Anda di halaman 1dari 37

KONSEP BIAYA DAN LAPORAN KEUANGAN

UPDATE ON THE PLAN AND PROGRESS


AGENDA  Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan:
 Pengertian Biaya
 Perbedaan antara Biaya dan Bebam
 Klasifikasi Biaya
 Prosedur-prosedur dalam Siklus Akuntansi Biaya
 Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
PENGERTIAN BIAYA

 Akuntansi biaya merupakan bidang khusus akuntansi yang

merupakan sistem informasi akuntansi yang bertujuan untuk


menyediakan informasi biaya kepada manajemen yg dapat
digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda.

 Biaya, Beban, dan Kerugian

Biaya (cost) ≠ Beban (expense); Kerugian (loss)


PENGERTIAN

 Biaya (cost) pengeluaran-pengeluaran/ nilai pengorbanan untuk memperoleh barang/ jasa yang
berguna untuk masa yg akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan.
Biasanya tercermin dalam posisi keuangan sebagai asset perusahaan.
Cth: PT ABC membeli kendaraan seharga Rp 200 juta, diperkirakan memiliki masa manfaat selama
5 tahun. Dalam hal ini PT ABC memiliki Aset berupa kendaraan dengan biaya perolehan sebesar
Rp. 200.000.000.
Biaya pembelian mobil ini secara proporsional akan dialokasikan selama masa manfaatnya dan
diakui sebagai beban penyusutan sebesar Rp. 40 juta/th selama 5 tahun (asumsi metode
penyusutan garis lurus).
 Beban (expense) biaya yg telah memberikan manfaat (expired cost), dan termasuk penurunan dalam
asset atau kenaikan dalam liabilitas, sehubungan dengan penyerahan barang/ jasa dalam rangka
memperoleh pendapatan, serta pengeluaran2 yg hanya memberi manfaat untuk tahun buku yg berjalan.
Cth: Asuransi di bayar dimuka merupakan biaya dan disajikan sebagai asset lancer dalam laporan
posisi keuangan. Apabila manfaat dari asuransi dibayar dimuka telah diterima atau habis karena
berlakunya waktu, maka asuransi dibayar dimuka akan menjadi beban asuransi dan dan disajikan
dalam laporan laba rugi.
PENGERTIAN
 Kerugian adalah biaya yang timbul ketika barang/jasa diperoleh pada
hakikatnya tidak mempunyai nilai sama sekali atau tidak lagi memiliki
manfaat sama sekali karena kondisi-kondisi tertentu.
 Beban dan kerugian mengurangi pendapatan tetapi disajikan secara terpisah
dalam laporan laba rugi. Termasuk dalam hal ini transaksi-transaksi yang
mengurangi asset netto perusahaan yang bukan merupakan beban atau
pengambilan modal kepada pemilik.
 Contoh: kerugian selisih kurs dan kerugian pelepasan asset tetap.
Klasifikasi
Biaya
1 Objek Biaya
a. Produk
b. Departemen

2 Perilaku Biaya

3 Periode Akuntansi

4 Fungsi Manajemen/
Jenis kegiatan Fungsional
1. BERDASARKAN OBJEK
BIAYA

Objek Biaya (cost object) merupakan suatu dasar yang


digunakan untuk melakukan perhitungan biaya. Perusahaan
dapat memiliki banyak hal yang dapat dijadikan sebagai objek
biaya, diantaranya adalah:
1. Produk 5. Merek
2. Jasa 6. Aktivitas
3. Proyek 7. Departemen
4. Pelanggan

8/05/20XX
Berdasarkan produk
Kegiatan manufaktur/produksi adalah proses mengubah 1. Bahan Baku Langsung (direct material costs
bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan Biaya perolehan dari seluruh bahan baku
tenaga kerja dan fasilitas pabrik. Biaya produksi langsung yg menjadi bagian utama dari
diklasifikasikan dalam 3 elemen utama: sebuah barang jadi. Bahan baku langsung
adalah bahan yg dapat ditelusuri secara
mudah dan ekonomis ke objek biaya,

3. Biaya Overhead Pabrik (factory overhead)


Semua biaya untuk memproduksi suatu
produk selain biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. 2. Tenaga Kerja Langsung (directlabour cost)
BERDASARKAN
PRODUK Adalah gaji/upah yang dibayarkan untuk
Biaya tersebut dapat diklasifikasikan dalam 3 unsur semua tenaga kerja yang terlibat secara
pokok: langsung dalam proses produksi untuk
a. Bahan baku tidak langsung menghasilkan barang jadi.
b. Tenaga kerja tidak langsung
c. Biaya produksi tidak langsung lainnya (biaya Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung (direct
asuransi pabrik, biaya penyusutan peralatan labour)
pabrik, biaya pemeliharaan peralatana pabrik, Merupakan gaji/upah yang dibayarkan untuk semua
biaya utilitas, dll. tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung
dalam memproduksi barang jadi.
MENGHITUNG TOTAL BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PER UNIT

  
Bentuk pengklasifikasian lainnya adalah bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dijumlahkan untuk
menjadi biaya utama (prime cost) yang merupakan biaya-biaya yg secara langsung berhubungan dengan
produksi.

Biaya Tenaga Biaya Bahan Biaya


Kerja Langsung + Baku Langsung = Utama

Biaya Tenaga Biaya Overhead


Biaya Konversi = Kerja + Pabrik
Langsung
We believe people need more
We based our research on
products specifically dedicated
market trends and social media Minimalist and easy to use 
to this niche market
Biaya konversi (conversion cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi
barang jadi. Meskipun tenaga kerja langsung adalah bagian dari kedua klasifikasi tersebut, perhitungan ganda
bukan merupakan sebuah permasalahan, karena pengklasifikasian ini merupakan metode analisis untuk
membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian, bukan untuk tujuan penentuan harga pokok.
20XX PITCH DECK TITLE 10
MENGHITUNG BIAYA UTAMA DAN BIAYA KONVERSI
 
 PT ABC memproduksi celana dengan bahan baku
yang digunakan ada kain bahan, benang, ritsletting,
dan kancing dengan biaya Rp. 96.000.000. upah
untuk tenaga kerja langsung sebesar RP. 60.000.000.
Biaya overhead sebesar Rp. 144.000.000. Celana yg
berhasil diproduksi pada bulan lalu sebanyak 10.000
unit.
 Diminta:
 Hitunglah total biaya utama di bulan la di bulan lalu!
 Hitunglah biaya utama per unit celana tersebut!
 Hitunglah total biaya konversi di bulan lalu!
 Hitunglah biaya konversi per unit celana tersebut!
Berdasarkan Departemen
Pengelompokan biaya berdasarkan departemen dapat membantu manajemen
dalam menentukan harga pokok produk yang lebih tepat, sehingga
pengukuran laba menjadi lebih akurat.

DEPARTEMEN PRODUKSI (PRODUCTION DEPARTMENT)


Merupakan unit dalam perusahaan manufaktur yang memproduksi barang
dan jasa. Biaya yang terjadi dalam departemen ini seluruhnya dibebankan
secara langsung kepada produksi

DEPARTEMEN PENDUKUNG (SUPPORTING DEPARTMENT)

Merupakan unit dalam perusahaan yang secara tidak langsung terlibat


dalam kegiatan produksi. Karena departemen ini juga memberikan jasanya
kepada departemen lainnya (departemen pemeliharaan, utilitas,
perencanaan & pengendalian produksi, SDM, akuntansi biaya, kafetaria,
dll).
Semua biaya yang terjadi dalam departemen ini dikelompokan sebagai biaya
overhead pabrik.
2 Perilaku Biaya

Ditinjau dari perilaku biaya terhadap perubahan


dalam tingkat kegiatan atau volume, maka biaya-
biaya dapat dikategorikan dalam tiga jenis biaya,
yaitu:
1. Biaya Variabel
2. Biaya tetap
3. Biaya semi variabel
1. Biaya
Gambar 1. Pola Perilaku Biaya Bahan Baku Langsung
Variabel
sebagai Biaya Variabel

7000 Biaya Variabel


Total Biaya Bahan Baku Langsung

6000 Biaya-biaya yg nilai totalnya berubah secara langsung seiring


dengan adanya perubahan pada tingkat aktivitas/ volume,
5000
Total Biaya Variabel baik volume produksi/volume penjualan tetapi nilai per
4000 unitnya tidak berubah.
3000
Contoh: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
2000
langsung, beberapa elemen dalam biaya overhead pabrik,
1000
biaya penjualan.
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Volume produksi (dalam ribuan)


Biaya Tetap
2. Biaya Tetap Adalah biaya-biaya yang nilainya
secara total tetap/tidak berubah
dengan adanya perubahan pada
Chart Title tingkat aktivitas/volume dalam
batas-batas dari tingkat kegiatan
Batas Tingkat Total Biaya
120.000
Kegiatan yang Tetap yg relevan/dalam periode waktu
Relevan
100.000
Total Biaya
Tetap tertentu.
Total Biaya
60.000 Tetap
Contohnya: beban penyusutan
peralatan pabrik dan beban sewa
10 20 30 40 50 60 70 80 100 bangunan pabrik.
Volume produksi dalam unit produk (dalam ribuan)
3. Biaya Semi-Variabel
Pola Perilaku Biaya Semi-Variabel
140,000 Merupakan biaya-biaya yang memiliki unsur biaya tetap
dan unsur biaya variabel. Untuk tujuan perencanaan dan
120,000 pengaendalian biaya, maka biaya semi-variabel harus
dipisah menjadi elemen biaya tetap (biaya minimum yg
100,000 harus dikeluarkan atas penggunaan jasa) dan elemen biaya
Unsur Variabel variabel.
80,000
Total Biaya Semi
Contoh: biaya listrik dan telp
Variabel
60,000
Misal:
40,000
Tarif daya10.000 KVA adalah 40.000, sedangkan tarif per
Unsur Tetap
KwH pemakaian adalah RP. 20,-. Jika pemakaian bulan ini
20,000 sebesar 4.000 KwH, maka biayanya adalah:
• Komponen biaya variabel (4.000 x Rp. 20) Rp.80.000
0
2,000 4,000
• Komponen biaya tetap 40.000
• Total biaya listrik bulan ini Rp.120.000
3 BERDASARKAN PERIODE AKUNTANSI

Pengklasifikasian berdasarkan periode ini, biaya-biaya


dibedakan berdasarkan waktu atau kapan
biaya-biaya ini dibebankan terhadap pendapatan.

Pengklasifikasian ini berguna bagi manajemen dalam membandingkan beban-beban


dengan pendapatan secara layak dalam rangka menyusun laporan keuangan.
2 kategori kelompok biaya berdasarkan periode akuntansi:
1) Biaya Produk (Product Cost)
Pada saat terjadinya biaya produk dicatat dan dialokasikan sebagai persediaan dan dilaporkan
dalam laporan keuangan. Setelah persediaan terjual maka biaya dari persediaan akan menjadi
“beban pokok penjualan” yang nantinya akan dikurangkan dari penjualan pada laporan laba rugi.

2) Biaya Periode (period Cost)


Biaya-biaya yang tidak berkaitan dengan persediaan/produk tetapi berhubungan dengan periode
waktu/periode akuntansi (biaya pemasaran & administrasi)
• Jika manfaat yg diterima dari biaya periode hanya untuk 1 periode akuntansi, maka biaya ini
diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), dan dicatat sebagai
beban dalam laporan laba rugi. Cth: biaya pemeliharaan mesin, peralatan,
• Jika manfaat yang diterima lebih dari 1 periode akuntansi, disebut sebagai belanja modal
(capital expenditure) dan awalnya dicatat sebagai asset kemudian akan berubah dicatat
sebagai beban. Cth pembelian gedung,

18 2/11/23
4 MENURUT FUNGSI MANAJEMEN ATAU
JENIS KEGIATAN FUNGSIONAL

Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam


merencanakan, menganalisis, dan mengendalikan biaya
atas dasar fungsi2 yang ada dalam perusahaan.

Berdasarkan pada jenis kegiatan fungsional maka biaya


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Biaya produksi, biaya-biaya yg terjadi untuk menghasilkan produk hingga siap untuk di jual.
2. Biaya penjualan, biaya-biaya yg terjadi untuk menjual suatu produk/jasa
3. Biaya umum/administrasi, biaya-biaya yg terjadi untuk memimpin, mengendalikan, dan
menjalankan suatu perusahaan.
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
Pada dasarnya prosedur dalam siklus akuntansi biaya tidak berbeda dengan
mempelajari akuntansi keuangan. Namun akuntansi biaya lebih rinci dalam
menyajikan persediaan, yang dikelompokan menjadi 3 kelompok:

1. Persediaan bahan baku 2. Persediaan barang dalam 3. Persediaan barang jadi


Adalah akun persediaan proses Adalah akun persediaan
untuk bahan baku yang Adalah akun persediaan untuk barang yang siap
belum diolah dalam untuk barang yg pada saat untuk dijual
proses produksi pelaporan masih di dalam
proses produksi

20XX PITCH DECK TITLE 20


AKUN-AKUN YANG BIASA DIPERGUNAKAN DALAM
KEGIATAN PRODUKSI
Persediaan
Bahan Baku Biaya Overhead Pabrik Barang jadi
(materials) (factory overhead control) (Finish goods)

Gaji & Upah Barang dalam


(payroll) Proses (Work
in Proses)

Akun-akun tersebut tidak hanya terkait pada kegiatan proses produksi saja, tetapi juga berkaitan
dengan kegiatan-lainnya yang bersifat umum lainnya seperti perolehan bahan baku dan
penjualan barang jadi.
Hubungan antara akun biaya dengan akun-akun umum dapat dilihat pada gambar berikut:
Biaya yg Masih Biaya Dibayar Akumulasi Beban Pokok
Utang Dagang Penjualan
Harus Dibayar di Muka Penyusutan
Persediaan Air, listrik, Asuransi Pembebanan
bahan Baku telp dll. sewa dll.
Gaji &
Upah

Persediaan Bahan baku Gaji & Upah Biaya Overhead Pabrik

Pemakaian: Tenaga Kerja Tidak Pembebanan


Dibeli
Langsung
Bahan pembantu
Tenaga Kerja
Bahan Langsung
Baku

Barang dalam proses Barang Jadi

Produk selesai Penjualan

Arus Biaya dalam Siklus Akuntansi


Biaya
PT MITRA SEJATI
Laporan Posisi Keuangan Contoh ilustrasi :
1 Januari 2021 PT STIEM memulai aktivitas
ASET LIABILITAS DAN EKUITAS bisnis pada tahun buku baru
Aset Lancar: Liabilitas Jangka Pendek: dengan menyajikan laporan
Kas 216.560.000 Utang Dagang 430.700.000
Surat Berharga 8.000.000 posisi keuangan seperti si
Piutang Dagang 285.500.000 Biaya yang Masih Harus Dibayar 6.050.000 samping.
Persediaan:
Barang jadi 54.200.000
Barang dalam proses 216.300.000 Utang Bank 100.000.000 Selama Januari 2021 PT
Bahan baku 104.200.000 Utang Pajak 8.310.000 STIEM melakukan transaksi-
Biaya dibayar dimuka 2.400.000
Jumlah aset lancer 887.160.000 545.060.000 transaksi dengan beberapa
100.000.000 rekan bisnisnya.
Aset Tetap: Ekuitas:
Tanah 205.000.000 Modal Saham, nilai nominal 1.000, modal
dasar 800.000 saham semuanya telah disetor Lakukanlah pencatatan atas
penuh 800.000.000 transaksi-transaksi yang
Gedung 460.000.000
Mesin dan peralatan 1.225.600.000 terjadi pada bulan Januari
1.890.000.000 tersebut dan pindahkan akun-
Akum. Penyusutan (612.200.000) Saldo Laba 720.000.000
Jumlah asset tetap 1.278.400.000 Total Ekuitas 1.520.500.000 akun tersebut ke Buku Besar
JUMLAH ASET 2.165.560.000 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.165.560.000 dalam bentuk T.
TRANSAKSI
1. Membeli bahan baku 100.000 dan bahan baku tidak langsung 25.000 secara kredit.

Persediaan Bahan Baku 125.000


Utang Dagang 125.000

 Pembelian bahan baku langsung & tidak langsung dicatat pada akun Persediaan Bahan Baku.

2. Selama bulan Januari pemakaian bahan baku langsung dalam produksi senilai 105.000 dan bahan baku tidak
langsung 16.000.
Barang dalam Proses 105.000
Biaya Overhead Pabrik 16.000*
Persediaan Bahan Baku 121.000

 Pemakaian bahan baku langsung akan menambah akun Barang dalam Proses sehingga akun tersebut di
DEBIT. Pemakaian bahan baku tidak langsung akan menambah akun Biaya Overhead Pabrik.
TRANSAKSI
3. Menghitung penghasilan setiap karyawan & pajaknya serta membuat daftar gaji dan upah bulan Januari
senilai 182.000. diasumsikan hanya menggunakan satu tarif pajak yaitu 15% tanpa Penghasilan tidak kena
pajak PTKP.

Gaji & Upah 182.000


Utang Pajak Penghasilan 27.300
Utang Gaji & Upah 154.700

Utang Gaji & Upah 154.700


Kas 154.700
TRANSAKSI
4. Mendistribusikan dan mengalokasikan biaya tenaga kerja (gaji & upah) sebagai berikut:
• Tenaga Kerja Langsung : 109.200
• Tenaga Kerja tidak Langsung : 27.300
• Beban Penjualan : 32.760
• Beban Umum dan Administrasi: 12.740

Barang dalam Proses 109.200


Biya Overhead Pabrik 27.300
Beban Penjualan 32.760
Beban Umum dan Administrasi 12.740
Gaji & Upah 182.000

 Gaji/Upah yang dibayarkan ke tenaga kerja langsung akan menambah akun Barang dalam Proses. Gaji/Upah
untuk tenaga kerja tidak langsung akan menambah akun Biaya Overhead Pabrik. Gaji & Upah untuk
pegawai bagian penjualan dan administrasi akan di bebankan ke Beban Penjualan dan Beban Administrasi.
TRANSAKSI
5. Pengeluaran & pembebanan atas biaya produksi tidak langsung lainnya sebagai berikut:
• Biaya Penyusutan : 10.500
• Biaya Asuransi dibayar di muka : 400
• Biaya air, listrik, telp Januari : 5.100
• Biaya Overhead Pabrik lainnya : 18.400

Biaya Overhead Pabrik 34.400


Akm. Penyusutan 10.500
Biaya dibayar dimuka 400
Biaya yg masih harus dibayar 5.100
Kas 18.400

 Seluruh pengeluaran produksi selain bahan baku langsung & Tenaga Kerja Langsung akan digabung
dalam akun Biaya Overhead Pabrik sehingga akun Biaya Overhead Pabrik di Debit. Sedangkan akun
lainnya mengikuti jurnal standarnya.
TRANSAKSI
6. Biaya Overhead Pabrik lainnya yang terjadi selama bulan Januari secara tunai sebesar 6.700

Biaya Overhead Pabrik 6.700


Kas 6.700

7. Menerima pembayaran dari pelanggan sebesar 155.000

Kas 155.000
Piutang Dagang 155.000

8. Membayar kewajiban perusahaan sebagai berikut:


• Utang Dagang : 141.000

Utang Dagang 141.000
Air, listrik, dan telp : 8.310
Utang Pajak 8.310
• Utang Pajak : 6.050 Biaya yang masih harus dibayar 6.050
Kas 155.360
TRANSAKSI
9. Mengalokasikan/membebankan seluruh Biaya Overhead Pabrik sebesar 84.400 ke akun Barang dalam Proses.

Barang dalam Proses 84.400


Biaya Overhead Pabrik 84.400

 Seluruh saldo akun Biaya Overhead Pabrik pada akhirnya akan dibebankan ke akun Barang dalam Proses
dengan mendebit akun Barang dalam Proses dan mengkredit akun Biaya Overhead Pabrik.

10. Barang dalam proses yang selesai selama Januari senilai 425.000 dipindahkan ke akun Barang jadi.

Barang Jadi 425.000


Barang dalam Proses 425.000

 Barang dalam proses yg telah selesai akan di pindahkan ke akun Barang Jadi, dengan mendebit akun Barang
jadi dan mengkredit akun Barang dalam Proses.
TRANSAKSI
11. Penjualan selama bulan Januari sebesar 480.000 (40% nya merupakan penjualan tunai) dengan beban pokok
sebesar 360.000

Kas 192.000
Piutang Dagang 288.000
Penjualan 480.000

Beban Pokok Penjualan 360.000


Barang Jadi 360.000

 Persediaan barang jadi akan berkurang apabila terdapat barang jadi yang dijual ke pelanggan. Akun Beban
Pokok Penjualan akan di Debit sedangkan akun Barang Jadi akan di kredit.
BUKU BESAR TS
HARGA POKOK PENJUALAN
BAHAN BAKU:
Persediaaan BB (Awal Bulan) Rp. 104.200.000
Pembelian bahan baku Rp. 125.000.000
BB yg Tersedia utk Dipakai Rp. 229.200.000
BB tdk Langsung yg dipakai* (16.000.000)
Persediaan BB (akhir bulan) (108.200.000)
Biaya BB Langsung RP. 105.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 109.200.000
Biaya Overhead Pabrik:
BB Tidak langsung 16.000.000
Tenaga tdk Langsung 27.300.000
Akm Penyusutan 10.500.000
Asuransi 400.000
Air, listrk, telp 5.100.000
Lain2 (transaksi 5&6) 25.100.000 84.400.000
Total Biaya Produksi 298.600.000
Persediaan Barang dalam Proses (awal bulan) 216.300.000
Persediaan Barang dalam Proses (akhir bulan) (89.900.000)
Persediaan Barang Jadi (awal bulan) 54.200.000
Harga Pokok barang jadi yg tersedia utk dijual 479.200.000
Persediaan barang Jadi (Akhir bulan) (119.200.000)

Beban Pokok Penjualan/HPP RP. 360.000.00


LAPOARAN LABA RUGI
PENJUALAN RP. 480.000.000
BEBAN POKOK PENJUALAN/HPP (360.000.000)
LABA BRUTO/KOTOR RP. 120.000.000
BEBAN USAHA:
BEBAN UMUM & ADM 12.740.000
BEBAN PENJUALAN 32.760.000 (45.500.000)
LABA NETO/BERSIH RP.74.500.000
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
 Laporan keuangan yang harus disajikan kepada pihak eksternal (kreditur, pemegang saham, dll.) meliputi laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
 Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi keuangan mengenai asset, liabilitas, dan ekuitas suatu
perusahaan pada tanggal tertentu dalam periode akuntansi.
 Laporan Laba rugi mengihktisarkan hasil usaha suatu perusahaan untuk suatu masa/periode yg berakhir pada
tanggal tersebut.
 Laporan Perubahan Ekuitas menyediakan informasi mengenai perubahan-perubahan dalam ekuitas yg terjadi
selama periode waktu tertentu.
 Laporan Arus Kas memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode
akuntansi tertentu.
 Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan lebih jauh mengenai informasi penting yg berkaitan dengan
laporan keuangan agar tidak menyesatkan bagi pemakai laporan dalam menginterpretasi informasi keuangan
tersebut untuk tujuan pengambilan keputusan.
Dalam perusahaan manufacture terdapat laporan lain sebagai penunjang laporan laba rugi yaitu Laporan Beban
Pokok Penjualan (Cost of goods sold statement). Yang digunakan untuk kepentingan internal perusahaan sebagai
rincian atas unsur yang ada pada laporan laba rugi.
Nama Perusahaan Nama Perusahaan
Laporan Beban Pokok Penjualan Laporan Laba Rugi
Bulan Tahun Bulan Januari xxx
Bahan Baku Penjualan Xxx
Persediaan BB Awal (1 jan..) Xxx Beban Pokok Penjualan (xxx)
Persediaan BB xxx Laba/Rugi Bruto Xxxx
BB tersedia utk dipakai Xxxx Beban Usaha:
Persediaan BB akhir (31 Jan..) (xxx) Beban Penjualan Xxx
Biaya bahan Baku Langsung Xxx Beban Umum & Adm Xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Xxx Jumlah Beban Usaha (xxx)
Biaya Overhead Pabrik: Laba Neto xxxx
BB tdk langsung Xxx
TK tdk langsung Xxx
Penyusutan Xxx
Dll. Xxx xxx
Total Biaya Produksi
Ditambah: Persediaan Barang dlm Proses (1 Jan..) Xxxx
xxx
Dikurangi: Persediaan Barang dlm Proses (31 Jan..) Xxxx
Harga Pokok Produksi (xxx)
Ditambah: Persediaan Barang Jadi (1Jan…) Xxxx
Harga Pokok Barang Jadi yg Tersedia utk Dijual Xxx
Dikurangi: Persediaan Barang Jadi (31 Jan..) Xxxx
Beban Pokok Penjualan (xxx)
Xxxx
Nama Perusahaan
Laporan Posisi Keuangan
31 Januari xxx
ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek:

Liabilitas Jangka Panjang

Aset Tetap Ekuitas:

Saldo Laba
Total Ekuitas
JUMLAH ASET JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai