Biaya Tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada
perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain, Biaya Tetap
ini tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan dalam kisaran tertentu. Pengeluaran-pengeluaran bisnis yang dimaksud
ini biasanya berkaitan dengan waktu, Biaya-biaya tersebut tetap ada atau harus
dibayar meskipun perusahaan sama sekali tidak menghasilkan output barang atau
jasa.
Contoh Beberapa Biaya yang digolongkan sebagai Biaya Tetap (Fixed Cost) :
Penyusutan (Depreciation)
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah pembebanan bertahap dan
sistematis terhadap biaya aset berwujud (seperti peralatan produksi) selama umur
manfaatnya.
Asuransi (Insurance)
Asuransi adalah biaya berkala berdasarkan kontrak asuransi.
Beban bunga (Interest Expenses) – Yang dimaksud dengan Beban Bunga adalah
biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. Beban Bunga
ini digolongkan sebagai Biaya Tetap apabila suku bunga tetap dimasukkan ke dalam
perjanjian pinjaman.
Pajak Properti (Property Tax)
Pajak Properti adalah pajak yang dibebankan ke perusahaan oleh pemerintah
setempat, yang didasarkan pada biaya asetnya.
Biaya Sewa (Rent) – Biaya Sewa yang dimaksud disini adalah biaya berkala untuk
penggunaan real estat (kantor, pabrik, gudang) miliki orang lain yang digunakan oleh
perusahaan dalam menjalankan operasinya.
Gaji (Salary)
Gaji adalah jumlah kompensasi tetap yang dibayarkan kepada karyawan.
Utilitas (Utility)
Contoh Biaya Utilitas adalah seperti biaya listrik, gas, telepon dan sebagainya. Biaya
ini memiliki elemen variabel, tetapi sebagian besar tetap.
Contoh Kasus :
Perusahaan XYZ mempunyai Biaya sewa Gedung Rp50Jt per tahun dengan
angsuran pembayaran Rp1jt perbulan. Perusahan XYZ memproduksi minuman,
walaupun pada bulan ini perusahaan XYZ tidak bisa produksi maka perusahaan
XYZ tetap harus membayar sewa gedung perbulannya.
Biaya Variabel
Adalah biaya perusahaan yang bisa berubah secara proporsional tergantung
produksi yang dikeluarkan. Biaya variabel bisa naik atau turun tergantung pada
volume produksi perusahaan. Biaya variabel akan naik saat produksi meningkat dan
turun saat produksi juga menurun, tidak seperti biaya tetap yang sifatnya tidak
tergantung dengan proses produksi.
Biaya variabel ini dapat dihitung sebagai jumlah biaya marginal (marginal cost) dari
semua unit yang diproduksi atau biaya yang berkaitan langsung dengan produksi
suatu barang. Biaya variabel juga terkadang disebut sebagai biaya unit-level atau
biaya tingkat. Biaya variabel biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan
aktivitas yang menimbulkan biaya tersebut.
Menurut Hariadi (2002) terdapat tiga karakteristik penting yang menjadi ciri-ciri biaya
semivariabel yaitu:
Menurut Riwayadi (2006:156) metode yang bisa digunakan untuk memilah biaya
semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap yaitu :
Metode biaya berjaga (Stand-By Cost Method),
Metode titik tertinggi dan titik terendah (High and Low Point Method),
Metode diagram pencar (Scattergraph),
Metode kuadrat terkecil (Least Squares Method)
Contoh :
(Metode biaya berjaga)
Jawaban:
Y = 400.000 + 75X