Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 2:

1. Maria Grasella Tunya 142114138


2. Kenny Renate Senduk 152114129
3. Septian Sherly P.S. 152114146
4. Lisa Sumule B.P. 152114160

RINGKASAN MATERI BAB 10


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

PERENCANAAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Manajer seharusnya memandang perencanaan dan pengendalian terhadap pengeluaran
sebagai sebuah kewajiban. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan biaya yang wajar
demi tercapainya tujuan dan program yang direncanakan perusahaan. Beban /pengeluaran
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi sekarang atau biaya yang telah dikonsumsi
sekarang.
Perencanaan yang baik harus dipusatkan pada hubungan antara tingkat pengeluaran
dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran tersebut. Selain itu, perencanaan biaya
seharusnya lebih terfokus pada penggunaan sumber daya yang terbatas secara lebih baik,
bukan pengurangan biaya.

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


BOP adalah semua biaya-biaya pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam proses
produksi, kecuali biaya bahan mentah langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Jenis Biaya-biaya yang Masuk Kategori BOP


1. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong). Bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif
kecil dari harga pokok produksi.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji).Tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
3. Biaya reparasi dan pemeliharaan. Berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai
dan harga peroehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk perbaikan dan pemeliharaan
untuk keperluan pabrik.
4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap. Biaya yang termasuk
yaitu biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equitment, alat
kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu. Biaya yang termasuk kelompok ini
yaitu biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipment, asuransi
kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
6. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai.
Biaya yang termasuk kelompok ini yaitu biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak
luar perusahaan, biaya listrik PLN, dan sebagainya.
Untuk merencanakan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran BOP ada 2
masalah pokok yang perlu perhatian khusus yakni:
1. Penanggungjawab Perencanaan Biaya
Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan suatu subunit perusahaan dan berada di
bawah kendali manajer. Manajer yang memimpin pusat pertanggungjawaban dapat
mengetahui apakah sub unitnya telah mencapai sasaran secara efektif dan menggunakan
sumber-sumber secara efisien. Pembagian struktur organisasi:
a. Departemen produksi, merupakan departemen dalam pabrik yang mengolah baham
mentah menjadi barang barang jadi/produl akhir, dan memproses barang jadi.
b. Departemen jasa, merupakan departemen di pabrik yang menyediakan jasanya dan
secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi.
Jenis biaya overhead pabrik:
a. BOP langsung adalah BOP yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya
hanya dinikmati oleh departemen tersebut.
b. BOP tidak langsung adalah BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen.
2. Perilaku Biaya dan Wewenang Penganggaran
a. Biaya tetap (fixed cost). Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya yang
jumlahnya tetap, tidak bergantung pada besar kecilnya volume kegiatan. BOP tetap
adalah BOP yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
b. Biaya Variabel (variable cost). Adalah biaya yang totalnya berubah-ubah secara
proposional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya tetap. BOP
variabel adalah BOP yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Semakin besar volume kegiatan, maka semakin besar pula BOP Contohnya biaya
bahan mentah tidak langsung.
c. Biaya Semi Variabel. Adalah biaya yang bersifat campuran, yakni antara biaya tetap
dan variabel. BOP semi variabel adalah BOP yang berubah, namun perubahannya
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya listrik.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concept
Adalah cara mengalokasikan BOP, dimana BOP Bagian jasa secara langsung dialokasikan ke
bagian produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya.

1. Metode Alokasi Langsung (Direct Alocation Method)


Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen jasa
hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada departemen jasa
lain yang memakai jasa dari departemen jasa tersebut ( Departemen Jasa tidak memakai
jasanya).
2. Metode Alokasi Bertahap (Step Method)
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan drpartemen jasa tidak hanya
dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh departemen
jasa yang lain. Contoh : bagian jasa terdiri dari bagian pembangkit tenaga listrik dan
bagian reparasi. Dalam metode ini, biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing
bagian jasa dinyatakan dalam formula berikut :

Metode Aljabar :
X = a1 + b1 Y
Y = a2 : b2 X
Keterangan :
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = Jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = Bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Presentase penggunaan jasa bagian jasa Y oleh bagian X
b2 = Presentase penggunaan jasa bagian jasa X oleh bagian Y

PERHITUNGAN TARIF BOP (OVERHEAD RATE)


Tarif BOP untuk penentuan harga pokok produksi. Langkah-langkah penentuan Tarif
BOP:
1. Menyusun Anggaran BOP
Ada 3 macam kapasitaas yang dapat dipakai sebagai pembuatan anggaran BOP, yaitu:
a. Kapasitas Praktis
Sebelum menentukan kapasitas praktis dan normal hrus menentukan kapasitas
teoritis terlebih dahulu. Kapasitas teoritis (theoretical capacity) adalah kapasitas
pabrik atau departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa
berhenti selama jaangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis
dikuranagi denga kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena
hambaatan-hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas Normal (Normal Capacity)
Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan utnu memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity)
Adalah kapasitas seungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalaam tahun
yang akan datang. Penentuan tarif BOP aatas dasar kapasitas sesungguhnya yang
diharapkan merupakan pendekatan jangk pendek dan metode ini mengakibatkan
digunakannya tarif yang berbeda dari perode ke periode. Pendekatan dengan
kapasitas ini menunjukkan tarif BOP relatif konstan untuk jangka waktu yang relatif
lama.
2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk
Pembebanan BOP ini dikenal sebagai satuan kegiatan atau satuan penghitung yakni
satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian
produksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi. Secara umum satuan kegiatan
yang digunakan di masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Departemen Satuaan Kegiatan
Bagian Produksi
Proses 1 Unit barang yang dihasilkan
Proses 2 Direct Labour Hours (jam buruh langsung)
Proses 3 Direct Machine Hours (jam mesin
langsung)
Proses 4 Biaya bahan mentah
Proses 5 Biaya tenaga kerja langsung
Bagian Jasa
Listrik Kilowatt hours
Reparasi & Pemeliharaan Direct Repair Hours (jam reparasi
langsung)
Gudang Nilai persediaan barang
Bagian pembelian Nilai pembelian bahan mentah
Bagian umum & Administrasi pabrik Jam buruh langsung & jumlah tenaga kerja
Beberapa dasar yang dapat dipakai sebgai satuan kegiatan untuk membebankan BOP
kepada produk, yaitu:
a. Satuan produk
Metode ini metode yang paling sederhana dan langusng membebankan BOP kepada
produk dan cocok digunakan untuk perushaan yang hanya emproduksi satu jenis
produk. Formula:
Taksiran BOP
Tarif BOP per satuan=
Taksiran jumlah satuan produk
b. Biaya bahan mentah
Dasar penggunaan metode ini ketika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai
mentah. Formula:
Taksiran BOP
Tarif BOP per satuan=
Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
Dasar penggunaan metode ini ketika sebagian besar elemen BOP mempunyai
hubuungan yanag erat dengan jumlah upah TKL (PPh atas upah karyawan yang
ditanggung perusahaan). Formula:
Taksiran BOP
Tarif BOP per satuan=
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
d. Jam Tenaga Kerja Langusng (TKL)
Dasar penggunaan metode ini ketika ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya
TKL dengan jumlah jam kerja langusng. Formula:
Taksiran BOP
Tarif BOP per satuan=
Taksiran jam TKL
e. Jam Mesin
Dasar penggunaann metode ini apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan
mesin (bahan bakar/listrik dipakai untuk menjalankan mesin) Formula:
Taksiran BOP
Tarif BOP per satuan=
Taksiran jam kerja mesin
3. Menghitung tarif BOP
Jumlah BOP dianggarkan
Tarif BOP =
Tingkat Kegiatan
HARGA POKOK PRODUKSI (PRODUCT COSTING)
Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup :
Taksiran Biaya bahan mentah xxx
Taksiran Biaya tanaga kerja langsung xxx
Taksiran Biaya overhead pabrik xxx +
Taksiran Biaya Produksi xxx
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah
diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Volume produksi masing-masing barang (anggaran produksi).
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja).
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk maisng-masing barang (anggaran tenaga kerja).
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
(pembantu).
5. Satuan kegiatan masing-masing departemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6. Angka-angka standar pada masing-masing departemen.
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu
bermanfaat bagi manajemen untuk :
1. Menentukan harga jual produk.
2. Memantau realisasi biaya produksi.
3. Menghitung laba rugi perusahaan.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
Laporan keuangan (laba rugi) merupakan hasil proses akuntansi. Laporan ini berguna
untuk menyajikan pendapatan dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Secara umum laporan Laba Rugi disajikan dalam bentuk:
Penjualan xxx
Harga Pokok Produksi xxx -
Laba Kotor xxx
Biaya Operasi :
Biaya Administrasi umum & keuangan xxx
Biaya Pemasaran xxx +
Total Biaya Operasi xxx _
Laba Usaha/Operasi (EBIT) xxx
Biaya Bunga (Interest) xxx _
Laba Sebelum Pajak (EBT) xxx
Pajak (tax) xxx _
Laba Bersih (EAT) xxx

PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Pengelompokan biaya sangat terkait dengan tanggung jawab. Biaya dapat
dikelompokkan menjadi (1) biaya terkendali dan (2) biaya tak terkendali. Biaya terkendali
adalah biaya yang secara signifikan dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu
untuk periode waktu tertentu. Biaya tak terkendali adalah biaya yang secara signifikan tidak
dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu untuk periode waktu tertentu.
Pengelompokan ini berguna untuk menentukan siapa manajer yang seharusnya bertanggung
jawab.

Anda mungkin juga menyukai