Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB 6 ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

Disusun oleh :

Meisya Rizqi Adenina (062030501315)

Kelas : 3AC

Dosen Pembimbing :

Kartika Rachma Sari, S.E., M.Si.Ak.,C.A

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Bab 6 Analisis Biaya Diferensial Modul Halaman 97 – 101

LATIHAN

1. Berikan definisi yang luas atas istilah biaya diferensial. Apa persamaan yang
digunakan dari istilah tersebut, dan oleh siapa?
Jawab

Biaya Diferensial adalah sebagai berikut "Biaya diferensial adalah biaya


yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi – kondisi
yang lain". “Biaya diferensial yaitu biaya yang berbeda – beda akibat adanya
tingkat produksi yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap”
(Prawironegoro 2009:259). Hansen dan Mowen (2005:339) yang
diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari mengatakan pengertian biaya diferensial
adalah sebagai berikut "Biaya diferensial merupakan biaya masa depan yang
berbeda pada masing – masing alternatif".
Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya diferensial didefinisikan sebagai
perbedaan biaya yang timbul akibat adanya keputusan tertentu. Misalnya
manajemen melakukan penambahan volume produksi manajemen memilih
alternatif proses produksi. Jika biaya diferensial itu disebabkan karena adanya
penambahan volume produksi maka perbedaan itu dapat disebut dengan biaya
incremental (Incremental Cost) atau biaya marginal (Marginal Cost).
Biaya diferensial merupakan istilah perbedaan dalam total antara dua
alternatif yang akan dipilih dalam pengambilan keputusan. Seperti yang
dikemukakan Krismiaji (2011:30) bahwa perbedaan biaya antara dua alternatif
atau lebih disebut dengan biaya diferensial. Simamora (2012:56) menjelaskan
bahwa biaya diferensial didefinisikan sebagai perbedaan biaya yang timbul
akibat adanya keputusan tertentu. Seperti dalam mengambil sebuah keputusan
manajemen membandingkan biaya dari berbagai alternatif, biaya yang tetap
saja sama diberbagai alternatif tidak akan diperhitungkan. Namun, biaya yang
berbeda diantara alternatif-alternatif yang ada akan dianggap relevan dalam
pengambilan keputusan.
Pengertian biaya diferensial menurut Supomo (2012:103) adalah sebagai
berikut: "Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi,
dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain". Prawironegoro dan Purwanti
(2009:259) memberikan pengertian biaya diferensial adalah sebagai berikut :
“Biaya diferensial yaitu biaya yang berbeda – beda akibat adanya tingkat
produksi yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap”. Analisis
biaya diferensial ditujukan untuk mengamati perilaku yang terjadi antara biaya
tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila dikaitkan
dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar dari analisis
ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan pendapatan diiringi
kenaikan (increasing) biaya yang proporsional.

2. Bedakan antara biaya marginal dan perhitungan biaya marginal (perhitungan


biaya langsung)!
Jawab

Biaya marginal itu adalah biaya tambahan yang perlu dikeluarkan saat
akan memproduksi satu unit produk tambahan. Biaya marginal juga
menunjukkan tingkat untuk total biaya pada suatu produk berubah ketika
produksi meningkat satu unit.
Menghitung biaya marginal ini didapatkan dari biaya produksi tetap
maupun biaya variabel. Untuk biaya variabel ini akan selalu masuk ke dalam
perhitungan biaya marginal, sedangkan untuk biaya produksi tetap ini akan
dimasukkan jika diperlukan untuk membuat produk tambahan.
Oleh karena itu dalam sebuah perusahaan biaya marginal atau marginal
cost ini sangat penting karena bisa sebagai pengambil keputusan kepada
manajemen tentang sumber daya proses produksi tersebut dialokasikan.
Sebagai contoh, suatu perusahaan ingin membuat suatu produksi dan
menghabiskan biaya produksi sebesar 1 juta rupiah untuk proses pencetakan
desain pada 5 buah tas. Untuk bisa mencetak 11 tas, perusahaan ini
memerlukan biaya tambahannya sebesar 10 ribu. Nilai 10 ribu inilah yang
menjadi biaya marginalnya.
Pentingnya menganalisis biaya marginal karena tujuannya dilakukan
untuk tahu perusahaan sudah sampai ke titik mana perusahaan mampu
mencapai skala ekonomi. Skala ekonomi merupakan nilai keuntungan yang
didapat saat produk jadi lebih efisien. Hal ini dilakukan tentu saja agar sistem
operasional bisa lebih maksimal.
Untuk menghitung biaya marginal, berikut ini adalah rumus yang
biasanya digunakan.

Biaya Marginal = Perubahan Biaya / Perubahan Kuantitas

1. Perubahan Biaya
Perubahan biaya adalah meningkat dan menurunnya biaya produksi
pada tingkat setiap produksi selama jangka waktu tertentu. Perubahan
biaya ini juga diperlukan ketika akan melakukan produksi yang lebih
banyak ataupun sedikit.
Ketika dalam prosesnya ada penambahan unit dan sampai
membutuhkan perekrutan satu sampai dua pekerja, bahan baku yang
meningkat, maka biaya produksi akan berubah secara menyeluruh.
Untuk itu cara menghitungnya adalah dengan mengurangi biaya
produksi yang ada selama proses produksi pertama itu dilakukan dari biaya
produksi di gelombang selanjutnya saat adanya peningkatan produksi.

2. Perubahan Kuantitas
Sudah menjadi hal yang umum dalam tingkatan produksi jika
jumlah barang yang diproduksi itu menurun atau meningkat. Untuk
menentukan perubahan kuantitas, maka bisa dilakukan perhitungan pada
jumlah barang yang dibuat pada proses pertama dilakukan lalu setelah itu
dikurangi dari volume output yang dibuat pada produksi sebelumnya.

Contoh Soal

PT Maju Sukses mengeluarkan biaya sebesar Rp 400.000.000 untuk bisa


menghasilkan 1.000 unit kursi. Pada saat jumlah produksi sudah mencapai
2.000 unit, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 600.000.000 untuk
proses produksinya. Lalu berapakah biaya marginal dari contoh di atas?

Jawab

Perubahan biaya : Rp 600.000.000 – Rp 400.000.000 = Rp 200.000.000


Perubahan kuantitas : 2.000 unit – 1.000 unit = 1.000 unit
Biaya Marginal = Perubahan Biaya / Perubahan Kuantitas
= Rp 200.000.000 / 1.000 unit
= Rp 200.000 / unit

Jadi, total biaya marginal dari produksi kursi di PT Maju Sukses sebesar
Rp 200.000. Ini artinya mengalami peningkatan yaitu Rp 200.000 untuk 1 unit
kursi.

3. Biaya diferensial juga disebut biaya incremental. Mengaoa biaya incremental


penting dalam pengambilan keputusan?
Jawab

Biaya tambahan (incremental) merupakan informasi akuntansi


manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan.
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika
suatu alternatif yang berkaitan dengan volume kegiatan dipilih.
Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan
dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian
biaya differensial. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya differensial
yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan
atau pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan hanya akan sama dengan
biaya differensial dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penambahan atau pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan merupakan
salah satu elemen biaya differensial, namun biaya differensial tidak terbatas
pada biaya tambahan saja.
Jika biaya tambahan dihubungkan dengan suatu alternatif tindakan yang
kemungkinan akan dilaksanakan atau mungkin tidak dilaksanakan oleh
manajemen, biaya tambahan mungkin dapat terjadi tetapi mungkin juga tidak.
Apabila alternatif yang diusulkan berupa peniadaan suatu kegiatan yang
sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari. Biaya ini
disebut biaya terhindarkan (avoidable cost), yaitu biaya yang tidak akan terjadi
jika suatu alternatif dipilih. Biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya
tambahan, oleh karena itu sering disebut sebagai penghematan biaya tambahan
(incremental cost saving atau negative incremental cost).
Incremental value membantu suatu perusahaan untuk lebih efisien dan
hemat dalam melakukan pengeluaran. Ini juga membantu pengambilan
keputusan antara memproduksi sendiri atau dengan membeli dari pihak lain.
Analisis yang dilakukan juga dapat membuat perusahaan dapat
memaksimalkan produksi yang dilakukan, tapi tetap menghasilkan keuntungan
yang diharapkan. Tak jarang, suatu perusahaan manufaktur mendapatkan
tambahan pesanan di waktu tertentu.
Melalui perhitungan incremental cost, maka akan mempermudah
perusahaan mengambil keputusan, apakah permintaan tambahan pesanan
tersebut perlu dilakukan atau tidak. Pasalnya, perhitungan ini akan
memengaruhi harga yang akan ditawarkan dari produk tersebut. Paling tidak,
keuntungan yang didapatkan harus bisa menutupi biaya tersebut.
Menghitung analisis inkremental hanya membutuhkan penambahan dan
pengurangan sederhana. Namun, variabel dan angka yang disertakan dalam
perhitungan akan berubah tergantung pada apa yang Anda bandingkan.

Contoh Soal

Perusahaan dapat menerapkan analisis tambahan untuk beberapa


keputusan bisnis. Gunakan contoh berikut untuk membantu memahami cara
menghitung analisis inkremental dalam beberapa skenario:

1. Personil internal atau outsourcing


PT XYZ ingin menggunakan analisis tambahan untuk melihat
apakah lebih hemat biaya untuk mempertahankan departemen SDM
internal atau menggunakan perusahaan sumber daya manusia yang
terpisah untuk mengelola tanggung jawab SDM. Mereka menentukan
biaya relevan berikut untuk mempertahankan departemen internal per
bulan:

Gaji : Rp 3.000.000
Perlengkapan : Rp 150.000
Sumber daya : Rp 300.000

Mereka mendapatkan penawaran dari perusahaan SDM dan


mengetahui bahwa biayanya Rp 2.500.000 sebulan untuk memenuhi
kebutuhan SDM mereka. Mereka memutuskan untuk mengalihdayakan
tanggung jawab SDM ke perusahaan SDM.

2. Memperbaiki atau mengganti aset


Arnold Brothers Towing memiliki truk derek yang rusak. Mereka
memutuskan untuk menggunakan analisis inkremental untuk memutuskan
apakah akan memperbaiki truk derek yang lama atau membeli yang baru.
Mereka menetapkan biaya relevan berikut untuk memperbaiki truk derek
tua:

Spare part Rp3.000.000


Tenaga Kerja Rp300.000
Biaya peluang (kehilangan bisnis saat truk berada di bengkel) Rp1.000.000

Biaya truk derek baru adalah Rp 40.000.000. Namun, Arnold


Brothers Towing dapat segera membeli truk baru dan tidak akan
mengeluarkan biaya perbaikan untuk waktu yang lama, yang mereka
hitung dengan tambahan biaya peluang sebesar Rp 5.000.000.
Biaya untuk memperbaiki truk lama adalah Rp 4.300.000. Biaya
untuk membeli truk baru (dengan memperhitungkan kehilangan
kesempatan) adalah Rp 44.000. Arnold Brothers Towing memutuskan
untuk memperbaiki truk reparasi lama.

4. Biaya diferensial tidak berhubungan dengan kategori akuntansi apapun yang


mungkin. Jelaskan!
Jawab

Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal


ini tidak benar. Istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan
sesuatu. Suatu biaya disebut relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan
tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen bermaksud mengetahui
harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia
mengumpulkan biaya produksi sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk
produksi dalam bulan yang bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya
tersebut merupakan biaya relevan karena sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh pengumpulan informasi biaya tersebut. Menurut defenisinya,
biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dinilai dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, untuk mencapai
tujuan tertentu. Per defenisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang
tidak relevan, karna setiap biaya memeng direkayasa untuk memenuhi tujuan
tertentu.
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah
yang lebih tepat: biaya diferensial. Karena pengambilan keputuysan selalu
menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat
melakukan pemilihan pengambil keputusan harus dapat membedakan
dianatara alternatif tersebut secara unik disebut dengan istilah informasi
akuntansi diferensial. Oleh karena itu, istilah biaya diferensial berbeda
pengertiannya dengn biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah
yang umum, yang tidak selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi bukan satu-satunya jenis informasi diferensial yang
digunakan dalam pembuatan keputusan. Dengan kata lain, informasi akuntansi
hanya merupakan salah satu informasi diferensial yang harus dipertimbangkan.
Jika manajer memilih salah satu alternatif diantara berbagai alternatif
penyelesaian masalah maka sebenarnya dia menghadapi resiko, karena
alternatif yang dipilih tersebut mungkin bukan alternatif terbaik atau bahkan
alternatif tersebut mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya
subyektif dan informasi yang sifatnya obyektif. Informasi subyektif adalah
informasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas dasar pengalaman dan
intuisinya. Informasi subyektif fungsinya sebagai suplemen informasi objektif.
Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar teknik- teknik yang
logis atau oleh pihak yang ahli. Informasi akuntansi merupakan salah satu
informasi objektif sehingga informasi akuntansi dapat menambah pengetahuan
penmbuat keputusan dan dapat mengurangi resiko.
Informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam mempertimbangkan
masalah-masalah khusus atau keputusan-keputusan yang dihadapi manajemen.
Untuk memperoleh informasi yang diferensial diperlukan biaya, sehingga
informasi diferensial erat kaitannya dengan konsep biaya- manfaat berarti
bahwa manfaat informasi harus lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk
memperoleh informasi.
Informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu. Informasi
yang terlambat disajikan dapat berakibat menjadi usang sehingga tidak dapat
digunakan untuk pembuatan keputusan karena kesempatan yang ada sudah
tidak dapat dimanfaatkan. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat
bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi setiap
alternatif tindakan yang mungkin ada dalam proses pengambilan keputusan
tersebut.
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi mengenai biaya,
pendapatan, dan aktiva, Informasi akukntansi penuh dapat mencakup informasi
histories dan informasi masa depan. Informasi akuntansi penuh yang bersifat
histories bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan pada pihak luar
( eksternal ), analisa kemanmpuan untuk menghasilkan laba.

5. Dalam cara yang bagaimana anggaran fleksibel berguna dalam membuat


analisis biaya diferensial? Mengapa biaya historis biasanya tidak relevan dalam
pengambilan suatu keputusan?
Jawab

Analisis biaya difensial ditujukan untuk mengamati perilaku yang terjadi


antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila
dikaitkan dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar
dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan
pendapatan diiringi kenaikan (increasing) biaya yang proporsional. Dalam
lingkup tugas manajemen, analisis ini biasa digunakan untuk pengambilan
keputusan (decision making) manajerial, seperti keputusan untuk menolak atau
menerima tambahan pesanan produk dari konsumen, keputusan untuk
memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas, keputusan untuk
menentukan apakah perusahaan perlu memproduksi sendiri atau membeli, atau
keputusan untuk menurunkan harga jual produk. Keputusan yang terakhir ini
biasanya diambil pada saat produk mengalami siklus penurunan, dimana profit
margin semakin berkurang, dan posisi produk mulai digerogoti produk pesaing
(kompetitor).
Penilaian prestasi kerja merupakan media yang tepat dan bermanfaat
untuk mengevaluasi pekerjaan, dan memotivasi karyawan. Keberhasilan suatu
perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan dalam
menjalankan operasi prusahaan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu
fungsi manajer. Di dalam mengambil keputusan yang tidak terstruktur
(keputusan khusus) informasi yang sangat penting adalah biaya relevan dan
pendapatan yang relevan dengan keputusan tersebut. Biaya relevan sering
disebut biaya diferensial yaitu biaya yang berbeda-beda akibat adanya tingkat
produksi yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap. Kedua
jenis biaya hakikatnya sama, yakni berbagai alternatif biaya yang disebabkan
oleh tingkat produksi. Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data historis
oleh akuntan intern. Disebut sebagai relevan karena berhubungan erat dengan
pengambilan keputusan manajemen. Salah satu tugas manajer adalah membuat
keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Keputusan itu terdiri
dari keputusan rutin dan seharihari sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen.
Pendekatan pengambilan keputusan taktis menekankan pentingnya
pengidentifikasian dan pengunaan biaya yang relevan. Semua keputusan
berhubungan dengan masa depan karena itu hanya biaya masa depan yang
dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun untuk menjadi relevan, suatu
biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus
berbeda dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh
terhadap keputusan.

6. Mengapa biaya variabel begitu penting dalam studi biaya diferensial?


Jawab

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berfluktuasi dengan


perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya
yang relative tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume ativitas
perusahaan. Perbedaan perilaku kedua kelompok biaya tersebut dapat
digunakan dan bermanfaat untuk memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi perusahaan. Beberapa persoalan yang dihadapi perusahan dapat
diselesaikan menggunakan dan memanfaatkan perbedaan perilaku diantara
biaya-biaya yang dimiliki perusahaan. Salah satu metode yang digunakan
adalah analisa biayadiferensial.
Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya di antara sejumlah
alternative pilihan yang dapat digunakan perusahaan. Biaya diferensial atau
biaya relefan sering pula disebut sebagai biaya marjinal. Biaya diferensial
merupakan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat digunakan
perusahaan dalam menghitung biaya yang akan dikeluarkan perusahaan.
Berbagai kemungkinan biaya ini dapat digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Pada
dasarnya biaya diferensial merupakan biaya tunai atau out-of pocketcost yaitu
biaya yang memerlukan pengeluaran tunai saat ini atau pada masa mendatang,
yang harus terjadi apabila suatu proyek dilaksanakan atau diperluas sampai
melebihi ukuran yang ditentukan semula. Analisa biaya diferensial digunakan
untuk menentukan kenaikan pendapat,biaya dan marjin laba sehubung dengan
beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau kapasitas
yang tersedia Dalam analisa biaya diferensial, biaya variabel sangat relevan
karena lazimnya biaya variabel dapat dielakkan ketika proyek masih dalam
tahap evaluasi dan bisa juga tidak bisa dielakkan. Sebaliknya, biaya tetap
biasanya tidak dapat dielakkan dalam kondisi apapun, sehingga tidak relevan
bagi setiap keputusan menyangkut biaya atau profitabilitas relative dari
berbagai alternative. Akan tetapi, jika biaya tetap terpaksa dinaikkan, misalnya
karena keputusan untuk menyewa ruang tambahan, membeli fasilitas
tambahan, atau penyebab pengeluaran ekstra lainnya, maka biaya tetap
semacam itu dapat dikelompokan menjadi biaya diferensial. Dalam penentuan
biaya yang akan terjadi dalam pelaksanaan atau perluasan proyek, setiap
pengeluaran tunai, yang diperlukan untuk pengadaan kapasitas yang memadai,
bersifat relevan bagi pengambilan keputusan. Terdapat dua kriteria penting
agar suatu jenis biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya diferensial atau
biaya relevan, yaitu biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang dan
Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif.
Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya antara sejumlah
alternatif pilihan yang dapat digunakan perusahaan. Analisis biaya diferensial
digunakan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya, laba sehubungan
dengan beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau
kapasitas yang tersedia.
Analisis biaya difensial ditujukan untuk mengamati perilaku yang terjadi
antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila
dikaitkan dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar
dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan
pendapatan diiringi kenaikan (increasing) biaya yang proporsional. Dalam
lingkup tugas manajemen, analisis ini biasa digunakan untuk pengambilan
keputusan (decision making) manajerial, seperti keputusan untuk menolak atau
menerima tambahan pesanan produk dari konsumen, keputusan untuk
memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas, keputusan untuk
menentukan apakah perusahaan perlu memproduksi sendiri atau membeli, atau
keputusan untuk menurunkan harga jual produk. Keputusan yang terakhir ini
biasanya diambil pada saat produk mengalami siklus penurunan, dimana profit
margin semakin berkurang, dan posisi produk mulai digerogoti produk pesaing
(kompetitor).
Jadi Dengan kata lain informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternative tindakan yang terbaik
di antara alternative yang tersedia.

7. Jelaskan bagaimana suatu biaya tetap dapat menjadi relevan dalam


pengambilan suatu keputusan?
Jawab
Pada dasarnya, biaya tetap merupakan biaya yang tidak terpengaruh
dengan adanya perubahan lainnya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan),
biaya tetap adalah biaya perusahaan yang jumlah besarannya tidak ditentukan
oleh volume kegiatan perusahaan, apakah itu terkait produksi maupun dalam
penjualan, biaya tetap ini seperti gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk
karyawan, pembayaran bunga, biaya sewa, adanya depresiasi, dan biaya
asuransi (fixed cost).

Dalam akuntansi, biaya tetap merupakan jenis biaya yang tidak


mengalami perubahan atau dapat dikatakan sebagai statis. Biaya tetap juga
akan dikenakan pada saat tidak ada kegiatan atau proses produksi yang
dilakukan maupun saat melakukan banyak kegiatan sekali pun. Beberapa
contoh yang termasuk ke dalam biaya tetap ialah seperti gaji pegawai, uang
sewa gedung, hingga biaya cukai.

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan
adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar (range) perubahan volume
kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap
mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya
tetap seluruhnya dapat diusut jejaknya kedalam suatu keputusan khusus dan
hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan
biaya diferensial.

Sebagai contoh, pembukaan daerah pemasaran yang baru memerlukan


gaji manajer pemasaran yang baru untuk daerah tersebut. Biaya gaji tersebut
merupakan biaya tetap jika nanti dikeluarkan, tetapi biaya tersebut hanya akan
terjadi jika keputusan untuk membuka daerah pemasaran baru tersebut diambil.
Oleh karena itu, biaya gaji manajer tersebut merupakan biaya diferensial dalam
pengambilan keputusan membuka atau tidak membuka daerah pemasaran baru.

Jika suatu biaya tetap akan dikeluarkan dalam jumlah yang sama tanpa
mempertimbangkan keputusan mana yang akan diambil, biaya tersebut tidak
akan terpengaruh oleh adanya pembukaan daerah pemasaran yang baru
tersebut, meskipun direktur tersebut sangat jauh dalam kegiatan daerah
pemasaran yang baru. Gaji direktur pemasaran tesebut tidak merupakan biaya
diferensial bukan karena tidak berhubungan langsung dengan objek keputusan
yang akan diambil, namun semata – mata karena biaya tersebut tidak akan
terpengaruh jumlahnya oleh keputusan yang akan diambil.
KASUS

1. Analisis Bisnis Baru


PT Hope Insektisida sekarang memproduksi dan menjual 30.000 kilogram
Sta Ded per bulan. Volume ini adalah 70% dari kapasitas untuk Sta Ded.
Penjual grosir di luar area pemasaran perusahaan menawarkan untuk membeli
5.000 kilogram dari produk ini per bulan dengan kontrak selama dua tahun
dengan harga Rp 1.800 per kilogram, asalkan warna yang sekarang agak merah
jambu diubah mejadi hijau. Produk tersebut akan dipasarkan dengan merek dari
penjual grosir tersebut.
Untuk mengubah warna, perusahaan harus membeli mesin pencampuran
khusus dengan harga Rp 3.000.000 Mesin tersebut tidak akan memiliki nilai di
akhir tahun kontrak kedua. Bahan baku untuk mengubah warna barang jadi
biayanya adalah sebesar Rp 100 per kilogram.
Beban pemasaran tidak akan meningkat jika bisnis baru ini diterima, tetapi
beban administrasi tambahan sebesar Rp 150.000 per bulan diestimasikan.
Tidak ada tambahan biaya untuk supervisi atau pajak property yang
direncanakan. Tambahan pajak penghsilan adalah sebesar Rp 160.000.

Laporan laba rugi bulanan untuk operasi sekarang adalah sebagai berikut:

Penjualan Rp 72.000.000
Biaya produksi :
Bahan baku langsung Rp 18.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 15.000.000
Overhead pabrik :
Tenaga kerja tidak langsung Rp 6.000.000
Tenaga kerja supervise Rp 4.000.000
Listrik (Rp 180.000 tetap) Rp 780.000
Perlengkapan Rp 600.000
Pemeliharaan dan perbaikan Rp 810.000
Penyusutan Rp 3.000.000
Asuransi (semua variabel) Rp 210.000
Pajak property Rp 125.000
Pajak penghasilan Rp 1.250.000
Harga pokok produksi dan penjualan (Rp 49.775.000)
Laba kotor Rp 22.225.000
Beban pemasaran Rp 11.000.000
Laba sebelum pajak pengasilan Rp 4.500.000 (Rp 15.500.000)
Laba Bersih Rp 6.725.000
Diminta:

Buatlah analisis biaya diferensial untuk menunjukkan apakah perusahaan


sebaiknya menerima bisnis baru yang diusulkan tersebut.

Jawab

Keterangan Menolak Menerima Selisih


Penjualan :
Normal Rp 72.000.000 Rp 72.000.000
Khusus Rp 9.000.000
(5.000 kg x Rp 1.800)
Total Penjualan Rp 72.000.000 Rp 81.000.000 Rp 9.000.000
Dikurang Biaya Produksi :
Normal BBL Rp 18.000.000 Rp 18.000.000
Khusus BBL Rp 500.000
(5.000 kg x Rp 100)
Normal TKL Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Khusus TKL -
Normal BOP Rp 16.775.000 Rp 16.775.000
Khusus BOP(Rp 3.000.000 Rp 3.160.000
+ Rp 160.000)
Normal Beban Pemasaran Rp 11.000.000 Rp 11.000.000
Khusus Beban Administrasi Rp 150.000
Total Biaya Produksi Rp 60.775.000 Rp 64.585.000 Rp 3.810.000
Laba Sebelum PPh Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Total Laba Rp 6.725.000 Rp 11.915.000
Selisih Kenaikan Laba Rp 5.190.000

Sebaiknya Perusahaan PT Hope Insektisida menerima Bisnis Baru


karena menghasilkan kenaikan profit/laba (keuntungan) sebesar Rp
5.190.000 (Total Penjualan Rp 9.000.000 - Total Biaya Produksi Rp
3.810.000).
2. Analisis Biaya Diferensial
Departemen Anggaran dari PT VESTER membuat skedul berikut ini untuk
overhead pabrik pada berbagai tingkat produksi (dalam jutaan rupiah).
Keterangan 40% 60% 80% 100%
Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas
Unit Produk 100.000 150.000 200.000 250.000
Overhead Pabrik Rp 50.000 Rp 75.000 Rp 100.000 Rp 125.000
Variabel
Overhead Pabrik Rp 90.000 Rp 100.000 Rp 115.000 Rp 125.000
Tetap
Perusahaan memproduksi gasket untuk pipa gas alam, di bulan-bulan
terakhir, peraturan yang tidak menguntungkan atas perusahaan-perusahaan
transmisi gas telah tertunda di legislatif, dan pesanan pelanggan menjadi
minim. Misalnya, di bulan Desember, hanya 150.000 gasket yang diproduksi,
di mana jumlah tersebut hanyalah 60% dari kapasitas. Di tingkat produksi
manapun, bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung masing-masing
adalah sebesar Rp 150.000.000 dan Rp 112.500.000 Indikator ekonomi
mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi bulan Januari menjadi
100% kapasitas (tambahan 100.000 unit) untuk disimpan sebagai persediaan
selama biayanya masih rendah.
Diminta:
1) Tentukan biaya tambahan 100.000 unit produk.
Jawab

Bahan Baku
{(Rp 150.000.000/150.000 unit) × 100.000 unit} Rp 100.000.000

Tenaga Kerja
{(Rp 112.500.000/150.000 unit) × 100.000 unit} Rp 75.000.000

Overhead Pabrik Variabel


{(Rp 75.000.000/150.000 unit) × 100.000 unit} atau
(Rp 125.000.000 di kapasitas 100% – Rp 75.000.000 Rp 50.000.000
di kapasitas 60%)

Overhead Pabrik Tetap


(Rp 125.000.000 di kapasitas 100% – Rp 100.000.000 Rp 25.000.000
di kapasitas 60%)

Total biaya diferensial dengan tambahan 100.000 unit Rp 250.000.000


2) Hitung total biaya untuk memproduksi 250.000 unit di bulan Januari.
Jawab

Keterangan Biaya untuk Biaya untuk Biaya untuk


150.000 Unit 100.000 Unit 250.000 Unit

Bahan Baku Rp 150.000.000 Rp 100.000.000 Rp 250.000.000

Tenaga Kerja Rp 112.500.000 Rp 75.000.000 Rp 187.500.000

Overhead Pabrik Rp 75.000.000 Rp 50.000.000 Rp 125.000.000


Variabel

Overhead Pabrik Rp 100.000.000 Rp 25.000.000 Rp 125.000.000


Tetap

Total Biaya Rp 437.500.000 Rp 250.000.000 Rp 687.500.000

3) Tentukan harga jual yang dibutuhkan untuk produksi bulan Januari guna
mencapai 20% markup atas biaya produksi.
Jawab

Biaya produksi per unit (Rp 687.500.000 ÷ 250.000 unit) Rp 2.750


Tambahan 20% mark up (Rp 2.750 × 20%) Rp 550
Harga jual untuk mencapai 20% mark up Rp 3.300

3. Pesanan Khusus
Selama beberapa bulan terakhir, PT Wilson memproduksi dan menjual
10.000 unit Wartex setiap bulannya. Biaya bulanan untuk Wartex adalah
sebagai berikut:

Bahan Baku Langsung Rp 20.000.000


Tenaga Kerja Langsung Rp 35.000.000
Overhead Pabrik Variabel Rp 10.000.000
Overhead Pabrik Tetap Rp 45.000.000
Beban Pemasaran Variabel (Pengiriman dan Komisi Rp 20.000.000
Penjualan)
Alokasi Beban Pemasaran dan Administrasi Rp 30.000.000
Total Biaya Rp 160.000.000
Harga jual normal adalah Rp 25.000 per unit. Salah satu tenaga
penjualan perusahaan telah menegosiasikan kontrak dengan pelanggan
prospektif yang menawarkan untuk membeli 150.000 unit Wartex dengan
harga Rp 12.500 per unit. Tenaga penjualan tersebut tidak memperkirakan
bahwa pesanan ini akan mempengaruhi penjualan normal dari Wartex.
Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang hanya cukup untuk
memproduksi 15.000 unit Wartex. Akibatnya, perusahaan harus menyewa
tambahan peralatan dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 dan membayar upah
lembur sejumlah Rp 10.000.000 untuk memproduksi tambahan unit Wartex
yang diperlukan.

Diminta:

Buatlah analisis biaya diferensial untuk menunjukkan apakah perusahaan


sebaiknya menerima pesanan khusus ini.

Jawab

Pendapatan (150.000 unit × Rp 12.500) Rp 1.875.000.000


Dikurangi Biaya Diferensial :
Bahan Baku Langsung
{(Rp 20.000.000/10.000 unit) × Rp 300.000.000
150.000 unit}
Tenaga Kerja Langsung
{(Rp 35.000.000/10.000 unit) × Rp 525.000.000
150.000 unit}
Tambahan Biaya untuk Upah Lembur Rp 10.000.000
Overhead Pabrik Variabel
{(Rp 10.000.000/10.000 unit) × Rp 150.000.000
150.000 unit}
Tambahan Biaya Tetap untuk Sewa Rp 7.000.000
Peralatan
Biaya Pemasaran Variabel
{(Rp 20.000.000/10.000 unit) × Rp 300.000.000
150.000 unit}
Total Biaya Diferensial Rp 1.292.000.000
Laba dari Pesanan Khusus Rp 583.000.000

Sebaiknya Perusahaan PT Wilson menerima pesanan khusus karena


menghasilkan profit/laba (keuntungan) sebesar Rp 583.000.000 (Total
Pendapatan Rp 1.875.000.000 - Total Biaya Diferensial Rp 1.292.000.000).
4. Buat atau Beli
PT HUNTRO memproduksi 10.000 unit komponen M-1 per tahunnya
yang digunakan untuk produksinya sendiri. Biaya berikut ini dilaporkan:

Bahan baku langsung Rp 20.000.000


Tenaga kerja langsung Rp 55.000.000
Overhead pabrik variabel Rp 45.000.000
Overhead pabrik tetap Rp 70.000.000 +
Rp 190.000.000

PT LUFKI telah menawarkan untuk menjual kepada PT HUNTRO 10.000


unit Komponen M-1 per tahunnya dengan harga Rp 18.000 per unit. Jika PT
HUNTRO menerima tawaran tersebut, sebagian fasilitas yang sekarang ini
digunakan untuk memproduksi Komponen M-1 dapat disewakan ke pihak ke
3 dengan sewa per tahun sebesar Rp 15.000.000. Tambahan lagi, Rp 3.000 per
unit untuk overhead pabrik tetap yang dibebankan ke Komponen M-1 akan
hilang seluruhnya.

Diminta:

Apakah sebaiknya PT HUNTRO menerima tawaran PT LUFKI? Jelaskan!

Jawab

Keterangan Membuat Membeli Biaya


Diferensial
Bahan baku Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
langsung
Tenaga kerja Rp 55.000.000 Rp 55.000.000
langsung
Overhead pabrik Rp 45.000.000 Rp 45.000.000
variabel
Overhead pabrik Rp 70.000.000 Rp 70.000.000
tetap
Harga Rp 180.000.000 (Rp 180.000.000)
komponen M-1
jadi (10.000 unit
x Rp 18.000)
Total biaya Rp 190.000.000 Rp 180.000.000 Rp 10.000.000
relevan
Penghematan dari membeli komponen M-1 yaitu :

Rp 190.000.000 – Rp 180.000.000 = Rp 10.000.000

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa, jika PT HUNTRO memproduksi


sendiri komponen M-1 maka PT HUNTRO harus mengeluarkan biaya sebesar
Rp 190.000.000, tetapi apabila PT HUNTRO menerima tawaran PT LUFKI
dengan membeli komponen M-1 PT HUNTRO hanya mengeluarkan biaya
sebesar Rp 180.000.000, dengan demikian PT HUNTRO lebih menguntungkan
apabila menerima tawaran dari PT LUFKI.
Dan juga jika PT HUNTRO membeli langsung kepada PT LUFKI,
sebagian fasilitas untuk memproduksi dapat disewakan sebesar
Rp15.000.000/tahun. Dan @Rp3.000 untuk biaya overhead pabrik tetap yang
dibebankan selama memproduksi komponen M-1 akan dihilangkan, atau
sebesar Rp30.000.000 (@Rp3.000 x 10.000 unit) akan dihilangkan dari biaya
overhead pabrik tetapnya.
Dengan asumsi ini berarti akan terjadi biaya peluang, jika PT HUNTRO
memilih alternatif membuat sendiri seluruh komponen, sehingga biaya untuk
membuat sendiri menjadi :

Total biaya produksi sendiri Rp 190.000.000


Biaya peluang (Rp15.000.000 + Rp30.000.000) Rp 45.000.000
Total biaya diperhitungkan Rp 235.000.000

Total biaya tersebut jika dibandingkan dengan biaya membeli dari PT


LUFKI sebesar Rp 180.000.000 maka membuat sendiri menduduki posisi lebih
mahal sehingga pada posisi ini sebaiknya PT HUNTRO menerima tawaran dan
membeli komponen M-1 dari PT LUFKI, yang jauh lebih murah dengan selisih
lebih hemat sebesar Rp 235.000.000 - Rp 180.000.000 = Rp 55.000.000

5. Buat atau Beli


PT SIMO sedang mempertimbangkan untuk memproduksi suatu mesin
baru yang akan dinamakan model VX4. Mesin ini mempunyai ukuran yang
berbeda dari mesin-mesin yang diproduksi oleh Smith, dan perusahaan
memperkirakan akan menjual 20.000 unit per tahunnya. Pada saat ini,
perusahaan memiliki kapasitas untuk memproduksi kuantitas yang
diproyeksikan akan dibutuhkan untuk 20.000 unit VX4, kecuali untuk
pistonnya. Piston diproduksi di pabrik perusahaan di Bandung, yang sekarang
sudah beroperasi pada kapasitas penuh. Tidak ada pabrik perusahaan lain yang
memilki peralatan maupun keahlian yang diperlukan untuk memproduksi
piston. Untuk memproduksi sejumlah piston yang diperlukan, perusahaan
dapat memperluas fasilitas di pabrik Bandung dengan menyewa tambahan
mesin dan biaya tahunan sebesar Rp 30.000.000 dan merekrut tambahan
supervisor dengan biaya tahunan sebesar Rp 40.000.000, Alternatifnya,
perusahaan dapat membeli jumlah piston yang diperlukan dengan kualitas yang
sama dari PT WICITA. pemasok luar, dengan harga kontrak sebesar Rp 4.400
per unit. Proyeksi biaya produksi untuk 80.000 piston di pabrik Bandung
adalah sebagai berikut:

Bahan baku langsung Rp 160.000.000


Tenaga kerja langsung Rp 80.000.000
Alokasi overhead pabrik Rp 240.000.000 +
Rp 480.000.000

Pabrik Bandung menggunakan tarif overhead pabrik yang telah ditentukan


sebelumnya yang dihitung berdasarkan perhitungan biaya penyerapan penuh.
Anggaran overhead pabrik yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung
tariff terdiri dari 80% biaya tetap dan 20% biaya variabel.

Diminta:

Tentukan apakah PT SIMOS sebaiknya memproduksi piston di pabriknya


di Bandung atau membelinya PT WICHITA.

Jawab

Produksi piston sebanyak 80.000 unit.

Keterangan Membuat Membeli


Biaya Variabel (20%) :
Bahan baku langsung Rp 160.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 80.000.000
Alokasi overhead pabrik Rp 240.000.000
Biaya Tetap (80%) :
Biaya mesin & tahunan Rp 30.000.000
Biaya supervisor Rp 40.000.000
Harga Piston jadi (80.000 unit x Rp 4.400) Rp 352.000.000
Total Rp 550.000.000 Rp 352.000.000

Sebaiknya Perusahaan PT SIMO membeli Piston di PT WICHITA


karena akan menghasilkan profit/laba (keuntungan) sebesar Rp 198.000.000
(Total membuat sendiri Rp 550.000.000 – Total membeli dari PT WICHITA
Rp 352.000.000).
6. Keputusan untuk Menghentikan Suatu Produk
PT GRABEL memproduksi dan menjual tiga produk, Mift, Tift, dan Lift.
Untuk tahun depan, penjualan diperkirakan akan sebagai berikut:

Produk Harga Jual Kuantitas Total


Mift Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 50.000.000
Tift Rp 6.000 Rp 7.000 Rp 42.000.000
Lift Rp 15.000 Rp 3.000 Rp 45.000.000
Rp 137.000.000

Pada tingkat kuantitas dan bauran penjualan yang diperkirakan, maka


biaya produksi per unit adalah sebagai berikut:

Keterangan Mift Tift Lift


Bahan baku langsung Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 4.000
Tenaga kerja langsung Rp 2.000 Rp 1.000 Rp 3.000
Overhead pabrik variabel Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 2.000
Overhead pabrik tetap Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 3.000
Total Rp 6.000 Rp 5.000 Rp 12.000

Beban pemasaran variabel adalah sebesar Rp 1.000 per unit untuk Mift dan
Tift, dan Rp 2.000 per unit untuk Lift. Anggaran beban pemasaran tetap untuk
tahun depan adalah sebesar Rp 3.000.000, dan anggaran beban adminstratif
tetap adalah sebesar Rp 6.000.000
Manajer penjualan telah merekomendasikan untuk menghentikan Tift dari
lini produk dan menggunakan kapasitas produksi yang sekarang digunakan
untuk memproduksi Tift untuk memprofuksi Mift lebih banyak lagi. Manajer
produksi melaporkan bahwa tambahan 4.000 unit Mift dapat di produksi
dengan kapasitas produksi yang sekarang digunakan untuk menghasilkan Tift.
Untuk menjual tambahan 4.000 unit Mift, manajer penjualan yakin bahwa
anggaran iklan harus dinaikkan sebesar Rp 5.000.000.

Diminta:

1) Apakah sebaiknya usaha manajer penjualan diterima? Dukung jawaban


Anda dengan menghitung perubahan dalam profitabilitas yang akan
diakibatkan dari tindakan ini.
Jawab
 Awal Produk (sebelum penambahan 4.000 unit Mift).
(Dalam Rp’000)
Keterangan Mift Tift Lift Jumlah
Penjualan 50.000 42.000 45.000 137.000
Biaya Variabel :
Bahan baku langsung 10.000 14.000 12.000 36.000
Tenaga kerja langsung 10.000 7.000 9.000 26.000
Overhead pabrik variabel 5.000 7.000 6.000 18.000
Beban pemasaran variabel 5.000 7.000 6.000 18.000
Margin kontribusi 20.000 7.000 12.000 39.000
Biaya Tetap :
Overhead pabrik tetap 5.000 7.000 9.000 21.000
Jumlah 5.000 7.000 9.000 21.000
Laba/Rugi 15.000 0 3.000 18.000

 Manajer penjualan merekomendasikan untuk menghentikan produksi


Tift dan menambah persediaan Mift sebanyak 4.000 unit (setelah
penambahan 4.000 unit Mift ).

Keterangan Alternatif Alternatif Perbedaan


Meneruskan Menghentikan
Hasil Penjualan Rp 137.000.000 Rp 135.000.000 Rp 2.000.000
Biaya Variabel Rp 98.000.000 Rp 87.000.000 Rp 11.000.000
Biaya Tetap Rp 21.000.000 Rp 18.000.000 Rp 3.000.000
Jumlah Rp 119.000.000 Rp 105.000.000 Rp 14.000.000
Laba Rp 18.000.000 Rp 20.000.000 Rp 12.000.000

Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa jika


menghentikan Tift akan menghasilkan laba sebesar Rp 12.000.000.
Biaya kesempatan sebesar Rp 2.000.000 lebih kecil dibandingkan
dengan biaya tetap. Maka dari itu, sebaiknya perusahaan PT GRABEL
menghentikan produksi Tift.

2) Selain faktor-faktor yang disebutkan oleh manajer produksi dan manajer


penjualan, factor-faktor lain apakah yang sebaiknya dipertimbangkan?
Jawab

Selain faktor-faktor yang disebutkan oleh manajer produksi dan


manajer penjualan, factor-faktor lain yang sebaiknya dipertimbangkan
adalah kuantitas produksi dan strategi pemasaran produk.

Anda mungkin juga menyukai