Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DAHLIA AMIRAH SAFITRI

NIM : 221105030015

JENIS BIAYA DAN ANALISIS PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya berhubungan erat dengan total biaya dan biaya per unit yang berubah berkaitan
dengan perubahan output (tingkat) driver aktivitas. Pengkajian perilaku biaya memiliki beberapa
manfaat antara lain: memudahkan dalam membuat perencanaan biaya, memudahkan dalam
pengendalian biaya, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Bila dilihat dari perilaku biaya,
biaya dapat diklasifikasikan menjadi: biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semi variabel.
 Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan output
yang dihasilkan, sedangkan biaya per unitnya tetap dalam batas relevan tertentu. Sebagai contoh
untuk menghasilkan 100 bungkus snack keripik ubi kayu (cassava) diperlukan ubi kayu sebanyak 10
kg. Harga ubi kayu per kg Rp 5.000,00. Biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi 100 bungkus
snack ubi kayu adalah 10 x Rp 5.000,00 = Rp50.000,00. Bila ingin meningkatkan produksi 5 kali lipat
atau sebanyak 500 bungkus snack keripik ubi kayu maka diperlukan ubi kayu sebanyak 5 x 10 kg,
berarti biaya yang harus dikeluarkan adalah 5 x Rp 50.000,00 = Rp 250.000,00. Biaya yang
dikeluarkan untuk membeli ubi kayu ini disebut juga sebagai biaya variabel.
 Biaya variabel dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:
a) Biaya variabel teknis (engineered variable cost)
Yaitu biaya yang memiliki hubungan yang erat dan nyata antara input dan output. Biaya pembelian
ubi kayu pada produk snack keripik ubi kayu di atas adalah contoh biaya variabel teknis, dimana
jumlah snack yang dihasilkan akan meningkat saat ubi kayu yang digunakan meningkat.
b) Biaya variabel diskresioner (discretionary variable cost)
Yaitu biaya yang memiliki hubungan erat, tetapi tidak nyata (artifisial). Kenaikan output akan
meningkatkan input, tapi kenaikan input belum tentu meningkatkan output. Contoh biaya promosi.
Bila kebijakan perusahaan ditetapkan bahwa biaya promosi sebesar 3 persen dari penjualan, maka
jika penjualan meningkat maka biaya promosi akan meningkat. Akan tetapi, jika biaya promosi
dinaikkan belum tentu meningkatkan penjualan.
 Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan output driver
aktivitas dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per-unit berubah. Contoh dengan
menggunakan penyusutan jika menggunakan metode garis lurus sebagai berikut: Jika penyusutan
mesin per tahun Rp 500.000,00 beban penyusutan mesin bersifat biaya tetap karena total
penyusutan tidak berubah berapapun unit produksi dihasilkan tetapi bila unit produk yang dihasilkan
semakin banyak, semakin rendah beban penyusutan mesin per unit.
 Biaya semivariabel (semivariabel cost)
Biaya semivariabel adalah biaya yang totalnya berubah secara tidak proporsional seiring dengan
perubahan output driver aktivitas dan biaya per unitnya berubah berbanding terbalik dengan
perubahan output driver aktivitas dan di dalamnya terkandung unsur tetap serta memperlihatkan
karakter tetap dan variabel, contoh: biaya listrik, telepon dan air, bensin, perlengkapan, asuransi jiwa
kelompok karyawan, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, hiburan dan pemeliharaan.
 Pemisahan biaya tetap dan variabel
Pemisahan biaya tetap dan variabel merupakan hal penting, terutama dalam perencanaan,
pengendalian biaya pada tingkat aktivitas yang
berbeda. Terdapat empat metode pemilahan biaya semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya
tetap yaitu: Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method), Metode Diagram Pencar (Scattergraph
Method), dan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares Method).
Biaya adalah pengeluaran atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu barang
atau jasa. Jenis biaya dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan berbagai kriteria, seperti:
 Biaya Historis (Historical Costs)
Biaya yang sudah terjadi dan dicatat dalam masa lalu.
 Biaya Perencanaan (Budgeted Costs)
Biaya yang direncanakan untuk masa depan berdasarkan anggaran atau perencanaan.
 Biaya Produksi (Production Costs)
Biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik.
 Biaya Non-Produksi (Non-Production Costs)
Biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya administrasi dan pemasaran.
 Biaya Langsung (Direct Costs)
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke suatu produk atau proyek, misalnya, biaya bahan
baku untuk produk tertentu.
 Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs)
Biaya yang tidak dapat diatribusikan secara langsung ke suatu produk atau proyek, misalnya, biaya
penyusutan mesin produksi yang digunakan untuk berbagai produk.
 Biaya Semivariable (Semi-Variable Costs)
Biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel. Contoh: biaya telepon dengan biaya
tetap bulanan dan biaya variabel sesuai penggunaan.
 Biaya Relevan (Relevant Costs)
Biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan bisnis tertentu.
 Biaya Irrelevan (Irrelevant Costs)
Biaya yang tidak berdampak pada pengambilan keputusan tertentu.
 Biaya Dana (Sunk Costs)
Biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat diubah. Biasanya tidak relevan dalam pengambilan
keputusan karena sudah terjadi.

Jenis biaya ini penting untuk dianalisis dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan bisnis karena dapat memengaruhi profitabilitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Analisis perilaku biaya adalah proses memahami bagaimana biaya berubah seiring dengan
perubahan tingkat produksi atau aktivitas dalam suatu organisasi. Ini membantu manajemen dalam
merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Berikut adalah beberapa
aspek penting dari analisis perilaku biaya:
 Biaya Tetap dan Variabel
Dalam analisis ini, biaya dibagi menjadi dua kategori utama: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap tetap dalam jumlah meskipun produksi atau aktivitas meningkat atau menurun. Biaya variabel,
di sisi lain, berubah seiring dengan perubahan produksi atau aktivitas. Mengidentifikasi biaya ini
membantu dalam merencanakan dan memahami bagaimana biaya total akan berperilaku seiring
dengan perubahan aktivitas.
 Pengukuran Aktivitas
Untuk menganalisis perilaku biaya, organisasi perlu mengukur tingkat aktivitas yang terkait dengan
biaya tersebut. Aktivitas ini dapat berkisar dari jumlah unit yang diproduksi hingga jumlah jam tenaga
kerja yang digunakan. Pengukuran aktivitas ini memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan
biaya dengan tingkat produksi yang sesuai.
 Break-Even Analysis
Analisis titik impas adalah salah satu konsep penting dalam analisis perilaku biaya. Ini adalah titik di
mana pendapatan sama dengan biaya total, sehingga perusahaan tidak menghasilkan keuntungan
atau kerugian. Memahami titik impas membantu perusahaan menentukan jumlah minimum produk
yang harus dijual untuk mencapai titik impas dan mulai menghasilkan keuntungan.
 Biaya Marginal
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang timbul saat memproduksi satu unit tambahan dari suatu
produk. Ini penting untuk menilai apakah produksi lebih banyak unit akan menguntungkan atau
tidak.
 Kurva Biaya Total
Kurva biaya total menggambarkan bagaimana biaya total perusahaan berubah seiring dengan tingkat
produksi atau aktivitas. Ini membantu manajemen memahami hubungan antara biaya dan volume
produksi.
 Pengambilan Keputusan
Analisis perilaku biaya digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan harga
jual, memutuskan apakah memproduksi atau membeli suatu komponen, atau mengevaluasi proyek
investasi. Dengan memahami bagaimana biaya berubah, perusahaan dapat membuat keputusan
yang lebih informasional dan tepat.

Analisis perilaku biaya memberikan wawasan penting kepada manajemen untuk mengelola biaya,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan profitabilitas perusahaan. Ini juga
digunakan dalam perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis.

Anda mungkin juga menyukai