Anda di halaman 1dari 23

VARIABEL COSTING

1. WAHYU NINGSIH (24221702)

2. VERONICA NINDI RIHI (242217024)

3. AFIFATUZ ZAKIYYAH(242217042)

UNIVERSITAS MA’ARIF HASYIM LATIF 1


Variabel costing

Metode Perhitungan Harga Pokok


Produksi Ini Hanya Memperhitungkan
Biaya Produksi Variable Saja, Dalam
Penentuan Harga Pokok Produksi.

2
Perbedaan full costing & variabel
costing
 Metode Full Costing Maupun Variable Costing
Merupakan Metode Penentuan Harga Pokok
Produksi. Perbedaan Pokok Yang Ada Diantara
Keduanya Terletak Pada Perlakuan Terhadap Biaya
Produksi Yang Berlaku Tetap. Adanya Perbedaan
Perlakuan Terhadap Biaya Produksi Tetap Ini
Mempunyai Akibat Pada :
 Perhitungan Harga Pokok Produksi
 Penyajian Laporan Laba Rugi.

3
• Perbedaan Metode Full Costing & Variable
Costing Ditinjau Dari Sudut Penentuan
Harga Pokok Produksi.
Full Costing ( Aborption Atau Conventional Costing ) Adalah Metode
Penentuan Harga Pokok Produksi, Yang Membebankan Seluruh Biaya
Produksi, Baik Yang Berperilaku Tetap Maupun Variable Kepada
Produk. Harga Pokok Produksi Menurut Melode Full Costing Terdiri
Dari :
Biaya Bahan Bahu Rpxx
Biaya Tenagakerja Langsung Xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Xx
Biaya Overhead Pabrik Variable Xx
Rpxx
Dalam Metode Full Costing, Biaya Overhead Pabrik, Baik Yang
Berperil1aku Tetap Maupun Variable, Dibebankan Kepada Produk Yang
Diproduksi Atas Dasar Tarif Yang Ditentukan Dimuka Pada Kapasitas
Normal Atau Atas Dasar Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Oleh
Karena Itu, Biaya Overhead Pabrik Tetap Akan Melekat Pada Harga
Pokok Persediaan Produk Dalam Proses Dan Persediaan Produk Jadi
Yang Belum Laku Dijual, Dan Baru Dianggap Sebagai Biaya (Unsur 4
Harga Pokok Penjualan) Apabila Produk Jadi Tersebut Telah Terjual.
 Variabel Costing Merupakan Salah Satu Metode Dalam Penentuan Harga
Pokok Produksi Yang Hanya Membebankan Biaya-Biaya Produksi
Variable Saja Kedalam Harga Pokok Produk. Menurut Metode
Dari Variabel Costing, Untuk Bisa Menentukan Harga Pokok Produk
Terdiri Dari:
 - Biaya Bahan Baku Rpxx
 - Biaya Tenaga Kerja Secara Langsung Xx
 - Biaya Overhead Pabrik Secara Variabel Xx
 - Harga Pokok Produk Rpxx
  
 Dalam Metode Variable Costing, Biaya Overhead Pabrik Tetap
Diperlukan Sebagai Period Cost Dan Bukan Sebagai Unsur Harga Pokok
Produk, Sehingga Biaya Overhead Pabrik Tetap Dibebankan Sebagai
Biaya Dalam Periode Terjadinya. Dengan Demikian Biaya Overhead
Pabrik Tetap Dalam Metode Variable Costing Tidak Melekat Pada
Persediaan Produk Yang Belum Laku Dijual, Tetapi Langsung Dianggap
Sebagai Biaya Dalam Periode Terjadinya. Metode Full Costing Menunda
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sebagai Biaya Sampai Saat
Produk Yang Bersangkutan Dijual.

5
 Menurut Metode Variable Costing Penundaan Pembebanan Suatu Biaya
Hanya Bermanfaat Jika Dengan Penundaan Tersebut Diharapkan Dapat
Dihindari Terjadinya Biaya Yang Sama Dalam Periode Yang Akan
Dating. Sebagai Contoh Pada Akir Tahun 20x1 Perusahaan Memiliki 100
Kg Produk Dalam Proses Yang Telah Menelan Biaya Produksi Sebagai
Berikut :

 Biaya Bahan Baku Rp. 5.000


 Biaya Tenaga Kerja Variable 25.000
 Biaya Overhead Pabrik Variable 50.000
 Biaya Overhead Pabrik Tetap 30.000
 Jumlah Biaya Produksi Rp. 110.000

 Biaya Tenaga Kerja Dan Biaya Overjead Pabrik Yang Telah Dikonsumsikan
Didalam Pengolahan 100 Kg Produk Tersebut Dapat Menyelesaikan 45%-
Nya., Sedangkan Bahan Baku Rp. 5.000 Tersebut Akan Dapat
Menyelesaikan 100 Kg Produk Tersebut Menjadi Produk Selesai. Biaya
Bahan Baku Sebesar Rp. 5.000 Tersebut Dibebankan Sebagai Harga Pokok
Produk Dalam Proses Dan Melekat Pada Harga Pokok Persediaan Yang
Dicantumkan Dalam Neraca Per 31 Desember 20X1.
6
Biaya Bahan Baku Tersebut Tidak Dibebankan Sebagai Biaya
Dalam Tahun 20X1, Tetapi Pembebanannya Pada Tanggal 31
Desember 20X1 Dianggap Sebagai Aktiva. Dalam Tahun 20X2
Pemusahaan Tidak Akan Mengeluarkan Biaya Bahan Baku Untuk
100 Kg Persediaan Yang Pada Tanggal 31 Desember 20x1masih
Bermanfaat, Karena Penundaan Biaya Tersebut Dapat
Menghindarkan Dikeluarkannya Biaya Bahan Baku Untuk 100 Kg
Produk Dalam Proses Tersebut Dalam Tahun 20X2. Begitu Pula
Biaya Tenaga Kerja Dan Biaya Overhead Pabrik Variable. Biaya
Overhead Pabrik Tetap Merupakan Biaya Biaya Yang Dalam
Jangka Pendek Tidak Berubah Dalam Hubungannya Dengan
Perubahan Volume Produksi. Biaya Tetap Ini Merupakan Fungsi
Waktu Dan Bukan Merupakan Fungsi Produksi. Ada Atau Tidak
Ada Produksi, Biaya Ini Tetap Terjadi. Jadi Penundaan
Pembebanan Biaya Overhead Tetap Tersebut Sebagai Aktiva
Tidak Bermanfaat, Jika Dalam Periode Yang Akan Dating Biaya
Overhead Pabrik Tetap Tersebut Akan Tetap Terjadi.

11/28/20 Hand Out "SGT" Pengantar Bisnis 7


b. Perbedaan Metode Full Costing Dengan
Metode Variable Costing Ditinjau Dari Sudut
Penyajian Laporan Laba Rugi.

Ditinjau Dari Penyajian Lapran Laba Rugi, Perbedaan


Pokok Antara Metode Variable Costing Dengan Full
Costing Adalah Terletak Pada Klarifikasi Pos-Pos Yang
Disajikan Dalam Laporan Laba Rugi Tersebut. Laporan
Laba Rugi Yang Disusun Dalam Metode Full Costing
Menitikberatkan Pada Penyajian Unsur-Unsur Biaya
Menurut Hubungan Biaya Dengan Fungsi-Fungsi Pokok
Yang Ada Dalam Prusahaan ( Financial Cost Classification).

8
 Laporan Laba Rugi Full Costing
 Hasil Penjualan Rp 500.000
 Harga Pokok Penjualan
 ( Termasuk Biaya Overhead Pabrik Tetap ) 250.000
 Laba Bruto Rp. 250.000
 Biaya Administrasi Dan Umum Rp. 50.000
 Biaya Pemasaran 75.000
125.000
 Laba Bersih Usaha Rp. 125.000
 
 Laporan Laba Rugi Tersebut Menyajikan Biaya-Biaya Menurut
Hubungan Biaya Dengan Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Manufaktur, Yaitu Fungsi Produksi, Pemasaran, Dan Fungsi
Administrasi Dan Umum.

 Dilain Pihak Laporan Laba Rugi Metode Variable Coting


Lebih Menitikberatkan Pada Penyajian Biaya Sesuai Dengan
Perilakunya Dalam Hubungannya Dengan Perubahan Volume
Kegiatan.

9
 Laporan Laba Rugi Variable Costing
 Hasil Penjualan Rp. 500.000
 Dikurang Biaya-Biaya Variable
 Biaya Produksi Variable Rp. 150.000
 Biaya Pemasaran Variable 50.000
 Biaya Administrasi & Umum Variable 30.000
 230.000
 Laba Kontribusi Rp. 270.000
 Dikurangi Biaya-Biaya Tetap :
 Biaya Produksi Tetap 100.000
 Biaya Pemasaran Tetap 25.000
 Biaya Administrasi & Umum Tetap 20.000
 145.000
 Laba Bersih Usaha Rp. 125.000
 Dalam Laporan Laba Rugi Variable Costing Diatas Biaya Tetap Disajikan
Dalam Satu Kelompok Tersendiriyang Harus Ditutup Dari Laba Kontribusi
Yang Diperoleh Perusahaan, Sebelum Timbul Laba Bersih. Dengan
Menyajikan Semua Biaya Tetap Dalam Satu Kelompok Tersendiri Dalam
Laporan Laba Rugi Ini, Managemen Dapat Memusatkan Perhatian Pada
Perilaku Biaya Tetap Ini Dan Dapat Melakukan Pengawasan Terhadap Biaya
Tersebut, Baik Dalam Perencanaan Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang.
  

10
Perhitungan Laba Rugi Menurut Metode Variable
Costing
 Contoh : PT El Sari Memproduksi Satu Jenis Produk. Data Produksi Dan Biaya Bulan
Januari, Februari, Dan Maret 20X1.
 Keterangan Januari Februari Maret Total
 Persediaan Awal 30 Unit 40 Unit 15 Unit 30 Unit
 Produksi 200 165 165 530
 Penjualan 190 190 165 545
 Persediaan Akhir 40 15 15 15

 Harga Jual Per Unit Rp.100 Rp.100 Rp.100


 Biaya Bahan Baku Per Unit 20 20 20
 Biaya Tenaga Kerja Per Unit 10 10 10

Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya 1.700 1.700 1.700 Rp. 5.100

Biaya Overhead Pabrik Variable Sesungguhnya 800 660 660 Rp. 2.120
 Tarif Biaya Overhead Pabrik Per Produk :
 -Tarif Variable 4 4 4
 -Tarif Tetap 8 8 8
 Biaya Administrasi & Umum:
 Variable Per Unit Dijual 3 3 3
 Tetap 400 400 400 1.200
 Biaya Pemasaran:
 Variable Per Unit Yang Dijual 10 10 10 6.150
 Tetap 1.000 1.000 1.000 3.000

11
 Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Kepada Produk Atas Dasar Unit
Produk Yang Dihasilkan. Tariff Biaya Overhead Pabrik Dihitung Atas
Dasar Kapasitas Produksi Normal Pr Bulan Sebanyak 200 Kg. Dengan
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Variable Sebesar Rp.800 Dan Biaya
Overhead Pabrik Tetap Sebesar Rp.1. 600 Sebulan. Tarif Standard
Biaya Overhead Pabrik Tersebut Berasal Dari Perhitungan Berikut Ini :
 Tarif Biaya Overhead Pabrik Variable : Rp.800 : 200 = Rp. 4 Per Kg
 Tarif Biaya Overhead Pabrik Tetap : Rp. 1.600 : 200 = Rp. 8 Per
Kg.
 Harga Pokok Per Unit Produk Menurut Metode Full Costing Dan
Variable Costimg.
 Full Costing
Variable Costing
 Biaya Bahan Baku Rp.20
Rp.20
 Biaya Tenaga Kerja 10
10
 Biaya Overhead Variable 4
4
 Biaya Overhead Pabrik Tetap 8
-
 Biaya Produksi Per Unit Rp.42
Rp. 34

12
PENGUMPULAN BIAYA DALAM METODE VARIABEL
COSTING

dengan perubahan kegiatan biaya dapat dibagi


menjadi tiga golongan yaitu:

• Biaya tetap : yaitu biaya yang dalam kisar


perubahan tertentu tidak berubah dengan adanya
peerubahan volume kegiatan
• Biaya variabel : yaitu biaya yang beerubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan
• Biaya semi variabel : yaitu biaya yang
mengandung unsur tetap dan unsur variabel yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan

13
Jika perusahaan menggunakan variabel costing
didalam akuntansi biaya produksinya, biaya
produksi dan biaya non produksi perlu
dipisahkan menurut perilaku nya dalam
hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan. Oleh Karena Itu Jika Metode Variabel
Costing Diterapkan Dalam Akuntansi Biaya
Didalam Buku Besar Perlu Disediakan
Rekening-Rekening Control Berikut Ini :

14
metode variabel costing diterapkan dalam akuntansi biaya
didalam buku besar perlu disediakan rekening-rekening control
berikut ini :

– Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan


– Biaya overhead pabrik sesungguhnya
– Biaya overhead pabrik sesungguhnya variabel
– Biaya overhead pabrik sesungguhnya tetap
– Biaya administari & umum
– Biaya administari & umum variabel

15
Rekening biaya overhead pabrik yang dibedakan untuk mencatat biaya
overhead pabrik variabel yang dibedakan produksi atas dasar tarif yang
ditentukan dimuka

 . Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan


kepada produk atas dasar tariff yang ditentukan dimuka adalah :

 Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik


Rp XX
 Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp XX
 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Terjadi Dicatat Pertama Kali Dalam Rekening
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Jurnal Untuk Mencatat Biaya Overhead
Pabrik Yang Sesungguhnya Terjadi Adalah :
 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp Xx
 Berbagai Rekening Yang Dikredit
Rp Xx
 Pada Akhir Periode Akuntansi Biaya Overhead Pabrik Dianalisis Perilakunya
( Dengan Menggunakan Metode Regresi ) Untuk Dipisahkan Kedalam Biaya
Overhead Pabrik Tetap Dan Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Dan
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya. Jurnal Untuk Mencatat Biaya
Overhead Pabrik Yang Sesungguhnya Terjadi Sebagai Berikut :
 Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp Xx16
 Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya
Rp Xx
 Biaya Overhead Parik Sesungguhnya
Rp Xx
 Pencatatan Biaya Pemasaran Dan Biaya Administarsi & Umum Serupa Dengan
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Biaya Pemasaran & Administrasi
Umum Yang Terjadi Dicatat Dengan Jurnal Sebagai Berikut:
 Biaya Pemasaran Rp Xx
 Biaya Administrasi & Umum Rp Xx
 Berbagai Rekening Yang Dikredit
Rp Xx
 Pada Akhir Periode Akuntansi Biaya Pemasaran Dan Administrasi Biaya Pemasaran
Dan Administrasi & Umum Dianalisis Perilaku Untuk Dipisahkan Kedalam Biayay
Yang Berperilaku Tetap Dan Biaya Variabel. Jurnal Untuk Mencatat Biaya
Pemasaran Dan Biaya Administrasi & Umum Menurut Perilaku Adalah :
 Biaya Pemasaran Variabel Rp Xx
 Biaya Pemasaran Tetap Rp Xx
 Biaya Administrasi & Umum Variabel Rp Xx
 Biaya Administrasi & Umum Tetap Rp Xx
 Biaya Pemasaran Rp Xx
 Biaya Administrasi & Umum Rp Xx

17
Penyajian Laporan Laba Rugi Kepada Pihak Luar Perusahaan

 Untuk Merubah Laporan Laba Rugi Metode Variabel Costing Ke Dalam Laporan
Laba Rugi Full Costing, Diperlukan Tiga Langkah Perubahan Berikut Ini
 Langkah Pertama. Persedian Awal Dalam Proses Dan Persediaan Awal Produk
Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap. n Awal
Produk Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.
Untuk Itu Harus Tau Jumlah Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Yang Terjadi
Dalam Periode Akuntasni Sebelumnya.
 Langkah Kedua. Biaya Produksi Menurut Metode Variabel Costing Yang Semula
Hanya Membebankan Biaya Produksi Variabel Saja Perlu Di-Adjustd Dengan
Menambahkan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Sebesar 49.000
 Langkah Ketiga. Persediaan Akhir Produk Dalam Proses Dan Persediaan Akhir
PUntuk Itu Biaya Oerhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Yang Terjadi Dalam
Periode Akuntansi Sekarang Dibagi Dengan Dasar Pembebanan Untuk
Menghitung Biaya Overhead Pabrik Tetap Per Unit Dasar Pembebanan. Biaya
Overhead Pabrik Tetap Per Unit Ini Dikalikan Dengan Kuantitas Dasar
Pembebanan Yang Terdapat Dalam Persediaan Akhir Akan Diperoleh Tambahan
Harga Pokok Persediaan Akhir.roduk Jadi Ditambah Harga Pokoknya Dengan
Biaya Overhead Pabrik Tetap

18
Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Oleh Metode
Variabel Costing

 A Manfaat Informasi Variabel Costing Dalam Perencanaan Laba Jangka Pendek


 Dalam Jangka Pendek Biaya Tetap Tidak Berubah Dengan Adanya Perubahan Volume
Kegiatan Sehingga Hanya Biaya Variabel Yang Perlu Dipertimbangkan Oleh Manajemen
Dalam Pengambulan Keputusan . Laporan Laba Rugi Variabel Costing Menyajukan Data
Ukuran Penting
 Laba Kontribusi
 Operating Levarge.
 Cara Perhitungan :
 Hasil Penjualan 100
 Biaya Veriabel 60
 Laba Kontribusi 40
 Biaya Tetap 30
 Laba Bersih 10
  
 Dalam Proses Penyusunan Penganggaran Manajemen Berkepentingan Untuk Menguji
Dampak Setiap Alternatif Yang Akan Dipilih Terhadap Laba Karena Jangka Pendek Biaya
Tetap Tidak Berubah Makan Informasi Yang Relevan Dengan Perencanaan Laba Jangka
Pendek Berdampak Pada Hasil Penjualan Dan Biaya Veriabel .
  
19
 B. Manfaat Informasi Variabel Costing Dalam Pengendalian Biaya
 /Variabel Costung Lebih Baik Daripada Metode Full Costing
Karena Dalam Metode Ful Costing Overhead Pabrk Tetap
Diperhitungksn Dalam Tarif Biaya Dan Dibebankan Sebagai
Unsur Biaya Produksi. Biaya Tetap Ini Dikelompokkan
Menjadi 2 Golongan : 1. Dicretionary Yang Artinya Biaya
Yang Berlaku Tetap Karena Kebijaksanaan Manajemen. 2.
Commited Fixed Costs Yang Artinya Biaya Yang Timbul Dari
Pemilikan Pabrik, Ekuitmen, Dan Organisasi Pokok.
  
 C. Manfaat Informasi Variabel Costing Dalam Pengambilan Keputusan

Variabel Costing Menyajikan Data Yang Bermanfaat Untuk
Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Dalam Pembuatan
Keputusan Jangka Pndek Yang Menyengkt Mengenai
Perubahan Volume Kegiatan, Period Cost Tidak Relevan
Karena Tidak Berubah Dengan Adanya Perubahan Volume
Kegiatan

20
 Contoh 4 :
 Pt Eliona Memproduksi Dan Menual Produk A. Biaya Per Satuan Poduk A
Adalah Sebagai Beriikut
 Biaya Bahan Baku 100
 Biaya Tenaga Kerja Variabel 200
 Baiay Overhead Pabrik Variabel 300
 Biaya Pemasaran Dan Adm Variabel 250
 Jumlah Biaya Variabel 850
 Biaya Tetap 150
 Harga Pokok Produk A Per Satuan 1000
 Pt Eliona Menerima Pesanan 1000 Diluar Penjualan Rutin Harga Yang
Diminta Oleh Pemesan 900 Menurut Metode Full Costing Harga Yang
Dimminta Penjuak Membuat Rugi Bruto Sebesar 100 Per Unit ( 900-1000)
Sehingga Pesanan Tersenut Di Tolak Namun Juika Pabrik Mempunyai
Kapasitas Yang Bekum Di Pakai Maka Pesanan Tersebut Akan Diterima
Karena Masih Bisa Menghasilkan Laba Kontribusi (900-850)
 Jika Pesanan 1000 Sudah Diterima Maka Akan Menghasilan Laba
Kontribusi Sebesar 1000x(900-850) = 50.000 Jika Biaya Tetap Konstan
Maka Tambahan Lama Kontribusi Akan Menaikan Laba Bersih 50.000
  
21
Kelemahan Metode Variabel Costing
1. Suatu Biaya Digolongkan Variabel Costing Jika Asumsi :
Bahwa Harga Barang Tidak Berubah
Bahwa Metode Dan Prosedur Produksi Tidak Berubah
Bahwa Tingkat Efisien Tidak Berfluktuasi

Sedangkan Biaya Tetap Dibagi Menjadi 2 ;


Biaya Tetap Dalam Jangka Pendek Bisa Berubah
Biaya Tetap Jangka Pendek Konstan
 
2. Metode Ini Dianggap Tidak Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi Yang Lazim Sehingga
Laporan Keuangan Untuk Kepentingan Pajak Dan Masyarakat Harus Dibuat Atas Dasar
Metode Full Costing

3. Dalam Metode Variabel Costing, Naik Turunnya Laba Dihubungkan Dengan


Perubahan Dalam Penjualannya

4. Tidak Diperhitungkannya Biaya Overhead Pabrik Tetap Dalam Persediaan Dan Harga
Pokok Persediaan Akan Mengakibatkan Nilai Persediaan Menjadi Rendah, Sehingga
Akan Mengurangi Modal Kerja Yang Dilaporkan Untuk Tujuan Alasisi Keuangan

22
TERIMA KASIH

UNIVERSITAS MA’ARIF HASYIM LATIF 23

Anda mungkin juga menyukai