Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI BIAYA

RMK
KONSEP DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Dosen Pengempu:
Desak Made Mya Yudia Sari.,SE.,Msi

Disusun Oleh :
I Komang Nin Ananta Kusuma
28
2002612010176
Manajemen E Pagi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2022
1. KONSEP BIAYA
A. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom, dan insinyur.
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan
untuk memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau
pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang
akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain”. Untuk membedakan antara biaya
dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai. Karena aktiva tidak
berpengaruh , tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah
dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya
tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan
baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku
dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Jadi, dapat diambil kesimpulan
bahwa setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Contohnya
aktiva adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban. Objek biaya (cost object)
atau tujuan biaya (cost objective) adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang
biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau itemitem yang dapat
menjadi objek biaya: Produk, Proses, Batch dari unit-unit sejenis, Departemen.
Pesanan pelanggan, Divisi, Kontrak, Proyek, Lini produk, Tujuan strategis Cost
units dapat diartikan sebagi biaya per unit produk atau biaya per pelayanan.
Sedangkan menurut Hansen&Mowen (2005) unit cost didefinisikansebagai hasil
pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produkyang
dihasilkan. Produk yang dimaksud dapat berupa barang ataupun jasa. Cost center
atau pusat biaya adalah peran atau departemen yang membebani bisnis atau
organisasi tetapi tidak menghasilkan pendapatan sendiri. Cost center seringkali
merupakan peran administratif, layanan, dan dukungan. Posisi ini tidak dapat
dihilangkan untuk memotong biaya karena sangat penting untuk kelancaran operasi
organisasi. Pusat biaya terdaftar sebagai unit terpisah dalam bisnis sehingga sumber
daya yang mereka gunakan dapat dengan mudah dipantau.
B. Klasifikasi Biaya Berdasaran Karakteristik, Perilaku dan Tujuannya Dalam
Sistem Akuntasi Biaya

i. Berikut Ini Merupakan Karakteristik Biaya. Karakteristik Utama:


 Penurunan asset
 Operasi utama yang menerus
Karakteristik Pendukung:
 Kenaikan kewajiban
 Penururnan akuitas
ii. Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku Hansen dan juga Mowen (2006)
menggemukakan bahwa perilaku biaya adalah istilah yang umum
menggambarkan suatu perubahan biaya pada saat tingkat output
ituberubah. Biaya yang tidak berubah pada saat output berubah disebut
dengan biaya tetap Biaya variable di sisi lain adalah suatu peningkatan
biaya dengan secara total pada saat terjadi suatu peningkatan aktivitas
output dan juga penurunan biaya dengan secara total ketika terjadi suatu
penurunan kegiatan output. Dalam tujuan perencanaan dan juga
pengendalian biaya serta juga pengambilan suatu keputusan, biaya
tersebut dapat digolongkan dengan sesuai tingkah lakunya dalam suatu
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan
ialah menjadi tiga jenis antara lain: Biaya Tetap (Fixed Cost), Biaya
Variabel (Variable cost), Biaya Semivariabel (Semivariabel cost atau
Mixed Cost

iii. Tujuan akuntasi biaya Secara umum, ada 4 tujuan utama dari akuntansi
biaya yaitu :
a) Perencanaan Kegiatan Operasional
b) Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Laba Penjualan
c) Menentukan dan Mengendalikan Biaya Produksi
d) Membantu Pihak Manajemen Membuat Keputusan
C. Tingkatan Kemampuan Penelusuran Biaya (cost traceability)
Biaya ke Objek Biaya Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar
bergantug pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) biaya terhadap objek
biaya. Kemampuan untuk menelusuri biayamenentukan seberapa objektif, dapat
diandalkan, dan berartinya ukuranyang dihasilkan, dan seberapa yakinnya
pengambilan keputusan dalam memehami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai
dasar untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan. Cara umum untuk
membedakan karakter biaya adalah dengan memberikan label biaya langsung atau
tidak langsung atau tidak langsung dari suatu objekbiaya tertentu, seolah-
olahadadua tingkat kemampuan penelusuran. Namun pada kenyetaannya, tingakat
penelusuran ada pada suatu kontimun. Untuk mengilustrasikan tingkat kemampuan
penelusuran yang berbeda-beda di sepajang kontimun, objek biaya didefinisikan
sebagai satu unit produk. Misalnya, ketika istilah biaya langsung dan tiaya tidak
langsung digunakan tanpa objek biayatertentu, sudah menjadi tradisi untuk
mengansumsikan bahwa satu unit produk adalah objek biayanya.

D. Karakteristik dan Contoh Atas Biaya Variable, Tetap dan Campuran


i. Biaya Tetap
Adalah biaya yang tidak berubah karena perubahan output atau aktivitas
yang produktif, sehingga jumlahnya tetap konstan selama jangka periode
pendek dalam suatu relevant range aktivitas. Biaya tetap memiliki
Karakteristik sebagai berikut:
 Controllability
 Hubungan dengan tingkat kegiatan perusahaan
 Relevant range
 Dasar pengukuran
 Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata
 Dapat dibebankan kepada departemen-departemen berdasarkan
keputusan manajerial atau menurut metode alokasi biaya
 Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh
manajemen eksekutif daripada penyelia operasi. Contohnya:
Penyusutan, Sewa, Gaji, Asuransi, Pajak dll.

ii. Biaya Variabel Adalah biaya yang berubah searah dan sebanding dengan
perubahan output atau aktifitas.
Ciri-ciri biaya variabel:
 Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan
perubahan volume.
 Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam
rentang yang relevan.
 Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan cukup mudah
dan tepat.
 Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen tertentu.

Contohnya: Bahan baku, upah, komisi penjualan, biaya pengepakan, dll.

 Biaya Semi Variabel Merupakan biaya yang jumlahnya bertambah


besar dengan semakin besarnya tingkat kegiatan di dalam perusahaan,
namun pertambahan jumlah biaya ini tidak sebanding dengan
pertambahan tingkat kegiatan yang ada. dapat diartikan bahwa biaya
semi variabel mengandung unsurunsur biaya yang bersifat tetap
maupun yang bersifat variabel. Ciri-ciri biaya semi variable
 Meskipun tidak ada aktivitas biaya ini tetap ada.
 Total biaya semi variabel akan berubah jika aktivitasnya berubah.
Contohnya: biaya pengoperasian mobil, yang mencakup biaya tetap
seperti asuransi dan penyusutan; dan biaya variabel seperti bensin
karena tergantung pada jarak tempuh kendaraan Contohnya: biaya
pengoperasian mobil, yang mencakup biaya tetap seperti asuransi dan
penyusutan; dan biaya variabel seperti bensin karena tergantung pada
jarak tempuh kendaraan..
E. Komponen Biaya Produksi dan Biaya Non Produksi

I. Biaya Produksi Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya


yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan
suatu produk atau barang. Biaya~biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya Biaya
produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan
dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi
dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total
keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan
menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah yang dapat
dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal.

II. Biaya Non Produksi Biaya non produksi merupakan biaya yang erat
kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan
pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut Ilmu
ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya
penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi dan
pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai
administrasi yang melingkupi biaya pengembangan dan adminitrasi umum
F. Menguraikan Komponen-komponen Biaya Produksi Biaya Bahan Baku,
Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik

a. Biaya Bahan Baku


Mulyadi membagi harga bahan baku menjadi tiga komponen, antara lain:
 Harga bahan baku standar yang meliputi masukan fisik yang
diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu
(kuantitas standar) dan harga persatuan per fisik (harga standar)
 Harga standar dalam proses produksi meliputi harga yang
diperkirakan akan berlaku di masa depan, harga yang berlaku pada
saat penyusunan standar, serta harga yang diperkirakan menjadi
harga normal dalam jangka waktu yang panjang.
 Kuantitas bahan baku standar yang dapat ditentukan menggunakan
penyelidikan teknis. Termasuk analisis catatan masa lalu dalam
bentuk hitungan rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau
pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu, hitungan
rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk dalam pelaksanaan
terbaik dan terburuk di masa lalu, serta hitungan rata-rata dalam
pelaksanaan pekerjaan terbaik.

b. Biaya tenaga kerja langsung


Ada beberapa komponen yang perlu dihitung untuk mengetahui seberapa
besar biaya tenaga kerja, yaitu:
 Biaya Rekrut Karyawan
 Upah Karyawan
 Kesejahteraan Karyawan
 Kewajiban Perusahaan Terkait Karyawan
c. Biaya Overhead Pabrik
Atas dasar prinsip inilah dikenal dengan adanya pembagian struktur
organisasi menjadi departemen produksi dan departemen jasa untuk
kegiatan yang dilakukan di pabrik.
 Departemen produksi (producing department) Merupakan
departemen (bagian) di dalam pabrik yang mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi/produk akhir, dan menjadi bagian secara
langsung memproses barang jadi. BOP yang terjadi di departemen
produksi dikenal sebagai BOP langsung.
 Departemen jasa (service department) Merupakan departemen
(bagian) di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak
langsung ikut berperan dalam proses produksi. Biaya yang terjadi di
departemen (bagian) jasa ini mungkin sebagian dari jasa yang
disediakan digunakan sendiri. Dengan demikian BOP yang terjadi di
departemen jasa ini lebih dikenal sebagai BOP tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai