Penggunaan istilah kos (cost) atau biaya (expense) secara konsisten dalam semua
konteks bukan hal yang mudah. Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat untuk memilih
istilah yang lebih tepat. Oleh karena itu, definisi kos dan biaya yang akan dijelaskan pada
bagian berikut ini masih terbuka untuk dibahas lebih lanjut.
Pengertian Biaya
Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan member manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur denga
satuan mata uang.
Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan. Laba atau
rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
Klasifikasi Biaya
1. Keterlelusuran biaya;
2. Perilaku biaya;
3. Fungsi pokok perusahaan;
4. Elemen biaya produksi.
1
yang dapat ditelusur sampai kepada produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji
atau upah karyawan produksi yang terlibat lagsung dalam mengerjakan produk.
Karyawan dan jam kerjanya dapat diidentifikasi hingga ke setiap produk yang
dihasilkan.
2. Biaya Tidak Langsung (indirect post)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke
produk. Gaji mador adalah contoh biaya tidak langsung. Seorang mandor dapat
mengawasi pengerjaan beberapa produk sekaligus. Oleh karena itu, gaji mandor
produksi tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung melainkan biaya tidak
langsung.
Perilaku biaya menggambarkan pola variasi tingkat aktivitas terhadap perubahan biaya.
Bedasarkan perilakunya, biaya dapat diklasifikasi menjadi:
2
Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok perusahaan manufaktur, biaya dapat
diklasifikasikan menjadi:
Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Pengolahan
bahan dilakukan oleh tenaga keraja, mesin, peralatan dan fasilitas pabrik lainnya.
Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
PEMBEBANAN BIAYA
Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya. Ketiga konsep tersebut
adalah biaya, objek biaya (cost object) daan metode pembebanan biaya (cost assignment).
Pada bagian ini akan diuraikan objek biaya dan metode pembebanan biaya.
Objek biaya adalah unsure apapun yang kepadanya biaya dibebakan. Objek biaya
dapat berupa produk, departemen, aktivitas atauu bahkan pelanggan. Akuntansi manajemen
konvensional tidak mempertimbangkan aktivitas sebagai objek biaya. Sementara dalam
akuntansi manajemen kontemporer, aktivitas merupakan objek biaya yang menjadi fokus
perhatian. Aktivitas adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen. Suatu aktivitas
menggambarkan suatu tindakan. Contoh aktivitas pada perusahaan manufaktur adalah
mengeset mesin, memindahkan bahan dan produk, membeli bahan, menagih pelanggan,
membayar tagihan, memelihara peralatan, mengirim pesanan, mendesain produk dan
menginspeksi produk.
Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Ada
tiga metode pembebanan biaya. Ketiga tersebut adalah:
2
Biaya (cost driver) adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan
biaya atas aktivitas, pemicu ini digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke
aktivitas. Pemicu aktivitas (activity driver) adalah faktor yang menentukan besar
atau kecilnya permintaan aktivitas oleh objek biaya, pemicu ini digunakan untuk
membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Berikut ini adalah ilustrasi penelusuran
pemicu;
Pemicu biaya bersifat kontekstual dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Manajemen
harus mengidentifikasi berbagai alternatif pemicu biaya dan kemudian memilih satu
dari alternatif pemicu biaya yang tersedia yang dianggap paling mewakili. Misalnya,
pemicu biaya pengiriman barang dapat berupa jumlah pelanggan, frekuensi
pengiriman, dan jarak tempuh. Di antara tiga alternatif metode tersebut, perusahaan
memilih salah satu, misalnya frekuensi pengiriman. Lihatlah peraga dibawah ini yang
menunjukkan tipikal aktivitas dan pemicunya.
Aktivitas Pemicu
Pengesetan peralatan Jumlah pengesetan
Pemindahan bahan Jumlah pemindahan
Pemesanan bahan Jumlah order pembelian
Pendesain kembali produk Jumlah order desain ulang
Pembayaran tagihan Jumlah faktur
Menginspeksi produk jadi Jumlah kelompok produksi
Pemeliharaan peralatan Jam pemeliharaan
Penyediaan listrik Jumlah kilowatt listrik
Pembungkusan barang Jumlah kotak
Penjadwalan produksi Jumlah jenis produk
3. Alokasi (allocation)
Ada biaya yang terjadi akan tetapi tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan
objek biaya. Ada juga biaya tidak secara langsung dapat ditelusuri ke objek biaya.
Apabila hal ini terjadi, maka alternatif metode yang tersedia untuk membebankan
biaya ke objek biaya adalah alokasi. Oleh karena tidak memiliki hubungan langsung
dan sebab-akibat, maka metode alokasi biaya dilakukan berdasarkan kemudahan
(convenience). Dasar alokasi yang lazim digunakan adalah jam mesin, jam kerja
langsung, jumlah karyawan, jam pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh listrik.
Berikut ini ilustrasi alokasi.
2
Istilah akurat ditelusuri (accurately traced) berarti bahwa biaya dibebankan ke objek
biaya dengan menggunakan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship).
Inventarisasi Pemicu
Biaya
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses identifikasi aktivitas yang
dilakukan. Dengan melakukan analisis aktivitas dapat dibuat inventarisasi aktivitas. Ada
aktivitas yang dilakukan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan. Ada juga
aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dengan alat bantu mesin peralatan walaupun aktivitas
dilakukan oleh mesin dan peralatan, pada dasarnya aktivitas tersebut dilakukan oleh
karyawan karena karyawanlah yang menyebabkan mesin dan peralatan bekerja. Berikut ini
tiga tahap yang dilakukan dalam menganalisis aktivitas.
1. Wawancara karyawan.
2. Inventarisasi aktivitas.
3. Pengecekan ulang.
Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk
setiap aktivitas. Analisi biaya dijadikan dasar untuk mengidentifikasi unsure biaya yang
dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akutansi manajemen yang
ada di perusahaan.Biaya untuk gaji dan upah operator peralatan dan mesin merupakan biaya
yang dikonsumsi aktivitas pengesetan peralatan.
Faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas disebut pemicu
biaya.Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu.Oleh karena itu, perlu
dilakukan agar dapat ditentukan factor pemicu yang paling tepat.Contoh pemicu biaya untuk
aktivitas pengesetan meliputi jumlah pengesetan, jam kerja karyawan, dan jam mesin.
Dasar yang digunakan manajemen untuk menentukan pemicu biaya adalah adanya
hubungan sebab-akibat antara biaya dan aktivitas.Pemicu biaya yang baik adalah pemicu
biaya yang memiliki karakteristik berikut ini :
1. Dapat diukur.
2. Dapat dikendalikan
3. Sederhana
4. Berhubungan dengan objek biaya
2
5. Dapat diterima
Dengan adanya criteria diatas, pemicu biaya yang benar (true cost driver) tidak selalu
diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya sehingga ditemukan pemicu
biaya terbaik yang tersedia (best available cost driver).
Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan tidak
berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengonversi bahan
melalui penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lain,seperti peralatan,mesin, dan
tanah.produk berwujud disebut barang. Produk tidak berwujud adalah jasa yang dipoduksi
dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lain,seperti perlengkapan dan
peralatan.Produk tidak berwujud disebut jasa.
Fitur Jasa
Ada 3 definisi biaya produk.setiap difinisi tersebut digunakan untuk tujuan manajerial
yang berbeda.ke 3 definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut :
1. Biaya Produk Rantai Nilai (value chain product cost) adalah biaya produk
yang mempertimbangkan semua biaya, mulai dari riset dan
pengembangab,produksi,pemasaran,sampai layanan pelanggan.
2. Biaya Produk Operasional (operating product cost) adalah biaya produk yang
mempertimbangkan aktivitas yang dikonsumsi produk mulai dari
produksi,pemasaran,sampai dengan layanan pelanggan.
3. Biaya produk tradisional ( traditional product cost) adalah akumulasi biaya
bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang digunakan dalam menghasilkan
produk.
Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal. Ada 2 fungsi utama dalam perusahaan, yaitu produksi
dan produksi. Biaya produksi dapat diklasifikasi lebih lanjut menjadi biaya bahan
baku,tenaga kerja langsung,dan overhead. Hanya 3 unsur biaya ini yang diakumulasi ke
produk dalam pelaporan eksternal. Biaya produksi sering dikelompokkan menjadi 2, yaitu
biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead. Biaya konversi menggambrkan biaya untuk mengubah
bahan baku menjadi produk akhir.
Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya produk
untuk pelaporan keuangan ksternal. Untuk tujuan perhitungan biaya produk, biaya harus
diklarifikasi berdasarkan fungsi. Ada dua fungsi utama dalam perusahaan, yaitu produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa. Biaya produksi terjadi dalam fungsi produksi. Biaya nonproduksi adalah
biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, penjualan, distribusi,
layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan
pelanggan biasa ditempatkan dalam satu kategori yaitu biaya pemasaran. Biaya perancangan,
pengembangan, dan administrasi umum ditempatkan dalam kategori biaya administrasi.
Biaya produksi dapat diklarifikasikan lebih lanjut menjadi biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung dan overhead. Hanya tiga unsur biaya ini yang diakumulasi ke produk dalam
pelaporan eksternal. Biaya produksi sering dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya utama
dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung
2
dan biaya overhead. Biaya konversi menggambarkan biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk akhir.
Pada laporan keuangan eksternal, biaya harus diklarifikasi berdasarkan fungsi. Dalam
penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan biaya produksi, biaya
administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang sebagai biaya produk,
sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan biaya periodik. Biaya produk
melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam harga pokok penjualan apabila produk
dijual. Biaya produk yang belum terjual tetap melekat pada produk dan diakui sebagai
persediaan yang tampak di laporan posisi keuangan (neraca). Sedangkan biaya administrasi
dan biaya pemasaran diperlakukan sebagai biaya periodik dan harus dilaporkan pada laporan
laba rugi.
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut.
1. Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi. Biaya
yang sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.
2. Biaya berbeda antar-alternatif. Biaya berbeda antar-alternatif berarti bahwa suatu
elemen tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif dengan
alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar-alternatif disebut juga biaya diferensial
(differential cost).
Biaya harus memenuhi kedua kriteria diatas agar dapat dikategorikan sebagai biaya
relevan. Biaya masa depan tidak relevan apabila tidak berbeda antar-alternatif. biaya yang
berbeda antar-alternatif juga tidak relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi. Pada
kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan, maka disebut pendapatan relevan. Jadi,
pendapatan relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan yang berbeda
antara satu alternatif dan alternatif lainnya. Berikut tiga alasan yang mendasari
pertimbangan ini.
Setiap keputusan melibatkan pemilihan alternatif yang ada. Setiap alternatif memiliki
baiay sekaligus manfaat. Manfaat digambarkan oleh pendapatan yang diperoleh. Biaya dan
manfaat tersebut harus dibandingkan. Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar-
alternatif keputusan. Sedangkan pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda
antar-alternatif keputusan.
Biaya diferensial dapat merupakan kenaikan biaya atau penurunan biaya. Biaya
diferensial berupa kenaikan boiaya disebut biaya inkremental (increment cost). Sedangkan
biaya diferensial berupa penurunan biaya disebut biaya dekremental (decremental cost).
Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang di korbankan saat suatu
alternatif keputusan di pilih dan mengabaikan alternatif lain. Biaya kesempatan tidak dapat
didefinisikan secara langsung dari catatan akuntansi perusahaan, menejer harus secara
eksplisit mengidentifikasi dan mempertimbangkan biaya ini dalam setiap pembuatan
keputusan.
Biaya Terbenam
Biaya terbenam adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan tidak lagi
dapat mengubah biaya tersebut. Oleh karna itu biaya terbenam tidak dapat di ubah dengan
keputusan apapun, maka biaya ini bukan merupakan biaya diferensial. Oleh karena itu biaya
2
relevan harus biaya diferensial, maka biaya terbenam bukanlah biaya relevan. Biaya
terbenam di abaikan dalam pembuatan keputusan.
Dimensi Biaya
Sumber
Daya
Dimensi Proses
Analisis Aktivitas Analisis
Pemicu Kinerja
Obyek
Biaya
Manajemen berbasis aktivitas adalah sistem yang memfokuskan perhatian manajemen
terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam rangka meningkatkan laba
perusahaan. Seperti tempak pada peraga diatas, manajemen berbasis aktivitas memiliki dua
dimensi, yaitu:
1. Dimensi Biaya
Dimensi biaya menekankan pada penelusuran biaya ke objek biaya melalui
penelusuran biaya sumberdaya ke aktivitas dan kemudian ke objek biaya. Pada
dimensi ini di analisis apa aktivitas yang dilakukan seberapa besar sumber daya yang
dikonsumsi oleh aktivitas, dan apa objek biayanya. Dimensi biaya ini dikenal dengan
ABC(activity based costing). ABC merupakan metode untuk menentukan biaya
2
produk berdasarkan aktivitas. Melalui ABC diharapkan dapat diketahui biaya produk
yang akurat sehingga proses pembuatan keputusan yang terkait dengan produk
menjadi lebih tepat pula.
2. Dimensi Proses
Dimensi proses menekankan pada analisis pemicu, aktivitas yang dilaukan dan
penilaian kinerja aktivitas. Pada dimensi ini dilakiakn analisis terhadap aktivitas untuk
mencari jawaban mengenai pertanyaan apa aktivitas yang dilakukan, mengapa
aktivitas dilakukan, dan seberapa baik aktivitas dilakukan.
Secara ringkas ciri khas sistem akuntansi manajemen kontemporer adalah sebagai berikut.