Anda di halaman 1dari 18

Unismuh-Akuntansi Manajemen –

Konsep Biaya

KONSEP IAYA

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini
atau di masa datang bagi organisasi.

Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada sebuah perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah
digunakan untuk menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa.
Biaya yang kadaluarsa disebut beban (expense). Dalam setiap periode, beban dikurangkan dari
laporan laba-rugi untuk menentukan laba periode tersebut. Agar perusahaan tetap eksis dalam
bisnisnya, pendapatan harus melebihi beban, selain itu, laba yang dihasilkan harus cukup besar
untuk dapat memuaskan pemilik perusahaan. Jadi, biaya dan harga berkaitan dalam pengertian
bahwa harga harus melebihi biaya agar menghasilkan laba yang memadai.

Oleh karena itu, para manajer perlu mengetahui biaya dan berbagai kecenderungan pada
biaya. Biasanya, dengan memahami biaya berarti benar-benar mengetahui berapa biaya yang
melekat pada sesuatu atau beberapa objek.

Jenis Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan baku
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya Overhead
a. Fixed OH Biaya penyusutan pabrik

b. Variable OH Biaya pembersihan pabrik

Operasi
1. Biaya umum
Biaya gaji
2. Biaya administrasi
Biaya gaji
3. Biaya pemasaran
Biaya gaji
4. Biaya Organisasi
Biaya Honor

Akuntansi Manajemen | UNISMUH


MAKASSAR
1
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya

Biaya overhead hanya bersifat pengaggaran


25.000 = Rp 2.500
10
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
~ different cost for different
purpose~

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Organisasi


1. Biaya Pabrik/ Biaya Produksi
Semua biaya yang terjadi di pabrik, yang berhubungan langsung dengan proses
produksi. Biaya pabrik dibagi menjadi:
a. Biaya Bahan Langsung
Terdiri dari biaya untuk mendanai bahan-bahan baku yang menjadi bagian yang integral
dari produk jadi dan dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke dalam produk yang
dihasilkan. Misalnya untuk membuat sebuah meja kayu sederhana, secara fisik bahan
baku kayu dapat dilihat dengan mudah sebagai komponen produk yang dihasilkan. Dari
segi nilai, penggunaan bahan baku akan dengan sendirinya mengkonsumsi sejumlah biaya
yang dapat dengan mudah diidentifikasi kaitan antara terjadinya biaya tersebut dengan
kegiatan operasional mengadakan atau menggunakan kayu sebagai bahan baku.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Terdiri dari biaya-biaya tenaga kerja pabrik yang dapat ditelusuri hubungannya dengan
mudah ke dalam produk-produk tertentu. Biaya ini terjadi karena adanya penggunaan
tenaga dalam proses produksi. Dalam istilah sehari-hari biaya tenaga kerja identik dengan
jumlah pembayaran gaji, upah dan pembayaran lain karena mempekerjakan pegawai.

Akuntansi Manajemen | UNISMUH


MAKASSAR
2
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
c. Biaya Overhead Pabrik Konsep Biaya
Meliputi semua biaya yang berhubungan dengan pabrik kecuali bahan langsung dan
tenaga kerja langsung. Termasuk dalam kelompok ini adalah gaji manajer pabrik, biaya
listrik, air dan telepon, biaya penyusutan dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam
hubungannya dengan keberadaan pabrik.

Menurut karakteristik pembebanannya kelompok biaya pabrik juga disebut inventorisble


cost atau biaya yang dapat dijadikan nilai perolehan persediaan. Inventorisble cost yang
dikonsumsi pada tahap awal proses produksi akan menjadi nilai persediaan barang dalam
proses. Setelah menjadi barang jadi, inventorisble cost dapat diperlakukan sebagai nilai
persediaan sampai barang jadi yang bersangkutan laku terjual, atau mengalami
perubahan fungsi karena faktor lingkungan sehingga tidak memiliki nilai ekonomis lagi.

2. Biaya Non-Pabrik/ Biaya Non-Produksi


Meliputi biaya yang terjadi dalam perusahaan tetapi tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi, atau tujuan utama terjadinya bukan dalam rangka proses produksi. Biaya
ini dibedakan dalam kelompok-kelompok biaya-biaya pemasaran atau penjualan dan biaya-
biaya administratif.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Saat Fembebanan


1. Biaya Periodik
Terdiri dari biaya-biaya yang secara langsung dibebankan pada laporan rugi laba
sebagai beban pada periode terjadinya. Termasuk dalam kelompok ini adalah biaya-
biaya pemasaran atau penjualan, dan biaya-biaya administrasi dan umum.
2. Harga Pokok Produk/ Biaya Produksi

Akuntansi Manajemen | UNISMUH


MAKASSAR
3
Meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka pembelian atau pembuatan produk.
Dalam pendekatan full costing harga pokok produk akan sama jumlah dan komponennya
dengan biaya pabrik.

Harga pokok produk berbeda dengan kelompok biaya periodik karena sekalipun
biayanya terjadi atau sumber dayanya dikonsumsi dalam periode berjalan, tetapi
pembebanannya ke dalam laporan rugi laba baru dapat dilakukan setelah produk
yang mengkonsumsi biaya tersebut laku terjual, atau dikonsumsi untuk tujuan lain.
Sebelum produknya terjual, nilai biaya produksi yang diserap dalam proses produksi
akan tetap mengendap sebagai elemen aktiva dan dalam laporan keuangan disajikan
dalam akun persediaan dalam neraca. Sementara biaya periodik akan segera diakui
sebagai beban pada periode berjalan karena begitu biayanya diserap dalam kegiatan
bisnis, biaya tersebut dianggap memberi manfaat lagi pada masa mendatang.
Akuntansi Manajemen – Konsep
Biaya

Klasifikasi Biaya Untuk Prediksi Perilaku Biaya


Perilaku biaya adalah bagaimana biaya akan mereaksi atau merespon perubahan
aktivitas bisnis.
Berdasarkan perilaku biaya, maka biaya dapat dibagi menjadi:
1. Biaya Tetap
Merupakan biaya yang bersifat konstan secara total sekalipun terjadi perubahan
tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu.
Bila biaya tetap dinyatakan dalam dasar per unit maka biaya tersebut akan berubah
secara terbalik dengan tingkat aktivitas. Artinya, bila volume aktivitas meningkat maka
biaya tetap per unit akan menjadi semakin kecil. Begitu juga sebaliknya.
Contoh biaya tetap: sewa gedung, penyusutan yang dihitung dengan metode garis lurus,
gaji manajer pabrik, asuransi, pajak properti, gaji supervisor, gaji bagian administrasi.

1000 Ton
Akuntansi Manajemen – Konsep
Biaya
2. Biaya Variabel
Yaitu biaya (total) yang berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat aktivitas.
Semakin besar volume aktivitas, maka total biaya variabel akan semakin besar. Bila
dinyatakan dalam dasar per unit, biaya variabel akan konstan pada tiap unit produk dan

1000 Ton
variabel secara total. Dalam perusahaan manufaktur, biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung memenuhi kriteria biaya variabel. Juga termasuk beberapa elemen biaya
overhead pabrik (pelumas, biaya pengiriman, komisi penjualan).
Contoh lainnya dalam perusahaan dagang adalah komisi penjualan, harga pokok
penjualan.

3. Biaya Semivariabel
Biaya yang berubah secara tidak proporsional dengan perubahan volume aktivitas. Di
dalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya variabel dan biaya tetap sekaligus. Agar tidak
menyesatkan dalam pengambilan keputusan, biaya-biaya semivariabel terlebih dahulu
harus dipisahkan unsur biaya tetap dengan unsur biaya variabelnya.
Contohnya adalah biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya pemeriksaan dan pengawasan
produksi, biaya penelitian.

Klasifikasi Biaya Untuk Pembebanan Pada Objek Biaya


Objek biaya adalah setiap item seperti produk, departemen, aktivitas, dan sebagainya,
dimana biaya tersebut diukur dan dibebankan.
1. Biaya Langsung
Adalah suatu biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri hubungannya dengan objek
biaya tertentu. Dengan kata lain biaya langsung merupakan biaya yang dapat ditelusuri
hubungan antara input dengan outputnya.
Yang termasuk dalam kelompok biaya ini adalah bahan langsung (misalnya besi pada
mobil, kayu pada mebel) dan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses
produksi.
2. Biaya Tidak Langsung
Merupakan biaya-biaya yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri hubungannya dengan
objek yang dibiayai.
Biaya ini terjadi di pabrik tetapi tidak dapat ditelusuri hubungan langsungnya sebagai
input dengan produk sebagai output yang dihasikan dalam proses produksi.
Contohnya, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan
mesin, biaya asuransi gedung, dsb.

Mungkin saja suatu jenis biaya tertentu digolongkan baik sebagai biaya langsung maupun
tidak langsung. Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan.
Sebagai contoh, jika objek biaya yang menjadi acuan adalah produk ayam potong pada
sebuah pabrik, maka biaya pembelian daging (ayam) merupakan biaya langsung,
sedangkan biaya pengatur suhu ruang adalah biaya tidak langsung, tapi jika objek biaya
nya adalah pabrik, maka biaya untuk pengatur suhu ruang adalah biaya
langsung.

Klasifikasi Biaya Untuk Pengambilan Keputusan


Selain untuk mengumpulkan harga pokok, informasi biaya juga dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan. Sehubungan dengan ini, dikenal biaya relevan dan biaya tidak
relevan.
Biaya relevan adalah biaya yang akan terjsdi di masa mendstsng dan berbeda
disntsrs berbsgsi keputussn.
Oleh karena adanya dua kriteria itu, biaya relevan harus dipertimbangkan dalam membuat
keputusan. Sebagai contoh, manajemen sedang dalam proses memilih alternatif
menggunakan mesin fotokopi merk A atau merk B. Apakah upah operator fotokopi yang
akan terjadi adalah relevan dalam pengambilan keputusan?
 Bergantung pada ada atau tidaknya perbedaan jumlah
upah;
 Upah operator mesin fotokopi adalah relevan jika jumlah upah operator mesin A yang
akan dikeluarkan berbeda dengan upah operator mesin B.
 Jika jumlah upah antara operator mesin A dan B sama, maka upah bukanlah biaya
relevan dalam pengambilan keputusan ini.

Biaya A B C
Biaya Bahan bakar 200 Ltr 150 Ltr 210 Ltr
Biaya perawatan Rp 1.000 Rp 1200 Rp 1300
Biaya oherhaul 0 0 Rp 5.000
Biaya pelumas Rp 3.000 0 0
Biaya tenaga kerja 0 Rp 2.000 0
Pendapatan 100.000 100.000 100.000
Biaya penyusutan 12.000 15.000 20.000
Laba 88.000 85.000 80.000
Pajak 10% 8.800 8.500 8.000

Selisih antara dua alternatif (upah) tersebut dinamakan differential


cost.

Sebaliknya, biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak memenuhi salah satu atau kedua-
duanya dari kriteria biaya relevan.
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 10
10
Termasuk dalam biaya tidak relevan adalah biaya terbenam (sunk cost), yaitu biaya yang
telah dikeluarkan dan yang tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang masa yang akan
datang. Oleh karena itu, biaya tidak relevan semacam ini juga disebut biaya yang tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable cost).

Biaya terhindarkan (Avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya
atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu pengambilan
keputusan. Sebaliknya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan karena memilih alternatif
yang lain, disebut biaya tidak terhindarkan (unavoidsble cost).

Suatu produk XX

Biaya bahan baku Rp 20.000


Biaya tenaga kerja Rp 10.000
Biaya bahan baku tidak langsung Rp 16.000
Biaya Penyusutan pabtrik Rp 50.000

Suatu produk XSampingan (by product) XXY dijual


Tambahan biaya

Tenaga kerja Rp 12.000


Biaya Penyusutan pabtrik Rp ????????

Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 11
11
Klasifikasi Lain: Opportunity Cost
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah potensi keuntungan atau penghematan biaya
yang hilang ketika suatu alternatif dipilih dari yang lain.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan pengangkutan sedang menghadapi dua pilihan. Pilihan
pertama adalah mengoperasikan bus-nya untuk angkutan umum dengan taksiran laba
bersih per bulan Rp. 5.000.000. Pilihan kedua adalah menyewakaan bus-nya kepada
perusahaan lain dengan pendapatan sewa, dengan taksiran pendapatan Rp 5.500.000 per
bulan, tanpa harus mengeluarkan biaya.
Apabila perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan pertama, maka biaya
kesempatannya adalah Rp 5.500.000. seandainya perusahaan memutuskan untuk
mengambil pilihan kedua, maka biaya kesempatannya adalah Rp 5.000.000.
Keputusan yang harus dipilih?
 Keputusan yang paling bijaksana adalah memilih alternatif yang biaya kesempatannya
paling rendah, yakni menyewakan bus-nya ke perusahaan lain.

Contoh 2. Misalnya suatu perusahaan memilih proyek A dengan laba yang diharapkan Rp 300,
dan menolak proyek B dan C dengan masing-masing laba yang diharapkan Rp 200. Biaya
kesempatannya sebesar Rp 200 bagi perusahaan tersebut yaitu sebesar laba yang diharapkan
dari proyek B dan C.
FERILAKU BIAYA

Perilaku biaya (cost behsviour) dapat diartikan sebagai kecenderungan perubahan biaya
sebagai respon atas perubahan tingkat aktivitas dalam bisnis. Sebersps bessrksh bisys
berubsh dengsn sdsnys perubshsn volume kegistsn?

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa berdasarkan perilakunya biaya dibedakan sebagai biaya
tetap dan biaya variabel.

Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak bergantung pada besar kecilnya
volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya berhubungan secara negatif terhadap volume
kegiatan. Yakni, semakin besar volume kegiatan, semakin kecil biaya per unitnya; dan
sebaliknya.
Misalnya, seorang konsultan menyewa ruangan kantor dengan sewa setahun Rp 12.000.000.
jika jumlah jam kerja merupakan volume kegiatan, maka berapapun jumlah jam kerja, biaya
totalnya tetap Rp 12.000.000, namun biaya per unit berubah-ubah berbanding terbalik dengan
volume kegiatan.
Perssmssn linesr y = s + bx, dengsn ssumsi b = 0, msks y = s

Biaya sewa/tahun (s), (y=s) Jumlah jam kerja/tahun (x) Sewa/ jam kerja

Rp 12.000.000 2500 jam Rp 4.800


Rp 12.000.000 2800 jam Rp 4.285
Rp 12.000.000 3000 jam Rp 4.000
Rp 12.000.000 3200 jam Rp 3.750

Biaya Tetap
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap diklasifikasikan ke dalam
committed fixed cost (CFC) dan discretionsry fixed cost
(DFC).
• CFC adalah biaya tetap yang dibutuhkan meskipun kegiatan perusahaan berada pada titik
yang amat rendah sekalipun, termasuk kemungkinan ditutupnya perusahaan untuk
sementara waktu. CFC meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan investasi dalam
fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasi sebuah perusahaan. Dalam literatur lain
dijelaskan bahwa CFC merupakan biaya akibat memiliki harta (penyusutan, sewa, asuransi,
pajak, kekayaan, dan gaji). Biaya-biaya ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume
output. Contohnya, penyusutan, pajak bumi dan bangunan, dan gaji para eksekutif.
Setelah pabrik dan fasilitasnya dibangun, sulit untuk mengurangi CFC. Di samping itu setelah
suatu organisasi berhasil dikembangkan menjadi besar, makin besar pula CFC-nya dan sulit
untuk menguranginya. Sekali manajemen mengambil keputusan untuk mengeluarkan biaya
ini, maka pembebanannya akan meliputi sampai jangka yang panjang. Oleh sebab itu
manajemen harus hati-hati melakukan perluasan pabrik atau perluasan usaha, karena hal itu
akan menyebabkan CFC tinggi, dan makin tinggi biaya tetap yang harus ditanggung oleh
manajemen.
• DFC dikenal juga sebagai msnsged fixed cost, adalah biaya tetap yang timbul sebagai akibat
dari keputusan tahunan manajemen untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu
seperti iklan, pelatihan karyawan, dan penelitian. Sebagai contoh, untuk meningkatkan
penjualannya dalam satu periode tertentu, manajemen memutuskan untuk meningkatkan
biaya iklan sampai pada jumlah tertentu. Begitu rencana dilaksanakan dengan mengikat
kontrak dengan sebuah stasiun televisi untuk iklan setahun penuh, maka biayanya akan
menjadi biaya tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan selama masa kontrak
tersebut.

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya totalnya berubah-ubah secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya tetap. Semakin besar volume kegiatan,
semakin besar pula biaya totalnya.
Contoh, upah tenaga kerja langsung umumnya bersifat variabel. Jika upah per unit produk
adalah Rp 1.000, maka untuk 20 unit upahnya Rp 20.000. Bagaimana jika tenaga kerja dapat
menghasilkan jumlah unit produk yang berbeda?
Perssmssn linesr y = s + bx, dengsn ssumsi s = 0, msks y = bx

Jumlah Unit dihasilkan (x) Upah per Unit Produk (b) Upah Total (bx),(y=bx)
20 Rp 1.000 Rp 20.000
30 Rp 1.000 Rp 30.000
28 Rp 1.000 Rp 28.000
35 Rp 1.000 Rp 35.000

Kurva …..

Biaya variabel dapat dikelompokkan sebagai engineered vsrisble cost (EVC) dan discretionsry
vsrisble cost (DVC).
• EVC atau true variable cost adalah biaya yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang
eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas (antara masukan dan keluaran). Biaya ini timbul
dari operasi normal perusahaan. Contoh; biaya BBB dan BTKL yang berubah volumenya
karena proses perekayasaan produk, atau biaya untuk pembuatan faktur dan kartu piutang
pada bagian administrasi.
• DVC atau step variable cost adalah biaya yang variabilitasnya terhadap volume kegiatan
semata-mata karena keputusan manajemen, bukan karena adanya hubungan secara fisik
antara masukan dan keluarannya. Misalnya; biaya iklan ditetapkan sebesar 10% dari
penjualan. Maka, naik turunnya biaya iklan itu bukan karena naik turunnya volume
penjualan, melainkan kebijakan manajemen.

Biaya Semivariabel/ Biaya Campuran


Biaya tertentu bersifat campuran antara tetap dan variabel. Misalnya, seorang salesman
dibayar dengan gaji Rp 300.000/ bulan, ditambah bonus 10% dari gaji tetap untuk tiap unit
barang yang berhasil dia jual. Misalnya pada bulan tersebut salesman tersebut tidak menjual
apapun, maka gaji yang diterima adalah Rp 300.000. Akan tetapi bila dalam sebulan dia
berhasil menjual 4 produk, maka gaji yang akan diterima adalah Rp 420.000.
Beberapa jenis biaya tertentu yang bersifat campuran sulit dipisahkan dengan pasti berapa
bagiankah yang bersifat variabel, dan berapa bagian yang bersifat tetap. Untuk kepentingan
perencanaan dan pengendalian, agar dapat dimanfaatkan dengan baik, informasi biaya
semivariabel sebaiknya dipisahkan terlebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dan biaya
tetapnya.
ANALISIS BIAYA CAMFURAN
Beberapa teknik untuk memisahkan biaya semivariabel antara lain; metode titik tertinggi dan
terendah (high-low point method), metode diagram pencar (scstter method), dan analisis
regresi linear (linesr regression snslysis).

Setiap metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear. Biaya campuran dapat diestimasi
menggunakan persamaan garis lurus.

Y = a+Bx

Keterangan: y = total biaya sebagai variabel dependen


a = biaya tetap total
b = biaya variabel per unit aktivitas (parameter kemiringan/ koefisien regresi)
x = tingkat aktivitas sebagai variabel independen

1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah


Metode ini menyeleksi terlebih dahulu dua titik yang akan digunakan untuk menghitung
parameter a dan b. Secara khusus, metode ini menggunakan titik tertinggi dan terendah.
Titik tertinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat aktivitas tertinggi. Dan titik terendah
didefinisikan sebagai titik dengan tingkat aktivitas terendah.

Data biaya dan aktivitas pada PT. X

Bulan Biaya Persiapan Jam Persiapan


Januari $ 1000 100
Februari $ 1250 200
Maret $ 2250 300
April $ 2500 400
Mei $ 3750 500
Total $ 10750 1500

Dimisalkan titik terendah diwakili oleh (x1;y1) dan titik tertinggi ditunjukkan oleh (x2;y2),
maka pada contoh tersebut akan diperoleh hasil sebagai berikut.
Titik terendah (x1;y1) = (100;1000)
Titik tertinggi (x2;y2) = (500;3750)
Yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai b dan a, dengan rumus:

3.750−1000 2.750
= = 687,5
500−100 400
Metode ini memiliki keunggulan pada objektivitas. Yakni setiap orang yang menggunakan
metode titik tertinggi dan terendah pada sekumpulan data tertentu maka akan
mendapatkan hasil yang sama. Selain itu, metode ini lebih mudah pada penggunaannya
karena analisis dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah. Metode ini antara lain sangat
berguna dalam membantu memberikan gambaran sederhana dalam pengujian secara cepat
atas penaksiran biaya.
Metode tinggi-rendah biasanya tidak sebaik metode lainnya. Karena dalam analisisnya
hanya digunakan dua data yang tertinggi dan terendah saja. Konsekuensinya, semakin
banyak data yang harus dianalisis maka hasil perhitungan dengan metode ini semakin tidak
mewakili. Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang tajam dari waktu ke waktu.

2. Metode Scatterpdot (Diagram Fencar)


Metode ini dilakukan dengan menempatkan titik-titik perpotongan biaya dengan volume
kegiatan dalam satu grafik yang terdiri dari sumbu x dan sumbu y. Sumbu vertikal adalah
total biaya aktivitas dan sumbu horisontal adalah keluaran aktivitas.
Selanjutnya, manajer atau analis harus secara visual menempatkan garis pada titik-titik
scatterplot, ketika melakukannya, garis tersebut harus dipilih untuk menentukan titik
terbaik.
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600
Anggaplah bahwa manajemen memilih garis lurus yang melalui titik 1 dan 3 sebagai yang
terbaik (yang dianggap terbaik adalah titik yang garis lurusnya dapat ditarik sedekat
mungkin dengan titik-titik data dibanding dengan garis lurus lainnya).
Selanjutnya, koordinat titik 1 dan 3 itu yang akan dipergunakan untuk menghitung estimasi
biaya tetap dan biaya variabel.
Kita dapat membuat garis yang menghubungkan titik 1 dan titik 3 sebagai garis regresi.
Selanjutnya, dapat ditarik garis lurus berikutnya ke kiri hingga memotong garis vertikal.
Titik perpotongan itu menunjukkan level biaya tetap pada level tanpa aktivitas. Untuk
menunjukkan total biaya tetap pada berbagai tingkat aktivitas, dari titik perpotongan
tersebut dapat ditarik garis lurus mendatar ke kanan. Garis ini disebut biaya tetap.

Keunggulan metode diagram pencar adalah mudah, cepat, dan taksiran fungsi biayanya teliti
karena hubungan yang ada antara biaya dan aktivitas dipertimbangkan (dengan
pemeriksaan secara visual)
Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
Kualitas rumus biayanya bergantung pada kualitas subjektif analis (metode ini bergantung
pada kualitas judgement analis karena dia yang harus memilih secara visual ketepatan yang
terbaik). Masing-masing orang bisa membuat garis lurus yang berbeda melalui diagram
pencar yang sama.

E. Analisis Regresi Linear (Kuadrat Terkecil)


Metode regresi kuadrat terkecil untuk mengestimasi suatu hubungan linier didasarkan pada
persamaan untuk sebuah garis lurus y = s+bx. Selanjutnya untuk menghitung nilai s dan b,
menggunakan rumus sebagai berikut.

Dimana: x = tingkat aktivitas


y = total biaya campuran
a = total biaya tetap
b = biaya variabel/ unit aktivitas
n = jumlah observasi

Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 17
17
∑ = penjumlahan n observasi

Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA 18
18
Tugas
berdsssrksn sumber; Hsnsen & Mowen, Akuntsnsi Msnsjemen (Hsl 124, sosl nomor 3-
9)

Berikut adalah biaya yang dikeluarkan Jim Beaumont untuk aktivitas penggantian oli di perusahaannya.
Total biaya per bulan meliputi gaji dua orang bagian pelayanan, penyusutan fasilitas dan peralatan,
utilitas, dan perlengkapan seperti pelumas dan pembersih. (Biaya oli tidak termasuk, karena berbeda
dari mobil ke mobil dan dibebankan ke pelanggan berdasarkan jumlah liter yang sebenarnya
digunakan).
Data untuk delapan bulan terakhir adalah sebagai
berikut.

Bulan Jumlah Fenggantian Oli Biaya Total


Mei 1100 7150
Juni 1400 7950
Juli 1380 8350
Agus 1250 7425
Sept 890 5730
Okt 900 5730
Nov 850 5450
Des 700 5150

Diminta:
1. Siapkan grafik Scstter berdasarkan data ini. Gunakanlah biaya untuk sumbu vertikal dan jumlah
penggantian oli untuk sumbu horizontal. Hitunglah fungsi linear dengan metode Scstterplot.
2. Hitunglah fungsi biaya linear untuk jasa penggantian oli dengan menggunakan metode titik
tertinggi terendah. Hitunglah perkiraan biaya bulan Januari untuk 1000 penggantian oli.
3. Dengan menggunakan rumus biaya regresi, berapakah perkiraan biaya bulan Januari untuk 1000
penggantian oli?

Anda mungkin juga menyukai