Penggunaan istilah kos (cost) atau biaya (cxpense) secara konsisten dalam semua konteks
bukan hal yang mudah. Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat untuk memilih istilah
yang lebih tepat. Misalnya, istilah kos barang dijual (bukan biaya barang dijual) lebih sering
digunakan untuk menggambarkan harga pokok penjualan (cost of goods sold), padahal
esensi dari cost of goods sold adalah biaya, bukan kos. Walaupun pembahasan tentang
topik kos dan biaya masih belum final, maka diperlukan pendefinisian kos dan biaya
yang dianggap dapat mewakili makna kos dan biaya tersebut. Oleh karena itu, dehnisi
kos dan biaya yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini masih terbuka untuk dibahas
lebih lanjut.
PENGERTIAN BIAYA
Salah satu konsep penting dalam akuntansi manajemen adalah konsep kos. Agar pemahaman
terhadap akuntansi manajemen lebih baik, seseorang perlu memahami arti. Kos (cost) adalah
pengorbanan Sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur dalam satuan mata uang.
Saat barang dan jasa dimanfaatkan, kos akan menjadi biaya. Kos yang belum dimanfaatkan
dikelompokkan sebagai aset. Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan
untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang
diberikam. Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
Klasifikasi Biaya
Data suatu transaksi dapat menghasilkan informasi yang berbeda. Misalnya dari data biaya bahan
dapat dihasilkan informasi tentang biaya produk atau biaya per fungsi. Akuntan manajemen dituntut
untuk menghasilkan informasi yang berbeda sesuai dengan tujuan penggunaan informasi. Informasi
biaya yang berbeda dapat dihasilkan dengan mengklasifikasikan biaya secara berbeda pula. Pada
dasarnya biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Ketertelusuran biaya
2. Perilaku biaya
3. Fungsi biaya
Ada klasifikasi biaya lain, yaitu klasifikasi berdasarkan proses pokok manajerial.
Sebagian biaya yang berdasarkan klasifikasi ini adalah biaya standar dan biaya
sesungguhnya. Topik ini dibahas dalam akuntansi biaya bagian biaya standar. Contoh
lain biaya berdasarkan klasifikasi ini adalah biaya relevan dan tidak relevan. Kedua jenis
biaya tersebut diuraikan lebih lanjut pada bab ini dengan topik biaya dalam pembuatan
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur sampai kepada produk secara langsung. Biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang langsung dapat ditelusur sampai
kepada produk. Dalam pembuatan meja, kayu merupakan bahan baku yang mudah ditelusur sampai
kepada produk jadi berupa meja. Banyaknya kayu dan biaya kayu yang dapat digunakan ditelusur ke
setiap meja yang diproduksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji atau upah karyawan dan jam
kerjanya dapat diidentifikasi hingga ke setiap produk yang dihasilkan.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke produk. Gaji mandor
produksi adalah contoh biaya tidak langsung. Seorang mandor tidak langsung terlibat dalam
pengerjaan suatu produk tertentu. Seorang mandor dapat mengawasi pengerjaan beberapa produk
sekaligus. Oleh karena itu, gaji mandor produksi tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung
melainkan biaya tidak langsung.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan perilaku. Tingkat aktivitas dapat berubah-ubah, naik atau turun.
Perilaku biaya menggambarkan pola variasi perubahan tingkat aktivitas terhadap perubahan biaya.
Berdasarkan perilakunya, biaya dapat diklasifikasi menjadi:
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan tingkat aktivitas. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Apabila tingkat produksi bertambah, jumlah biaya variabel
bertambah. Apabila tingkat produksi menurun, jumlah biaya variabel menurun. Namun,
biaya variabel per unit tidak berubah walaupun jumlah biaya berubah sesuai dengan
perubahan aktivitas.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas
dalam kisaran tertentu. Walaupun tingkat aktivitas meningkat atau menurun, jumlah
biaya tetap tidak berubah. Meskipun demikian, biaya tetap per unit akan berubah seiring
dengan perubahan tingkat aktivitas. Apabila tingkat aktivitas meningkat, biaya tetap per
unit menurun. Sebaliknya, apabila tingkat aktivitas menurun, biaya tetap per unit akan
meningkat. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa peralatan pabrik.
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel dan
sekaligus biaya tetap. Sebagian unsur biaya campuran berubah sesuai dengan perubahan
aktivitas. Sementara, sebagian unsur biaya campuran yang lain tidak berubah walaupun
tingkat aktivitas berubah. Biaya listrik adalah contoh biaya campuran. Biaya pemakaian
listrik berubah sesuai dengan perubahan tingkat pemakaian listrik. Sementara, biaya
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi. Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok di perusahaan
diklasifikasikan menjadi:
Biaya produksi adalah biaya untuk membuat bahan menjadi produk jadi. Biaya
produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produk
atau jasa, Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran. Contoh biaya pemasaran adalah biaya
promosi, biaya iklan, dan biaya pengiriman
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan,
dalam fungsi administrasi dan umum. Contoh biaya administrasi dan umum adalah gaji
pegawai administrasi, biaya depresiasi gedung kantor, dan biaya perlengkapan kantor.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi. Aktivitas produksi adalah aktivitas
mengolah bahan menjadi produk jadi. Pengolahan bahan dilakukan oleh tenaga kerja,
mesin, peralatan, dan fasilitas pabrik lainnya. Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat
untuk diubah menjadi produk jadi. Pada dasarnya ada dua kategori bahan, yaitu bahan
baku dan bahan penolong. Bahan dikategorikan menjadi bahan baku dan bahan penolong
bahan dijadikan dasar untuk mengklasifikasi bahan menjadi bahan baku atau bahan
penolong. Apabila bahan mudah ditelusur ke produk atau nilainya signifikan, maka bahan
tersebut dapat dikategorikan sebagai bahan baku. Sebagai contoh, untuk pembuatan buku
diperlukan bahan berupa kertas, tinta, lem, dan benang. Kertas dan tinta dikategorikan
sebagai bahan baku, sedangkan lem dan benang dikategorikan sebagai bahan penolong.
Bahan penolong tidak termasuk biaya bahan baku melainkan biaya overhead pabrik.
Biaya tenaga kerja langsung adalah besarnya nilai gaji dan upah tenaga kerja yang
terlibat langsung untuk mengerjakan produk. Pada dasarnya ada dua jenis tenaga kerja,
yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Karyawan produksi yang
langsung terlibat dalam pembuatan produk, misalnya buruh, termasuk tenaga kerja
langsung. Supervisor dan kepala pabrik tidak secara langsung terlibat mengerjakan
produk sehingga dikategorikan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja
tidak langsung bukan biaya tenaga kerja langsung melainkan biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah nilai bahan penolong
yang digunakan, gaji tenaga kerja tidak langsung, depresiasi peralatan pabrik, depresiasi
gedung pabrik, dan asuransi pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
relatif mudah ditelusur ke produk, sebaliknya biaya overhead pabrik relatif sulit ditelusur
ke produk.
PEMBEBANAN BIAYA
Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya. Ketiga konsep tersebut adalah
biaya, objek biaya (cost object), dan metode pembebanan biaya(cost assignment).
Sebagai contoh, PT Koronalex memproduksi pakaian melalui dua departemen produksi, yaitu
dan pembungkusan. Perusahaan memiliki dua pelanggan, yaitu Toko Abadi dan Toko Budiman.
Biaya dapat dibebankan ke masing-masing produk, yaitu baju dan celana. Baju
dan celana adalah objek biaya berupa produk. Biaya dapat dibebankan ke departemen
penjahitan dan departemen penyelesaian. Dalam hal ini, departemen penjahitan dan
Biaya juga dapat dibebankan ke Toko Abadi dan Toko Budiman. Dalam hal ini, Toko
objek biaya yang menjadi fokus perhatian. Aktivitas adalah tindakan yang dilakukan
oleh manajemen. Suatu aktivitas menggambarkan suatu tindakan. Contoh aktivitas pada
Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Ada tiga
3. alokasi (allocation).
dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung antara biaya dan objek
biayanya. Seperti tampak pada Peraga 2.1, penelusuran biaya sumber daya ke objek biaya
dilakukan melalui pengamatan hubungan fisik. Berikut ini adalah ilustrasi penelusuran
langsung.
Pembebanan: Mudah menelusuri berapa banyak kayu yang digunakan dan berapa jam
kerja buruh pabrik yang diperlukan untuk memproduksi sebuah meja. Biaya bahan baku kayu dan
biaya tenaga kerja langsung dibebankan ke meja.
Biaya : Biaya bahan baku kain dan upah operator mesin jahit.
Pembebanan : Mudah menelusuri berapa kain yang digunakan dan berapa jam kerja
penjahitan.
Penelusuran Pemicu, Pemicu adalah faktor penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya
oleh objek biaya yang dapat diamati. Pemicu menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya. Pemicu memiliki hubungan sebab-akibat antara biaya dan objek biaya.
Penelusuran pemicu adalah Proses penentuan biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan
Pemicu biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya
oleh aktivitas. Pemicu ini digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
Pemicu aktivitas (activity driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya
permintaan aktivitas oleh objek biaya, Pemicu ini digunakan untuk membebankan biaya
Aktivitas : Pengesetan,
Pembebanan: Sebanyak 20 dari 100 kali pengesetan dilakukan untuk aktivitas pengesetan
Aktivitas : Pengesetan.
memilih satu dari alternatif pemicu biaya yang tersedia yang dianggap paling mewakili.
Misalnya, pemicu biaya pengiriman barang dapat berupa jumlah pelanggan, frekuensi
pengiriman, dan jarak tempuh. Di antara tiga alternatif pemicu tersebut, perusahaan
Alokasi adalaha biaya yang terjadi akan tetapi tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan
objek biaya. Ada juga biaya yang tidak secara langsung dapat ditelusuri ke objek biaya.
Apabila hal ini terjadi, maka alternatif metode yang tersedia untuk membebankan biaya
ke objek biaya adalah alokasi. Oleh karena tidak memiliki hubungan langsung dan sebab-
Aktivitas : Pemicu
alokasi yang lazim digunakan adalah jam mesin, jam kerja langsung, jumlah karyawan, jam
pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh listrik. Berikut ini adalah ilustrasi alokasi
gedung dan jumlah unit meja. Perusahaan memutuskan mengalokasikan berdasarkan jam mesin.
Besarnya depresiasi yang dialokasi ke meja
ditentukan berdasarkan besarnya jam mesin yang dikonsumsi untuk memproduksi meja.
Aktivitas : Pertamanan.
akurasi yang paling tinggi. Metode ini membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan
hubungan yang secara fisik dapat diamati. Metode yang paling akurat berikutnya adalah
metode penelusuran pemicu. Pada metode ini masih terdapat hubungan sebab-akibat.
Metode yang paling kurang akurat adalah metode alokasi. Walaupun metode alokasi kurang
akurat, metode ini mudah dan murah untuk diterapkan. Pertimbangan biaya manfaat
dapat dijadikan dasar untuk memilih metode. Walaupun metode penelusuran pemicu lebih akurat
daripada metode alokasi, perusahaan belum tentu memilih metode tersebut apabila usaha untuk
menerapkan metode tersebut lebih mahal daripada manfaatnya.
Pembebanan biaya secara akurat ke Objek biaya sangatlah penting. Akurasi bukanlah konsep yang
absolut, misalnya mencari metode pembebanan biaya yang “benar”. Akurasi adalah suatu konsep
relatif, pembebanan biaya yang masuk akal dan logis, bukan pembebanan biaya yang “benar”.
Tujuan pembeban biaya adalah mengukur dan membebankan sebaik mungkin biaya sumber daya
yang dikonusumsi suatu objek biaya. Suatu metode pembebanan biaya dapat lebih akurat
dibandingkan dengan metode pembebanan biaya lainnya. Sebagai contoh, biaya overhead pabrik
dari departemen jasa dibebankan ke departemen produksi berdasarkan jumlah karyawan. Oleh
karena departemen produksi tersebut pada modal, bukan padat karya, maka pembebanan
berdasarkan jam mesin mungkin lebih akurat.
terus menyediakan listrik secara internal untuk kebutuhan pabrik atau memasoknya
dari pihak lain. Kemudian manajer tersebut menghitung seberapa besar biaya untuk
memproduksi listrik selama ini. Hasil pembebanan biaya dapat menyebabkan biaya
penyediaan listrik terlalu besar atau terlalu kecil. Apabila-hasil perhitungan menghasilkan
biaya yang terlalu besar, maka manajer mungkin memutuskan menutup departemen listrik
yang selama ini memasok listrik dan memperoleh listrik dari pemasok luar. Sebaliknya,
apabila hasil perhitungan menghasilkan biaya yang terlalu kecil, maka manajer mungkin
biaya penyediaan listrik adalah Rp40.000.000. Biaya penyediaan listrik dari pemasok luar
adalah Rp44.000.000. Selama ini pembebanan biaya kurang akurat dan menghasilkan
biaya penyediaan listrik Rp46.000.000. Oleh karena pembebanan biaya listrik yang kurang
akurat, perusahaan memutuskan memperoleh listrik dari pemasok luar. Keputusan ini
(Rp44.000.000 — Rp40.000.000).
hubungan antara biaya dan objek biaya harus dilacak. Biaya dapat secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang mudah
dan akurat ditelusuri hingga ke objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak
mudah dan tidak akurat ditelusuri hingga ke objek biaya. Istilah mudah ditelusuri (easily
traced) berarti bahwa biaya dapat dibebankan dengan cara yang ekonomis pada objek
biaya. Istilah akurat ditelusur (accurately traced) berarti bahwa biaya dibebankan ke
objek biaya dengan menggunakan hubungan sebab-akibat (cause and efJect relationship).
Dengan demikian, kemampuan untuk dapat ditelusuri berarti bahwa kemampuan untuk
membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang ekonomis melalui hubungan sebab-
akibat. Semakin mudah dalam menelusuri biaya hingga ke objek biaya, semakin akurat
pembebanan biaya.
Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya oleh
aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas
mengonsumsi biaya. Konsumsi biaya oleh aktivitas dipengaruhi oleh pemicu biaya. Pemicu
biaya perlu diidentifikasi dan ditentukan oleh perusahaan untuk setiap aktivitas. Agar
Pemicu biaya ditentukan dengan melakukan tahapan mulai dari analisis aktivitas, analisis biaya,
Inventarisasi pemicu biaya, dan pemilihan pemicu biaya. Hal tersebut tampak bahwa analisis
aktivitas dan analisis biaya berada dalam posisi sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua analisis
tersebut dapat dilakukan secara berurutan atau sekaligus bersamaan.
Hasil akhir analisis aktivitas adalah inventarisasi aktivitas. Analisis biaya bertujuan untuk
menentukan besar biaya yang digunakan dan aktivitas yang mengakibatkan konsumsi
biaya tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan, maka biaya setiap aktivitas dapat diketahui.
Kemudian, ditentukan alternatif aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya konsumsi
biaya. Setelah itu, manajemen akan memilih satu di antara beberapa alternatif yang tersedia
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan:
Dengan melakukan analisis aktivitas dapat dibuat inventarisasi aktivitas. Ada aktivitas
yang dilakukan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan. Ada juga aktivitas
yang dilakukan oleh karyawan dengan alat bantu mesin dan peralatan. Walaupun aktivita?
dilakukan oleh mesin dan peralatan, pada dasarnya aktivitas tersebut dilakukan Uk
karyawan karena karyawanlah yang menyebabkan mesin dan peralatan bekerja. Berikul
1. Wawancara karyawan.
2. Inventarisasi aktivitas.
3, Pengecekan ulang.
Aktivitas dapat terperinci atau lebih ringkas. Contoh aktivitas yang terperinci, yaitu
tersebut dapat digabungkan menjadi satu aktivitas yang lebih ringkas, yaitu penyiapan
faktur penjualan.
Tahap analisis aktivitas sering memerlukan estimasi lunak (soft estimate) atau
perkiraan (approximation) tentang aktivitas yang dilakukan. Analisis aktivitas perlu dibuat
kompleks dan terperinci sehingga tidak parsimoni (kurang sederhana sesuai dengan kebutuhan).
Selain identitas aktivitas, konsumsi waktu pelaksanaan aktivitas juga perlu diketahui.
Besarnya konsumsi waktu pelaksanaan aktivitas dapat menjadi salah satu pertimbangan
dalam menentukan peringkasan aktivitas jika daftar aktivitas terlalu terperinci. Inventarisasi
yang terperinci menjadi aktivitas yang ringkas, tetapi mewakili berbagai aktivitas terperinci
perlu dilakukan.
kepada karyawan. Pewawancara dan karyawan perlu melakukan pengecekan ulang. Pada
tahap ini, pewawancara dan karyawan akan mengkaji sejauh mana tingkat kewajaran isi
lebih ringkas. Aktivitas yang dilakukan supervisor dan operator mesin dapat digabungkan
menjadi aktivitas pengesetan peralatan dan mesin. Aktivitas yang dilakukan oleh
supervisor dan operator forklifi juga dapat digabung menjadi aktivitas penanganan bahan.
Demikian juga aktivitas yang dilakukan oleh supervisor dan karyawan pemeliharaan
dapat digabung menjadi aktivitas pemeliharaan peralatan dan mesin. Oleh karena itu, faktor
judgment dan konteks yang dihadapi manajemen dapat menyebabkan terperinci atau ringkasnya
pengelompokan aktivitas. Hal ini dapat berbeda antara situasi yang satu dengan situasi yang lainnya.
ANALISIS BIAYA
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk
setiap aktivitas. Analisis biaya dijadikan dasar untuk mengidentifikasi unsur biaya yang
dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang ada di
perusahaan.
Biaya untuk gaji dan upah operator peralatan dan mesin merupakan biaya yang dikonsumsi ativitas
pengesetan peralatan. Biaya untuk gaji dan upah operator penanganan barang merupakan biaya
yang dikonsumsi aktivitas penanganan barang. Sedangkan biaya untuk gaji dan upah karyawan
pemeliharaan serta biaya bahan bakar dan suku cadang merupakan biaya aktivitas pemeliharaan.
Hasil inventaris biaya aktivitas tampak pada peraga 2.6
Setelah aktivitas dan biaya yang dikonsumsi diketahui, langkah selanjutnya adalah
melakukan inventarisasi faktor kemungkinan yang menyebabkan tinggi rendahnya
konsumsi biaya tersebut. Faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas
disebut pemicu biaya. Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitias tertentu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi agar dapat ditentukan faktor pemicu yang
paling tepat.
Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan meliputi jumlah pengesetan, jam
kerja karyawan, dan jam mesin. Jumlah pengesetan menunjukkan banyaknya frekuensi
pengesetan peralatan yang terjadi. Jam kerja karyawan menunjukkan jumlah jam kerja
yang dikonsumsi setiap kali melakukan pengesetan. Sedangkan jam mesin menunjukkan
lamanya mesin digunakan dalam setiap kelompok produksi. Inventarisasi yang sama dapat
dilakukan untuk aktivitas lain, seperti tampak pada Peraga 2.7.
Dengan adanya kriteria di atas, pemicu biaya yang benar (true cost driver) tidak
selalu diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya sehingga ditemukan
pemicu biaya terbaik yang tersedia (best available cost driver). Pemicu biaya terbaik yang
tersedia ini adalah masalah pilihan perusahaan terhadap pemicu biaya yang memenuhi
syarat di atas. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Peraga 2.8 menyajikan
pemicu biaya yang dipilih oleh manajemen.
Penentuan pemicu biaya bukanlah tujuan akhir. Pemicu biaya ini dapat digunakan
untuk menentukan biaya yang dibebankan pada objek biaya lain, misalnya produk. Setelah
pemicu biaya ditentukan, perusahaan dapat menghitung biaya per pemicu biaya. Biaya .
per pemicu biaya ini digunakan sebagai tarif untuk membebankan biaya terhadap objek
biaya.
Produk tidak berwujud adalah jasa yang diproduksi dengan menggunakan sumber
daya manusia dan sumber daya lain, seperti perlengkapan dan peralatan. Produk tidak
berwujud disebut jasa. Jasa merupakan pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan untuk
pelanggan. Jasa juga merupakan pekerjaan atau aktivitas yang dilaksanakan oleh pelanggan
dengan menggunakan produk atau fasilitas perusahaan. Jasa juga diproduksi menggunakan
bahan, tenaga kerja, dan sumber daya modal. Asuransi kesehatan merupakan contoh aktivitas jasa
yang dilakukan untuk kepentingan pelanggan. Sewa mobil dan sewa peralatan adalah contoh jasa
yang dilakukan oleh pelanggan melalui produk atau fasilitas perusahaan
Perusahaan yang membuat produk berupa arang disebut perusahaan manufaktur sedangkan
perusahaan yang membuat produk berupa jasa disebut perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa sama-sama membutuhkan akuntansi manajemen. Tujuannya untuk
menentukan biaya produk, menjalankan aktivitas pokok manejerial, dan membuat keputusan.
Contohnya penentuan biaya produk yang akurat dibutuhkan untuk menentukan perancang produk
produk dan penetapan harga jual.
FITUR JASA
Fitur produk barang dan jasa memiliki dimensi tang membedakan fitur keduanya :
1. kewujudan, dikarenakan jasa tidak berwujud maka jasa tidak dapat disimpan.dampak dimensi
ini terhadap akuntasni manajemen adalah tidak ada persediaan, perlu pengaturan kode etik,,
perlu deskripsi naratif jasa, dan pembebanan biaya menjadi lebih rumit.
2. daya tahan, manfaat jasa dapat segera hilang setelah digunakan. Isu akuntansi
manajemennya adalah bahwa persedian tidak ada dan perlu pembuatan standar agar terdapat
konsistensi dalam pemberian jasa.
3. Keterpisahan. Terkadang jasa diberikan kepada pelanggan, sementara pelanggan
itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut, misalnya jasa asuransi.
Namun, ada jasa yang diproduksi secara bersama-sama antara pelanggan dan
perusahaan menggunakan fasilitas perusahaan, misalnya sewa mobil. Oleh karena
jasa tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, seperti barang berwujud, maka produksi massal
jasa juga tidak dimungkinkan.
4. heterogenitas, Jasa sangat heterogen. Perusahaan perlu mengukur dan
meningkatkan produktivitas dan kualitas antarjenis jasa.