Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DAHLIA AMIRAH SAFITRI

NIM : 221105030015

PROCESS COSTING (PENGANTAR)

Sebagai hasilnya, setiap departemen harus menentukan berapa total biaya


yang terjadi di dalam departemen tersebut, baik yang berasal dari unit produk
yang telah selesai diproses maupun unit unit produk yang masih dalam proses
Pada setiap akhir periode, terdapat laporan terinci terkait total biaya dan jumlah
produk yang dihasilkan oleh masing-masing departemen dalam bentuk laporan
biaya pokok produksi, yang mana laporan ini sendiri juga berfungsi sebagai buku
pembantu.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah sistem yang
mengakumulasikan biaya produksi yang dilakukan oleh departemen untuk periode
tertentu, sehingga objek dari sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah
departemen Berikut. Biaya diakumulasikan per departemen dan biaya per unit
untuk setiap departemen diperoleh dengan membagi antara total biaya setiap
departemen dengan jumlah unit produk yang dihasilkan di departemen tersebut.
Laporan biaya pokok produksi di setiap departemen merupakan laporan yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan menghitung total biaya
maupun biaya per un untuk setiap departemen di akhir periode. Selanjutnya,
setelah selesai diproses di Departemen Cutting, produk ditransfer ke Departemen
Sewing, yang mana terdapat penambahan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik. Aliran Produk secara Paralel (Parallel Product Flow) Pada
aliran produk secara paralel, bagian-bagian tertentu dari tahapan pekerjaan
dilakukan secara simultan dan kemudian digabungkan ke dalam suatu proses atau
proses final untuk diselesaikan dan ditransfer menjadi produk jadi. Proses
produksi mie instan dilakukan di dua departemen, yaitu Departemen Pencampuran
dan Departemen PengolahanSkema proses produksi dimulai di Departemen
Pencampuran, yang mana bahan berupa tepung terigu, telur, mentega, dan bahan
lainnya ditambahkan dan dicampur. Selanjutnya, setelah selesai diproses di
Departemen Pencampuran, produk ditransfer ke Departemen Pengolahan, yang
mana terdapat penambahan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik. Selanjutnya, setelah selesai diproses di Departemen Penggilingan, produk
ditransfer ke Departemen Pengepakan, yang mana terdapat penambahan biaya
bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Penggunaan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses tidak mengubah
sistem akumulasi biaya produksi (biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik). Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bukti
permintaan bahan merupakan dokumen untuk membebankan biaya bahan pada
departemen yang membutuhkan sekaligus sebagai alat pengendalian bahan,
sementara penggunaan bahan dalam proses produksi oleh setiap departemen akan
dibuatkan laporan penggunaan bahan sebagai dasar penyusunan laporan biaya
pokok produksi. Berdasarkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, kartu
jam kerja atau kartu absensi karyawan (time clock card) merupakan dokumen
yang dijadikan dasar perhitungan biaya tenaga kerja seluruh karyawan perusahaan
dan merupakan dasar alokasi pembebanan biaya tenaga kerja ke masing-masing
departemen, seperti Departemen Produksi, Departemen Pemasaran, serta
Departemen Administrasi dan Umum. Seluruh biaya yang terkait dengan tenaga
kerja yang muncul terjadi di Departemen Produksi diklasifikasikan sebagai biaya
tenaga kerja karena produk yang dihasilkan perusahaan bersifat standar dan
homogenDalam hal ini berarti setiap unit produk yang dihasilkan ukurannya
relatif sama dan akan menanggung biaya tenaga kerja yang besarnya relatif sama
pula. Biaya overhead pabrik (BOP) untuk sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan didefinisikan sebagai biaya selain biaya bahan (bahan langsung) dan
biaya tenaga kerja langsung.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, seluruh biaya yang
terjadi di setiap departemen diikhtisarkan dalam satu laporan biaya pokok
produksi untuk departemen yang bersangkutanLaporan biaya pokok produksi
adalah suatu analisis terhadap departemen atau pusat biaya selama satu periode,
yang mana laporan tersebut merupakan sarana untuk menyajikan jumlah unit
produk yang diproses, jumlah akumulasi biaya produk, dan perinciannya selama
satu periode tertentu. Penyerapan biaya tersebut antara lain pada produk jadi yang
ditransfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, biaya produk dalam proses
akhir, dan biaya produk hilang, produk rusak, produk cacat apabila ada. Dengan
demikian, total biaya produk (produk jadi dan produk dalam proses) harus sama
dengan total biaya produksi (biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik) yang dibebankan.
Penambahan bahan baku di departemen lanjutan yang menambah jumlah
unit produk yang dihasilkan akan memengaruhi perhitungan biaya produk,
sehingga perlu adanya penyesuaian atas biaya per unit yang diperoleh dari
departemen sebelumnya karena jumlah unit produk yang dijadikan sebagai dasar
perhitungan bertambah.

Anda mungkin juga menyukai