A. PENGANTAR
Pekerjaan manajer berfokus pada (1) perencanaan, yaitu menetapkan tujuan organisasi dan
merancang cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut, (2) pengendalian, yaitu mencakup
langkah-langkah untuk menjamin bahwa tujuan tersebut dapat terealisasi. Untuk
melaksanakan kedua tugas pokok tersebut manajer membutuhkan informasi tentang biaya atau
kos.
Kos atau cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa
yang diharapkan akan memberi manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk periode
mendatang.
Dalam akuntansi manajemen istilah cost digunakan untuk berbagai kepentingan yang disebut
different cost for different purpose.
Klasifikasi biaya yang dibahas dalam bab ini adalah biaya yang terjadi pada perusahaan
manufaktur, karena dianggap perusahaan manufaktur dapat mewakili perusahaan dagang dan
perusahaan jasa.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu biaya manufaktur
dan non manufaktur.
Secara umum biaya nonmanufaktur dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) biaya
pemasaran (marketing cost) dan biaya administrasi (administratif cost).
1. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan
pelanggan dan menyampaikan produk ke tangan pelanggan (pembeli).
Biaya pemasaran sering disebut dengan istilah order getting and order filling costs.
Biaya juga dapat dikelompokkan ke dalam biaya periodik dan biaya produk. Untuk
memahami perbedaan antara kedua jenis biaya tersebut, maka perlu mengingat kembali
pemahaman terhadap prinsip penandingan (matching principle). Prinsip tersebut
menghendaki bahwa biaya yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan harus diakui
sebagai biaya pada periode yang sama dengan periode pengakuan pendapatan.
1. Biaya Periodik
Biaya periodik (period cost) adalah biaya yang ditandingkan dengan pendapatan
berdasarkan periode waktu terjadinya. Biaya ini akan dilaporkan dalam laporan laba/rugi
pada periode terjadinya biaya tersebut. Contoh biaya ini adalah komisi penjualan, sewa
kantor, dan seluruh biaya administrasi dan biaya penjualan.
2. Biaya Produk.
biaya produk adalah biaya yang melekat pada atau yang berhubungan dengan produk.
Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Biaya ini melekat pada produk ketika produk tersebut menjadi persediaan (tersimpan di
gudang). Ketika produk dijual, maka biaya yang melekat pada produk berubah menjadi
biaya periodik dalam bentuk harga pokok penjualan untuk ditandingkan dengan
pendapatan penjualan. Biaya ini disebut juga biaya inventoriable cost.
Tabel 1
Klasifikasi biaya menurut tujuannya
NERACA
Neraca pada perusahaan manufaktur pada dasarnya sama dengan neraca pada perusahaan
dagang, meskipun ada sedikit perbedaan terutama pada pos persediaan. Pada perusahaan
dagang, pos persediaan yang dilaporkan hanya mencakup satu jenis, yaitu persediaan
barang dagangan, sedangkan pada perusahaan manufaktur, pos persediaan yang dilaporkan
dalam neraca mencakup persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan
persediaan produk jadi.
Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi perusahaan manufaktur dibandingkan dengan laporan laba/rugi
perusahaan dagang berbeda dalam hal sumber perolehan produk yang dijual. Pada
perusahaan dagang, produk yang dijual berasal dari pembelian, sedangkan pada
perusahaan manufaktur, produk yang dijual berasal dari proses produksi.
Perbedaan pokok antara keduanya terletak pada perhitungan harga pokok penjualan. Yang
dimaksud dengan harga pokok produksi atau harga pokok manufaktur mencakup seluruh
biaya manufaktur yang berkaitan dengan barang yang diproduksi selama periode yang
bersangkutan. Informasi mengenai besarnya harga pokok produksi ini diperoleh dari
perhitungan harga pokok produksi.
Biaya Varibel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan
perubahan tingkat kegiatan.
Aktivitas dapat berupa jumlah unit yang diproduksi, jumlah unit yang dijual, jumlah
kilometer yang ditempuh, jumlah jam mesin, dan lain-lain.contoh biaya variabel adalah
biaya bahan baku. Jumlah biaya bahan baku yang digunakan dalam satu periode bervariasi
dan selalu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan julah unit yang
diproduksi.
Suatu hal yang perlu dicermati adalah bahwa jika kita bicara tentang biaya variabel yang
mengalami perubahan, maka konteksnya adalah dalam jumlah rupiah biaya, karena dalam
satuan biaya per unit, biaya tersebut bersifat tetap.
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, meskipun aktivitas perusahaan berubah
dalam kisaran kegiatan relevan (relevan range). Yang dimaksud dengan relevan range
adalah kisaran aktivitas yang mencakup kapasitas normal yang dimiliki perusahaan.
Pengertian tetap tersebut adalah dalam konteks jumlah biaya. Jika biaya tetap ini
diekspresikan dalam satuan unit, biaya tetap ini akan berperilaku sebaliknya. Jika aktivitas
perusahaan naik, biaya tetap per unit mengalami penurunan, jika aktivitas perusahaan
turun, maka biaya tetap per unit mengalami kenaikan.
Tabel 2
Ringkasan Perilaku Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Pada dasarnya, biaya dibebankan kepada obyek biaya untuk berbagai tujuan, antara lain
untuk penentuan harga jual (pricing), menilai tingkat kemampulabaan (profitability), dan
untuk pengendalian pengeluaran (control of spending) .
Obyek biaya adalah sesuatu tempat dimana data biaya dihitung – termasuk didalamnya
adalah produk, pelanggan, pesanan, dan unit organisasi. Untuk tujuan pembebanan biaya,
biaya dikelompokkan ke dalam biaya langsung (direct) dan biaya tidak langsung
(indirect).
Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah dan meyakinkan ditelusur ke
obyek biaya tertentu. Konsep biaya langsung tidak hanya pada biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja saja, tetapi jika sebuah perusahaan membebankan biaya ke berbagai kantor di
berbagai wilayah penjualan, maka gaji manajer di kantor penjualan merupakan biaya
langsung bagi kantor penjualan tersebut.
Pembuatan keputusan pada dasarnya adalah proses pemilihan berbagai alternatif. Setiap
alternatif yang tersedia masing-masing memiliki manfaat (benefit) dan pengorbanan
(cost). Manfaat dan pengorbanan suatu alternatif akan dibandingkan manfaat dan
pengorbanan alternatif yang lain. Perbedaan biaya antara dua alternatif di sebut dengan
biaya diferensial (differential cost), sedangkan perbedaan pendapatan antara dua alternatif
atau lebih disebut pendapatan diferensial (diferential revenue). Biaya diferensial kadang –
kadang disebut juga incremental cost. Meskipun sebetulnya istilah ini digunakan untuk
menggambarkan kenaikan biaya yang terjadi dari sebuah alternatif ke alternatif lainnya,
sehingga jika terjadi penurunan biaya dari satu alternatif ke alternatif lain disebut
decremental cost.
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang hilang ketika sebuah alternatif dipilih.
Contoh 1. Rini memiliki pekerjaan sambilan yang menghasilkan pendapatan per minggu
sebesar Rp.125.000,- . Ketika liburan semester, Rini ingin pulang kampung, dan majikan
tempat rini bekerja mengijinkan cuti, namun tidak memberikan gaji selama liburan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rini kehilangan pendapatan Rp. 125.000,-
karena memilih alternatif liburan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan tentang biaya kesempatan adalah bahwa biaya ini
tidak selalu dicatat dalam catatan akuntansi, namun biaya ini harus secara eksplisit
dipertimbangkan dalam proses pembuatan keputusan oleh manajer.
Biaya masa lalu (sunk cost) dan biaya tunai (out of pocket cost)
Biaya masa lalu (sunk cost) adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak dapat
diubah sekarang maupun masa mendatang. Karena biaya ini tidak dapat diubah oleh
keputusan sekarang maupun keputusan masa yang akan datang, maka biaya ini bukan
merupakan biaya diferensial. Dengan demikian biaya ini dapat, dan seharusnya diabaikan
ketika melakukan analisis tindakan untuk masa yang akan datang.
Biaya yang memiliki karakteristik berkebalikan dengan biaya ini adalah biaya tunai (out of
pocket cost). Biaya ini merupakan biaya yang memerlukan pengeluaran kas pada periode
berjalan. Contoh biaya tunai ini adalah biaya gaji karyawan, biaya listrik dan air, biaya
pemasaran, dan lain-lain. Dalam proses pembuatan keputusan, biaya ini diperhitungkan
dalam analisis, karena jenis biaya ini masuk dalam kategori biaya relevan.
PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kos (cost)!
2. Uraikan apa yang dimaksud dengan different cost for different purposes!
3. Jelaskan perbedaan pokok antara biaya produk dan biaya periodik!
4. Menurut aktivitas dalam perusahaan manufaktur, biaya dikelompokkan menjadi biaya
manufaktur dan biaya non-manufaktur, jelaskan perbedaan pokok antara keduanya!
5. Uraikan setiap elemen biaya manufaktur!
6. Jelaskan pengertian biaya kesempatan berikut contohnya!
7. Jelaskan perbedaan antara biaya tunai (out of pocket cost) dan biaya masa lalu (sunk
cost) berikut contoh – contohnya!
8. Jelaskan konsep biaya diferensial dan pendapatan diferensial!
9. Jelaskan konsep biaya variabel menurut perilakunya!
10. Jelaskan perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel baik dalam satuan unit
maupun dalam total biaya!
Soal 2.1
Berikut ini adalah data biaya dan persediaan untuk tahun 2010 yang diambil dari catatan
akuntansi PT. Eskalasi:
Data Biaya :
Biaya advertensi Rp. 100.000.000,-
Biaya TKL 90.000.000,-
Pembelian Bahan Baku 132.000.000,-
Sewa Gedung pabrik 80.000.000,-
Tenaga Kerja Tidak Langsung 56.300.000,-
Komisi Penjualan 35.000.000,-
Suplise pabrik 9.700.000,-
Pemeliharaan peralatan pabrik 24.000.000,-
Depresiasi peralatan kantor 8.000.000,-
Depresiasi peralatan pabrik 40.000.000,-
Diminta:
1. Susunlah perhitungan harga pokok produksi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Des
2010!
2. Susunlah perhitungan harga pokok penjualan untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Des 2010!