x 100% = Rp 52.000

BTK 26.000 x 3 x 60% =Rp 46.800

BOP 26.000 x 2,5 x 60% = Rp 39.000


Harga Pokok PDP akhir Rp 323.050

Rp 15.152.800

c. Jurnal yang diperlukan:


1. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan oleh dep I & II:
BDP – BB Dep I Rp 2.600.000
BDP – BB Dep II Rp 2.080.000
Persediaan Bahan Rp 4.680.000
2. Jurnal untuk mencatat timbulnya biaya bahan tenaga kerja:
Gaji dan Upah Rp 6.852.300
Hutang Gaji dan Upah Rp 6.852.300
3. Jurnal untuk mencatat distribusi tenaga kerja
BDP – BTK dep. I Rp 3.763.500
BDP – BTK Dep II Rp 3.088.000
Gaji dan Upah Rp 6.852.300
4. Jurnal untuk mencatat timbulnya BOP:
BOP Rp 3.828.500
Berbagai Rekening di Kredit Rp 3.828.500

5. Jurnal Pembebanan BOP:


BDP – BOP Dep I Rp 1.254.500
BDP – BOP Dep II Rp 2.574.000
BOP Rp 3.828.500
6. Jurnal untuk mencatat transfer produk ke Dep II:
BDP – HP dari Dep I ke Dep II Rp 7.410.000
BDP – BB Dep I Rp 2.470.000
BDP – BTK Dep I Rp 3.705.000
BDP – BOP Dep I Rp 1.235.000
7. Jurnal untuk mencatat persediaan PDP akhir Dep I :
Persediaan PDP Dep I Rp 208.000
BDP – BB Dep I Rp 130.000
BDP – BTK Dep I Rp 58.500
BDP – BOP Dep I Rp 19.500
8. Jurnal pencatatan transfer produk Jadi Dep II ke gudang:
Persediaan Produk Jadi Rp 14.829.750
BDP – HP dari Dep I – Dep II Rp 7.224.750
BDP – BB Dep II Rp 2.028.000
BDP – BTK Dep II Rp 3.042.000
BDP – BOP Dep II Rp 2.535.000
9. Jurnal untuk mencatat PDP akhir Dep II
Persediaan PDP Dep II Rp 323.050
BDP – HP dari Dep I – Dep II Rp 185.250
BDP – BB Dep II Rp 52.000
BDP – BTK Dep II Rp 46.800
BDP – BOP Dep II Rp 39.000

Anda mungkin juga menyukai