Anda di halaman 1dari 6

Soal :

1. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?


2. Jelaskan dua garis besar peranan dari akuntansi manajemen
3. Apakah perbedaan antara strategi dan perencanaan?
4. Sebutkan perusahaan atau organisasi yang Anda ketahui dan yakini menggunakan
manajemen biaya dan jelaskan mengapa. Apakah perusahaan tersebut menggunakan
strategi kepemimpinan biaya atau diferensiasi, dan mengapa?
5. Apakah yang dimaksud dengan biaya dan jelaskan apa saja yang termasuk perilaku biaya
dan berikan contohnya?
6. Sebutkan klasifikasi biaya dan berikan contohnya!
7. Apakah perbedaan antara alokasi biaya dengan pembebanan biaya?
8. Bedakan yang dimaksud dengan biaya langsung dan biaya tidak langsung, serta berikan
beberapa contoh untuk masing-masing biaya.
9. Jelaskan mengapa sistem perhitungan biaya yang menggunakan tarif berdasarkan volume
dapat menyebabkan distorsi pada biaya produk!

10.Apakah yang dimaksud dengan manajemen berdasarkan aktivitas

11.Apa yang dimaksud dengan activity based costing dan apa kelebihan dan kelemahan
metode activity based costing

12.Apa saja kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional

13.Mengapa analisis CVP penting dalam perencanaan pemakaian teknologi produksi yang
baru?

14.Bagaimana biaya bertahap diperlakukan dalam analisis CVP?

15. PT. Graha Tirta mencatat biaya overhead pabrik yang terdiri dari biaya overhead tetap 82
juta pertahun dan biaya overhead variabel 14 ribu perjam kerja langsung. Biaya tetap overhea
diperkirakan naik 22% dan biaya variabel naik 27%. Jadi, dapat diperkirakan biaya overhead
pabrik tetap sebesar Rp 100.040.000 dan biaya overhead variabel Rp.17.780 per jam kerja
langsung. Jam mesin standar adalah 5 jam dan kapasitas normal dari perusahaan 34.000 jam
kerja langsung.

Diminta: a.Hitunglah tarif overhead dan biaya overhead pabrik per unitb.Jika biaya overhead
tetap diperkirakan naik 30% dan biaya variabel naik 25% hitunglah tariff overhead standar
dan biaya overhead pabrik perunit.[tambahkan dengan tiga angka NIM terakhir masing
masing]untuk rupiah saja
4. Informasi manajemen mencakup biaya berguna bagi seluruh organisasi serta
Perusahaan Bisnis, Unit Pemerintahan, Dan Organisasi nirlaba.

Perusahaan Bisnis biasanya dikelompokkan berdasarkan industri, kelompok industri yang


utama adalah perdagangan, manufaktur, dan jasa.

 Perusahaan dagang membeli barang untuk di jual kembali. Perusahaan dagang


yang menjual barang pada perusahaan dagang lainnya disebut pedagang gede,
sementara perusahaan dagang yang menjual langsung ditunjukan kepada
konsumen disebut peritel atau pengecer pengecer). Contoh perusahaan dagang
adalah peritel gede seperti Sears, Wal-Mart, Dan Amazon.com.
 Perusahaan manufaktur menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi serta peralatan lainnya untuk menghasilkan Produk. Produk ini dijual
pada perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur yang lain sebagai bahan
baku untuk memproduksi produk lainnya. Contoh perusahaan rnanufaktur adalah
Ford, General Electric, dan Cisco Systems.
 Perusahaan jasa menyediakan jasa bagi pelanggan dengan menawarkan
kemudahan, kebebasan, keamanan, atau kenyamanan, Produk jasa biasanya
meliputi bidang transportasi, perawatan kesehatan, jasa keuangan (perbankan,
asurunsi, akuntansi), layanan pribadi ( latihan fisik dan penataan rambut) dan jasa
buntuan hukum.
 Organisasi pemerintahan dan nirlaba menyediakan jasa, seperti halnya perusahaan
perusahaan dalam industri jasa. Akan tetapi, organisasi ini menyediakan jasa
yang tidak ada hubungan langsung antara jumlah uang yang dibayarkan dengan
jasa yang di berikan. Bahkan, benruk jasa yang disediakan dan pelanggan yang
menerima jasa tersebut ditentukan oleh pemerintah atau organisasi sosial.
Sumber dayanya disediakan oleh pemerintah dan atau sumbangan, jasa yang
disediakan oleh organisasiorganisasi ini sering disebut sebagai barang publik
(public goods) untuk menunjukkan bahwa tidak ada pasar khusus untuk jenis jasa
tersebut.
5. pengertian biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk
menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.
sehubungan dengan perubahan output, biaya-biaya dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
3. Biaya Campuran/semi variable
Contoh aplikasi perilaku biaya :
Memakai contoh usaha restoran cepat saji McDonald di seri sebelumnya. Di bulan Januari
2013, biaya “Bahan Baku Daging Ayam” yang timbul untuk aktivitas pembuatan ayam
goreng 3,000 menu “Paket Chicken Crispy” adalah Rp 30,000,000, dengan biaya variabel
bahan baku daging ayam per unit Rp 10,000.
Case-1. Jika untuk bulan Februari 2013 aktivitas pembuatan “Paket Chicken Crispy”
diperkirakan akan meningkat menjadi 4000 menu dengan biaya variabel per unit yang sama,
berapa total biaya variabel “Bahan Baku Daging Ayam” yang akan timbul?
Jawaban:
Y = bX
Y = Rp 10,000 x 4000 = Rp 40,000,000
Simpulan: Peningkatan aktivitas pembuatan ayam goreng “Paket Chicken Crispy” 1000
menu (=4000 – 3000) mengakibatkan peningkatan total biaya variabel sebesar Rp
10,000,000 (=40,000,000 – 30,000,000).
Case-2. Jika di bulan Maret 2013 aktivitas pembuatan ayam goreng paket chicken crispy
turun menjadi 3500 menu dengan biaya variabel satuan yang sama, berapa total biaya
variabel yang akan timbul?
Jawaban:
Y = bX
Y = Rp 10,000 x 3500 = Rp 35,000,000
Simpulan: Penurunan aktivitas pembuatan ayam goreng “Paket Chicken Crispy” 500 menu
(=4000 – 3500) mengakibatkan penurunan total biaya variabel sebesar Rp 5,000,000
(=40,000,000 – 35,000,000).

1. Klasifikasi Biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari


informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya
dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat
kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun
dengan klasifikasi sebagai berikut:
 Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
1) Biaya Produksi, akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
2) Biaya Pemasaran, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan
semua produk terbeli oleh konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah
biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.
3) Biaya Administrasi & Umum, yaitu biaya-biaya yang digunakan untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk, misalnya
biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.
 Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
1) Biaya Variabel, komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan
volume produksi yang dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin
besar pula biaya yang harus dikeluarkan.
2) Biaya Tetap, yaitu biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh
volume produksi. Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak
berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas terentu. Dan
biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila
volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya
pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah.
 Berdasarkan Objek yang Dibiayai
1) Biaya Langsung, yaitu biaya yang dapat diidentifikasi langsung
berhubungan dengan produksi barang objeknya. Contohnya seperti biaya
tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
2) Biaya Tidak Langsung, yaitu biaya yang tidak dapat diidentifikasi
langsung dengan proses produksi secara keseluruhan. Contohnya biaya
listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik.
 Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi
1) Pengeluaran Modal, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan
kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat
aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5
tahun.
2) Pengeluaran Penghasilan, yaitu biaya-biaya yang hanya akan memberi
manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan
tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan
langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode
berjalan di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).
6. Klasifikasi Biaya dan contohnya :
1) Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi
oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.
2) Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan
(tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku,
biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.
3) Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-
satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan pengacara.
4) Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk,
biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Contoh: biaya
asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
5) Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya
gaji operator.
6) Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan
fasilitas pabrik.
7) First or Investment cost (biaya investasi) adalah biaya awal yang sebelum
sebuah kegiatan operasional dilakukan. Contoh: biaya investasi lahan, bahan
dan mesin dalam operasional perusahaan.
8) Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau
pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi).
Incremental cost juga merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu
keputusan. Incremental cost diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan.
Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed. Contoh: penambahan biaya
total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga kerja
dan bahan baku.
9) Marginal cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
sebagai akibat kenaikkan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost
adalah terletak pada aspek yang memberi perubahan pada total cost. Jika pada
incremental cost perubahan total cost dipengaruhi oleh perubahan keputusan,
pada marginal cost perubahan total cost dipengaruhi oleh penambahan satu unit
produk atau selanjutnya. Contoh: perusahaan harus menambah anggaran biaya
produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan dari orderer yang
sebelumnya memesan.
10)Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost didefinisikan
sebagai nilai dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan
jumlah unit produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Contoh, perusahaan
dapat mengetahui informasi mengenai harga biaya per unit piece dari produk
yang diproduksi melalui perhitungan unit cost.
11)Total cost (biaya total) adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Contoh: perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang
dikeluarkan.
12)Recurring cost (biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus
dibayarkan lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang menghasilkan
produk (output) yang sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang
ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah
mesin photo copy digunakan atau tidak, perusahaan akan membayar uang sewa
mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya.
13)Unrecurring cost ( biaya tak berulang) adalah biaya yang hanya muncul satu kali.
Artinya, tidak ada sesuatu yang ditambahkan setelah biaya ini dikeluarkan.
Contoh, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanah.
14)Sunk cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi untuk
memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat. Logika dari definisi biaya
ini adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai alternatif keputusan yang
dibuat untuk melapisi pengeluaran yang ada, pengeluaran tersebut akan tetap
ada (keluar). Contoh, saya tertarik untuk membeli motor sport seharga Rp.200
juta. Saya membayar uang tanda atau down payment sebesar 2 juta kepada si
penjual. Suatu ketika, saya tertarik untuk membeli motor low rider. Saya harus
membayar lunas sebesar Rp.56 juta untuk bisa mendapatkan motor tersebut.
Pilihan dari kedua opsi tersebut, apakah saya membeli motor sport atau membeli
motor low rider, itu tidak akan berpengaruh kepada uang tanda sebesar Rp.2 juta
tadi.
15)Past cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat
dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan
tidakan apapun yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai