Konsep Biaya
KONSEP IAYA
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini
atau di masa datang bagi organisasi.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada sebuah perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah
digunakan untuk menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa.
Biaya yang kadaluarsa disebut beban (expense). Dalam setiap periode, beban dikurangkan dari
laporan laba-rugi untuk menentukan laba periode tersebut. Agar perusahaan tetap eksis dalam
bisnisnya, pendapatan harus melebihi beban, selain itu, laba yang dihasilkan harus cukup besar
untuk dapat memuaskan pemilik perusahaan. Jadi, biaya dan harga berkaitan dalam pengertian
bahwa harga harus melebihi biaya agar menghasilkan laba yang memadai.
Oleh karena itu, para manajer perlu mengetahui biaya dan berbagai kecenderungan pada
biaya. Biasanya, dengan memahami biaya berarti benar-benar mengetahui berapa biaya yang
melekat pada sesuatu atau beberapa objek.
Jenis Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan baku
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya Overhead
a. Fixed OH Biaya penyusutan pabrik
Operasi
1. Biaya umum
Biaya gaji
2. Biaya administrasi
Biaya gaji
3. Biaya pemasaran
Biaya gaji
4. Biaya Organisasi
Biaya Honor
Harga pokok produk berbeda dengan kelompok biaya periodik karena sekalipun
biayanya terjadi atau sumber dayanya dikonsumsi dalam periode berjalan, tetapi
pembebanannya ke dalam laporan rugi laba baru dapat dilakukan setelah produk
yang mengkonsumsi biaya tersebut laku terjual, atau dikonsumsi untuk tujuan lain.
Sebelum produknya terjual, nilai biaya produksi yang diserap dalam proses produksi
akan tetap mengendap sebagai elemen aktiva dan dalam laporan keuangan disajikan
dalam akun persediaan dalam neraca. Sementara biaya periodik akan segera diakui
sebagai beban pada periode berjalan karena begitu biayanya diserap dalam kegiatan
bisnis, biaya tersebut dianggap memberi manfaat lagi pada masa mendatang.
Akuntansi Manajemen – Konsep
Biaya
1000 Ton
Akuntansi Manajemen – Konsep
Biaya
2. Biaya Variabel
Yaitu biaya (total) yang berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat aktivitas.
Semakin besar volume aktivitas, maka total biaya variabel akan semakin besar. Bila
dinyatakan dalam dasar per unit, biaya variabel akan konstan pada tiap unit produk dan
1000 Ton
variabel secara total. Dalam perusahaan manufaktur, biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung memenuhi kriteria biaya variabel. Juga termasuk beberapa elemen biaya
overhead pabrik (pelumas, biaya pengiriman, komisi penjualan).
Contoh lainnya dalam perusahaan dagang adalah komisi penjualan, harga pokok
penjualan.
3. Biaya Semivariabel
Biaya yang berubah secara tidak proporsional dengan perubahan volume aktivitas. Di
dalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya variabel dan biaya tetap sekaligus. Agar tidak
menyesatkan dalam pengambilan keputusan, biaya-biaya semivariabel terlebih dahulu
harus dipisahkan unsur biaya tetap dengan unsur biaya variabelnya.
Contohnya adalah biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya pemeriksaan dan pengawasan
produksi, biaya penelitian.
Mungkin saja suatu jenis biaya tertentu digolongkan baik sebagai biaya langsung maupun
tidak langsung. Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan.
Sebagai contoh, jika objek biaya yang menjadi acuan adalah produk ayam potong pada
sebuah pabrik, maka biaya pembelian daging (ayam) merupakan biaya langsung,
sedangkan biaya pengatur suhu ruang adalah biaya tidak langsung, tapi jika objek biaya
nya adalah pabrik, maka biaya untuk pengatur suhu ruang adalah biaya
langsung.
Biaya A B C
Biaya Bahan bakar 200 Ltr 150 Ltr 210 Ltr
Biaya perawatan Rp 1.000 Rp 1200 Rp 1300
Biaya oherhaul 0 0 Rp 5.000
Biaya pelumas Rp 3.000 0 0
Biaya tenaga kerja 0 Rp 2.000 0
Pendapatan 100.000 100.000 100.000
Biaya penyusutan 12.000 15.000 20.000
Laba 88.000 85.000 80.000
Pajak 10% 8.800 8.500 8.000
Sebaliknya, biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak memenuhi salah satu atau kedua-
duanya dari kriteria biaya relevan.
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 10
10
Termasuk dalam biaya tidak relevan adalah biaya terbenam (sunk cost), yaitu biaya yang
telah dikeluarkan dan yang tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang masa yang akan
datang. Oleh karena itu, biaya tidak relevan semacam ini juga disebut biaya yang tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable cost).
Biaya terhindarkan (Avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya
atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu pengambilan
keputusan. Sebaliknya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan karena memilih alternatif
yang lain, disebut biaya tidak terhindarkan (unavoidsble cost).
Suatu produk XX
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 11
11
Klasifikasi Lain: Opportunity Cost
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah potensi keuntungan atau penghematan biaya
yang hilang ketika suatu alternatif dipilih dari yang lain.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan pengangkutan sedang menghadapi dua pilihan. Pilihan
pertama adalah mengoperasikan bus-nya untuk angkutan umum dengan taksiran laba
bersih per bulan Rp. 5.000.000. Pilihan kedua adalah menyewakaan bus-nya kepada
perusahaan lain dengan pendapatan sewa, dengan taksiran pendapatan Rp 5.500.000 per
bulan, tanpa harus mengeluarkan biaya.
Apabila perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan pertama, maka biaya
kesempatannya adalah Rp 5.500.000. seandainya perusahaan memutuskan untuk
mengambil pilihan kedua, maka biaya kesempatannya adalah Rp 5.000.000.
Keputusan yang harus dipilih?
Keputusan yang paling bijaksana adalah memilih alternatif yang biaya kesempatannya
paling rendah, yakni menyewakan bus-nya ke perusahaan lain.
Contoh 2. Misalnya suatu perusahaan memilih proyek A dengan laba yang diharapkan Rp 300,
dan menolak proyek B dan C dengan masing-masing laba yang diharapkan Rp 200. Biaya
kesempatannya sebesar Rp 200 bagi perusahaan tersebut yaitu sebesar laba yang diharapkan
dari proyek B dan C.
FERILAKU BIAYA
Perilaku biaya (cost behsviour) dapat diartikan sebagai kecenderungan perubahan biaya
sebagai respon atas perubahan tingkat aktivitas dalam bisnis. Sebersps bessrksh bisys
berubsh dengsn sdsnys perubshsn volume kegistsn?
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa berdasarkan perilakunya biaya dibedakan sebagai biaya
tetap dan biaya variabel.
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak bergantung pada besar kecilnya
volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya berhubungan secara negatif terhadap volume
kegiatan. Yakni, semakin besar volume kegiatan, semakin kecil biaya per unitnya; dan
sebaliknya.
Misalnya, seorang konsultan menyewa ruangan kantor dengan sewa setahun Rp 12.000.000.
jika jumlah jam kerja merupakan volume kegiatan, maka berapapun jumlah jam kerja, biaya
totalnya tetap Rp 12.000.000, namun biaya per unit berubah-ubah berbanding terbalik dengan
volume kegiatan.
Perssmssn linesr y = s + bx, dengsn ssumsi b = 0, msks y = s
Biaya sewa/tahun (s), (y=s) Jumlah jam kerja/tahun (x) Sewa/ jam kerja
Biaya Tetap
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap diklasifikasikan ke dalam
committed fixed cost (CFC) dan discretionsry fixed cost
(DFC).
• CFC adalah biaya tetap yang dibutuhkan meskipun kegiatan perusahaan berada pada titik
yang amat rendah sekalipun, termasuk kemungkinan ditutupnya perusahaan untuk
sementara waktu. CFC meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan investasi dalam
fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasi sebuah perusahaan. Dalam literatur lain
dijelaskan bahwa CFC merupakan biaya akibat memiliki harta (penyusutan, sewa, asuransi,
pajak, kekayaan, dan gaji). Biaya-biaya ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume
output. Contohnya, penyusutan, pajak bumi dan bangunan, dan gaji para eksekutif.
Setelah pabrik dan fasilitasnya dibangun, sulit untuk mengurangi CFC. Di samping itu setelah
suatu organisasi berhasil dikembangkan menjadi besar, makin besar pula CFC-nya dan sulit
untuk menguranginya. Sekali manajemen mengambil keputusan untuk mengeluarkan biaya
ini, maka pembebanannya akan meliputi sampai jangka yang panjang. Oleh sebab itu
manajemen harus hati-hati melakukan perluasan pabrik atau perluasan usaha, karena hal itu
akan menyebabkan CFC tinggi, dan makin tinggi biaya tetap yang harus ditanggung oleh
manajemen.
• DFC dikenal juga sebagai msnsged fixed cost, adalah biaya tetap yang timbul sebagai akibat
dari keputusan tahunan manajemen untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu
seperti iklan, pelatihan karyawan, dan penelitian. Sebagai contoh, untuk meningkatkan
penjualannya dalam satu periode tertentu, manajemen memutuskan untuk meningkatkan
biaya iklan sampai pada jumlah tertentu. Begitu rencana dilaksanakan dengan mengikat
kontrak dengan sebuah stasiun televisi untuk iklan setahun penuh, maka biayanya akan
menjadi biaya tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan selama masa kontrak
tersebut.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya totalnya berubah-ubah secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya tetap. Semakin besar volume kegiatan,
semakin besar pula biaya totalnya.
Contoh, upah tenaga kerja langsung umumnya bersifat variabel. Jika upah per unit produk
adalah Rp 1.000, maka untuk 20 unit upahnya Rp 20.000. Bagaimana jika tenaga kerja dapat
menghasilkan jumlah unit produk yang berbeda?
Perssmssn linesr y = s + bx, dengsn ssumsi s = 0, msks y = bx
Jumlah Unit dihasilkan (x) Upah per Unit Produk (b) Upah Total (bx),(y=bx)
20 Rp 1.000 Rp 20.000
30 Rp 1.000 Rp 30.000
28 Rp 1.000 Rp 28.000
35 Rp 1.000 Rp 35.000
Kurva …..
Biaya variabel dapat dikelompokkan sebagai engineered vsrisble cost (EVC) dan discretionsry
vsrisble cost (DVC).
• EVC atau true variable cost adalah biaya yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang
eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas (antara masukan dan keluaran). Biaya ini timbul
dari operasi normal perusahaan. Contoh; biaya BBB dan BTKL yang berubah volumenya
karena proses perekayasaan produk, atau biaya untuk pembuatan faktur dan kartu piutang
pada bagian administrasi.
• DVC atau step variable cost adalah biaya yang variabilitasnya terhadap volume kegiatan
semata-mata karena keputusan manajemen, bukan karena adanya hubungan secara fisik
antara masukan dan keluarannya. Misalnya; biaya iklan ditetapkan sebesar 10% dari
penjualan. Maka, naik turunnya biaya iklan itu bukan karena naik turunnya volume
penjualan, melainkan kebijakan manajemen.
Setiap metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear. Biaya campuran dapat diestimasi
menggunakan persamaan garis lurus.
Y = a+Bx
Dimisalkan titik terendah diwakili oleh (x1;y1) dan titik tertinggi ditunjukkan oleh (x2;y2),
maka pada contoh tersebut akan diperoleh hasil sebagai berikut.
Titik terendah (x1;y1) = (100;1000)
Titik tertinggi (x2;y2) = (500;3750)
Yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai b dan a, dengan rumus:
3.750−1000 2.750
= = 687,5
500−100 400
Metode ini memiliki keunggulan pada objektivitas. Yakni setiap orang yang menggunakan
metode titik tertinggi dan terendah pada sekumpulan data tertentu maka akan
mendapatkan hasil yang sama. Selain itu, metode ini lebih mudah pada penggunaannya
karena analisis dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah. Metode ini antara lain sangat
berguna dalam membantu memberikan gambaran sederhana dalam pengujian secara cepat
atas penaksiran biaya.
Metode tinggi-rendah biasanya tidak sebaik metode lainnya. Karena dalam analisisnya
hanya digunakan dua data yang tertinggi dan terendah saja. Konsekuensinya, semakin
banyak data yang harus dianalisis maka hasil perhitungan dengan metode ini semakin tidak
mewakili. Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang tajam dari waktu ke waktu.
Keunggulan metode diagram pencar adalah mudah, cepat, dan taksiran fungsi biayanya teliti
karena hubungan yang ada antara biaya dan aktivitas dipertimbangkan (dengan
pemeriksaan secara visual)
Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
Kualitas rumus biayanya bergantung pada kualitas subjektif analis (metode ini bergantung
pada kualitas judgement analis karena dia yang harus memilih secara visual ketepatan yang
terbaik). Masing-masing orang bisa membuat garis lurus yang berbeda melalui diagram
pencar yang sama.
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 17
17
∑ = penjumlahan n observasi
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 18
18
Tugas
berdsssrksn sumber; Hsnsen & Mowen, Akuntsnsi Msnsjemen (Hsl 124, sosl nomor 3-
9)
Berikut adalah biaya yang dikeluarkan Jim Beaumont untuk aktivitas penggantian oli di perusahaannya.
Total biaya per bulan meliputi gaji dua orang bagian pelayanan, penyusutan fasilitas dan peralatan,
utilitas, dan perlengkapan seperti pelumas dan pembersih. (Biaya oli tidak termasuk, karena berbeda
dari mobil ke mobil dan dibebankan ke pelanggan berdasarkan jumlah liter yang sebenarnya
digunakan).
Data untuk delapan bulan terakhir adalah sebagai
berikut.
Diminta:
1. Siapkan grafik Scstter berdasarkan data ini. Gunakanlah biaya untuk sumbu vertikal dan jumlah
penggantian oli untuk sumbu horizontal. Hitunglah fungsi linear dengan metode Scstterplot.
2. Hitunglah fungsi biaya linear untuk jasa penggantian oli dengan menggunakan metode titik
tertinggi terendah. Hitunglah perkiraan biaya bulan Januari untuk 1000 penggantian oli.
3. Dengan menggunakan rumus biaya regresi, berapakah perkiraan biaya bulan Januari untuk 1000
penggantian oli?