Konsep Biaya
Untuk membahas akuntansi biaya, perlu dipahami terlebih dahulu konsep biaya
yang meliputi : Cost, Expense, Revenues, Profit & Loss, dan Losses .
Cost adalah harga perolehan dari aktiva yang digunakan dalam aktivitas
bisnis, yaitu jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang, dalam bentuk :
kas yang dibayarkan, atau nilai aktiva lainnya yang
diserahkan/dikorbankan, atau nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan,
atau hutang yang timbul atau tambahan modal.
Contoh :
1. Pembelian mesin Rp. 1.000.000 akan timbul harga perolehan Rp.1.000.000
2. Pembelian bahan baku Rp 200.000 membentuk harga perolehan bahan baku.
Profit and Loss adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar
antara semua penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi
yang sama. Apabila revenue lebih besar dari expenses, maka selisihnya
adalah profit, dan apabila expenses yang lebih besar dari pada revenue
maka selisihnya adalah loss
Revenue xxx
Expenses (xxx)
Gross profit or loss xxx
Operating expense (xxx)
Net operating income xxx
Losses (xxx)
Net profit or loss xxx
Penggolongan/Klasifikasi Biaya
• Klasifikasi adalah proses pengelompokkan secara sistematis atas
keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu
yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih
mempunyai arti / lebih penting.
• Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan
digunakan untuk berbagai macam tujuan, penggolongan biaya harus
disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan,
oleh karena itu penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut
digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan
biaya yang berbeda pula, atau tidak ada satu cara penggolongan biaya
yang dapat dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya.
Penggolongan/Klasifikasi Biaya
Beberapa cara penggolongan biaya yang sering dilakukan adalah sebagai
berikut :
I. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi Pokok dari
Kegiatan/Aktivitas Perusahaan.
II. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akuntansi Dimana Biaya
Akan Dibebankan.
III. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahannya Terhadap
Aktivitas, atau Kegiatan , atau Volume.
IV. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Objek atau Pusat Biaya yang
Dibiayai.
V. Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya.
VI. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan.
I. Penggolongan Biaya Sesuai Fungsi Pokok dari Kegiatan
Perusahaan
Penggolongan Penggolongan Biaya Sesuai Fungsi Pokok
Keterangan
Fungsi Pokok Perusahaan
Biaya Biaya Biaya 1. Sebelum Revolusi Industri, Biaya Bahan Baku
Fungsi dan Biaya Tenaga Kerja Langsung disebut
Manufaktur/ Bahan Bahan
Produksi
Produksi Baku Baku Prime Cost (Biaya Pokok), karena Biaya
Biaya Overhead Pabrik relatif sangat Kecil. Setelah
Tenaga Revolusi Industri, istilah ini tidak tepat.
Kerja Biaya 2. Biaya Konversi adalah biaya untuk
Langsung Konversi mengubah bahan baku menjadi produk
Biaya
selesai.
FUN BIA Overhead
GSI YA Pabrik Biaya 3. Biaya Pemasaran ditambah Biaya
Produksi/ Administrasi & Umum disebut Biaya
Fungsi Biaya
Pemasaran Pemasaran Manufaktur Komersial dan sering disebut Biaya
Biaya Penempatan ke Pasar.
Fungsi Biaya Komersial 4. Biaya Produksi ditambah Biaya Komersial,
Biaya Non
Administrasi & Administrasi & Produksi / sering disebut Biaya Pembuatan & Penjualan
Umum Umum Periodik ( Cost to make and sell ).
Fungsi Biaya
Keuangan Keuangan Biaya
Total
I. Penggolongan Biaya Sesuai Fungsi Pokok dari Kegiatan
Perusahaan
Tenaga Kerja
Biaya Tenaga Kerja Elemen Biaya
Administrasi
Administrasi Umum Administrasi Umum
Umum
b. Biaya Tenaga Kerja (Labour)
Tenaga kerja adalah semua karyawan perusahaan yang memberikan jasa kepada
perusahaan, sehingga,
Biaya Tenaga Kerja (BTK) adalah semua balas jasa yang diberikan perusahaan
kepada semua karyawan.
BTK sesuai fungsi di mana perusahaan berada, dapat digolongkan menjadi :
Biaya Tenaga Kerja Pabrik/Produksi,
Biaya Tenaga Kerja Pemasaran,
Biaya Tenaga Kerja Adm & Umum.
Biaya tenaga kerja di pabrik dapat digolongkan menjadi biaya tenaga kerja langsung
dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung (Direct/Touch labour) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (Indirect labour) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan oleh
perusahaan.
c. Biaya Overhead pabrik (factory overhead cost)
Adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang
elemennya dapat digolongkan ke dalam :
1. Biaya bahan penolong
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
3. Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
4. Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5. Biaya listrik, air pabrik
6. Biaya asuransi pabrik
7. Biaya overhead lain-lain
Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu di dalam pabrik, semua departemen
pembantu merupakan elemen biaya overhead pabrik
2. Biaya Pemasaran
Adalah biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan
piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan :
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi penggudangan produk selesai
c. Fungsi pengepakan dan pengiriman
d. Fungsi periklanan
e. Fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang
f. fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan
3. Biaya administrasi dan umum
Adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini
terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini adalah gaji pimpinan tertinggi
perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakat, keamanan, dsb.
4. Biaya Keuangan
Adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya biaya
bunga
II. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akuntansi dimana Biaya Dibebankan
Manfaat
Diagram Test Pengeluaran
Beberapa Periode
Akuntansi/Periode
yang akan Datang
Satu Periode Harga
(1) Pengeluaran
Akuntansi atau Kurang Perolehan Biaya
Modal (Capital
/ Saat ini (Kapitalisasi
Expenditures)
Asset)
(Rp. 000,-)
Grafik Perilaku Biaya (Rp. 000,-)
10 10
8 8
y = bx
6 6 y=a
4 4
2 2
X ( 000,- ) X ( 000,-)
2 4 6 8 10 2 4 6 8 10
X ( 000,-)
2 4 6 8 10
3 Daerah Direct Cost to Gaji Ka.Cab & Staff Regional Pemasaran Indirect Cost to Gaji Manajer Pemasaran Kantor
pemasaran Distribution Area Distribution Area Pusat
4 Bagian-bagian
dalam organisasi
yang lain
5 Individu
Departemen di dalam pabrik dapat dikelompokkan menjadi 2 :
1. Departemen Produksi (Producing Departement)
adalah departemen atau bagian di dalam pabrik di mana dilakukan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang dihasilkan baik
dengan tangan (manual) maupun dengan mesin.
Dalam suatu pabrik, departemen produksi umumnya dibagi ke dalam
pusat biaya yang lebih kecil berdasar tahap-tahap pengolahan produk /
kelompok mesin
2. Departemen Jasa atau Departemen Pembantu (Service
Departement)
adalah departemen atau bagian di dalam pabrik di mana pada
departemen tersebut tidak dilakukan pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai atau pengolahan bagian produk selesai, akan tetapi
departemen tsb menghasilkan jasa yang akan dinikmati oleh departemen
lain, baik departemen produksi maupun departemen pembantu yang lain
V. Penggolongan Biaya untuk tujuan Pengendalian Biaya
Terbagi ke dalam kelompok :
a. Biaya Terkendali (Controllable cost)
Yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tidak Terkendalikan (Uncontrollable Cost)
Yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat / pimpinan tertentu
berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu.
Pedoman / batasan tanggungjawab :
1. Memiliki wewenang mendapatkan/menggunakan barang/jasa
2. Secara berarti tindakan sendiri dapat mempengaruhi jumlah biaya
3. Telah ditunjuk manajemen untuk membantu orang yang bertanggungjawab
VI. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan
Keputusan
Terbagi dalam kelompok :
a. Biaya Relevan (Relevant Cost)
Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena
itu biaya tsb harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dapat berupa pemilihan dua alternatif atau lebih dari
2 alternatif.
b. Biaya tidak relevan (Irrelevant Cost)
Biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu
biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses
pengambilan keputusan.
Contoh pengambilan keputusan diantaranya adalah membeli atau membuat
produk, menerima atau menolak pesanan khusus, mengganti atau tetap
memakai mesin lama, dll
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk
setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau
kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Cost Method)
Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk
setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan.
1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Formulir
Permintaan
Bahan
Pesanan
Pesanan
Produksi Kartu Jam Tenaga
Penjualan KARTU
(Production Kerja Langsung
(Sales Order) BIAYA
Order)
Kita Simak,
Aliran dokumen Tarif Overhead
Metode Harga Pokok Yg ditentukan
Proses !!!!. dimuka
1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Costing System
Contoh
Contoh perusahaan
perusahaan ::
1.
1. PT.
PT. Wijaya
Wijaya Karya
Karya (perusahaan
(perusahaan konstruksi
konstruksi bangunan)
bangunan)
2.
2. RS.
RS. Hasan
Hasan Sadikin
Sadikin (perawatan
(perawatan kesehatan)
kesehatan)
Job-order
3.
3. Ruhut
Ruhut Sitompul
Sitompul && Rekan
Rekan Lawyer
Lawyer Firm
Firm (Bantuan
(Bantuan hukum)
hukum) Cost
Setiap periode memproduksi banyak jenis produk yang berbeda.
Produk dibuat sesuai pesanan customer.
Biaya ditelusuri dan dialokasikan ke Setiap pekerjaan
2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Cost Method)
Costing
System
Contoh
Contoh perusahaan:
perusahaan:
1.
1. PT.
PT. Holchim
Holchim Indonesia
Indonesia Tbk.
Tbk. (produksi
(produksi semen)
semen)
2.
2. PT.
PT. Krakatau
Krakatau Steel
Steel (pengolahan
(pengolahan baja)
baja)
3.
3. Coca-Cola
Coca-Cola (meracik
(meracik dan
dan mengemas
mengemas minuman)
minuman)
Job Order Costing vs Proses Costing
Perbedaan Job Order Costing Proses Costing
Dasar kegiatan produksi Pesanan pelanggan Budget produksi
Tujuan produksi Untuk melayani pesanan Untuk persediaan yg akan dijual
Kapan biaya produksi dihitung Pada saat suatu pesanan selesai Pada akhir periode / satuan waktu
diproduksi
Menghitung harga pokok Harga pokok pesanan ttt Harga pokok periode ttt
Jml produk pesanan ybs Jml produk periode ybs
Contoh perusahaan Percetakan, kontraktor, konsultan, Semen, kertas, tekstil, penyulingan
akuntan minyak, PLN, air minum, pabrik gula
Modifikasi Metode Harga Pokok
Biasanya perusahaan dapat menggunakan kombinasi job order costing dan proses
costing secara bersamaan, misalnya pada perusahaan mebel, disamping melayani
pesanan juga membuat mebel untuk persediaan yang kemudian dijual. Contoh
modifikasi adalah :
a) Harga Pokok Pesanan Berganda (Multiple Job Cost Method)
Biasanya digunakan oleh perusahaan kontraktor bangunan yang mengerjakan
kontrak untuk jangka panjang dan terdiri dari beberapa tahap pekerjaan, maka harga
pokok pesanan harus diselenggarakan untuk setiap tahap pekerjaan. Misalnya
kontrak pembangunan proyek penyulingan minyak dan gas, tahap pekerjaannya
dapat dibagi menjadi :
1. Tahap perataan tanah dan jalan ke lokasi pabrik
2. Tahap pembangunan bangunan pabrik dan kantor
3. Tahap pemasangan mesin-mesin
4. Tahap pemasangan pipa dari aliran minyak dan gas
5. Tahap pembangunan sarana pelabuhan
6. Tahap pembangunan perumahan dsb
b. Metode Harga Pokok Kelas / Jenis (Class Cost Method)
Dalam beberapa perusahaan dapat menghasilkan beberapa jenis produk
yang dapat digolongkan ke dalam kelas atau kelompok-kelompok tertentu.
Misalnya pada pabrik botol dapat dihasilkan 150 jenis botol yang berbeda-
beda, ukuran maupun bentuknya dalam pembuatan botol dipengaruhi
oleh warna botol yaitu untuk botol yang warnanya sama digunakan bahan
dengan komposisi dasar yang sama, maka jenis botol tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam botol hijau misalnya 40 jenis, botol putih 60
jenis, dan botol coklat 50 jenis.
Biaya dikumpulkan berdasar golongan, yaitu warna botol, dan selanjutnya
dialokasikan pada setiap jenis botol misalnya berat botol atau jam mesin
pengerjaan.
c. Metode Harga Pokok Perakitan (Assembly Cost Method)
Pada beberapa perusahaan, ada yang melakukan proses produksi
dengan membeli seluruh atau sebagian bagian produk (suku cadang) dari
pihak luar kemudian dirakit menjadi beberapa jenis produk, misalnya
pada suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor dapat merakit
kendaraan merk Toyota, Daihatsu dsb.
Kendaraan merk tsb masih dapat terbagi lagi, misalnya Toyota dibagi
menjadi Kijang, Corolla, dll. Ditinjau dari tujuan produksi, produk yang
dirakit untuk persediaan yang kemudian dijual, tetapi harga pokok harus
dikumpulkan untuk setiap jenis kendaraan dan merk yang dirakit.
Sistem Akuntansi Biaya
Merupakan bagian dari Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan di dalam
perusahaan secara keseluruhan.
Sistem akuntansi biaya adalah organisasi dari formulir, catatan-catatan dan laporan-
laporan yang terkoordinasi dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan dan
merupakan informasi bagi biaya manajemen. Terbagi menjadi 2 golongan :
1. Sistem harga pokok sesungguhnya (Historical Cost System)
Adalah pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati.
Pada sistem ini, harga pokok produk, pesanan, atau jasa baru dapat dihitung pada
akhir periode setelah biaya yang sesungguhnya dikumpulkan.
Apabila dihubungkan dengan tujuan pokok akuntansi biaya, sistem ini hanya dapat
dipakai untuk tujuan penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan.
Sedangkan untuk tujuan lainnya yaitu perencanaan dan pengendalian biaya serta
pengambilan keputusan oleh manajemen, sistem harga pokok yang sesungguhnya
tidak dapat memuaskan atau menyajikan informasi untuk tujuan tersebut
2. Sistem Harga Pokok yang Ditentukan di muka (Predetermined
Cost System)
Agar tujuan pokok akuntansi iaya dapat dicapai perlu digunakan sistem harga pokok
ditentukan di muka (predeterminded cost system).
Sistem ini adalah sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan
atau jasa yang dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di muka sebelum
suatu produk atau jasa yang dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di
muka sebelum suatu produk atau pesanan atau jasa mulai dikerjakan.
Contoh : Penetapan harga pokok pada proses perencanaan dan pengambilan
keputusan.
Laporan Keuangan
Sebagaimana halnya pada Perusahaan Perdagangan, akuntansi untuk
Perusahaan Manufaktur menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri atas :
Neraca, Laporan Rugi-Laba dan Laporan Laba Yang Ditahan.
NERACA
Pos-pos Aktiva, Hutang dan Modal perusahaan yang terdapat pada Neraca
Perusahaan Manufaktur pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang
terdapat pada Neraca Perusahaan Perdagangan.
Hanya saja karena jenis operasinya yang berbeda pada Perusahaan
Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, maka pada
sisi Aktiva dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas Persediaan Bahan Baku,
Persediaan Bahan Pembantu, Persediaan Produk Dalam Proses dan
Persediaan Produk Selesai.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut, berikut
ini diberikan contoh mengenai Neraca dari Perusahaan Manufaktur (Per
hatikan pos Persediaan dan aktiva tetap dalam Neraca di halaman berikut)
PT JAKARTA
Balance Sheet
December 31, 2010
Assets Liabilities and stockholder equity
Cash 62.000Current liabilities
Accounts Receivable 160.000 Accounts Payable 60.000
Allowance for bad debt 2000 158.000Payroll Payable 15.000
Purchases 67,800
Less: Purchases Return and Allowance 1,200
Purchases Discount 1,300 2,500
Net Purchases 65,300
Plus: Freight – in 3,900
Cost of goods purchased 69,200
Cost of goods available for sale 92,900
Less: Merchandise Inventory, Dec, 31, 2005 18,500
Cost of goods sold 74,400
Harga Pokok Penjualan Perusahaan Manufaktur dihitung dengan
cara sebagai berikut :
Diminta :
• Hitung biaya produksi
• Hitung harga pokok produksi
• Hitung harga pokok penjualan
Soal 2
• PT KARINA adalah perusahaan industri yang menggunakan system akuntansi umum
(fisikal). Saldo awal dan akhir Juni 2010 masing-masing rekening persediaan adalah
sebagai berikut :
Selama bulan Juni 2010 terjadi transaksi sbb : Pembelian bahan baku Rp 10.800.000,
biaya tenaga kerja langsung baik yang sudah dibayar maupun belum Rp 8.000.000
dan biaya produksi tidak langsung didasarkan tarip 75% dari biaya tenaga kerja
langsung
Berdasarkan data soal 2, maka hitunglah
a) Biaya bahan baku
b) Biaya produksi
c) Harga pokok produksi
d) Harga pokok penjualan
SOAL 3
Dalam bulan Maret 2006, PT INL memakai bahan baku senilai Rp
80.600.000 ke dalam proses. Departemen Penggerindaan
menggunakan 15.000 jam kerja dengan tarif Rp 1.400 per jam, dan
Departemen Pemesinan menggunakan 12.000 jam dengan tarif Rp
1.500 per jam. Overhead pabrik dibebankan dengan tarif 60% dari
biaya tenaga kerja untuk semua departemen. Saldo awal dan akhir
masing-masing rekening persediaan adalah sebagai berikut :
Soal 4
Kegiatan proses produksi dalam bulan Mei 2006, di PT
SEMAR. Berikut ini adalah data biaya produksi dan data
masing-masing jenis persediaan
Keterangan biaya Jumlah Biaya
Biaya tenaga kerja Rp 120.000
Tarif overhead pabrik ¾ dari Biaya upah langsung
Pembelian bahan Rp 131.100
Diminta :
1. Biaya Produksi bulan Mei adalah
2. Harga pokok produksi adalah
3. Harga pokok penjualan adalah