B. Klasifikasi Biaya
Biaya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori:
1. Berdasarkan fungsi kegiatan perusahaan (biaya produksi dan biaya
non produksi) biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: biaya
produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya-
biaya yang berhubungan dengan pembuatan produk (mengolah
bahan baku menjadi produk selesai). Biaya produksi meliputi biaya
Bab 1 2
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Gambar 1.1
Hubungan antara jenis-jenis biaya
Biaya bahan
baku
Prime
cost
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya
produksi
Biaya bahan
penolong
Biaya tenaga
kerja tak Overhead
langsung cost Biaya
Biaya ttak operasi
langsung
lainnya Biaya
pemasara
n
Biaya non
produksi
Biaya
administrasi
Bab 1 4
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
C. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses mengidentifikasi, mendefinisikan,
mengukur, melaporkan, dan menganalisa berbagai elemen biaya
langsung maupun biaya tak langsung yang berhubungan dengan
pembuatan dan pemasaran produk dan jasa. Akuntansi biaya juga
dapat dikatakan sebagai suatu sistem informasi yang mengolah data
biaya (input) menjadi informasi biaya (output) yang bermanfaat bagi
pemakainya.
Tujuan akuntansi biaya adalah :
1. Menentukan harga pokok produk. Harga pokok produk adalah
akumulasi biaya yang dibebankan ke produk atau jasa. Penentuan
harga pokok tersebut digunakan untuk menghitung biaya
persediaan yang disajikan dalam neraca dan perhitungan harga
pokok penjualan untuk menentukan laba rugi.
2. Perencanaan dan pengendalian biaya. Akuntansi biaya
menyajikan informasi mengenai anggaran dan realisasinya. Jika
realisasi biaya tidak sama dengan anggarannya, maka terdapat
selisih biaya. Selisih tersebut menunjukkan adanya penyimpangan
dari yang telah direncanakan, maka manajemen dapat
memfokuskan perhatiannya terhadap penyimpangan yang terjadi
untuk mencari penyebabnya.
3. Pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah tindakan
untuk memilih dari berbagai alternatif tindakan. Untuk dapat
mengambil keputusan dengan tepat, manajemen memerlukan
informasi biaya yang relevan. Informasi biaya tersebut disajikan
oleh akuntansi biaya.
4. Pengukuran kinerja, kualitas produk dan produktifitas. Jika terjadi
selisih (penyimpangan biaya ) di departemen tertentu, maka
penyimpangan tersebut dapat diketahui siapa yang harus
bertanggung jawab.
Sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem
informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan. sistem informasi
akuntansi memiliki dua subsistem yaitu sistem akuntansi manajemen
dan sistem akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan adalah sistem
akuntansi yang menyediakan informasi untuk pihak eksternal
mengenai aset perusahaan, kewajiban perusahaan, dan ekuitas.
Bab 1 5
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Gambar 1.2
Hubungan antara akuntansi biaya, akuntansi keuangan, dan akuntansi
manajemen
Penyusunan AKUNTANSI
laporan KEUANGAN
keuangan
AKUNTANSI
BIAYA Informasi
biaya
1. Perencanaan
2. Pengendalian AKUNTANSI
3. Pengambilan MANAJEMEN
keputusan
C. Pembebanan Biaya
Akuntansi biaya merupakan sistem untuk mengukur dan membebankan
biaya ke obyek biaya. Obyek biaya adalah segala sesuatu yang
dikenai biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, pelanggan,
departemen, proyek, aktifitas, dsb. Pembebanan biaya yang akurat
merupakan sesuatu yang penting karena pembebanan biaya yang
tidak akurat akan menghasilkan keputusan yang kurang tepat. Contoh
Bab 1 6
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Tabel 1.1
Perbedaan akuntansi perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur
P. DAGANG P. MANUFAKTUR
NERACA Hanya ada satu akun Terdapat lebih dari satu akun
persediaan yaitu persediaan
persediaan barang Persediaan bahan baku
dagangan Persediaan bahan
penolong
Persediaan barang dalam
proses
Persediaan barang jadi
LAP. R/L Barang tersedia Barang tersedia dijual diperoleh
dijual diperoleh dari dari persediaan awal barang
persediaan awal dalam proses + harga pokok
barang dagangan + produksi.
pembelian
Gambar 1.3
Hubungan Antar Laporan Biaya
BBB
P. BB AWAL XXX PERS. BDP.AWAL XXX
(+)PEMBELIAN XXX BIAYA PRODUKSI XXX (+)
XXX XXX
(-)P. BB. AKHIR XXX PERS. BDP AKHIR XXX (-)
XXX HPP XXX
BTKL XXX
BOP XXX
(+)
BIAYA PRODUKSI XXX
PENJUALAN XXX
HPPj XXX PERS. BRG JADI AWAL XXX
H. Ikhtisar
Cost adalah pengorbanan sumber daya tertentu untuk
memperoleh manfaat di masa datang. Expense adalah biaya yang
digunakan dalam rangka menjalankan aktifitas untuk memperoleh
pendapatan. Cost terletak di neraca sebagai aset dan mempunyai
periode akuntansi yang lebih lama dan jumlah yang besar karena
merupakan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure).
Akuntansi biaya adalah proses mengidentifikasi, mendefinisikan,
mengukur, melaporkan, dan menganalisa berbagai elemen biaya
Bab 1 10
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Soal 1
Berikut ini informasi PT. Cinta selama tahun 20XX.
a. Pembelian bahan (langsung dan tak langsung) Rp 100.000.000.
b. Tidak ada persediaan awal bahan. Persediaan akhir bahan Rp
20.000.000 (Rp 3.000.000 merupakan ba
c. han tak langsung)
d. Pemakaian bahan tak langsung Rp 5.000.000
e. Biaya tenaga kerja Rp 95.000.000; Rp 25.000.000 dikategorikan sebagai
biaya tenaga kerja tak langsung.
f. Biaya pemeliharaan pabrik Rp 35.000.000
g. Biaya penjualan, umum dan administrasi Rp 40.500.000
h. Jumlah barang selesai 16.000 unit. Barang terjual 15.000 unit.
i. Harga jual Rp 20.000/unit
Berapakah:
1. Biaya utama (prime cost)
2. Biaya konversi (convertion cost)
3. Biaya produksi
4. Biaya periode
5. Harga pokok penjualan
6. Laba/Rugi perusahaan
Jawaban soal 1
Perhitungan:
Pembelian bahan tak langsung=pemakaian bahan tak langsung +
persediaan akhir bahan tak langsung.
Pembelian bahan tak langsung= Rp 5.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp
8.000.000
Pembelian bahan langsung= Rp 100.000.000-Rp 8.000.000=Rp
92.000.000.
Pemakaian bahan langsung= Rp92.000.000-(Rp20.000.000-
Rp3.000.000)=Rp75.000.000
Biaya tenaga kerja langsung=Rp95.000.00-Rp25.000.000= Rp70.000.000
Bab 1 12
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Jawaban :
1. Biaya utama (prime cost): BBB+BTKL= Rp 75.000.000+ Rp70.000.000=Rp
145.000.000
2. Biaya konversi (convertion cost)= BTKL+BOP= Rp 70.000.000 +
Rp65.000.000= Rp 135.000.000
3. Biaya produksi = BBB+BTKL+BOP= Rp 75.000.000 + Rp70.000.000 + BOP
Rp65.000.000= Rp210.000.000
4. Biaya periode= Rp 40.500.000
5. HPP per unit = Rp210.000.000/16.000 unit= Rp13.125
6. Harga pokok penjualan= 15.000 unit* Rp13.125 = Rp196.875.000
7. Laba/Rugi perusahaan
Penjualan Rp 300.000.000
Harga Pokok Penjualan 196.875.000
Laba Kotor 103.125.000
Biaya operasi 40.500.000
Laba bersih Rp 62.625.000
Soal 2
Berikut ini saldo setelahpenyesuaian dari PT. Suci pada tanggal 31
Desember 20XX.
Pembelian bahan (langsung dan tak langsung) Rp 240.000.000
Biaya bahan langsung Rp 185.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 225.000.000
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 45.000.000
Asuransi pabrik Rp 6.000.000
Listrik dan sumber daya pabrik Rp 30.000.000
Penyusutan gedung pabrik Rp 10.500.000
Penyusutan gedung kantor Rp 19.000.000
Penyusutan mesin Rp 42.000.000
Pemeliharaan pabrik Rp 8.000.000
Administrasi umum Rp 38.000.000
Biaya pemasaran Rp 60.000.000
Data persediaan perusahaan adalah sebagai berikut:
Bab 1 13
Konsep Biaya dan Akuntansi Biaya
Diminta:
Hitunglah:
a. Biaya produksi
b. Harga pokok produksi
c. Harga pokok penjualan
d. Laba perusahaan jika terjual 8.000 unit dengan harga Rp 90.000 per
unit
Jawaban soal 2
a. Biaya produksi:
BBB 185.000.000
BTKL 225.000.000
BOP:
Bahan tak langsung 10.000.000 *)
TK tak langsung 45.000.000
Asuransi pabrik 6.000.000
Listrik dan sumber daya pabrik 30.000.000
Penyusutan gedung pabrik 10.500.000
Penyusutan mesin 42.000.000
Pemeliharaan pabrik 8.000.000 151.500.000
Biaya produksi 561.500.000
d. Laba
Penjualan Rp 720.000.000
(-) Harga pokok penjualan 555.000.000
Laba kotor 399.000.000
(-)Biaya operasi 117.000.000
Laba Rp 282.000.000
Soal 3
Beri