Dalam aktivitas bisnisnya, sebuah perusahaan dagang membeli barang jadi dan kemudian
menjualnya kembali dalam keadaan yang sama dengan pada saat dibeli. Berbeda dengan
perusahaan dagang, sebuah perusahaan manufaktur atau pabrik melakukan proses pengolahan
untuk barang-barang yang akan dijual. Barang-barang yang dibeli, disebut bahan baku, akan
diolah kembali sehingga mempunyai bentuk yang lebih sempurna. Barang-barang hasil
pengolahan ini, disebut barang jadi, kemudian dijual ke konsumen.
Pada modul ini akan dibahas beberapa karakteristik dari perusahaan manufaktur,
meliputi konsep dan terminologi biaya, sistem akuntansi, dan laporan keuangan untuk
perusahaan manufaktur.)
Tujuan Pengajaran.
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan yang
baik dalam:
Menjelaskan aktivitas operasi perusahaan manufaktor.
Menjelaskan persediaan dan komponen harga pokok produksi perusahaan manufaktur.
Menjelaskan sistem akuntansi untuk perusahaan manufaktur.
Menjelaskan karakteristik sistem akuntansi biaya.
Menjelaskan cara penyusunan laporan harga pokok produksi dan hubungannya dengan
laporan laba rugi.
PERSEDIAAN
Tidak seperti pada perusahaan dagang yang hanya mempunyai satu
jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan, perusahaan manufaktur
mempunyai tiga jenis persediaan, yaitu (1) persediaan barang jadi (finished
goods); (2) persediaan barang dalam proses (work in process); dan persediaan
bahan baku (raw materials). Ketiga jenis persediaan ini akan ditunjukkan
dalam neraca perusahaan manufaktur dalam kelompok aktiva lancar, seperti
pada contoh penyajian di bawah ini:
Aktiva Lancar:
Kas Rp1.250.000
Piutang usaha 5.000.000
………
……….
Persediaan:
Bahan Baku Rp2.500.000
Barang dalam Proses 900.000
Barang Jadi 1.100.000
4.500.000
………
……….
Persediaan barang jadi dan persediaan barang dalam proses, terdiri dari
tiga komponen biaya produksi, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya upah
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Aliran biaya dalam proses produksi dan kaitannya dengan persediaan dan harga
pokok produksi dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini:
belum
Upah terpakai Proses selesai Persediaan
Langsung Produksi Barang
Dalam
Proses
terpakai selesai
Overhead Persediaan Harga
Pabrik Barang Pokok
Jadi Penjualan
terjual
Laporan
Laba Rugi
Biaya
Bahan Baku
Biaya Biaya
Utama Biaya Upah Produk
Langsung
Biaya
Biaya Konversi
Overhead
Pabrik
Biaya
Pemasaran
Biaya
Periodik
Biaya
Administrasi
dan Umum
SISTEM AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Des. 31 Persd. barang dalam proses, Des. 31 Persd. barang dalam proses,
1 Januari (awal) 110.000 31 Desember (akhir) 131.600
31 Persd. bahan baku langsung 31 Persd. bahan baku langsung
1 Januari (awal) 124.000 31 Desember (akhir) 117.350
31 Pembelian bahan baku 441.600
31 Upah langsung 429.500 31 ke ikhtisar laba rugi 1.093.850
31 Overhead pabrik 237.700
1.342.800 1.342.800
Penjualan 9.158.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan barang jadi, 1 Januari 2004 785.000
Harga pokok produksi 5.508.750
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual 6.293.750
(-) Persediaan barang jadi, 31 Desember 2004 910.000
Harga Pokok Penjualan 5.383.750
Laba Kotor 3.774.250
Beban-beban Usaha:
SOAL-SOAL LATIHAN
Diminta:
1. Buatlah laporan laba rugi yang didukung oleh laporan harga pokok produksi.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian terhadap persediaan.
Soal 2. PT. Wijaya Manufaktur, laporan harga pokok produksi dan laba rugi. Dari catatan
akuntansi PT. Wijaya Manufaktur, diperoleh data persediaan dan data lainnya seperti yang
disajikan di bawah ini (dalam ribuan rupiah):
Persediaan:
Persediaan Bahan Baku, 1 Jan '04 20.000
Persediaan Bahan Baku, 31 Jan '04 49.000
Persediaan BDP, 1 Jan '04 28.000
Persediaan BDP, 31 Jan '04 35.000
Persediaan Barang Jadi, 1 Jan '04 42.000
Persediaan Barang Jadi, 31 Jan '04 37.000
Diminta:
1. Buatlah laporan harga pokok produksi.
2. Buatlah laporan laba rugi.
3. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian terhadap persediaan.