Anda di halaman 1dari 4

Nama : Miftahur Riska

Npm :1961201003098

1. Jelaskan pengertian Biaya (Cost) serta jelaskan perbedaan antara biaya (cost) dan beban
(expense),produk dan jasa berikan contohnya?

Jawab : biaya adalah pengeluaran atau nilai pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
suatu manfaat di masa depan dari suatu barang atau jasa. Jadi perbedaannya yaitu biaya
tujuannya lebih kepada investasi dan menjamin kelangsungan bisnis ke depan,sedangkan beban
bertujuan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan demi memperoleh pendapatan saat
ini.

Contoh : Sebuah perusahaan membeli satu buah mesin terbaru senilai 100.000.000 yang
diharapkan akan berguna untuk 5 tahun ke depan dan akan digunakan untuk mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi.Nilai aset sebagai contoh adalah 100.000.000 yang pada dasarnya
merupakan representasi moneter dari total utilitas yang diberikan seperti dalam uang dari dan
jumlah total manfaat yang perusahaan harapkan dapat pulih selama 5 tahun ke depan senilai
20.000.000 (100.000.000 / 5).Utilitas akan kedaluwarsa dan pada akhir tahun pertama
penggunaannya, dan perusahaan hanya akan menyisakan 80.000.000 dari total utilitas dalam
aset.Jadi pada dasarnya beban adalah jumlah biaya yang telah kedaluwarsa dan biaya adalah
jumlah beban yang belum kedaluwarsa.

2. Menurut perilaku biaya,maka biaya dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) sebutkan dan
jelaskan berikan contohnya ?

Jawab :

1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap meskipun terdapat
perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada biaya tetap per satuan akan berubah
karena terdapat perubahan dari sisi volume aktivitas.

Umumnya, besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku biaya yang nantinya
akan memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang lama, teknologi perusahaan, serta
strategi manajemen dan metode di dalamnya.

Untuk itu, biaya tetap dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:

 Committed Fixed Costs


Committed fixed cost adalah sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari kepemilikan
perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya.

Dalam perilaku biaya committed fixed cost, seluruh biaya tetap akan dikeluarkan dan tidak bisa
dikurangi atau diminimalisasi, sehingga akan mampu mempertahan perusahaan dalam hal
memenuhi tujuan perilaku biaya dalam kurun waktu yang lama. Contohnya adalah biaya
depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa, gaji, serta asuransi.

 Discretionary Fixed Costs

Discretionary fixed costs atau yang biasa disebut dengan managed atau programmed cost adalah
biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala atau biasanya dilakukan
secara tahunan, yang mana di dalamnya akan mencerminkan kebijakan manajemen puncak
secara langsung terkait jumlah dan maksimal biaya.

Perilaku biaya ini akan menggambarkan adanya hubungan yang maksimal dari biaya keluaran
ataupun biaya masukan, tapi tetap bisa diukur dengan volume penjualan, jasa atau produk.
Contohnya adalah biaya pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya
konsultan, dan biaya promosi penjualan.

2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)

Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total nilainya bisa berubah,
tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan perusahaan, seperti biaya bahan baku.
Sehingga akan terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:

 Engineered Variable Costs

Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya hubungan fisik
tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Umumnya, seluruh biaya variabel ini termasuk engineered
cost, sehingga biaya ini harus berubah sesuai nilai masukan ataupun pengeluarannya, seperti
pemakaian bahan baku.

 Discretionary Variable Costs

Sebelumnya kita sudah jelaskan bahwa seluruh biaya variabel adalah termasuk engineered cost,
tapi ada beberapa biaya variabel yang juga tergolong discretionary variable costs.

Hadirnya discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak manajemen perusahaan,
sehingga kebijakan antara pemasukan dan pengeluarannya mempunyai hubungan yang sangat
erat. Saat biaya pengeluaran di dalamnya berubah, maka biaya pemasukan pun tentunya akan
berubah, contoh sederhananya adalah biaya iklan.

3. Biaya Semi Variabel


Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan juga variabel, yang
mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang tergolong sebagai jumlah biaya
minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya variabel juga akan memengaruhi perubahan
volume kegiatan.

3. Jelaskan system perhitungan biaya yang terdapat dalam perusahaan ?

Jawab : Dalam menghitung biaya produksi terdapat dua sistem perhitungan yakni sistem
perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) dan sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses (process costing). Tujuan dari kedua sistem perhitungan biaya tersebut sama yakni untuk
menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem perhitungan
biaya yang digunakan sebaiknya ekonomis dalam pengoperasiannya.

4. Jelaskan perbedaan antara produk barang dan jasa ?

Jawab : Barang merupakan produk dengan wujud fisik yang menjadikannya bisa dilihat, dirasa,


disentuh, dipegang, dan mendapat perlakuan fisik lainnya. Jasa adalah kegiatan yang memberi
manfaat. Kegiatan ini ditawarkan suatu pihak (penjual) ke pihak lain (pembeli) tanpa wujud dan
tanpa menghasilkan kepemilikan.

5. Buat contoh perhitungan biaya produksi yang anda ketahui ?

Jawab :

sebuah PT XYZ perusahaan dalam pengadaan alat rumah tangga. Di awal juli, PT XYZ 
memiliki laporan bisnis sebagai berikut,

 Persediaan bahan baku mentah Rp. 50.000.000


 Bahan baku setengah jadi, Rp 80.000.000
 Barang jadi yang siap dijual Rp. 110.000.000
 Pembelian persediaan bahan baku, Rp. 700.000.000
 Biaya pengiriman Rp. 10.000.000.
 Biaya pemeliharaan mesin Rp 8.000.000
 Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi, Rp. 50.000.000
 Sisa bahan baku setengah jadi, Rp. 10.000.000
 Alat rumah tangga siap dijual Rp. 25.000.000.

Tahap 1 :

Bahan baku digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku- saldo akhir bahan
baku
80.000.000 + ( 700.000.000 +10.000.000) – 50.000.000 = 740.000.000

Tahap 2 :

Total production cost = bahan baku digunakan + tenaga kerja langsung + overhead produksi

135.000.000+ 8.000.000 = 143.000.000

Tahap 3 :

Harga pokok produksi = total biaya + saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan

143.000.000 + 80.000.000 – 10.000.000 = 213.000.000

Tahap 4 :

Harga pokok produksi = HPP + persediaan barang awal – persediaan barang akhir.

213.000.000 + 110.000.000 – 25.000.000 = 298.000.000

Jadi, harga pokok produksi bulan juli, Rp 298.000.000.

Anda mungkin juga menyukai