Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN BIAYA

PAPER

“ PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA VARIABEL DAN BIAYA MARGINAL ”

DISUSUN OLEH :

Nama : M. Rajiv Rathomy

Nim : 20170420209

Kelas : Manajemen Biaya B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
A. PENDAHULUAN
Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau
jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang
ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip
produksi. Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan
konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya
dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi
pengertian ini sering kabur karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya
dan ada pula yang harus dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai
biaya lebih konsisten dan tetap.
Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya
alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-
input telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan,
kenaikan produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang
lain atau dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang
lainnya. Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan
lemari es, kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin cuci
karena tenaga kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke pabrik
lemari es karena adanya peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk memproduksi
sesuatu output tertentu harus mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian biaya
Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan
(sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk,
2008). Menurut Bustami dan Nurlela (2006), biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara menurut Kuswadi (2005), biaya
adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik
yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Biaya diukur dalam unit
moneter dan digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang diproduksi
perusahaan.
2. Jenis-jenis Biaya
Adapun jenis-jenis biaya yang akan dibahas yaitu biaya berdasarkan pola perilaku
biaya :
a. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan maka
semakin tinggi pula total biaya variabel. Elemen biaya variabel ini terdiri atas: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang dibayar per buah produk atau per
jam, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel (Ermayanti, 2011).
Karakteristik biaya variabel adalah biaya persatuan dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan.
b. Biaya Marginal
Biaya Marginal atau marginal cost yaitu peningkatan atau penurunan
total biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau pengurangan satu unit
keluaran; penentuan biaya marginal sangat penting dalam menentukan jumlah;
biasanya, biaya marginal menurun sejalan dengan meningkatnya
volume produksi sesuai dengan skala ekonomi, termasuk faktor potongan harga /
diskon biaya material, tenaga kerja/ pekerja terlatih, dan penggunaan mesin yang
lebih efisien.
C. PEMBAHASAN
Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan
harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga
pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu
(period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak
diperlakukan sebagai biaya produksi.
Metode variable costing merupakan metode alternatif untuk menghitung harga
pokok produksi di samping metode full costing yang diterima secara umum. Dengan
dipisahkan informasi biaya menurut prilaku dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan, metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya
tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini dimungkinkan
karena dalam jangka pendek, biaya tetap tidak relevan karena tidak terpengaruh oleh
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Jika biaya tetap terpengaruh
dalam pengambilan keputusan jangka pendek, metode variable costing dapat menyajikan
dampak keputusan terdebut terhadap biaya tetap dan laba.
Variable costing adalah metode akuntansi manajemen yang dipakai untuk
menghitung biaya produk. Laporan laba rugi yang dihasilakan oleh system variable costing
memperlihatkan margin kontribusi barang-barang yang dihasilkan, informasi yang sangat
berfaedah dalam pengambilan keputusan. Variable costing kadangkala disebut juga direct
costing (penentuan biaya pokok langsung) atau marginal costing (penentuan biaya pokok
marginal). Dalam metode penentuan biaya pokok variable (variable costing, hanya biaya-
biaya produksi variable saja yang dimasukkan dalam persediaan dan biaya pokok
penjualan. Ketika tingkat aktivitas diukur dalam unit-unit produk yang dihasilkan, maka
biaya-biaya variable biasanya terdiri atas bahan baku langsung, berkaitan dengan kapasitas
produktif pabrik dan umumnya tidak dipengaruhi oleh inti produk yang dipriduksi. Oleh
karena itu dalam metode penentuan biaya pokok variable, biaya overhead pabrikasi tetap
tidaklah diperlukan sebagai biaya produk.
Diperlukan tiga langkah penerapan penentuan biaya pokok variable:
1. Semua biaya-pabrikasi, penjualan, dan administrative- dianalisis secara cermat guna
mementukan yang mana berperilaku variable dan mana yang berperilaku tetap. Biaya
campuran dipisahkan ke dalam komponen-komponen variable dan tetap dengan memakai
metode estimasi biaya
2. Biaya pabrikasi variable-bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrikasi varibel- dibebankan sebagai biaya produk. Oleh karena itu, persediaan barang
dalam proses, persediaan barang jadi dan biaya pokok penjualan dibiayakan dengan
berdasarkan pada biaya-biaya pabrikasi yang bervariasi sejalan dengan tingkat produksi.
3. Semua biaya overhead pabrikasi tetap serta beban penjualan dan administrative
diperlukan sebagai biaya periode dan dibebankan ke laporan laba rugi pada saat
dikeluarkan. Kendatipun demikian, beban penjualan dan administrative variable
dipisahkan dari beban penjualan dan administrative tetap tatkala disajiakan pada laporan
rugi-laba. Beban penjualan dan administrative variable serta biaya pabrikasi variable
dikurangkan dari pendapatan penjualan guna menetukan margin kontribusi pada periode
berjalan. Sebaliknya beban penjualan dan administrative tetap serta biaya overhead
pabrikasi tetap dikurangi dari margin kontribusi guna menentukan laba bersih selama
periode berjalan.
Disini kita dapat menarik garis lurus titik temu antara biaya variabel dengan biaya
marginal yaitu Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit
produk yang dihasilkan. Munculnya biaya marginal diakibatkan adanya perluasan produksi
yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumah produk yang dihasilkan.
sehingga biaya marginal dapat dirumuskan sebagai berikut.

∆𝐶
MC = ∆𝑄

Tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi
tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total
(TVC).
Dalam periode produksi jangka pendek berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang
atau hukum produksi marginal yang semakin berkurang. Hukum hasil lebih yang semakin
berkurang (The Law of Diminshing Return), menyatakan bahwa :
“ Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan
semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian
menurun.”
A. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya
Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata
maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan
itu adalah:
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah
kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.
2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC
di atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva
MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa
kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Biaya Variabel
1. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas.
2. Variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya membebankan
biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk.
3. Metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi
manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang
lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek.
4. Dalam metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-
perubahan dalam penjualannya.
Sedangkan biaya marginal :
Biaya marjinal adalah peningkatan biaya total yang berasal dari produksi satu unit
output produksi. Jika perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya tambahan
peningkatan output menjadi 1.001 unit adalah biaya marjinal. Biaya marjinal mengukur
biaya input tambahan yang diperlukan untuk memproduksi tiap unit output berikutnya.
Karena biaya tetap tidak berubah ketika ada biaya output, biaya marjinal
mencerminkan perubahan biaya variabel.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_marjinal
Case, Karl (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi Jilid 8. Jakarta: Erlangga. ISBN 978-979-
015-682-1.
Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps
http://alfiqrimawaddahadinugraha.blogspot.com/2015/10/makalah-tentang-variabel-
costing.html
Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media
http://jukrisdewangga.blogspot.com/2016/06/tgamakalah-biaya-marginal-
matematika.html

Anda mungkin juga menyukai